BAB IV Olot
BAB IV Olot
PEMBAHASAN
syariah yang menjadi tolak ukur menentukan saham yang masuk pada pasar modal
syariah ini telah disepakati oleh Ototritas Jasa Keuangan dan Majelis Ulama
kegiatan yang menetang prinsip syariah seperti kegaitan usaha yang mengandung
judi, penipuan termasuk kegiatan yang berbasis riba. Dengan demikian saham
saham yang konstituen di JII merupakan saham yang terbebas dari unsur judi,
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu indeks saham dari tiga indeks
saham syariah yang ada di Indonesia, dua diantaranya yaitu Indeks Saham Syariah
Jakarta Islamic Index (JII) didirikan sejak tangal 3 Juli tahun 2000 hasil
dari kesepakatan kerjasama antara BEI (bursa efek Indonesia) atau sering disebut
44
45
saham syariah yeng berkembang dengan pesat, sehinga perlu adanya branchmark
khusus untuk saham syariah. Tidak seperti indeks saham syariah lainnya yang
memiliki lebih banyak konstituennya, Jakarta Islamic Index hanya terdiri dari 30
enam bulan, jadi emiten dalam setiap periodenya dapat berubah atau bisa juga tidak
berubah sama sekali. Tetapi ada saham yang konsisten selalu masuk di Jakarta
Islamic Index dihitung sejak tahun 2017 sampai tahun 2021. Berikut Perusahan
Tabel 4. 1
Perusahaan yang masuk di Jakart Islamic Index (JII)
No Perusahaan
penilaian terkait saham yang berkualitas, informasi terkait liquiditas saham tujuh
perusahan diatas bisa diakses dengan mengunjungi situs resmi IDX Islamic.
46
diatas sebagai sampel dalam penelitian. Berikut ini merupakan rekapitulasi sampel
data yang penulis ambil dari IDN Financial sehubungan dengan aset lancar ,
kewajiban jangka pendek, total liabilitas, total equitas dan earning per share
perusahaan.
4.1.2. Perhitungan Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Earning Per
Share
Menghitung Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Earning Per Share
Current Ratio meliputi total aset lancar dan total hutang jangka pendek, untuk debt
to equity ratio yaitu total hutang, total ekuitas, sedangkan untuk menghitung
Earning Per Share membutuhkan total laba bersih tahun berjalan setelah pajak di
Berdasarkan rumus diatas maka penulis menghitung untuk mencari Current Ratio
dan debt to equity ratio dengan rumus yang sesuai , sedangkan earning per share
Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Earning per Share yang disajikan dalam
Tabel 4. 1
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adro)
(Current Ratio, Debt, To Equity Ratio, Earning Per Share)
Tabel 4. 2
PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA)
(Current Ratio, Debt, To Equity Ratio, Earning Per Share)
Tabel 4. 3
PT. Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk
(Current Ratio, Debt, To Equity Ratio, Earning Per Share)
Tabel 4. 4
PT Kalbe Farma Tbk
(Current Ratio, Debt, To Equity Ratio, Earning Per Share)
Tabel 4. 5
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk
(Current Ratio, Debt To Equity Ratio Earning Per Share)
Tabel 4. 6
PT. United Tractors Tbk (UNTR)
(Current Ratio, Debt To Equity Ratio Earning Per Share)
Tabel 4. 7
PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
(Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share)
4.2. Hasil
terdapat variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Metode yang
Smirnov dengan nilai Signifikansi 5%. Jika nilai Signikansi > 5%, maka asumsi
normalitas terpenuhi. Jika nilai Signifikansi < 5% maka asumsi normalitas tidak
terpenuhi.
Tabel 4. 2
Uji Normalitas
N 42
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 1.07996908
Deviation
Most Extreme Absolute .116
Differences Positive .116
Negative -.059
Test Statistic .116
Asymp. Sig. (2-tailed) .176c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
nilai Asymp. Sig. adalah 0.176. Artinya Nilai Asmp. Sig. > 0,05 (Nilai signifikansi,
maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal. Maka
Gambar 4. 1
Grafik Histogram Uji Normalitas
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
52
Gambar 4. 2
Normal P-P Plot
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
Berdasarkan gambar P-Plot dan Grafik Histogram di atas dapat dilihat
bahwa pads P-Plot titik-titik megikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pada grafik
yang sempurna, maka pengujian tidak dapa dilanjutkan ke tahap selanjutnya karena
dengan hal tersebuta nilai standardd error menjadi tak terhingga, yang disebabkan
dapat dilihat melalui Variance Inlation Factor (VIF) nilai tolerance yang besarnya
diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukan bahwa tidak ada multikolineartas
Tabel 17
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardize d Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 4.67 1.946 2.40 .02
2 1 1
Current_Ratio .722 .325 .325 2.21 .03 .955 1.04
9 2 7
Debt_To_Equity_Rati .458 .175 .383 2.61 .01 .955 1.04
o 3 3 7
a. Dependent Variable: Earning_Per_Share
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai VIF dari setiap variable masing
masing sebesar 1.047 artinya kurang dari 10 maka disimpulkan antar variabel
tolerance 0.955 lebih dari 0.10 sehingga syarat terjadinya multikolinearitas tidak
terpenuhi.
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan yang lain. Pada penelitian ini
memperhatikan titik penyebaran yang ada pada gambar berdasrkan hasil pengujian
SPSS 25 menggunakan ZSID dan ZPRED pada software SPSS 25. Berikut gambar
Gambar 4. 3
Grafik Scatterplot
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
Berdasarkan hasil uji scatterplot diatas, grafik menunjukkan bahwa titik-
titik pada grafik tidak membentuk sebuah pola, sehingga dapat dikatakan data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipakai adalah regresi linear
independent digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dipilih. Berasarkan hasil
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa persamaan regesi berganda pada
Tabel 18
Autput Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.672 1.946 2.401 .021
Current_Ratio .722 .325 .325 2.219 .032
Debt_To_Equity_Ratio .458 .175 .383 2.613 .013
a. Dependent Variable: Earning_Per_Share
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
Y = 4.672+ 0.722+ 0.458+ 𝜀
Dimana :
Y = Earning Per Share
X1 = Current Ratio
tidak ada variabel Current Ratio dan Debt To Equity Ratio maka nilai
0.458
sebesar 0.458
4.2.1.1. Uji t
Tabel 4. 19
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.672 1.946 2.401 .021
Current_Ratio .722 .325 .325 2.219 .032
Debt_To_Equity_Ratio .458 .175 .383 2.613 .013
a. Dependent Variable: Earning_Per_Share
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
Pada model regresi II, uji t digunakan untuk menguji pengaruh variable
independent secara parsial terhadap variabel dependent. Current Ratio dan Debt To
Equity Ratio terhadap Earning Per Share. Untuk menghitung nilai t table dapat
berikut;
Current Ratio lebih kecil dari 0,05 atau t hitung lebih besar dari t tabel
positif signifikan terhadap Earning Per Share berarti Ho2 ditolak dan H1
diterima.
dengan nilai Signifikansi 0.013 dengan nilai t hitung sebesar 2.613. Maka
dapat diketahui nilai signifikansi Debt To Equity Ratio lebih kecil dari 0,05
atau t hitung lebih besar dari nilai t tabel 1.68488. Dengan demikian Debt
4.2.2.2. Uji F
variabel Current Ratio dan Debt To Equity Ratio terhadap Earning Per Share secara
bersamaan. Variabel tersebut di uji menggunakan Uji F. Hasil uji F dapat dilihat
Tabel 4. 20
Uji f
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 11.924 2 5.962 4.862 .013b
Residual 47.820 39 1.226
Total 59.744 41
a. Dependent Variable: Earning_Per_Share
b. Predictors: (Constant), Debt_To_Equity_Ratio, Current_Ratio
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
59
sebesar 0,025 dengan nilai F hitung 4.862. Untuk menghitung nilai F tabel dapat
dapat dihitung = F(2 : 62), sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 3,145 Artinya
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, dengan nilai F hitung 4.862 lebih besar dari
nilai F tabel 3,145 kesimpulannya bahwa Variabel Current Ratio dan Debt To
Equity Ratio secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Per
menjelaskan varisi variable dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu,
Tabel 4. 21
Koefesien Determinasi
Model Summary
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .447 .200 .159 1.10731
a. Predictors: (Constant), Debt_To_Equity_Ratio,
Current_Ratio
b. Dependent Variable: Earning_Per_Share
Sumber data: Output SPSS yang diolah, 2022
atau 20% yang berarti bahwa pengaruh variabel X1 dan X2 atau variabel Current
Ratio dan Debt To Equity Ratio secara simultan berpengaruh sebesar 20%, Adapun
sisanya 80% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian
ini.
Debt To Equity Ratio (X2) terhadap variabel Earning Per Share (Y), dilakukan
2 Kd = R2 x 100%
R = koefisien korelasi
2 Kd = R x 100%
Kd = 0.200 x 100%
61
Kd = 20%
4.2. Pembahasan
akan memiliki hasil. Penelitian ini membahas tentang pengaruh Current Ratio
sebagai (X1) dan Debt To Equity Ratio sebagai (X2) terhadap Earning Per Share
sebagai (Y). Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik yang dilakukan dengan
menggunakan Software SPSS versi 25, maka selanjutnya peneliti akan membahas
hasil dari penelitian yang dilakukan dan menyimpulkan apakah hasil penelitian ini
Earning Per Share. Pada hasil uji regresi linear berganda diketahui bahwa nilai
diketahui bahwa Current Ratio memiliki nilai t hitung sebesar 2.219 dengan nilai t
tabel 1.68488, maka dengan itu nilai t hitung 2.219 > t tabel 1.68488. Dilihat dari
nilai koefisien determinasi menunjukan angka sebesar 0,200 atau 20% yang berarti
bahwa Earning Per Share dapat dipengaruhi oleh Current Ratio sebesar 20% dan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Current Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Per Share di Tujuh
Perusahaan yang selalu masuk DI Jakarta Islamic Index). Artinya Ketika Current
Ratio (X1) naik makan Earning Per Share juga ikut naik.
memiliki hasil bahwa Debt To Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap
Earning Per Share. Pada hasil uji regresi linear berganda diketahui bahwa nilai
diketahui bahwa Debt To Equity Ratio memiliki nilai t hitung sebesar 2.613 dengan
nilai t tabel 1.68488 maka dengan itu nilai t hitung 2.613 > t tabel 1.68488. Dilihat
dari nilai koefisien determinasi menunjukan angka sebesar 0,200 atau 20% yang
berarti bahwa Earning Per Share dapat dipengaruhi oleh Debt To Equity Ratio
sebesar 20% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Maka dapat ditarik
63
Earning Per Share di perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index. Artinya Ketika
Debt To Equity Ratio (X2) dinaikan Earning Per Share juga ikut naik.
diketahui bagaimana hubungan antara ketiga variabel dalam penelitian ini. Current
Ratio sebagai X1, Debt To Equity Ratio sebagai X2 dan Earning Per Share sebagai
Y. Dalam uji regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi X1 sebesar
0.722 nilai koefisien regresi X2 sebesar .458 dan nilai konstanta sebesar 4.672.
+0, .458 X2 + Ɛ. Artinya jika nilai X1 dan X2 dianggap konstan atau tidak
mengalami perubahan, maka Y akan tetap sebesar 4.672 sehingga Current Ratio
signifikan terhadap Earning Per Share di perusahaan yang masuk Jakarta Islamic
index Koefisien determinasi menunjukan angka sebesar 0,200 atau 20% yang
berarti bahwa Earning Per Share dapat dipengaruhi oleh Current Ratio dan Debt
To Equity Ratio. Sedangkan 80% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Berdasarkan uji F ditunjukan dengan F hitung > F tabel yaitu sebesar 4.862
> 3,145. Nilai signifikansi untuk kedua variabel tersebut secara simultan 0.013b
dimana 0.013b < 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel independen
Earning Per Share, artinya Ketika Current Ratio (X1) dan Debt To Equity Ratio
dapat diketahui bagaimana hubungan antara ketiga variabel dalam penelitian ini.
Current Ratio sebagai X1, Debt To Equity Ratio sebagai X2 dan Earning Per Share
0,200 atau 20% dan nilai adjust R square 0.159 yang berarti bahwa Earning Per
Share dapat dipengaruhi oleh Current Ratio dan Debt To Equity Ratio. Sedangkan
80% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diambil dalam penelitian ini.
Simpulan hasil dari olah data SPPS 25 koefisian determinasi menujukan pengaruh
konstruk eksogen yang lemah karena lebih dari 0,19 dan lebih rendah dari 0.33.