Anda di halaman 1dari 34

ALAT-ALAT DAN PENGUKURAN

Dalam melakukan pekerjaan perbaikan kendaraan, ada beberapa


pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mudah dan ada yang sukar.
Pekerjaan yang mudah dapat mempergunakan alat-alat biasa (Tool Set),
sedangkan yang sukar harus menggunakan alat-alat spesial yang
selanjutnya disebut dengan Special Service Tool (SST).
Dengan menggunakan SST pekerjaan perbaikan dengan diselesaikan
dengan cepat, tepat dan efisien tanpa merusak bagian-bagian yang
dikerjakan. Penggunaan SST tergantung dari jenis pekerjaan dan model
serta spesifikasi kendarannya.
Adapun SST terbagi dalam beberapa macam seperti : Adjusting Kit,
Remover dan Repacer, Pullers, Guide Tools, Wrenches dan Torque
Wrenches.

ALAT-ALAT PENYETEL (ADJUSTING KITS)

Adjustin Kit adalah peralatan yang khusus dipergunakan untuk penyetel


mesin, carburator, differential dan lain-lainnya. Misalnya pada bagian
mesin disebut Engine Adjust Kit, pada karburator disebut Carburator
Adjust Kit dan pada differential disebut Differential Drive Pinion Adjust
guage.

Alat Tangan dan Alat Ukur 1


ALAT-ALAT PEMBONGKAR DAN PEMASANGAN PENGGANTIAN
(REMOVER AND REPLACER)

Remover alat yang dipakai untuk melepas atau membongkar misalnya :


bearing oli seal, bushing dan sebagainya. Replacer adalah alat yang
dipakai untuk memasang atau pengganti atau dapat juga kebalikan
daripada pekerjaan remover. Kedua alat tersebut dalam penggunaannya
harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan. Contoh-
contohnya dapar dilihat pada gambar di atas.

1. Pullers

Penggunaan utama dari puller adalah untuk melepas roda gigi dan
bearing serta oli-seal. Sebagian besar puller memanfaatkan ulir sebagai
tenaga pembukanya. Contoh-contohnya dapat dilihat pada gambar di
halaman 1-28.
2. Guide Tools

Alat Tangan dan Alat Ukur 2


Guide tools dipergunakan untuk melepas dan memasang komponen
yang apabila tanpa guide tool sukar dilakukan, contoh pada gambar di
atas adalah Cluth Guide Tool.

3. Wrench

Wrench adalah alat yang dipergunakan untuk mengunci atau


membuka mur/baut yang bentuknya special.
Jenis-jenis wrench (kunci) ada bermacam-macam, masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda. Sebagai contoh wrench penyetelan
bantalan differential side bearing dan wrench untuk oli filter.

4. Punch

Puch biasanya dipergunakan untuk menandai suatu komponen.


Pin punch dipergunakan untuk membuka atau memasang pin.
Long tapered punch dipergunakan untuk menggaris. Solid punch
dipergunakan untuk mendorong.
Center punch dipergunakan untuk membuat titik guna mem-
permudah perngeboran.

Alat Tangan dan Alat Ukur 3


ALAT UKUR

Perbaikan automotive memerlukan pengukuran yang presisi. Anda harus


memahami sepenuhnya fungsi dan cara menggunakan alat pengukur
(measuring toll) khususnya seperti cernier caliper, inside dan outside
micrometer, dial dan vacuum gauge, circuit tester, dwell angle tester dan
timing advance tester.
Panjang dan beratnya dapat dinyatakan dalam berbagai macam satuan.
Agar lebih sederhana pada buku ini yang digunakan ialah meter dan
kilogram.

KUNCI MOMEN
(1) Fungsi

Kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengukur gaya putar


pada baut dan mur, agar mencapai ketegangan tertentu. Socket dapat
dipasangkan pada kunci momen untuk disesuaikan dengan berbagai
macam ukuran baik dan sebagainya.

(2) Peringatan Penting

 Gunakan kunci biasa untuk pengerasan awal. Gunakan kunci


momen ini hanya untuk pengerasan akhir.
 Gunakan kunci momen yang mempunyai tingkat momen yang
cukup (maximum torque)
Contoh

 Untuk mencegah agar kunci soket tidak meleset, tahanlah dengan


tangan kiri sambil menarik handle, seperti gambar.

Alat Tangan dan Alat Ukur 4


VERNIER CALIPER

Vernier caliper mempunyai 2 kala pengukur, yaitu skala utama dan skala
vernier, dan digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam
dan kedalaman

(1) Prinsip Pengukuran


Skala utama (main scale) dan skala vernier digunakan untuk
mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua
tanda. Metoda ini disebut prinsip pengukuran vernier. Sebagai contoh,
skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan skala vernier

Alat Tangan dan Alat Ukur 5


jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu jarak garis pada skala
utama lebih besar 0,1 mm daripada jarak garis skala vernier ialah :
(1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm)

Pertama kali dilakukan set awal, yaitu angka nol pada skala utama
harus lurus dengan angka nol pada skala vernier. Jika skala vernier
digerakkan kekanan sampai angka 1 lurus dengan angka 1 “Skala
utama” seperti gambar di bawah, hasilnya terdapat celah 0,1 mm
disebelah kiri.

Bila skala vernier digesek ke kanan lagi sampai angka 5 lurus dengan
angka 5 pada skala utama, hasilnya celah 0,5 mm diantara dua angka
nol.

Pada umumnya, satu strip untuk skala utama adalah 1 mm dan suatu
strip skala vernier = 0,95 mm (19/20 mm), dikalikan 20 strip menjadi
19 mm. Jadi perbedaan antara jarak suatu strip skala utama dengan
jarak suatu strip skala vernier ialah : 1 mm-0,95 mm = 0,05 mm

(2) Membaca Nilai Hasil Pengukuran

Alat Tangan dan Alat Ukur 6


Seperti pada gambar di bawah, nilai di depan koma diambil dari
penunjukkan angka nol vernier, yaitu 46mm (“A”) sedangkan
dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua garis skala vernier
dan skala utama bertemu, yaitu (“4”) yang ditunjukkan oleh “B” jadi
pembacaan ialah 46,4 mm.

(3) Menangani Vernier Callper


 Sebelum di ukur bersihkanlah benda yang diukur dan caliper

 Sebelum digunakan periksalah bahwa skala vernier bergeser


dengan bebas dan angka “0” pada kedua skala bertemu dengan
tepat
 Sewaktu mengukur, usahakanlah benda yang diukur sedekat
mungkin ke skala utama. Pengukuran diujung gigi pengukur,
menghasilkan pembacaan kurang akurat.

 Tempatkan caliper tegak lurus dengan benda yang diukur


- Mengukur diameter luar

Alat Tangan dan Alat Ukur 7


- Mengukur diameter dalam

- Mengukur kedalaman

 Untuk mencegah salah baca, bacalah langsung dari atas strip yang
tepat
 Untuk mencegah kerat, bersihkan caliper dengan kain yang
dibasahi oleh oli setelah dipakai.

-TEST PENGUKURAN-

Alat Tangan dan Alat Ukur 8


MICROMETER
Outside dan inside micrometer ialah alat presisi, masing-masing untuk
mengukur diameter luar dan dalam. Alat ini lebih teliti dari pada
vernier, dapat mengukur sampai ketelitian 0,01 mm.

(1) Outside Micrometer


1) Konstruksi
Konstruksi outside micrometer ialah seperti pada gambar di
bawah. Outer sleeve dan thimble mirip dengan skala utama dan
skala vernier pada vernier caliper. Jangkauan ukurannya mencapai
25mm, dari 0 sampai 25 mm, dari 25 mm sampai 50 mm, dari 50
mm sampai 75 dan seterusnya.

2) Prinsip Pengukuran
Seperti pada gambar di bawah, jika berputar satu kali, baut
bergerak sebanyak satu ulir. Jika jarak ulir ialah 1 mm, baut
bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip pengukuran dengan
micrometer. Pada benda sebenarnya, mur berarti inner sleeve dan
baut ialah spindle.

Alat Tangan dan Alat Ukur 9


Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. Sedangkan disekliling thimble
skala dibagi dalam 50 strip. Jika thimble berputar satu kali, spindle
bergerak sebanyak satu strip, bila spindle bergesar satu strip dari
thimble maka berarti bergerak 0,01 mm (0,5 mm x 1/50).

3) Pemeriksaan dan Kalibrasi Micrometer


1. Memeriksa Tanda “O”
Sebelum dipakai micrometer harus dikalibrasi terlebih dulu.
Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Kemudian
putar ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan.
Putarkan stopper 2 atau 3 kali sampai diperoleh penekanan
yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock
clamp.

PENTING !

Putarlah ratchet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat,


thimble berputar lebih karena inertia dari thimble, sejingga
pembacaan menjadi salah.

Micrometer telah di kalibrasi dengan benar jika titik “O”


thimble lurus dengan garis pada outer sleeve.

2. Menyetel Titik “O”


 Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle
dengan lock clamp. Kemudian dengan memakai penyetel
putarlah outer sleeve sampai tanda “O” thimble lurus
dengan garis. Setelah penyetelan selesai, periksalah kembali
tanda “O”.

Alat Tangan dan Alat Ukur 10


 Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm. Kuncilah spindle
dengan lock clamp, kendorkan stopper. Sampai thimble
bebas, luruskan tanda “O” thimble dengan garis pada outer
sleeve dan kecangkan kembali ratchet stopper. Setelah
penyetelan selesai, periksalah kembali titik “O” untuk
meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan
benar.

4) Membaca Hasil Pengukuran


Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak
strip di bawah garis adalah 0,05 mm.

Sedangkan nilai satu strip pada thimble adalah 0,01 mm. Nilai hasil
ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

<Contoh 1>

Pembacaan skala di atas garis .......................................... 5,00

Alat Tangan dan Alat Ukur 11


Pembacaan skala di bawah garis ...................................... 0,00
Pembacaan skala thimble .............................................. (+) 0,20
Pembacaan akhir = 5,20

<Contoh 2>

Pembacaan skala di atas garis .......................................... 7,00


Pembacaan skala di bawah garis ...................................... 0,50
Pembacaan skala thimble .............................................. (+) 0,15
Pembacaan akhir = 7,65
5) Peringatan Penting
 Sebelum dipakai, perksalah titik “O” jika perlu lakukan
kalibrasi
 Sebelum mengukur, bersihkan benda yang akan diukur dengan
kain bersih
 Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah thimble ke arah
benda yang diukur dan putarlah ratchet stopper sampai
menyentuh spindle. Putarlah kembali stopper 2 sampai 3 kali
agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca.

PENTING !

Jangan memutar thimble untuk memperoleh penekanan


 Ulangilah pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil
mungkin.

-TEST PENGUKURAN-

Alat Tangan dan Alat Ukur 12


(2) Inside Micrometer
Inside micrometer kelihatannya seperti outside micrometer tanpa
kerangka. Tingkat pengukuran inside micrometer ialah 25 mm, dan
prinsip pengukurannya sama dengan outside micrometer.

Peringatan Penting

Penggunaan inside micrometer lebih sukar daripada outside


micrometer. Sebagai contoh, untuk mengukur diameter silinder,
peganglah grip pada inside micrometer dan sentuhkan anvilnya pada
satu sisi. Putar thimble perlahan-lahan sampai anvil menyentuh sisi
yang lain.
Posisi micrometer harus benar, gerakkan micrometer secara vertikal
seperti pada gambar A sampai didapat pembacaan yang paling kecil.
Kemudian gerakkan secara horizontal (gb B) sampai di dapat
pembacaan yang terbesar. Gambarkan haris imajinasi yang melewati
garis horizontal pada gambar A. Kemudian gambarkan imajinasi
vertikal melalui garis pada point (gambar B). letakkan spindle pada
point garis yang saling memotong dan ukurlah bagian dalam
diameter.

Alat Tangan dan Alat Ukur 13


DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR)
Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, tunout,
kesejajaran, kerataan dan lain-lain. Didalamnya terdapat mekanisme
spesial yang dapat memperbesar gerakkan yang kecil. Ketika spindle
bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakkan ini diperbesar oleh
mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh petunjuk
(pointer).
Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial.
Klasifikasi menunjukkan skala terkecil dan tingkat pengukuran
menunjukkan pembacaan maksimum, skala dan outer ring dapat diputar
ke “O” agar lurus dengan petunjuk. Pada dial juga terdapat perhitungan
putaran (revolution counter). Counter ini menunjukkan berapa kali
penunjuk telah berputar.

DIAL GAUGE

Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial guage selalu digunakan bersama
alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan
untuk mengukur automotive part. Dial guage juga dibuat dalam bentuk
caliper gauge dan nside deal gauge.

(1) Peringatan Penting

Alat Tangan dan Alat Ukur 14


Posisi spindle dial gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa

 garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial guage harus tegak lurus
pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran
 Dial guage harus dipasang dengan teliti pada supporting toolnya
 Putarlah outer ring dan setel pad titik nol. Gerakkan, spindle ke atas
dan kebawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila
anda tidak memegang spindle.
 Didalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam. Usahakan
agar jangan sampai terjatuh atau terkena bentuaran.

 Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila
gerakkan spindle menjadi tidak lancar karena oli atau kotoran,
celupkan ke dalam bensin sambil menggerakkan spindle naik turun
sampai oli atau kotorannya keluar.

(2) Metoda Pengukuran


<Contoh> : Pengukuran runout poros
1) Letakkan V-Block di atas plat datar, dan letakkan poros di atas block,
seperti diperhatikan pada gambar

Alat Tangan dan Alat Ukur 15


2) Sentuhan spindle dial guage pada permukaan poros. Aturlah tinggi
dial gauge lock sedemikian rupa sehinga menyentuh permukaan poros
sebelah kanan.

3) Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan


pembacaan paling kecil. Kemudian putarlah outer ring sampai
penunjukkan pada “O”.
4) Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah pointer

CALIPER GUAGE

Aliper guage ialah alat ukur yang mempergunakan al guage. Ada dua tipe
caliper guage yaitu inside aliper dan outside caliper. Inside caliper
biasanya digunakan untuk mengukur komponen automotif inde caliper
guage digunakan untuk mengukur diameter dalam yang kecil dan tidak
dapat diukur dengan side micrometer.

Metoda pengukuran
1) Ukurlah diameter dalam (inside diamter) dengan vernier caliper.
Katakan saja hasilnya 8,40 mm, selanjutnya micrometer diset ke angka
yang mendekati hasil ukur vernier dan kelipatan dari 0,5 mm yang
mendekati pembaca yaitu 8,50 mm.

Alat Tangan dan Alat Ukur 16


2) Tempatkan kaki-kaki caliper diantara anvil dan spindle micrometer.
Gerakkan caliper sampai didapat angka yang terkecil. Kemudian
putarlah oter ring sampai angka nol lurus dengan jarum penunjuk.

3) Tekanlah tombol caliper guage lambat-lambat letakkan lug pada


bagian dalam pekerjaan dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper
sampai didapat pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan
0,09 mm, artinya diameter dalam adalah 0,07 lebih kecil dari 8,50 mm.
Jadi diameter dalam ialah 8,43 mm (8,50 – 0,07)

CYLINDER GUAGE

Cylinder guage ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge.
Cylinder guage sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan
komponen lainnya secara teliti.
Pada ujungnya terdapat dial gauge dan pada sisi lainnya terdapat
measuring point.

Alat Tangan dan Alat Ukur 17


Maesuring point dapat bergerak bebas dan jumlah gerakkannya
ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan
replacement rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur.

(1) Pengertian Penting

 Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau
tegak lurus measuring point. Spindle dimasukkan ke dalam batan
gkira-kira setelah dari langkahnya.
 Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan
measuring point.
 Pilihlah replacement rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan
diameterPENTING
benda yang! akan di ukur

Cara memilih replacement rod dan washer : Pertama ukurlah


diameter dengan vernier caliper. Selanjutnya lihat hasilnya,
angka dibelakang koma apakah lebih besar atau lebih kecil
dari 0,5 mm.
(Contoh)
Bila hasil pengukuran = 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Repiacement rod = 50 mm
Repiacement washer = 2 mm
Bila hasil pengukuran = 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :
Repiacement rod = 50 mm
Repiacement washer = 2 mm

(2) Metoda Pengukuran


1) Ukurlah diameter silinder dengan
vernier caliper. Pilihlah replacement
rod dan washer yang sesuai dan
pasangkah pada silinder gauge. Bila
hasil pengukuran diameter adalah
53,00 mm, gunakanlah replacement
rod 50 mm dan replacemen washer 3
mm
2) Micrometer diset pada 53,00 mm,
seperti hasil ukur di atas, tempatkan
replacement rod dan measuring point
ke dalam micrometer dan dial gauge
diset pada nol ke jarum penunjuknya
(pointer)
3) Masukan cyilinder gauge pada posisi
diagonal ke dalam silinder, gerakkan

Alat Tangan dan Alat Ukur 18


cylinder gauge sampai diperoleh hasil
angka pembacaan yang terkecil. Bila
hasil pembacaan adalah 0,04 mm,
berarti diameter silinder 0,04 mm lebih
kecil dari 53,00 mm (set hasil
micrometer). Karena itu diameter
silinder adalah 52,96 mm (53,00 – 0,04
mm).

PLASTIGAGE

Plastigage biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oli


clearance) antara journal poros engkol, pin dan bantalan. Bentuknya
seperti benang, dibuat dari plastik yang ketebalannya merata dan
dibungkus dalam amplop.

GAMBAR PLASTIGAGE

Plastigage mempunyai ukuran yang bermacam-macam


Warna hijau mempunyai range : 0.025 – 0,076 mm
Warna biru mempunyai range : 0,102 – 0,299 mm
Warna merah mempunyai range : 0,051 – 0,152 mm

Metoda pengukuran

Berikut ini diberikan cara memeriksa celah oli antara crankshaft pin dan
bantalan batang torak.
1) Bersihkan tangan anda, crankhaft pin dan bantalan

2) Ambilah plastigage dari dalam amplopnya sesuai dengan lebar


bantalan

3) Letakkan plastigage dari dalam pembungkus pada crankhaft pin


seperti pada gambar

Alat Tangan dan Alat Ukur 19


4) Pasanglah tutup bantalan (bearing cap) pada crankshaft pin dan
keraskan mur-murnya sesuai dengan momen spesifikasinya. Ingkat,
jangan memutar crankshaft.

5) Lepaskan tutup bantalan (bearing cap) dan ukurlah lebar plastigage


dengan menggunakan skala yang terdapat pada amplipnya. Bila
lebarnya tidak meratan, ukurlah pada bagian yang paling lebar.

PENTING !

Tingkat pengukuran celah tercantum pada amplopnya.


Pilihlah plastigage yang ukurannya sesuai

Alat Tangan dan Alat Ukur 20


THICKNESS GAUGE

Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler


gauge dan digunakan untuk mengukur celah
antara dua bagian.
Thickness gauge ini terdiri dari lembaran baja tipis
yang memiliki presisi sampai 1/100 mm (0,01 mm).
Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm
sampai 1,00 mm. Nilai ketebalannya tercantum
pada setiap bilahnya (lembarannya).

(1) Peringatan penting

 Bersihkan tangan anda, feeler dan komponen yang akan diukur


sebelum melakukan pengukuran. Adanya kotoran, oli dan lain-lain
akan menyebabkan hasil pengukuran yang salah.
 Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran,
gabungkanlah dua atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi
usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.
 Sisipkan thickness gauge pada celah komponen dengan berhati-hati.
Jangan membengkokkan atau merusak gauge. Bila feeler sudah rusak
harus dibuang.

(2) Metode Pengukuran

Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila


gauge mudah masuk dan keluar, pakailah gauge
yang lebih tebal hingga anda merasakan adanya
hambatan saat ditarik keluar. Tebal gauga adalah
sama dengan celah diantara dua komponen.

REFERENSI
Metoda berikut ini dapat memberitahu anda belajar merasakan
gesekan dalam mengukur celah secara benar.
: Micrometer diset sesuai dengan ketebalan feeler
: Tempatkan thickness gauge diantara anvil dan spindel mictometer
tarik gauge dan berlajarlah untuk merasakan pada waktu menarik
gauge

Alat Tangan dan Alat Ukur 21


PENGUKUR JARAK ULIR
(Screw Pitch Gauge)

Screw pitch gauge dirancang untuk mengukur jarak ulir baut atau mur.
Gauge terdiri dari beberapa bilah dengan profil yang berbeda, dan
nilainya tercantum pada setiap bilahnya.

Metoda Pengukuran
Letakkan bilah screw pitch gauge pada ulir yang diperiksa. Bila tidak
cocok, cobalah dengan bilan yang lain sampai di dapat ukuran yang
cocok. Pitch yang ditunjukkan pada bilah adalah sama dengan jarak ulir
sekrup yang bersentuhan.

SIRKUIT TESTER (VOLT dan OHM METER, MULTI-METER)

Sirkuit tester adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya sangat luas


sekali untuk mengukur tegangan arus DC dan AC, tahanan dan untuk
memeriksa hubungan kelistrikan dari suatu komponen. Ada beberapa

Alat Tangan dan Alat Ukur 22


jenis sirkuit tester. Tester model digital dapat menunjukkan hasil
pengukurannya langsung dengan angka-angka, sedangkan tester yang
biasa ditunjukkan oleh sebuah jarum.

(1) Nama Bagian-Bagian Tester

Petunjuk berikut untuk tester model analog CT-100 A. Modal analog


lainnya juga banyak dipasarkan, tetapi cara pengoperasiannya hampir
sama dengan CT-100 A.

REFERENSI

Anda dapat menggunakan sirkuit terster dengan model indikator


digital atau spesial modal yang di design untuk teknisi automotif.
Lihatlah pada petunjuk manual masing-masing untuk cara
pengoperasiannya.

(2) Metode Pengukuran


1) Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)

Sebelum menggunakan sirkuit tester anda harus pastikan bahwa jarum


penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala.
Apabila tidak, putarkan skrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah
obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri.
Sekali anda telah melakukan penyetelan dan pengecekan skala nol (0),
anda tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

Alat Tangan dan Alat Ukur 23


(3) Mengukur Tegangan DC

Daerah pengukuran tegangan adalah dari 0-500 Volt. Hubungkan kabel


pengetesan (test lead) warna merah ke terminal positif dan kabel pengetes
yang berwarna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan selektor pada
salah satu daerah DCV (VDC) dengan pilihan (2.5,10,25,50 dan 500).
Nomor-nomor berikut ini berkaitan dengan daerah volt.

Range Voltage yang dapat diukur (V)


2.5 0 ~ 2.5
10 25 ~ 10
25 10 ~ 25
50 25 ~ 50
500 50 ~ 500

Setelah penyetelannya pada salah satu nomor, anda dapat membaca hasil
pengukuran dengan mudah sekali. Kemudian hubungkan kabel pengetes
yang berwarna meraj ke terminal positif dari sumber arus dan ujung
satunya ke terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes berwarna
hitam yang dari terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke
terminal negatif dari sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini
adalah paralel dalam pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada
skala DC.
<Contoh>

Daerah yang dipilih atau yang disetel pada 25 DC voltm harum penunjuk
akan terbaca 12 volt DC.
PENTING !
Pilihlah range (tingkat) dengan berhati-
hati apabila yang akan diukur melebihi
atau lebih besar, kemungkinan tester akan
rusak (saat menggunakan AC maupun
DC)
Bacalah skala pada range yang benar

50 : Nilainya (value) dibaca bila selektor disetel pada 50,


hasilnya kalikan dengan 10 bila selektor disetel pada 500
25 : Nilainya (value) dibaca bila selektor disetel pada 25,
hasilnya dibagi dengan 10 bila selektor disetel pada 2,5
10 : Nilainya dibaca sesuai dengan bila selektor disetel
Alat Tangan dan
pada 10 Ukur
Alat 24
(4) Mengukur Tegangan AC

Daerah tegangan yang dapat diukur dari 0-1000 Volt, hubungkan kabel-
kabel pengukur tester dan stel selektor pada salah satu posisi AC.V seperti
tabel di bawah ini.

Range Voltage yang dapat diukur (V)


10 0 ~ 10
25 10 ~ 25
250 25 ~ 250
500 250 ~PENTING
1000 !
Bacalah skala pada range yang
Kemudian, hubungkan kabel pengukur (test lead) secara paralel pada
benar
bagian yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

<Contoh>

Pembacaannya adalah 100 volt AC, sebab range selektornya diset pada
250 AC Volt. 25 : Nilainya dibaca
apabila selektor disetel
pada 25, hasilnya kalikan
dengan 10 bila selektor
disetel pada 2250
10 : Nilainya dibaca
apabila selektor disetel
pada 10, hasilnya
dikalikan dengan 100
apabila selektor disetel
Alat Tangan dan Alat Ukur pada 1000 25
(5) Mengukur Arus DC

Daerah arus yang dapat diukur adalah dari 0-20A.


1) Mengukur arus DC dari 0-250mA
Hubungan kabel pengetes (test lead) pada terminal tester (kabel pengetes
yang berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur yang
berwarna hitam ke terminal negatif) dan setel selektor ke 250mA A DC
(DC A). Kemudian putuskan arus listrik pada titik tertentu saat anda
mengukur arus listrik.
Hubungkan kabel pengukur yang berwarna merah (dari terminal positif
tester) ke terminal positif sumber arus dan kabel pengukur yang berwarna
hitam (dari terminal positif tester) ke terminal negatif sumber arus ke
terminal negatif sumber arus. Dengan kata lain, tester dihubungkan
dalam bentuk seri ke sumber arus dan beban dan baca skalanya DC A (A
DC) ditunjukkan oleh jarum panunjuk

<Contoh>
Nilai pengukuran adalah 30mA, sebab selektro diset pada 250mA.

Alat Tangan dan Alat Ukur 26


2) Mengukur arus DC dari 0-20A
Pengukuran arus listrik pada dasarnya diukur dengan cara yang sama
seperti pengukuran arus DC dari 0 sampai 250mA kecuali untuk
perubahan berikut : Kabel pengukur yang berwarna merah dihubungkan
ke terminal positif yang hanya digunakan untuk mengukur 20A DC; maka
range selektor diset pada DC A 20A; pembacaan jarum penujuk pada
skala 20a DC.
<Contoh>

Angka (nilai) pengukurannya adalah 1 A, sebab selektornya diset ke 20A

PENTING !
Sirkulit tester (circuit tester) hanya mempunyai tahanan
didalamnya (internal resistance) yang sangat kecil untuk
mengukur arus listrik. Oleh karena itu sirkuit tester jangan
dihubungkan paralel pada beban, saat mengukur arus listrik
dalam jumlah besar karena dapat merusak tester.

Alat Tangan dan Alat Ukur 27


(6) Mengukur Tahanan
1) Kalibrasi
Sebelum anda mengukur tahanan, pertama anda harus memutar tombol
kalibrasi ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan singkat
sampai pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini
diperlukan setiap kali anda merubah range.

2) Pengukuran
Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya.

Alat Tangan dan Alat Ukur 28


Range Tingkatan tahanan yang dapat diukur ()
X1 0~1K
X10 0 ~ 10 K
X100 0 ~ 100 K
X1 K 0~

Setiap kali anda mengeset range (tingkat), anda harus mengkalibrasi


jarum penunjuk (pointer). Lepaskan hubungan dengan beban yang akan
diukur, kemudian hubungkan kedua ujung kabel pengetesan (test lead)
pada beban. Ini berarti kedua terminal dapat berhubungan pada ujung
beban.
<Contoh>
Nilai pengukuran adalah 90m sebab range selector diset pada X10.

PENTING !
Bacalah skala berikut :

Baca nilai yang ditunjukkan langsung bila pada range XI


Kalikan hasilnya dengan 10 bila rangenya X10
Kalikan hasilnya dengan 100 bila rangenya X100
Alat Tangan
Kalikandan Alat Ukur
hasilnya dengan 1000 bila rangenya X1K 29
(7) Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, setellah range selector pada x1
dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan kabel pengetesan pada
komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke kiri selalu.
PENTING !
Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak, kemungkinan tegangan akan mengalir
ketester dan dapat membakat tahanan koll yang ada di dalam
(internal coil resistance).
Jangan memindahkan saklar selektor ke posisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel pengetes (test lead) dari komponen
yang diperiksa. Hal ini dapat merusak tester.

ENGINE TUNE-UP TESTER

Ada beberapa tipe engine tune-up tester. Diantaranya yang dilengkapi


vacum gauge (pengukur kevakuman), dwell meter, tachometer, dan
timing light kesemuanya dikombinasikan dalam satu unit. Masing-masing
tipe berbeda sesuai dengan fungsi dan penggunannya. Ikuti petunjuk cara
pengoperasioan engine tune-up tester yang benar.

Alat Tangan dan Alat Ukur 30


Tune up tester adalah alat untuk memeriksa breaker point, dwell angle,
putaran mesin (rpm), tegangan baterai atau sistem pengisian dan ke-
vakum-an dari intake manifold.

ENGINE TUNE-UP TESTER TIPE KOMBINASI

Fungsi umum komponen-komponen engine tune-uo tester dan garis besar


cara pengguannya dijelaskan di bawah ini.

(1) Vacum Gauge


Fungsi
Facum gauge digunakan untuk mengukur kevakuman intake manifold
untuk beberapa tujuan. Gauge dapat mendeteksi kebocoran kompresi dari
katup-katup, keterlambatan valve timing dan kebocoran kompresi dari
gasket kepala silinder atau gasket manofold. Vacuum gauge ini dapat juga
digunakan untuk menyetel karburator.

(2) Tachometer dan Dweull Meter


Fungsi
Dwell meter dan tachometer digunakan untuk mengukur putaran (rpm)
mesin bensin dan dwell angle (sudut menutup dari cam breaker point)

(3) Timing Light


Fungsi
Timing light digunakan untuk mengukur saat pengapian (ignition timing)
pada mesin bensin. Timing light ditunjukkan (difokuskan) pada tanda
timing yang terdapat pada puli poros engkol (pully cranshaft) atau pada
roda penerus (mesin seri F) dan periksalah posisinya relatif pada indikator
atau pointer.

PENTING !
Timing light penggunaanya harus dikombinasikan dengan
tachometer saat mesin berputar pada putaran spesifikasinya untuk
tujuan pengukuran
Metode pemeiksaan saat pengapian bervariasi tergantung pada tipe
mesin. Ikut petunjuk dalam buku pedoman reparasi
Membiarkan timing light ON dalam waktu yang lama akan
memperpendek umut bola lampu. Matikan (off-kan) bila tidak
digunakan.

Alat Tangan dan Alat Ukur 31


1. Saklar seleksi (test selec) :
a. breaker point
b. Dwell
c. Rpm
d. Volt
2. Saklar seleksi jumlah silinder : 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl
3. Niple selang vakum dan penyetel damper vakum
4. Pengecekan dwell angie dan rpm
5. Pengecekan out put
6. Meter indikator Rpm, Dwell breaker point dan volt
7. L/H lamp led indikator
Lampu indikator putaran rendah (L)
Lampu indikator putaran tinggi (H)
8. Vakum meter (vacuum meter)
9. Timing light
10. Kabel Light
11. Kabel klip power distributor
12. Pick up klip distributor
13. Adaptor vakum intake manifold

Cara penggunaan
1. Pasangan kabel (10) warna merah pada (+) baterai dan warna hitam
pada (-) baterai atau warna merah pada sumber arus dan warna hitam
pada massa bodi
2. Pasangan kabel (11) berwarna hijau pada terminal breaker point
distributor atau pada (-) ignition coll

3. Kabel (12) pada kabel busi No.1 dan pasangan dekat busi Catatan
pasangan kabel (12) apabila akan menggunakan timing light (9)

4. Buka baut penutup vakum pada intake manifold dan pilihlah adaptor
(13) kemudian pasangkan pada intake manifold. Pasangkan pipa (3)
pada adaptor.
Catatan :
B IN : yang bergerak (bekerja) jarum berwarna hitam
R IN : yang bergerak (bekerja) jarum berwarna merah
B IN dan R IN dipergunakan pada double carbulator
5. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder mesin

6. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1)

Alat Tangan dan Alat Ukur 32


7. Hidupkan mesin dan panaskan mesin sampai temperatur kerjanya

8. Untuk mengukur Dwell Angle, putar saklar (1) pada Dwell


Untuk mesin seri K =52+2, jarum harus bergerak dan baca harganya
pada skala dwell

9. Untuk mengukur rpm, putar saklar (1) pada rpm, jaruk akan bergerak
dan baca pada skala rpm. Untuk rpm rendah baca skala 0 sampai 1.600
rpm dan lampu L akan menyala. Apabila rpm lebih tinggi dari 1.600
rpm maka lampu H akan menyala dan bacalah skala 0 sampai 8.000
rpm.

10. Untuk mengukur tegangan out put dari alternator, putar saklar (1)
pada volt jarum selanjutnya akan bergerak kemudian baca pada skala
volt. Out put alternator = 13 – 15 volt.
Catatan : jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih
dari 20 volt.

11. Pengukuran breaker point dilakukan pada saat mesin mati dan kunci
kontak ON. Putar saklar (1) pada posisi point, apabila breaker point
tersebut baik maka harum ada padaposisi strip hijau (OK) dikiri.
Apabila point tidak baik maka jarum berada di luar daerah hijau.

12. Varcuum meter bekerja apabila mesin hidup dan jarum yang bergerak
menurut selang (3) yang berhubungan ke intame manifold. Selang B
IN selanjutnya menggerakkan jarum berwarna hitam dan R IN jarum
yang berwarna merah. Kevakuman dapat disetel dengan memutar
sekrup idle mixture pada karburator. Pada putaran idle (650 rpm)
kevakuman minimum = 430 mm Hg. Apabila jarum bergerak stel
penyetel dampernya.
Catatan : dalam menyetel idle, vacuum dan timing, air cleaner harus
dalam keadaan terpasang

13. waktu pengapian (timing) dilakukan apabila penyetelah-penyetelan


dwell, putaran idle serta ke-vakuman sudah dilakukan
saklar pada timing light (9)harus ON dan arahkan pada puli mesin.
Untuk seri mesin K=8o sebelum TMA yaitu strip warna putih pada puli
segaris dengan titik diantara angka 10o dan 5o pada tutup rantai

Cara melakukan pengecekan (chacker)


Matikan mesin pada waktu memasang kabel-kabelnya
Pasang kabel (10) pada baterai
Pasangkan kabel (11) pada (-) ignition coil

Alat Tangan dan Alat Ukur 33


Pasangkan (12) pada output chacker (5)
Putar saklar (2) sesuai dengan jumlah silinder mesin
Putar saklar (1) pada posisi rpm dan baut rpm mesin pada rpm 800
Tekan saklar (4) dan jarum rpm harus bergerak ke arah kanan sebanyak
dua strip (garis). Lakukan juga pengecekan padaputaran mesin 4.000 rpm
dan tarik saklar (4) jarum rpm harus bergerak ke arah kanan sebanyak 2
(dua) strip
Putar saklar (1) dan pada posisis dwell, matikan mesin
Tekan saklar (4) dan jarum pada posisis 45o dan 90o apabila ditarik
Untuk 6 silinder posisi F = 60o dan 1/2 30o
Untuk 8 silinder posisi F = 45o dan 1/2 22,5o
Perubahan jarum hanya 2 (dua) strip

Alat Tangan dan Alat Ukur 34

Anda mungkin juga menyukai