Anda di halaman 1dari 19

BAB D

TANGGAPAN DAN SARAN


TERHADAP KAK DAN
PERSONIL/FASILITAS
PENDUKUNG
D.1. LATAR BELAKANG
D.1.1.Lingkup Pekerjaan

Secara umum lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan konsultan perencana adalah
melakukan perencana teknis untuk pekerjaan fisik yang meliputi antara lain, namun tidak
terbatas pada :

1. Melaksanakan Pekerjaan Penyediaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rehab Total


Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan.
2. Melaksanakan perencanaan teknis terhadap pekerjaan perencanaan secara
professional, efektif dan efisien pada setiap tahapan perencanaan.
3. Untuk mendapatkan Gambaran tentang Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan
sesuai dengan estetika rencana.
D.1.2.Maksud dan

Tujuan Maksud

Maksud dari pengadaan jasa konsultansi perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa
Dua Wetan Tahun Anggaran 2018 adalah untuk melakukan pembuatan perencanaan dan
perhitungan-perhitungan teknis terkait pembangunan sebuah gedung kantor lurah, serta
membuat disain menyeluruh sebuah kantor lurah yang memenuhi dan mengakomodir
baik ketentuan pembangunan bangunan gedung dan kebutuhan ruang.

Kemudian dituangkan dalam dokumen perencanaan yang memuat rincian jenis,


volume, satuan dan biaya pekerjaan beserta analisa; ketentuan kerja yang memuat
spesifikasi teknis, metode, dan bahan kerja; serta gambar tampak, denah dan detail
pekerjaan terhadap pelaksanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan.

Tujuan
Tujuan dari pengadaan jasa konsultansi perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa
Dua Wetan Tahun Anggaran 2018 adalah pembuatan dokumen perencanaan sebagai
dasar pelaksanaan konstruksi Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan Tahun
Anggaran 2019.

D.1.3.Target/Sasaran
Yang menjadi target/sasaran dalam pekerjaan ini adalah tersedianya
Dokumen Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan yang telah disahkan
oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.

D.1.4.Sumber Pendanaan
Dalam melaksanakan Kegiatan Pekerjaan Penyediaan Jasa Konsultansi Perencanaan
Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan ini akan dibiayai dengan Nilai Rp.
396.027.500,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Dua Puluh Tujuh Ribu Lima
Ratus Rupiah) PAGU dan HPS Rp. 284.872.500,- (Dua Ratus Delapan Puluh Empat Juta
Delapan Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah) Termasuk PPN 10%, sumber
dana DPA- SKPD Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun Anggaran 2018.
D.1.5.Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
K/L/D/I : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
SKPD : Kota Administrasi Jakarta Timur
Pengguna Anggaran : Walikota Kota Adm. Jakarta Timur
KPA/PPK : Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setko.
Administrasi Jakarta Timur
Kelompok Kerja Pemilihan : Pokja JT. B UPPBJ Kota Administrasi Jakarta Timur
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan : Panitia Penerima Hasil Pekerjaan pada Bagian Tata
Pemerintahan Setko Adm. Jakarta Timur

D.1.6.Data Dasar
Secara garis besar data gedung kantor Lurah Kelapa Dua Wetan untuk Perencanaan
Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan, antara lain :
a. Lokasi Pekerjaan : Jalan Raya PKP, RT 001 RW 08, Kelurahan Kelapa Dua
Wetan, Kecamatan Ciracas, Kota Administrasi Jakarta
Timur.

b. Luas Lahan : 1.900 m²


c. Sub Zona : S6
d. Rencana Jalan : Bestande=2 m
e. GSB : 18 m/8 m
f. KDB : S6=40%
g. KLB : S6=1,60%
h. KDH : S6=40%
i. KTB : S6=45%
j. Ketinggian Bangunan : 4 Lantai
k. Tipe Bangunan : Tunggal
l. PSL : Tidak Padat
D.1.7.Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan Tahun
Anggaran 2018 terdiri dari beberapa tahapan, antara lain :

1. Tahap Pelaksanaan Perencanaan;


2. Tahap Pra Rancangan;
3. Tahap Pengembangan;
4. Tahap Rancangan Gambar Detail dan Penyusunan RKS dan RAB Dokumen
Pelaksanaan.
Secara detail uraian pekerjaan dalam setiap tahapan pelaksanaan perencanaan adalah
sebagai berikut :
Tahap Pelaksanaan Perencanaan :
a. Tahap Konsep Rancangan (Tahap I), terdiri dari :
1) Melakukan penelitian tanah terhadap lokasi perencanaan dengan menghasilkan
dokumen Laporan penelitian Tanah/soil test (sondir dan boring) serta Peil Banjir,
untuk dipakai sebagai acuan penyusunan perencanaan teknis;
2) Melakukan koordinasi dengan unit teknis terkait peraturan perizinan bangunan;
3) Membuat konsep perencanaan;
4) Memberikan laporan hasil penyelidikan tanah/soil test (sondir dan boring).
b. Tahap Pra Rancangan (Tahap II), terdiri dari :
1) Membuat rencana tapak;
2) Membuat pra rencana-bangunan;
3) Membuat perkiraan rencana biaya;
4) Membuat laporan perencanaan.
c. Tahap Pengembangan (Tahap III), terdiri dari :
1) Membuat rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua dimensi
serta tiga dimensi;
2) Membuat rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
3) Membuat rencana mekanikal-elektrikal termasuk Informasi dan Teknologi, beserta
uraian konsep dan perhitungannya;
4) Membuat garis besar spesifikasi teknis;
5) Membuat perkiraan biaya.
d. Tahap Rancangan Gambar Detail dan Penyusunan RKS dan RAB Dokumen
Pelaksanaan (Tahap IV), terdiri dari :
a) Gambar rencana arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, plumbing,
pertamanan, serta tata ruang;
b) Gambar detail pelaksanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal,
plumbing, pertamanan, tata ruang beserta perhitungannya;
c) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) berikut Spesifikasi Teknis;
d) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Konstruksi beserta analisa harga
satuan pekerjaan;
e) Laporan Akhir Perencanaan, yang terdiri dari :
 laporan arsitektur;
 laporan perhitungan struktur;
 laporan perhitungan mekanikal dan elektrikal.
e. Tahap Pelelangan (Tahap V), terdiri dari :
1) Memberikan pendampingan terhadap PPK dalam penyusunan dokumen
pelelangan;
2) Membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksanaan
pelelangan;
3) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan (Aanwijzing);
4) Membantu menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang;
f. Tahap Pengawasan Berkala (Tahap VI), terdiri dari :
1) Memeriksa kesesuaian pelaksanaan;
2) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan;
3) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi;
4) Memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan;
5) Membuat laporan akhir pengawasan berkala; yang terdiri atas:
a) Perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi
b) Petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-
elektrikal bangunan.
Nilai untuk masing-masing pekerjaan adalah :
I. Tahap Konsep Rancangan 10,00%
II. Tahap Pra Rancangan 20,00%
III. Tahap Pengembangan 25,00%
IV. Tahap Rancangan Gambar Detail
dan Penyusunan RKS dan RAB Dokumen Pelaksanaan 25,00%
V. Tahap Pelelangan 5,00%
VI. Tahap Pengawasan Berkala 15,00%
100,00%

Tahap pekerjaan I s.d. IV dilakukan pada tahun anggaran 2018. Untuk Tahap V dan VI
pekerjaan dilakukan pada masa konstruksi yang direncanakan dilaksanakan pada
tahun 2019. PPK dapat menunjuk penyedia jasa yang sama untuk Tahap V dan
VI pekerjaan Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan

D.1.8.Jangka Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rehab Total Kantor
Lurah Kelapa Dua Wetan, ini membutuhkan jangka waktu 60 (Enam Puluh) Hari
Kalender atau 2 (dua) Bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

D.1.9.Jenis Kontrak

Jenis Kontrak untuk jenis pekerjaan Jasa Konsultansi ini adalah kontrak lump sum yang
dibebankan kepada APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018.

D.1.10. Pembayaran Pekerjaan

Adapun Metode Pembayaran kepada konsultan berdasarkan Termin dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut :

a. Termin I : Sebesar 13,00% x Nilai Kontrak


Dibayarkan setelah prestasi tahap pekerjaan perencanaan
mencapai 10,00% (Tahap Konsep Rancangan) dan dinyatakan
dalam Berita Acara Kemajuan Pekerjaan;
b. Termin II : Sebesar 25,00% x Nilai Kontrak
Dibayarkan setelah prestasi tahap pekerjaan perencanaan
mencapai 20,00% (Tahap Pra-Rancangan) dan dinyatakan dalam
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan;
c. Termin III : Sebesar 31,00% x Nilai Kontrak
Dibayarkan setelah prestasi tahap pekerjaan perencanaan
mencapai 25,00% (Tahap Pengembangan) dan dinyatakan dalam
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan;
d. Termin IV : Sebesar 31,00% x Nilai Kontrak
Dibayarkan setelah prestasi tahap pekerjaan perencanaan
mencapai 25,00% (Tahap Rancangan Gambar Detail dan
Penyusunan RKS serta RAB) dan dinyatakan dalam Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan;

D.1.11. Dasar Hukum Standar Teknis


a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
i. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
j. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;
k. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran;
l. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung;
m.Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi;
n. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau;
o. Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pedoman Standarisasi Kantor dan
Rumah Dinas Jabatan Camat dan Lurah;
p. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
q. Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2014 tentang Persyaratan Teknis Dan Tata
Cara Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Kebakaran Serta Hidran Halaman;
r. Peraturan Gubernur Nomor 250 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
s. Peraturan Gubernur Nomor 259 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja;
t. Peraturan Gubernur Nomor 286 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kota
Administrasi;
u. Instruksi Gubernur Nomor 78 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelayanan Kartu
Tanda Penduduk Elektronik Dengan Penempatan Perangkat Pencetakan Kartu
Tanda Penduduk Elektronik di Kelurahan.

D.1.12. Gambaran Umum Bangunan Kantor Lurah


a.
Setiap bangunan gedung negara harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan
lokasi yang diatur dalam RTRW Kabupaten/Kota dan/atau RTBL yang bersangkutan;
b.
Ketentuan besarnya koefisien dasar bangunan mengikuti ketentuan yang diatur dalam
peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung untuk lokasi yang
bersangkutan;
c.
Ketentuan besarnya koefisien lantai bangunan mengikuti ketentuan yang diatur dalam
peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung untuk lokasi yang
bersangkutan;
d.
Ketinggian langit-langit bangunan gedung kantor minimum adalah 2,80 meter
dihitung dari permukaan lantai;
e.
Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat tentang bangunan
gedung, maka jarak antar blok/massa bangunan harus mempertimbangkan hal-hal
seperti:
1) Keselamatan terhadap bahaya kebakaran;
2) Kesehatan termasuk sirkulasi udara dan pencahayaan;
3) Kenyamanan;
4) Keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan.
f.
Perbandingan antara luas area hijau dengan luas persil bangunan gedung negara,
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat tentang bangunan
gedung, harus diperhitungkan dengan mempertimbangkan
1) daerah resapan air;
2) ruang terbuka hijau kabupaten/kota
g.
Ketentuan besarnya garis sempadan, baik garis sempadan bangunan maupun garis
sempadan pagar harus mengikuti ketentuan yang diatur dalam RTBL, peraturan daerah
tentang bangunan gedung, atau peraturan daerah tentang garis sempadan bangunan
untuk lokasi yang bersangkutan.
h.
Bangunan Kantor Lurah fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan;
i.
Kreativitas rancangan tidak ditekankan kepada kemewahan material, tetapi pada
kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknis dan funsgi social
bangunan;
j.
Rancangan bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga pembanguan dapat
dilaksanakan dalam waktu ideal (minimal 6 (enam) bulan);
k.
Setiap bangunan gedung kantor lurah diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat menjadi
teladan bagi lingkungan serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di
Indonesia;
l.
Setiap bangunan gedung kantor lurah direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Pemda;
m.
Perwujudan bangunan gedung juga tidak terlepas dari peran penyedia jasa
konstruksi berdasarkan peraturan perundang undangan di bidang jasa konstruksi
baik sebagai perencana, pelaksana, pengawas atau manajemen konstruksi
maupun jasa jasa pengembangannya, termasuk penyedia jasa pengkaji teknis
bangunan gedung. Oleh karena itu, pengaturan bangunan gedung ini juga harus
berjalan seiring dengan pengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
n.
Dalam menghadapi dan menyikapi kemajuan teknologi, baik informasi maupun
arsitektur dan rekayasa, perlu adanya penerapan yang seimbang dengan tetap
mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik
arsitektur dan lingkungan yang telah ada, khususnya nilai-nilai kontekstual,
tradisional, spesifik, dan bersejarah;
o.
Bangunan gedung dapat diwujudkan dan diselenggarakan sesuai fungsi
yang ditetapkan, serta sebagai wadah kegiatan manusia yang memenuhi
nilai-nilai kemanusiaan yang berkeadilan, termasuk aspek kepatutan dan
kepantasan;
p.
Bangunan gedung memenuhi persyaratan bangunan gedung, yaitu persyaratan
keandalan teknis untuk menjamin keselamatan pemilik dan Pengguna
bangunan gedung, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, di samping
persyaratan yang bersifat administratif;
q.
Keberadaan bangunan gedung berkelanjutan tidak mengganggu keseimbangan
ekosistem dan lingkungan di sekitar bangunan gedung;
r.
Penyelenggaraan bangunan gedung dapat mewujudkan keserasian dan keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungan di sekitarnya;
s.
Penyelenggaraan bangunan gedung termasuk dengan pertimbangan aspek sosial
dan ekologis bangunan gedung. Pengertian tentang lingkup pembinaan termasuk
kegiatan pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan;
t.
Ruang luar bangunan gedung diwujudkan untuk sekaligus mendukung pemenuhan
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan
gedung, disamping untuk mewadahi kegiatan pendukung fungsi bangunan gedung
dan
daerah hijau di sekitar bangunan;
u.
Ruang terbuka hijau diwujudkan dengan memperhatikan potensi unsur-unsur alami
yang ada dalam tapak seperti danau, sungai, pohon-pohon menahun, tanah serta
permukaan tanah, dan dapat berfungsi untuk kepentingan ekologis, sosial, ekonomi
serta estetika;
v.
Sistem pencahayaan gedung mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi
dalam bangunan gedung. Pencahayaan buatan adalah penyediaan penerangan
buatan melalui instalasi listrik dan/atau sistem energi dalam bangunan gedung agar
orang di dalamnya dapat melakukan kegiatannya sesuai fungsi bangunan gedung;
w.
Penyaluran air hujan harus dialirkan ke sumur resapan dan/atau ke saluran jaringan
sumur kota sesuai ketentuan yang berlaku;
x.
Pada bangunan gedung yang karena fungsinya mempersyaratkan tingkat kenyamanan
tertentu, untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di dalam
ruangan dapat dilakukan dengan pengkondisian udara.Pengkondisian udara
dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi dalam
bangunan gedung;
y.
Aksesibilitas gedung memenuhi fungsi dan persyaratan kinerja, ketentuan tentang
jarak, dimensi, pengelompokan, jumlah dan daya tampung, serta ketentuan Tentang
konstruksinya. Yang dimaksud dengan :
1) Mudah, antara lain kejelasan dalam mencapai ke lokasi, diberi keterangan
dan menghindari risiko terjebak;
2) Nyaman, antara lain melalui ukuran dan syarat yang memadai;
3) Aman, antara lain terpisah dengan jalan ke luar untuk kebakaran, kemiringan
permukaan lantai, serta tangga dan bordes yang mempunyai pegangan atau
pengaman.

D.1.13. Spesifikasi Teknis Perencanaan


Didalam melaksanakan Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah yang dimaksudkan dalam
penugasan ini, Konsultan Perencana memperhatikan kriteria Teknis Bangunan sebagai
berikut :
1. Pondasi Dalam dan sloof beton bertulang;
2. Struktur beton bertulang dengan mutu beton minimal K-300;
3. Bekisting kolom menggunakan multipleks film face/Phenolic film;
4. Rangka atap menggunakan baja konvensional atau baja ringan serta kaso dan reng
menggunakan bahan baja ringan;
5. Lantai menggunakan type Homogenous Tile ukuran 60 X 60, untuk ruangan tertentu
(Kamar Mandi dan Gudang) ukuran disesuaikan;
6. Dinding batu bata merah 5x11x22 cm diplester aci finishing cat luar dalam;
7. Pekerjaan Waterproofing menggunakan jenis membran bakar;
8. Kusen, Pintu dan Jendela menggunakan bahan Alumunium;
9. Kaca Jendela tebal 5 mm, Kaca Pintu Utama menggunakan tempered tebal 12 mm
dan Kaca Pintu lainnya tebal 6 mm;
10. Plafon gypsum tebal 9 mm dengan rangka besi hollow galvanis, plafond kamar
mandi dan konsol memakai plafon;
11. GRC plat finishing cat;
12. List Plafon menggunakan profil GRC dan cornis gypsum;
13. Rangka plafon menggunakan besi hollow atau metal furring 40 mm x 40 mm dan 40
mm x 20 mm lengkap dengan besi penggantung Ø 8 mm dan pengikatnya;
14. Dinding Partisi gypsum tebal 9 mm galvanis, bagian bawah memakai Kanal C;
15. Penutup atap genteng keramik berglazure/setara kanmuri;
16. Daun pintu ruang dalam menggunakan panel Teakwood;
17. Kusen dan pintu kamar mandi menggunakan bahan Alumunium;
18. Listplank GRC;
19. Kamar mandi menggunakan closet duduk dan jongkok serta untuk berkebutuhan
khusus menggunakan handrail berbahan stainless steel;
20. Wastafel lengkap dengan meja dan cermin;
21. Meja dapur menggunakan plat beton lapis keramik;
22. Armature lampu menggunakan TL, down light dan lampu baret dengan jenis lampu
LED;
23. Perkerasan parkir menggunakan paving block;
24. Pembuatan sumur resapan menggunakan buis beton;
25. Penyediaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL);
26. Penyediaan Pengelolaan Sampah (Komposting);
27. Pagar tembok diimprovisasi, pagar muka bersifat tembus pandang disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku;
28. Desain bangunan menggunakan ragam hias betawi dalam desain bangunan baik
eksterior maupun interior;
29. Penyediaan ruang penempatan perangkat KTP elektronik dan PTSP sesuai dengan
standar.

D.1.14. Keluaran/Produk yang dihasilkan


Hasil akhir yang diberikan oleh Konsultan Perencanaan adalah :
1) Dokumen asli yang ditandatangani oleh pejabat terkait;
a. Laporan Konsepsi Perencanaan sebanyak 3 (tiga) set;
b. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Teknis sebanyak 3 (tiga) set;
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebanyak 3 (tiga) set;
d. Laporan Akhir (Struktur, Arsitek, dan MEP sebanyak 3 (tiga) set;
e. Gambar Perencanaan sebanyak 3 (tiga) set.
2) Dokumen fotokopi dari dokumen yang sudah ditandatangan;
a. Laporan Konsepsi Perencanaan sebanyak 5 (lima) set;
b. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Teknis sebanyak 5 (lima) set;
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebanyak 5 (lima) set;
d. Laporan Akhir (Struktur, Arsitek, dan MEP sebanyak 5 (lima) set;
e. Gambar Perencanaan sebanyak 5 (lima) set.
3) Softcopy file dan dokumen pendukung lainnya dalam keadaan baik dan lengkap.

D.1.15. Data dan Fasilitas Penunjang


1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan harus
dipelihara oleh Penyedia Jasa.
a. Akomodasi dan Ruangan Kantor
Akomodasi yang berupa Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat, fasilitas lainnya
termasuk kantor dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa dengan
cara sewa yang akan dibayarkan melalui kontrak.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum pada Rincian
Biaya Langsung Non Personil.

b. Staf Pengawas / Pendamping


Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan jasa konsultansi ini.
2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3. Alih Pengetahuan
Penyediaan Jasa Ko,jj;su I iéññ’*T"TPere
n iâ weté
?i»hun/6,é,g»!»ngty‹a
Penyedia Jasa harus menyampaikan laporan secara tertulis kepada Pengguna Jasa
dalam bentuk buku setiap bulan yang memfokuskan perhatian pada
pemberian jaminan dipenuhinya persyaratan mutu pekerjaan (quality assurance).

D -14

architecture tltan
engineeri t
D.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
a. Tanggapan Terhadap KAK

Tanggapan terhadap kerangka acuan kerja dilakukan sebagai tindak lanjut dari pemahaman
konsultan akan kerangka acuan kerja. Tanggapan terhadap KAK ini bertujuan agar Pengguna
Jasa dapat memberikan penjelasan kepada konsultan terhadap masalah-masalah yang
mungkin akan timbul yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini. Secara
umum uraian dalam KAK dapat ditanggapi oleh Konsultan dan Konsultan setuju dengan
Latar Belakang yang diberikan oleh Pengguna Jasa sehingga pelaksanaan pekerjaan
Penyediaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan
dapat dilakukan sesuai dengan Latar Belakang dari pekerjaan ini.

Tanggapan Konsultan terhadap lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam KAK telah
memberikan gambaran yang cukup jelas terhadap spesifikasi perencanaan
pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan.

b. Saran Terhadap KAK

Konsultan sebagai Penyedia Jasa konsultasi mencoba memberikan saran/inovasi-inovasi


dalam melakukan paket-paket pekerjaan. Dalam pekerjaan Penyediaan Jasa Konsultansi
Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan, ada beberapa hal yang akan
diberikan konsultan sebagai saran atau rekomendasi dalam menyelesaikan pekerjaan ini.

Saran ataupun rekomendasi ini bersifat sebagai sebuah inovasi yang dapat membantu
mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan pekerjaan. Saran atau Inovasi yang dapat
diberikan oleh konsultan diantaranya adalah Koordinasi Kegiatan (Aktivitas) yang dilakukan
guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan komunikasi antara beberapa pihak. Dalam
koordinasi kegiatan adapun hal-hal yang dapat dilakukan yaitu :

a. Rapat Mingguan konsultan

Rapat Mingguan Konsultan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja team konsultan
selama jangka waktu 1 Minggu. Pada rapat ini seluruh team konsultan harus menghadiri
guna melaporkan hasil kerjanya. Rapat ini bisa dilakukan pada hari sabtu atau pada hari
minggu.

b. Rapat Bulanan Antara Konsultan dan PPK

Rapat Bulanan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja team konsultan selama jangka
waktu 1 Bulan dan Bulan selanjutnya. Pada rapat ini seluruh team konsultan harus
menghadiri guna melaporkan hasil kerjanya. Rapat ini bisa dilakukan pada bulan terakhir
atau awal bulan kedua untuk perencanaan.

c. Rapat Akhir Perencanaan antara Konsultan dan PPK


Rapat Akhir ini diadakan pada akhir atau awal bulan dan akan dihadiri oleh Kepala Satker
atau Pelaksana Kegiatan Perencanaan dan beberapa Staff Konsultan yang dipilih oleh Team
Leader Konsultan. Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar point-
point utama yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya dengan masalah-
masalah Perencanaan dan bangunan-bangunan apa saja yang akan direncakan sesuai
dengan KAK dan Traffic/Keamanan hubungan dengan masyarakat dan lain-lain. Rapat ini
berguna agar evaluasi proyek yang akan dikerjakan berjalan sesuai dengan Perencanaan
yang dimaksud.

D.3. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG


D.3.1.Tanggapan dan Saran Terhadap Personil

Berdasarkan dari kerangka acuan kerja, kebutuhan tenaga ahli yang diuraikan adalah
tenaga ahli yang terdiri atas :

Kualifikasi Jumlah
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman OB

I TENAGA AHLI
1. Tenaga Ahli Arsitektur/Team Leader S1 - Teknik SKA Ahli Arsitektur ‐ Madya 9 Tahun 2
Sipil/Arsitektur
2. Tenaga Ahli Struktur S1 - Teknik Sipil SKA Ahli Bangunan Gedung ‐ Muda 4 Tahun 2
3. Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal S1 - Teknik Elektro SKA Ahli Meknikal/Ahli Tenaga Listrik ‐ Muda 4 Tahun 2
II TENAGA SUB PROFESIONAL
1. Teknisi/Estimator Sipil dan Arsitektur D3 - Teknik SKT Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung (TA. 027) 3 Tahun 2
Sipil/Arsitektur dan/atau
SKTK Juru Hitung Kuantitas (TS. 047) dan/atau
SKTK Estimator/Biaya Jalan (TL. 002)
2. Teknisi/Estimator Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing D3 - Teknik SKTK Estimator/Biaya Jalan (TL. 002) 3 Tahun 2
Mesin/Elektro
3. Surveyor D3 - Teknik Sipil/Mesin/Elektro SKTK Teknisi Survey Teknik Sipil (TS. 043) dan/atau 3 Tahun 2
SKTK-Juru Ukur/Teknisi Survey Pemetaan (TS. 004)
SKTK-Juru Gambar/ Draftman Arsitektur/SIpil/Mekanikal
4. CAD/CAM Operator D3 - Teknik Sipil 5 Tahun 6
(TA. 003/TS. 003/TM. 003)
Konsultan sebagai penyedia jasa merasa kebutuhan akan tenaga ahli dalam pekerjaan ini
III TENAGA PENDUKUNG

telah mencukupi berdasarkan uraian tenaga ahli yang disampaikan dalam KAK.

Waktu pelaksanaan yang diberikan oleh Pengguna Jasa adalah sebanyak 60 (Enam Puluh)
Hari Kalender atau 2 (dua) Bulan. Tanggapan konsultan sebagai penyedia jasa adalah
waktu yang diberikan mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan : Penyediaan Jasa
Konsultansi Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan, serta menyusun
laporan hasil pekerjaan tersebut.

D.3.2.Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Jasa


Konsultansi Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kelapa Dua Wetan, antara lain :

Ruang Kantor
Meja & Mesin Gambar
Meja Staff Kantor + Kursi
Meja Kantor Direktur
Kursi Tunggu Kantor
Meja Komputer PC
Filing Cabinet

Lemari Kantor Arsip


Tempat Sampah Kantor
Papan Tulis (whiteboard)
Plotter
Scanner Home & Personal
Camera & Video
Drone Phantom + GoPro
Komputer PC
Notebook
Printer A3, A4, F4
Mesin Foto Copy
Pakaian Seragam, Alat Pelindung Diri (APD)/ K3
Kenderaan Roda Dua
Kenderaan Roda Empat dan Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai