Anda di halaman 1dari 6

4 Ciri-Ciri Orang yang Ikhlas Beramal

Ikhlas adalah mutiara bagi yang menerapkannya dalam


kehidupan sehari-hari. Bentuknya kecil, namun mahal nilainya.
Menurut buku Ikhlas tanpa Batas, orang yang hatinya sibuk
mencari ridha Aallah bisa mengalahkan hawa nafsu dan ujian
yang muncul secara tepat.
Ulama Fiqh Shekh Abdul Qadir al Jaylani mengatakan, setiap
amal tanpa keikhlasan seperti kulit biji yang tak berisi, ibarat
keranda ak bernyawa dan ibarat gambar tak bermakna. Apa
pengertian ikhlas? Apa saja tingkatannya hingga apa ciri-ciri
orang ikhlas? Berikut penjelasannya.

Pengertian Ikhlas
Menurut Buku Ihya Ulumuddin, secara etimologi ikhlas adalah
kemurnian yang tidak dicampuri hal yang menjadi tujuan.
Sementara dalam buku Psikologi Tasawuf, Ikhlas juga disebut
'ma'un khalish' atau air yang putih, jernih, tak tercampur apa-apa.

Sehingga, dalam hal ini, ikhlas berarti perbuatan yang dilakukan


dengan niat jernih hanya karena Allah SWT, sehingga tidak
tercampur dengan niat lain, misalnya, mendapat pujian atau pun
imbalan.

Tingkatan Ikhlas
Mengutip buku Kun Fayakun Kun La Takun, menurut Imam
Ibnu Athaillah dalam Kitab Al-Hikam, tingkatan ikhlas terbagi
menjadi tiga:

1. Ikhlas Abidin
Ikhlas Abidin merupakan ikhlasnya pada ahli ibadah. Mereka
adalah orang-orang yang ikhlas beramal disertai harapan untuk
masuk surga dan dijauhi dari neraka.

2. Ikhlas Muhibbin
Ikhlas muhibbin atau ikhlasnya para pecinta adalah orang-orang
yang beribadah murni atas dasar kecintaan mereka kepada Allah
SWT tanpa sedikitpun berharap pamrih. Sebab bagi muhibbin,
keridhaan dan kecintaan Allah lebih besar dari segalanya.

3. Ikhlas Arifin
Ikhlas Arifin yaitu ikhlasnya orang-orang yang mencapai taraf
makrifat, yakni mengenal Allah secara hakiki, tak hanya
melibatkan otak, namun juga hati.

Orang-orang dalam Ikhlas Arifin tidak memandang amal ibadah


sebagai hasil jerih payah, jadi, mereka merasa tidak layak untuk
berpamrih mendapatkan surga dan dijauhkan dari neraka.
Bahkan, mereka malu jika berbadah dengan berharap keridaan
dan kecintaan Allah. Sebab, Allah yang menggerakkan dan
menganugerahi mereka kemampuan.
Ciri-Ciri Ikhlas
1. Mengutamakan Keridhaan Allah daripada Keridhaan
Manusia
Tak sedikit orang-orang yang hidup di bawah bayangan orang
lain. Namun apabila seseorang menuntun pada keridhaan Allah,
tentu dia sangat beruntung.

2. Menyembunyikan Amal Kebaikan


Orang yang ikhlas tak ingin amal perbuatannya diketahui orang
lain. Jika dianalogikan dengan pohon, mereka lebih senang
menjadi akar yang tertutup tanah tapi menghidupi seluruh pohon.

3. Mengakui Punya Banyak Kekurangan


Seseorang yang ikhlas selalu merasa dirinya memiliki banyak
kekurangan. Dia merasa belum maksimal dalam menjalankan
kewajiban yang Allah berikan. Bukan sombong dengan amalan
yang dilakukan, ia justru cemas jika amalannya tidak diterima
oleh Allah SWT.

4. Mengakui Kelebihan Orang Lain


Sifat hasad akan menutupi keikhlasan yang hadir di hati. Orang
yang memiliki sifat ikhlas mau memberi kesempatan kepada
orang lain yang memiliki kemampuan memadai untuk
mengambil bagian dari tanggung jawabnya.
Keutamaan Beramal dengan Ikhlas karena Allah
Berdasarkan Firman Allah dalam An Nisa ayat 25, yang artinya:
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang
ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun
mengerjakan kebaikan?" dapat disimpulkan keutamaan ikhlas
adalah sebagai berikut:
Mendapatkan pahala dari AllahDicukupkan kebutuhannya
oleh Allah.
Orang yang ikhlas tidak khawatir akan harta benda yang sudah
dikeluarkannya. Sebab Allah akan menjamin kebutuhan orang
yang memiliki sifat ikhlas

Memiliki hati yang tenang.


Orang yang ikhlas tidak akan mendapatkan kerugian. Justru
ikhlas dapat memberikan ketenangan jiwa, sehingga hatinya
lapang dan damai. Hal itu karena hatinya hanya fokus kepada
satu tujuan, yaitu keridhaan Allah.

Tips Agar Ikhlas dalam Beramal

1. Perhatikan Amalan Para Ulama


Bacalah biografi orang-orang sholeh dari kalangan ulama, ahli
ibadah hingga orang-orang zuhud. Hal ini bisa menambah
keimanan dalam hati.
2. Khawatir Apabila Amalan Tidak Diterima
Jangan menghitung-hitung amalan baik yang telah diperbuat.
Khawatirlah jika amalan tidak diterima.

3. Jangan Terpengaruh Ucapan Orang Lain


Ahli Fiqh Ibnul Jauzi berkata "Bersikap acuh terhadap orang lain
serta menghapus pengaruh dari hati mereka dengan tetap
beramal shaleh disertai niat ikhlas untuk menutupinya adalah
sebab utama yang mengangkat kedudukan orang-orang mulia."

4. Jauhi Sifat Riya


Ikhlas adalah lawan dari riya. Maka, hendaknya niat ikhlas
dijauhkan dari sikap riya atau beramal dengan niat ingin dilihat
oleh orang lain.
Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
yang beramal karena riya, maka Allah akan memperlihatkan
kepada manusia bahwa orang tersebut beramal karena riya."
HR Muslim.

Doa agar Selalu Ikhlas


Khalifah Umar bin Khattab R.A senantiasa berdoa agar hatinya
senantiasa ikhlas beramal karena Allah semata

‫ َو ََل‬،‫اجعلَهُ لِ َى ْج ِه َك َخالصًا‬
ْ ‫ َو‬،‫صالحًا‬ ْ ‫اَ ّٰللّهُ َّم‬
َ ُ‫اج َع ْل َع َملِي ُكلُّه‬
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal
yang shalih, ikhlas mengharap Wajah Mu dan janganlah jadikan
di dalam amalku bagian untuk siapapun."

Penjelasan tentang ciri-ciri orang yang ikhlas beramal semoga


memudahkan menerapkan sikap ini di semua aspek kehidupan.
Ikhlas menjadi kunci ridha Allah SWT atas semua yang
dilakukan manusia di dunia.

َ ِ‫َّللا َوفَ ْت ٌح قَ ِريبٌ َوبَ ِّش ِر ْال ُم ْؤ ِمن‬


‫ين‬ ِ َّ ‫ص ٌر ِّم َن‬
ْ َ‫ن‬

Anda mungkin juga menyukai