Alat Tangan Dan Alat Ukur
Alat Tangan Dan Alat Ukur
1. Pullers
Penggunaan utama dari puller adalah untuk melepas roda gigi dan
bearing serta oli-seal. Sebagian besar puller memanfaatkan ulir sebagai
tenaga pembukanya. Contoh-contohnya dapat dilihat pada gambar di
halaman 1-28.
2. Guide Tools
3. Wrench
4. Punch
KUNCI MOMEN
(1) Fungsi
Vernier caliper mempunyai 2 kala pengukur, yaitu skala utama dan skala
vernier, dan digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam
dan kedalaman
Pertama kali dilakukan set awal, yaitu angka nol pada skala utama
harus lurus dengan angka nol pada skala vernier. Jika skala vernier
digerakkan kekanan sampai angka 1 lurus dengan angka 1 “Skala
utama” seperti gambar di bawah, hasilnya terdapat celah 0,1 mm
disebelah kiri.
Bila skala vernier digesek ke kanan lagi sampai angka 5 lurus dengan
angka 5 pada skala utama, hasilnya celah 0,5 mm diantara dua angka
nol.
Pada umumnya, satu strip untuk skala utama adalah 1 mm dan suatu
strip skala vernier = 0,95 mm (19/20 mm), dikalikan 20 strip menjadi
19 mm. Jadi perbedaan antara jarak suatu strip skala utama dengan
jarak suatu strip skala vernier ialah : 1 mm-0,95 mm = 0,05 mm
- Mengukur kedalaman
Untuk mencegah salah baca, bacalah langsung dari atas strip yang
tepat
Untuk mencegah kerat, bersihkan caliper dengan kain yang
dibasahi oleh oli setelah dipakai.
-TEST PENGUKURAN-
2) Prinsip Pengukuran
Seperti pada gambar di bawah, jika berputar satu kali, baut
bergerak sebanyak satu ulir. Jika jarak ulir ialah 1 mm, baut
bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip pengukuran dengan
micrometer. Pada benda sebenarnya, mur berarti inner sleeve dan
baut ialah spindle.
PENTING !
Sedangkan nilai satu strip pada thimble adalah 0,01 mm. Nilai hasil
ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
<Contoh 1>
<Contoh 2>
PENTING !
-TEST PENGUKURAN-
Peringatan Penting
DIAL GAUGE
Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial guage selalu digunakan bersama
alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan
untuk mengukur automotive part. Dial guage juga dibuat dalam bentuk
caliper gauge dan nside deal gauge.
garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial guage harus tegak lurus
pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran
Dial guage harus dipasang dengan teliti pada supporting toolnya
Putarlah outer ring dan setel pad titik nol. Gerakkan, spindle ke atas
dan kebawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila
anda tidak memegang spindle.
Didalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam. Usahakan
agar jangan sampai terjatuh atau terkena bentuaran.
Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila
gerakkan spindle menjadi tidak lancar karena oli atau kotoran,
celupkan ke dalam bensin sambil menggerakkan spindle naik turun
sampai oli atau kotorannya keluar.
CALIPER GUAGE
Aliper guage ialah alat ukur yang mempergunakan al guage. Ada dua tipe
caliper guage yaitu inside aliper dan outside caliper. Inside caliper
biasanya digunakan untuk mengukur komponen automotif inde caliper
guage digunakan untuk mengukur diameter dalam yang kecil dan tidak
dapat diukur dengan side micrometer.
Metoda pengukuran
1) Ukurlah diameter dalam (inside diamter) dengan vernier caliper.
Katakan saja hasilnya 8,40 mm, selanjutnya micrometer diset ke angka
yang mendekati hasil ukur vernier dan kelipatan dari 0,5 mm yang
mendekati pembaca yaitu 8,50 mm.
CYLINDER GUAGE
Cylinder guage ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge.
Cylinder guage sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan
komponen lainnya secara teliti.
Pada ujungnya terdapat dial gauge dan pada sisi lainnya terdapat
measuring point.
Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau
tegak lurus measuring point. Spindle dimasukkan ke dalam batan
gkira-kira setelah dari langkahnya.
Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan
measuring point.
Pilihlah replacement rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan
diameterPENTING
benda yang! akan di ukur
PLASTIGAGE
GAMBAR PLASTIGAGE
Metoda pengukuran
Berikut ini diberikan cara memeriksa celah oli antara crankshaft pin dan
bantalan batang torak.
1) Bersihkan tangan anda, crankhaft pin dan bantalan
PENTING !
REFERENSI
Metoda berikut ini dapat memberitahu anda belajar merasakan
gesekan dalam mengukur celah secara benar.
: Micrometer diset sesuai dengan ketebalan feeler
: Tempatkan thickness gauge diantara anvil dan spindel mictometer
tarik gauge dan berlajarlah untuk merasakan pada waktu menarik
gauge
Screw pitch gauge dirancang untuk mengukur jarak ulir baut atau mur.
Gauge terdiri dari beberapa bilah dengan profil yang berbeda, dan
nilainya tercantum pada setiap bilahnya.
Metoda Pengukuran
Letakkan bilah screw pitch gauge pada ulir yang diperiksa. Bila tidak
cocok, cobalah dengan bilan yang lain sampai di dapat ukuran yang
cocok. Pitch yang ditunjukkan pada bilah adalah sama dengan jarak ulir
sekrup yang bersentuhan.
REFERENSI
Setelah penyetelannya pada salah satu nomor, anda dapat membaca hasil
pengukuran dengan mudah sekali. Kemudian hubungkan kabel pengetes
yang berwarna meraj ke terminal positif dari sumber arus dan ujung
satunya ke terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes berwarna
hitam yang dari terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke
terminal negatif dari sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini
adalah paralel dalam pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada
skala DC.
<Contoh>
Daerah yang dipilih atau yang disetel pada 25 DC voltm harum penunjuk
akan terbaca 12 volt DC.
PENTING !
Pilihlah range (tingkat) dengan berhati-
hati apabila yang akan diukur melebihi
atau lebih besar, kemungkinan tester akan
rusak (saat menggunakan AC maupun
DC)
Bacalah skala pada range yang benar
Daerah tegangan yang dapat diukur dari 0-1000 Volt, hubungkan kabel-
kabel pengukur tester dan stel selektor pada salah satu posisi AC.V seperti
tabel di bawah ini.
<Contoh>
Pembacaannya adalah 100 volt AC, sebab range selektornya diset pada
250 AC Volt. 25 : Nilainya dibaca
apabila selektor disetel
pada 25, hasilnya kalikan
dengan 10 bila selektor
disetel pada 2250
10 : Nilainya dibaca
apabila selektor disetel
pada 10, hasilnya
dikalikan dengan 100
apabila selektor disetel
Alat Tangan dan Alat Ukur pada 1000 25
(5) Mengukur Arus DC
<Contoh>
Nilai pengukuran adalah 30mA, sebab selektro diset pada 250mA.
PENTING !
Sirkulit tester (circuit tester) hanya mempunyai tahanan
didalamnya (internal resistance) yang sangat kecil untuk
mengukur arus listrik. Oleh karena itu sirkuit tester jangan
dihubungkan paralel pada beban, saat mengukur arus listrik
dalam jumlah besar karena dapat merusak tester.
2) Pengukuran
Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya.
PENTING !
Bacalah skala berikut :
PENTING !
Timing light penggunaanya harus dikombinasikan dengan
tachometer saat mesin berputar pada putaran spesifikasinya untuk
tujuan pengukuran
Metode pemeiksaan saat pengapian bervariasi tergantung pada tipe
mesin. Ikut petunjuk dalam buku pedoman reparasi
Membiarkan timing light ON dalam waktu yang lama akan
memperpendek umut bola lampu. Matikan (off-kan) bila tidak
digunakan.
Cara penggunaan
1. Pasangan kabel (10) warna merah pada (+) baterai dan warna hitam
pada (-) baterai atau warna merah pada sumber arus dan warna hitam
pada massa bodi
2. Pasangan kabel (11) berwarna hijau pada terminal breaker point
distributor atau pada (-) ignition coll
3. Kabel (12) pada kabel busi No.1 dan pasangan dekat busi Catatan
pasangan kabel (12) apabila akan menggunakan timing light (9)
4. Buka baut penutup vakum pada intake manifold dan pilihlah adaptor
(13) kemudian pasangkan pada intake manifold. Pasangkan pipa (3)
pada adaptor.
Catatan :
B IN : yang bergerak (bekerja) jarum berwarna hitam
R IN : yang bergerak (bekerja) jarum berwarna merah
B IN dan R IN dipergunakan pada double carbulator
5. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder mesin
9. Untuk mengukur rpm, putar saklar (1) pada rpm, jaruk akan bergerak
dan baca pada skala rpm. Untuk rpm rendah baca skala 0 sampai 1.600
rpm dan lampu L akan menyala. Apabila rpm lebih tinggi dari 1.600
rpm maka lampu H akan menyala dan bacalah skala 0 sampai 8.000
rpm.
10. Untuk mengukur tegangan out put dari alternator, putar saklar (1)
pada volt jarum selanjutnya akan bergerak kemudian baca pada skala
volt. Out put alternator = 13 – 15 volt.
Catatan : jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih
dari 20 volt.
11. Pengukuran breaker point dilakukan pada saat mesin mati dan kunci
kontak ON. Putar saklar (1) pada posisi point, apabila breaker point
tersebut baik maka harum ada padaposisi strip hijau (OK) dikiri.
Apabila point tidak baik maka jarum berada di luar daerah hijau.
12. Varcuum meter bekerja apabila mesin hidup dan jarum yang bergerak
menurut selang (3) yang berhubungan ke intame manifold. Selang B
IN selanjutnya menggerakkan jarum berwarna hitam dan R IN jarum
yang berwarna merah. Kevakuman dapat disetel dengan memutar
sekrup idle mixture pada karburator. Pada putaran idle (650 rpm)
kevakuman minimum = 430 mm Hg. Apabila jarum bergerak stel
penyetel dampernya.
Catatan : dalam menyetel idle, vacuum dan timing, air cleaner harus
dalam keadaan terpasang