Skripsi Mahudin-1
Skripsi Mahudin-1
SKRIPSI
Oleh:
MAHUDIN
1801150010071
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuasa - Nya yang
selalu senantiasa memberikan kesehatan, kemudahan, dan kesabaran kepada penulis sehingga
proposal ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam penulis persembahkan
kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia ke zaman yang penuh
dengan pengetahuan.
Penulisan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Sosial Media Marketing dan
WOM Terhadap Keputusan Pembelian yang di Mediasi Oleh Kesadaran Merek Pada Produk
Bitata Food Di Banda Aceh” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Syiah Kuala.
sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar proposal ini
Penulis,
Mahudin
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Sosial Media Marketing dan
WOM terhadap Keputusan Pembelian yang dimediasi oleh Kesadaran Merek pada konsumen
produk Bitata Food di Banda Aceh. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan sampel
penelitian sebanyak 160 responden. Non Probability Sampling Technique digunakan sebagai
teknik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Metode analisis linier berganda
digunakan sebagai metode analisis data dengan menggunakan sofwere IBM SPSS 23. Hasil
penelitian ini menunjukan Sosial Media Marketing dan WOM berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian pada konsumen Produk Bitata Food di Banda Aceh. Selain itu, Sosial Media Marketing
dan WOM berpengaruh terhadap Kesadaran Merek pada konsumen Produk Bitata Food di Banda
Aceh. Dan hasil penelitian juga menunjukkan Sosial Media Marketing dan WOM berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek pada konsumen Produk Bitata Food di
Banda Aceh.
Kata kunci : Sosial Media Marketing, WOM, Keputusan Pembelian, Kesadaran Merek.
ii
ABSTRACT
This study aims to examine and analyze the influence of Social Media Marketing and WOM on
Banda Aceh. The research instrument used a questionnaire and the research sample was 160
respondents. The Non Probability Sampling Technique was used as a sampling technique using
the Purposive Sampling method. Multiple linear analysis method is used as a data analysis method
using IBM SPSS 23 software. The results of this study show that Social Media Marketing and
WOM have an effect on Purchase Decisions for Bitata Food Products consumers in Banda Aceh.
In addition, Social Media Marketing and WOM have an effect on Brand Awareness among
consumers of Bitata Food Products in Banda Aceh. And the results of the study also show that
Social Media Marketing and WOM have an effect on Purchase Decisions through Brand
iii
DAFTAR ISI
v
4.9.6 Pengaruh Sosial Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Melalui
Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh ................................................ 70
4.9.7 Pengaruh WOM Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Kesadaran Merek
Produk Bitata Food di Banda Aceh ............................................................................. 70
BAB V ......................................................................................................................................... 72
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................... 72
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 72
5.2 Saran ................................................................................................................................. 73
5.2.1 Saran Akademik (Teoritis)........................................................................................... 73
5.2.2 Saran Praktis (Operasional) ......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 75
Lampiran ...................................................................................................................................... 80
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matrik Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ................................................... 19
Tabel 3.1 Alternatif pilihan jawaban koesioner ............................................................................................. 30
Tabel 3.2 Operasinalisasi Variabel Pada Penelitian....................................................................................... 31
Tabel 4.1 Karakteristik Responden................................................................................................................ 43
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ......................................................................................................................... 45
Tabel 4.3 Uji Reabilitas ................................................................................................................................. 46
Tabel 4.4 Persepsi Terhadap Sosial Media .................................................................................................... 47
Tabel 4.5 Persepsi Terhadap WOM............................................................................................................... 47
Tabel 4.6 Persepsi Terhadap Kesadaran Merek............................................................................................. 48
Tabel 4.7 Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ...................................................................................... 49
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................................................................ 51
Tabel 4.9 Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM terhadap Keputusan Pembelian ............................ 54
Tabel 4.10 Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhadap Keputusan Pembelian (Uji-F) ............ 55
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji-t) ........................................................................... 55
Tabel 4.12 Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhada Kesadaran Merek ................................. 56
Tabel 4.13 Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhadap Kesadaran Merek (Uji-F) ................... 57
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji-t) ........................................................................... 58
Tabel 4.15 Pengaruh Kesadaran Merek terhada Keputusan Pembelian ........................................................ 59
Tabel 4.16 Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Keputusan Pembelian (Uji-F) .......................................... 60
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji-t) ........................................................................... 60
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Hirarkhi Pengaruh Tidak Langsung antara Sosial Media Marketing dan
Keputusan Pembelian yang dimediasi Oleh Kesadaran Merek ..................................................................... 62
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Hirarkhi Pengaruh Tidak Langsung antara WOM dan Keputusan
Pembelian yang dimediasi Oleh Kesadaran Merek ....................................................................................... 64
Tabel 4.20 Rangkuman dari Pembuktian Hipotesis....................................................................................... 66
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan merek Bitata Food yang rumah
produksinya beralamat di Jl. Tengku Dilhong I, Peunyeurat, Kecamatan Banda Raya, Kota
Banda Aceh, kini banyak ditemukan di pasar ritel yang ada di seluruh Aceh. penjualan produk
Bitata Food pada awalnya hanya secara door to door, dan dijual kepada keluarga dan temannya
saja. Namun seiring berjalannya waktu, melihat potensi pasar dan tingkat produksi yang
semakin meningkat, UMKM ini mencoba masuk ke beberapa swalayan dan pasar ritel, seperti
Suzuya dan Indomaret yang ada di Banda Aceh pada tahun 2019. Saat ini untuk pemesanan,
di Indomaret sebulan bisa mencapai 500 botol bawang goreng, 1000 pcs stik keju, 200 pcs
keripik kentang dan 60 pcs crispy garlic. Bitata Food menggunakan Sosial Media sebagai
sarana promosi untuk memperluas jaringan sosial sehingga produk yang dijual banyak
diketahui oleh masyarakat diantaranya yaitu, sosial media instagram, Facebook, WhatsApp,
Bitata Food ini banyak menyediakan berbagai macam makanan salah satunya keripik
kentang yang di produksi menggunakan resep khusus dari nenek (nektu), yang di proses
menggunakan kentang merah tanah Gayo aceh berkualitas pilihan, tanpa bahan pengawet dan
penyedap berbahaya. Keripik kentang Bitata sudah teruji proses produksinya secara modern
dan halal dari LPPOM MPU Aceh. Keripik kentang 90 gram yang di kemas di dalam kemasan
yang menarik/ekslusif, sehingga mudah di bawa dan di santap dimana saja, serta aman di
konsumsioleh semua kalangan. Tersedia juga dalam berbagai varian rasa: Original, Balado,
Jagung bakar. Harga juga sangat terjangkau 1 kemasan keripik kentang 90 gram Rp. 20.000.
1
2
Sosial media marketing sebagai platform sarana komunikasi yang sangat interaktif dan
komunikatif di era globalisasi sekarang ini, dikarenakan dengan jejaring sosial yang luas akan
memudahkan pengusaha untuk berinteraksi dalam menjalankan usaha bisnis. Sosial media juga
telah terbukti menjadi faktor kunci dalam menciptakan kesadaran merek. Tingkat kesadaran
merek yang lebih tinggi akan mempengaruhi keputusan kensumen secara positif. Mediasosial
berkembang pesat sebagai era baru dalam pemasaran karena perusahann dapat menciptakan
Menurut Tsitsi (2013) social media marketing merupakan strategi yang memungkinkan
penjual untuk ikut serta, berkolaborasi, berinteraksi dan memanfaatkan kecerdasan orang
orang yang berpartisipasi didalamnya dengan tujuan pemasaran, menarik perhatian pelanggan
dan mendorong pengguna media sosial untuk berbagi dengan platform sosial mereka. Menurut
Santoso (2017) pemasaran sosial media merupakan bentuk pemasaran yang digunakan untuk
menciptakan kesadaran terhadap produk yang diminati, pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan
terhadap suatu merek yang artinya setelah konsumen membeli suatu produk dan konsumen telah
menetapkan ingatan terhadap merek dari produk yang di konsumsi, bisnis, individu, atau
kelompok baik secara langsung maupun tidak langsungdengan menggunakan situs dari web
sosial seperti blogging, microblogging, dan jejaring sosial. Sedangkan menurut Sari (2012)
sosial media marketing di terapkan untuk melibatkan konsumen pada lokasi sosial media dimana
Meningkatnya pengguna dan popularitas media sosial seperti telah mengubah gambaran
mengenai word of mouth. Menurut Charo et al. (2015:41) bahwa bentuk pertukaran informasi
dan pengetahuan secara online pada media sosial dikenal sebagai Electronic Word of Mouth
(e- WOM). Menurut Schiffman Dkk (2018:191) Electronic Word of Mouth (e-WOM)
merupakan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara online melalui media sosial internet.
3
Word Of Mouth (WOM) juga menjadi sebuah faktor penting dalam menentukan penjualan
suatu produk, karena jika WOM sesuai dengan kualitas dan mutu produk maka peningkatan
minat untuk membeli produk akan lebih tinggi sehingga tidak ada keraguan di dalam hati
konsumen untuk membeli sebuah produk. Menurut Kotler dan Keller (2009), Word Of
Mouth merupakan aktivitas atau interaksi pemasaran melalui perantara mulut ke mulut, baik
secara lisan, tulisan, maupun lewat alat komunikasi elektronik yang terhubung internet,
berdasarkan pengalaman atas produk atau jasa. Word of Mouth adalah suatu bentuk promosi
yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk seperti
seseorang ingin membeli sebuah produk akan tetapi sebelumnya konsumen tersebut telah
mendapatkan informasi tentang produk yang ingin di belinya dan informasi tersebut mengenai
hal-hal tentang kebaikan atau yang berdampak positif terhadap produk tersebut, Lupiyoadi
(2006:238). Sedangkan Menurut Hasan (2010), Word of Mouth adalah pujian atau perkataan
yang merujuk kepada kebaikan, rekomendasi dan komentar sertaargumen pelanggan sekitar
pengalaman mereka atas pelayanan jasa dan produk yang betul- betul memengaruhi keputusan
Tingkat keputusan pembelian produk di setiap bisnis bisa membantu usaha untuk
mempertahankan posisi suatu produk di pasar sasarannya. Pelanggan yang cerdas akan memilih
produk yang berkualitas, sehingga dalam perencanaan produk yang akan diciptakan oleh suatu
perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Menurut Buchari Alma (2016) keputusan
pembelian merupakan suatu keinginan dan tindakan konsumen yangdipengaruhi oleh kondisi
ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical
evidence, people, process. keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar ingin membeli suatu produk. keputusan
pengenalan masalah kemudian menyelidikinya dan memutuskan produk apa yang paling sesuai
dengan kebutuhan. Menurut Tjiptono (2012) keputusan pembelian adalah sebuah proses atau
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik dan teliti masing-masing
alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan
konsumen adalah merek, maka ketika konsumen ingin membeli suatu produk pelanggan akan
lebih mudah mengenali produk tersebut dengan merek, biasanya produk yang sudah jelas mutu
dan kualitasnya akan lebih mudah di terapkan di benak konsumen. Menurut Soehadi (2005)
kesadaran merek membuat pelanggan mengerti kategori produk atau layanan dimana produk
tersebut bersaing. Pada tingkatan yang lebih luas, keberhasilan meningkatkan sebuah
kesadaran merek, sangat bergantung padaseberapa jauh pelanggan mengerti bahwa merek
tersebut ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Shimp (2003)
kesadaran merek adalah Kemampuan suatu merek untuk tampil dalam pikiran konsumen ketika
mereka sedang memikirkan kategori produk apa yang akan di beli dan seberapa mudahnya
Berdasarkan Fenomena yang terjadi pada Bitata Food, penulis tertarik untuk
mengetahui bagaimana Sosial Media Marketing dan WOM terhadap Keputusan Pembelian
yang Di Mediasi Oleh Kesadaran Merek, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih
jauh dan mendalam tentang hal tersebut, yang akan dijadikan dalam bentuk karya akhir,
dengan judul penelitian “Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM terhadap
Keputusan Pembelian yang di Mediasi oleh Kesadaran Merek Pada Bitata Food di
Banda Aceh.
5
Berdasarakan uraian dari latar belakang penelitian diatas maka dirumuskan masalahsebagai
berikut:
4. Bagaimana pengaruh WOM terhadap Kesadaran Merek pada Produk Bitata Food
di Banda Aceh.
Mengacu pada perumusan masalah diatas ,maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai,yaitu untuk :
Pembelian Melalui Kesadaran Merek pada Produk Bitata Food di Banda Aceh.
2. Manfaat praktis, semoga dapat menjadi bahan referensi lain dalam penelitian
3. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi UMKM Bitata Food mengenai
4. Bagi pemilik UMKM Bitata Food, dapat menjadi bahan referensi penelitian-
pilihan dan memutuskan pilihan pada suatu produk dari sekian banyak pilihan. Menurut Kotler
& Amstrong (2014), keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
sebuah pilihan dari dua tahu lebih alternatif pilihan. Menurut Tjiptono (2012) keputusan
pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi
mengenaiproduk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik masing-masing alternatif
pembelian.
suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik,
budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people, process. Menurut Philip
Kotler (2007) Keputusan Pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen
sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Sedangkan Menurut Sutisna (2002),
pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali
oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Setelah konsumen
menyadari kebutuhan dan keinginan tersebut maka konsumen akan melakukan tindak lanjut
7
8
pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah
pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau
jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari 4, yaitu:
1. Nilai emosional
Utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau emosi positif yang ditimbulkan dari
mengonsumsi produk. Jika konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat
membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional.
Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang
2. Nilai sosial
Utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial
konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang
3. Nilai kualitas
Utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka
panjang.
4. Nilai fungsional
Adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan (utility) fungsional
kepada konsumen nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) konsumen akan melalui lima tahap dalam
2. Pencarian informasi Merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen ingin
mencari informasi lebih banyak; konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau
4. Keputusan pembelian Merupakan keputusan pembeli tentang merek mana yang paling
disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
5. Perilaku pasca pembelian Merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen
ketidakpuasan mereka.
(mengakui atau mengingat) merek dalam kategori, dengan cukup rinci untuk melakukan
Menurut Rossiter dan Percy (1996) mengatakan definisi dari brand awareness adalah
Kemampuan pembeli untuk mengenal dan menyebutkan merek tanpa kategorinya secaradetail
untuk membeli sesuatu. Namun Soehadi (2005) memberikan pengertian tentang kesadaran
10
merek yaitu Membuat pelanggan mengerti kategori produk atau layanan dimana produk
tersebut bersaing. Pada tingkatan yang lebih luas, keberhasilan membangun sebuah kesadaran
merek sangat tergantung pada seberapa jauh pelanggan mengerti bahwa merek tersebut
seorang calon konsumen untuk dapat mengenali bagian dari suatu merek atau mengingat
kembali suatu merek adalah bagian dari sebuah kategori tertentu. Brand awareness adalah
Kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang
memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan
menurut Aaker Durianto dkk (2001) yaitu Top of Mind (puncak pikiran), BrandRecall
(pengingatan kembali merek) dan Brand Recognition (Pengenalan merek). Informasi dapat
Kesadaran Merek dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting
bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas merek tinggi, kehadiran merek itu selalu dapat
kita rasakan, sebab sebuah merek dengan brand awareness tinggi biasanya disebabkan oleh
1. Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu, keberadaan merek yang telah berlangsung lama
konsumen.
11
produk tersebut.
Keller dalam buku terjemahan Soehadi (2005) untuk mengevaluasi kesadaran merek terdiri
dari:
1. Recall
Seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang akan mereka
ingat.
2. Recognition
Seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut masuk ke dalam satu kategori
tertentu.
3. Purchase
Seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika
4. Consumption
Seberapa jauh konsumen akan mengingat suatu merek ketika mereka sedang menggunakan
Menurut Tsitsi (2013 ) social media marketing adalah sistem yang memungkinkan
yang berpartisipasi didalamnya untuk tujuan pemasaran. menarik perhatian dan mendorong
12
pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial mereka. Menurut Santoso (2017) pemasaran
sosial media merupakan bentuk pemasaran yang dipakai untuk menciptakan kesadaran,
pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan terhadap suatu merek, produk, bisnis, individu, atau
kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat dari web
sosial seperti blogging, microblogging, dan jejaring sosial. social media marketing di pratekkan
untuk melibatkan pelanggan pada lokasi social online dimana para pelanggan secara alami
Media sosial berperan saat pemasaran kegiatan perusahaan membentuk hubungan individu
dengan pelanggan dan memberi perusahaan peluang untuk mengakses pelanggan (Kelly et al.,
2010). Dengan adanya social media marketing memudahkan para pelaku usaha untuk
berinteraksi dengan pelanggannya secara online. Biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar
dan tidak ada batasannya waktu selama tersambung dengan internet. Menurut (Arthur, 2006)
90% dari pengguna media sosial adalah likers (penyuka) yang hanya menonton konten yang
konten baru Berdasarkan hal ini, pengguna media sosial dapat didefinisikan secara
komprehensif dan inklusif mulai dari lukers hingga partisipan aktif. Social media dalam bahasa
indonesia disebut media sosial adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial
menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial
mereka. Keuntungan dalam menggunakan social media marketing menurut Neti (2013) ,
antara lain:
1) Menyediakan ruang dangan tidak hanya untuk memasarkan produk atau jasa kepada
berbagai kelompok, yang dapat menjadi pemberi informasi tentang merek dan membantu
penelitian terbaru yang dilakukan oleh As’ad dan Alhadid (2014) menghasilkan
1. Online Communities
Sebuah perusahaan atau sejenis usaha dapat menggunakan media sosial untuk membangun
sebuah komunitas disekitar minat pada produk atau bisnisnya. Semangat komunitas untuk
2. Interaction
Di dalam media sosial memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih besar dengan online
communities, melalui informasi yang selalu up-to-date serta relevan dari pelanggan.
3. Sharing of content
Sharing of content berbicara mengenai lingkup dalam pertukaran individual, distribusi dan
4. Accessibility
Accessibility mengacu pada kemudahan untuk mengakses dan biaya minimal untuk
menggunakan media.
14
Menurut Kotler dan Keller (2012), Word of mouth communication adalah suatu proses
terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara
personal. Menurut Hasan (2010), Word of Mouth adalah pujian, rekomendasi dan komentar
pelanggan sekitar pengalaman mereka atas layanan jasa dan produk yang betul-betul
memengaruhi keputusan pelanggan atau perilaku pembelian mereka. Word of Mouth adalah
suatu bentuk promosi yangberupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam
Selanjutnya Menurut Sernovitz (2009), Word of mouth sangat efektif karena sumber
kepercayaannya adalah datang dari orang yang tidak memperoleh keuntungan darirekomendasi
mereka. Ivanovic dan Colling (2004), Word of Mouth communication adalah saluran informal
dari komunikasi seperti teman dan tetangga, rekan kerja dan anggota keluarga. Menurut Kotler
dan Keller (2009), Word of Mouth Communication adalah komunikasi lisan, tertulis dan
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli
atau menggunakan produk atau jasa. Menurut The Word of Mouth Marketing Associatio
(2009), Word of Mouth Marketing adalah sebagai seni dan ilmu dalam membangun
Sari (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi WOM
1. Platform assistance
pernah dikunjungi.
suatu tempat.
4. Tools (alat)
Tools merupakan alat penyebaran dari topic dan talker. Topik yang telah ada juga
membutuhkan suatu alat yang membantu agar topik atau pesan dapat berjalan. Alat inimembuat
Menurut Sernovitz (2009), ada 5 (lima) indikator dasar word of mouth diantaranya yaitu:
1. Tools (alat)
Tools merupakan alat penyebaran dari topic dan talker. Topik yang telah ada juga
membutuhkan suatu alat yang membantu agar topik atau pesan dapat berjalan. Alat inimembuat
Suatu pembicaraan akan hilang jika hanya ada satu orang yang berbicara mengenai suatu
produk. Maka perlu adanya orang lain yang ikut serta dalam percakapan agar word of mouth
3. Tracking (pengawasan)
Tracking adalah suatu tindakan perusahaan untuk mengawasi serta memantau respon
konsumen. Hal tersbeut dilakukan agar perusahaan bisa mempelajari masukan positif atau
16
negatif konsumen, sehingga perusahaan bisa belajar dari masukan atau saran tersebut untuk
Steven Sanjaya dan Herlina Budiono (2021) “Pengaruh Penggunaan Sosial Media Dan
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Penggunaan sosial media dan E-WOM memiliki
pengaruh positif terhadap kepercayaan pada konsumen sepatu Air Jordan 1 di Jabodetabek.
Niken Dwita Laraswati (2018) dengan Judul Pengaruh Iklan Dan Word Of Mouth
(WOM) Terhadap Brand Awareness, Serta Implikasinya Pada Minat Beli Produk Kopi Instan
Good Day dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa Iklan berpengaruh signifikan terhadap
Awareness, Iklan berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, Word Of Mouth (WOM)
berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, Ada pengaruh mediasi dari Iklan terhadap Minat
Beli melalui Brand Awareness, dan Ada pengaruh mediasi Word Of Mouth (WOM) terhadap
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Sulistiyani dan Franz Sudiro, 2019) yang berjudul
Pengaruh Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dengan Electronic Word
Of Mouth Sebagai Variable Mediasi Hasil dari penelitian ini yaitu media social berpengaruh
positif signifikan terhadap pelanggan eWOM di Joglo Agung Resto dan Galerry Kota
Joglo Agung Resto dan Galerry Kota Semarang. E-WOM juga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan di Joglo Agusng Resto dan
Gallery Kota Semarng. E- WOM juga memediasi sebagian pengaruh media social terhadap
keputusan pembelian pelanggan di Joglo Agusng Resto dan Gallery Kota Semarang.
17
Weni Widiati Ningrum dkk (2018) yang berjudul Pengaruh Media Social, Kualotas
Produk Dan Harga Pada Keputusan Pembelian Konsumen Di UMKM Ayra Dan Eve Di
Surabaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media social memiliki pengaruh positif
yang signifikasi terhadap keputusan pembelian pada UMKM 15 Ayra dan Eve di Surabaya.
Kualitas Produk memiliki pengaruh positif yang signifikasi terhadap keputusan pembelian
pada UMKM Ayra dan Eve di Surabaya. Harga memiliki pengaruh positif yang signifikasi
Penelitian yang dilakukan oleh (Nur Aiman Ikhwan Kamil, 2020) yang berjudul
Pengaruh E-WOM Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Sushi
Masa Jakarta, hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa eWOM dan citra merek secara
62,9%.
AhmadTaufik Lubis dkk, (2018) yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup Dan Media
Social Terhadap Keputusan Pembelian Di B- One Cafe Medan, penelitian ini menunjukkan
bahwa secara
bersaman gaya hidup dan media social telah positif dan signifikan terhadap pembelian di B-
Penelitian yang dilakukan oleh (Novita Alfian dan Sengguruh Nilowardono, 2019)
yang berjudul Pengaruh Dari Pemasaran Media Social Instagram, Word Of Mouth Dan Brand
Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Arthenis Tour Dan Travel, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran media social memiliki pengaruh paling dominan
pada keputusan pembelian konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh (Dr. Fahed Khatib, 2016)
yang berjudul Dampak Karakteristik Media Social Terhadap Studi Empiris Keputusan
Pembelian Pelanggan Saudi di wilayah Aseer, dalam penelitian ini menemukan bahwa
18
pengaruh media sosial berbeda sesuai dengan berbagai tahapan proses dalam pengambilan
keputusan konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Meatry Kurniasari dan Agung Budiatmo (2018) yang
berjudul Pengaruh Social Media Marketing, Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian
Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Pada J.Co Donuts & Coffee Semarang. Hasil
penelitian diketahui bahwa presepsi responden terhadap variabel Social media marketing pada
J.CO Donuts & Coffee adalah baik, artinya responden menilai bahwa akun social media dari
J.CO Donuts & Coffee layak untuk mereka follow karena memuat pesan yang berkualitas dan
Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Pambudi Ary Wicaksono (2016) yang
berjudul Pengaruh Iklan Dan Word Of Mouth Terhadap Brand Awareness Traveloka. Dengan
hasil penelitian Word of mouth tentang Traveloka berpengaruh positif dan signifikan terhadap
brand awareness Traveloka. Hal ini berarti setiap perilaku word of mouth mengengai Traveloka
yang ada pada konsumen akan menyebabkan bertambahnya brand awareness Traveloka yang
Penelitian yang di lakukan oleh Siska Dwi Rachmawati Dan Anik Lestari Andjarwati
(2020) dengan judul Pengaruh Kesadaran Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Pengguna JNE Express di Surabaya Selatan). Hasil penelitian bahwa
pembelian.
19
Tabel 2.1
Matrik Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Nama Hasil
No Judul Persamaan Perbedaan
Penulis Penelitian
1 Steven Sanjaya dan Pengaruh Berdasarkan hasil Menggunakan • Lokasi penelitian
Herlina Budiono Penggunaan Sosial penelitian, maka dapat variable sosial media • Penelitian
Jordan 1 di menggunakan
Merek
Word Of Mouth n
(WOM) berpengaruh
signifikan terhadap
Nama Hasil
No Judul Persamaan Perbedaan
Penulis Penelitian
Of Mouth (WOM)
melalui Brand
Awareness
dan Agung Media Marketing, diketahui bahwa variabel sosial • Penelitian terdahulu
menarik.
keputusan
Pembelian
Nama Hasil
No Judul Persamaan Perbedaan
Penulis Penelitian
6 Dibas Gaudel Pengaruh Jaringan hasil penelitian bahwa Menggunakan • Lokasi penelitian
(2017) Media Sosial jaringan media social variabel media sosial • Penelitian terdahulu
Nepal
Pramestiara dan Electronic Word menunjukkan bahwa e- variabel Word Of • Penelitian terdahulu
Rahab, 2018) Of Mouth Dalam WOM dalam media Mouth, media sosial menggunakan
Moderasi
Lubis dkk, (2018) Hidup Dan Media menunjukkan bahwa variabel sosial media • Penelitian
menggunakan
Kesadaran Merek
22
Nama Hasil
No Judul Persamaan Perbedaan
Penulis Penelitian
9 (Novita Alfian dan Pengaruh Dari hasil penelitian ini Menggunakan • Lokasi penelitian
Konsumen Pada
Travel
terdahulu tidak
• menggunakan
Kesadaran Merek
Pengaruh Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dengan Electronic Word
Of Mouth Sebagai Variable Mediasi. Hasil dari penelitian ini yaitu sosial media berpengaruh
positif terhadap Keputusan pembelianpelanggan di Joglo Agung Resto dan Galerry Kota
Semarang.
23
Steven Sanjaya dan Herlina Budiono (2021) “Pengaruh Penggunaan Sosial Media Dan
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Penggunaan sosial media dan E-WOM memiliki
pengaruh positif terhadap kepercayaan pada konsumen sepatu Air Jordan 1 di Jabodetabek.
mouth yang terjadi secara alami, orang yang merasa puas pada sebuah produk akan membagi
antusiasme mereka. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Anindya Pramestiara dan Rahab,
2018) yang berjudul Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dalam Media Social Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Dengan Citra Merek Sebagai Variable Moderasi, hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa e-WOM dalam media social berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen dengan citrra merek sebagai variable moderasi.
berjudul Pengaruh Social Media Marketing, Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian
Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Pada J.Co Donuts & Coffee Semarang. Hasil
penelitian diketahui bahwa presepsi responden terhadap variabel Social media marketing pada
J.CO Donuts & Coffee adalah baik, artinya responden menilai bahwa akun social media dari
J.CO Donuts & Coffee layak untuk mereka follow karena memuat pesan yang berkualitas dan
untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek adalah bagian dari produk tertentu. Merek
dapat dikatakan memiliki ekuitas jika konsumen mengenali dan mengingat suatu merek dalam
satu kategori produk di luar produk lainnya. Peran kesadaran merek dalam ekuitas merek
tergantung sejauh mana tingkat kesadaran yang dicapai oleh suatu merek, lebih cepat konsumen
24
mengenali atau mengingat suatu merek dan dapat dikatakan bahwa merek memiliki kesadaran
nilai yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Pambudi Ary Wicaksono (2016)
yang berjudul Pengaruh Iklan Dan Word Of Mouth Terhadap Brand Awareness Traveloka.
Dengan hasil penelitian Word of mouth tentang Traveloka berpengaruh positif dan signifikan
pembelian seseorang konsumen perlu dilakukan penciptaan kesadaran merek, menjaga presepsi
kualitas produk, asosiasi merek, dan loyalitas terhadap merek agar mampu tetap di ingat oleh
konsumen sehingga konsumen tidak akan berpaling kepada produk lain. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang di lakukan oleh Siska Dwi Rachmawati Dan
Anik Lestari Andjarwati (2020) dengan judul Pengaruh Kesadaran Merek dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pengguna JNE Express di Surabaya Selatan). Hasil
penelitian bahwa kesadaran merek dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Kesadaran Merek
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Krisnawati, 2016) Kesadaran merek mampu
Penelitian yang di lakukan oleh Siska Dwi Rachmawati Dan Anik Lestari Andjarwati (2020)
dengan judul Pengaruh Kesadaran Merek dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi pada Pengguna JNE Express di Surabaya Selatan). Hasil penelitian bahwa kesadaran
25
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu. hasil penelitian Yunita dan Oktaria (2014) menyatakan word of mouth
memiliki hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian, mengungkapkan word of mouth
pada keputusan pembelian, jika strategi word of mouth secara positif makan tingkat pembelian
H3
H5
Keputusan
Kesadaran Merek
Pembelian
(Y) (Z)
WOM H7
H2
(X2)
H4
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
26
2.8 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang bermaksud
mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian.
Maka dari uraian masalah yang ada, dapat dimunculkan penelitian sebagai berikut :
H2 : Terdapat Pengaruh WOM Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Bitata Food
Di Banda Aceh.
H3 : Terdapat Pengaruh Sosial Media terhadap Kesadaran Merek pada Produk Bitata
H4 : Terdapat Pengaruh WOM terhadap Kesadaran Merek Pada Produk Bitata Food Di
Banda Aceh.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada Pembeli Produk Bitata Food di Banda Aceh. Sedangkan yang
menjadi objek penelitian adalah Sosial Media Marketing, WOM, Keputusan Pembelian dan
Kesadaran Merek.
1. Populasi
Menurut Sugiono (2018:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan subjek
yang akan diteliti dengan karakteristik yang dapat dikatakan sama sehingga dapat
digeneralisasikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi tersebut. Populasi dalam
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, Sugiyono (2017). Dan penelitian ini tidak menggunakan keseluruhan anggota
populasi, karena untuk mengeneralisasikannya cukup diwakili oleh sebagian anggota populasi
yang disebut sampel (Cooper dan Schindler, 2006). Sampel diambil karena tidak
memungkinkan bagi peneliti untuk meneliti seluruh anggota populasi, karenakan profitabilitas
elemen dalam populasi untuk terpilih 47 sebagai sampel tidak diketahui maka teknik
pengambilan sampel Convenience sampling. Convenience sampling ini digunakan karena saat
27
28
akan melakukan sebuah pengambilan sampel, populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak
diketahui kapan pengguna shopee tersebut pernah maupun hanya sekedar memiliki niat beli
ulang, convenience sampling ini juga digunakan dikarenakan dapat menghemat waktu tanpa
harus menjelaskan apa itu platform shopee dan peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
sample dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh,mudah di hubungi
oleh peneliti. Hamid (2010) mengatakan Convenience Sampling merupakan istilah umum
dihubungi, mudah untuk mengukur, dan tidak menyusahkan. Berdasarkan pengertian populasi
dan sampel diatas maka sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang menjadi populasi
adalah seluruh konsumen pengguna shopee. Pengambilan sampel ini juga didukung oleh teori
Hair et al (2008) yang menyatakan jika jumlah populasi tidak diketahui maka jumlah sampel
Merujuk pendapat (Hair et. al., 2008) tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian
ini lebih besar dari sampel minimum yakni 10 kali jumlah indikator, yakni 10 x 16 = 160 orang.
Mengingat populasi tidak diketahui jumlahnya maka tehnik yang digunakan adalah Non
Probability Sampling Technique yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (Sugiyono, 2014: 154). Jenis pengambilan sampel yang dipilih oleh peneliti adalah
2. Usia minimal 17 tahun karena pada usia tersebut responden diasumsikan sudah dewasa
29
Menurut Sugiyono (2017) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan objek penelitian, maka peneliti
merupakan teknik dalam mengumpulkan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis pada respon untuk dijawab (Sangadji & Sopiah, 2010). Peneliti
menyediakan kuesioner dengan tipe pilihan untuk memberikan kemudahan kepada responden
dalam memilih jawaban yang disediakan, karena alternatif jawaban telah disediakan maka
responden akan lebih mudah dalam memberikan jawaban dan memakan waktu yang lebih
singkat dalam menjawab kuesioner. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode angket
a. Responden
merupakan orang yang lebih mengerti tentang dirinya sendiri, sehingga dalam
Dalam pengambilan data, penelitian ini menggunakan kuisioner yang terdiri dari item-
item pertanyaan yang dibagikan kepada konsumen pembeli Produk Bitata Food, sesuai
Penelitian yang dilakukan nantinya akan menggunakan alat bantu yaitu kuesioner,
dimana jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur menggunakan skala Likert. Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
30
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang
dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan. Jawaban dari setiap instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
Alternatif penilaian dalam pengukuran untuk item-item yang bersifat positif adalah dari
jawaban responden mulai dari jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju
dan sangat setuju. Kelima dimensi di atas dinilai dengan menggunakan lima kategori
Tabel 3.1
Alternatif pilihan jawaban koesioner
tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval (Hasan, 2012: 58),
− ℎ
Maka diperoleh: (5 -1/5) = 0,80. Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban
Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Operasinalisasi Variabel Pada Penelitian
Defenisi Item
No. Variabel Variabel Indikator Ukuran Skala Pertanyaan
2. Word Of Word of • Tools
Mouth Mouth adalah (alat)
(X2) pembicaraan • Talking Part
yang secara (Partisipasi)
alami terjadi 1–5 Interval B1 – B3
antara orang- • Tracking
orang Sernovitz (pengawas
an)
(2009)
Sernovitz (2009)
Endogen/Dependen Variabel
3. Kesadaran Kesadaran • (Recall)
Merek (Y) Merek yang
• (Recogniti
berarti on)
membuat 1–5 Interval G1 – G4
pelanggan • (Purchase)
mengerti • (Consumpt
kategori ion)
produk atau
layanan
dimana Soehadi (2005)
produk
tersebut
bersaing
Soehadi
(2005:28)
Amstrong (2012)
33
1. Pemeriksaan Data
pada skor item, untuk memastikan bahwa data siap diproses lebih lanjut.
2. Pengkodean (coding)
Langkah ini adalah memberikan nomor pada kuesioner yang menunjukkan nomor
angka, maka langsung dapat ditabulasi, tanpa dilakukan konversi terlebih dahulu.
3. Tabulasi
Yaitu pengurutan jawaban responden dalam bentuk tabel induk sesuai nomor urut
responden.
4. Analisis Statistik
Mengolah data dengan software statistik SPSS
indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan, terlebih dahulu
harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid
tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden
1. Validitas Data
Neuman (2007) adalah menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada
kesesuaian antara konstruk, atau cara seorang peneliti mengkonseptualissasikan ide dalam
definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik ide tentang realitas
“sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah sederhana, validitas membahas pertanyaan
mengenai seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui penelitian sesuai dengan konstruk
34
2. Reliabilitas Data
Menurut Sugiono (2005) adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur
yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan
secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah
walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas berarti keandalan atau
konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran atribut yang sama diulang akan
memberikan hasil kondisi yang identik atau sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak
berbeda karena karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri.
Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang memberikan hasil yang tidak menentu,
tidak stabil, atau tidak konsisten Menurut Neuman (2007). Teknik pengujian reliabilitas
menggunakan koefisien alpha cronbach dengan taraf nyata 5%, jika koefisien korelasi lebih
besar dari nilai kritis atau jika nilai alpha cronbach lebih besar dari pada 0,6 maka item tersebut
dinyatakan reliabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatukonstuk atau
variable dikatan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpa> 0,7 (Sunyoto 2013).
Menurut Sunjoyo, dkk (2013:54) uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji
asumsi klasik merupakan syarat yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji outlier, uji multikolinearitas, uji
1. Uji Normalitas
35
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan mempunyai
distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error
yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model
regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak normal. Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal,
2. Uji Outlier
Outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristi unik yang terlihat sangat
berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik
untuk sebuah variabel tunggal atau kombinasi (Ghozali, 2011 : 41). Menurut (Ghozali. 2011 :
3) outlier bukan merupakan anggota populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi
4) outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi distribusi dari
variabel dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak berdistribusi secaranormal.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang
tinggi atau sempurna antara variabel bebas atau tidak dalam model regresi. Uji
multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independent atau variable bebas. Efek dari multikolinearitas ini adalah
menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
kolerasi di antara variabel independen.Jika terbukti ada multikolinierita, sebaiknya salah satu
dari variabel independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi
diulang kembali (Ghozali 2011). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat
36
pada besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.Pedoman suatu model regresi
yang bebas multikolieritas adalah mempunyai angka tolerance mendekati 1.Batas VIF adalah
10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi gejala multikolinieritas (Ghozali 2011).
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskeastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, karena adanya
gambaran yang terstruktur, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar
variabel yang penulis teliti. Penulis juga melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan
variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur
(path analysis) yang diolah melalui program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
IBM 23.
Model ini dipilih karena ingin mengetahui Pengaruh Sosial Media Marketing Dan Wom
Terhadap Keputusan Pembelian Yang Di Mediasi Oleh Kesadaran Merek Pada Produk Bitata
Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier berganda. Teknik
digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien
jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kasual antar variabel X1, X2 terhadap Y yang
dimediasi oleh Z. Analisis jalur merupakan suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab
akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variable bebasnya mempengaruhi variable
37
terikatnya tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar
variabel dari model dibangun. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan teknik Analisis Jalur
dengan metode stepwise untuk pengujian hubungan/pengaruh langsung dan teknik regresi
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan pengujian secara simultan dan secara parsial :
Untuk menguji atau menganalisis Hipotesis secara simultan digunakan uji Ftest. Uji yaitu
suatu alat uji untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel
c. Kriteria uji F, jika hasil print out komputer sig value< 5 % berarti pengaruh variabel
H02: b2 = 0 : Tidak terdapat Pengaruh WOM Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk
H03 :b3 = 0 : Tidak terdapat Pengaruh Sosial Media terhadap Kesadaran Merek pada
38
Ha3: b3 ≠ 0 : Terdapat Pengaruh Sosial Media terhadap Kesadaran Merek pada Produk Bitata
H04 : b4 = 0 : Tidak terdapat Pengaruh WOM terhadap Kesadaran Merek Pada Produk
Ha4: b4 ≠ 0 : Terdapat Pengaruh WOM terhadap Kesadaran Merek Pada Produk Bitata
Ha6: b6 ≠ 0 : Tidak terdapat Pengaruh Sosial Media Marketing terhadap Keputusan Pembelian
Untuk menguji atau menganalisis Hipotesis di atas, maka digunakan uji ttest.Uji t yaitu
untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara
c. Kriteria uji t, jika hasil print out komputer sig. value< 5 % berarti variable bebas
39
Selain menguji hipótesis pengaruh langsung (direct effect) dari variabel-variabel bebas
(sosial media marketing dan WOM) terhadap keputusan pembelian, yang dimediasi oleh
kesadaran merek, penelitian ini juga akan menguji pengaruh tidak langsung (indirect effect)
Adapun hipótesis pengaruh tidak langsung yang telah dikembangkan pada penelitian
H08: b8 = 0 : Tidak terdapat pengaruh Sosial Media Marketing secara tidak langsung terhadap
Banda Aceh.
Ha9: b9 ≠ 0 : Terdapat pengaruh Sosial Media Marketing secara tidak langsung terhadap
Banda Aceh.
H10: b10 = 0 : Tidak terdapat pengaruh WOM secara tidak langsung terhadap Keputusan
Pembelian melalui Kesadaran Merek pada Produk Bitata Food Di Banda Aceh.
Ha11: b11≠ 0 : Terdapat pengaruh WOM secara tidak langsung terhadap Keputusan Pembelian
maka digunakan model yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (1986), yaitu teknik regresi
hirarki yang dapat menguji efek mediasi. Model Baron and Kenny (1986) ini dapat dijelaskan
β1 β4
β3
X Z
β2
Gambar 3.1
Tehnik untuk menguji peranan dari efek mediasi(the role of mediation effect)
Persamaan 1: Y = β1X β1 harus significant
Persamaan 3: Y = β1X + β4X β3harus significant; dan jika β2 tidak significant, ini
Oleh karenanya peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh sosial media marketing dan wom terhadap keputusan pembelian yang
dimediasi oleh kesadaran merek adalah dengan menggunakan metode Analisis Jalur dan dapat
Gambar 3.2
Konsep Peran Mediator
Metode Analisis Jalur ini digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen, di mana model ini memiliki 4 (empat) langkah dalam
Langkah 1 : Menunjukkan bahwa variabel pertama dan kedua berhubungan dengan hasil.
Gunakan Y sebagai variabel kriteria dalam persamaan regresi dan X sebagai prediksi.Langkah
Langkah 2: Menunjukkan bahwa variabel pertama dan kedua berhubungan dengan mediator.
Gunakan Z sebagai variabel kriteria dalam persamaan regresi dan X sebagai prediksi. Langkah
variabel kriteria dalam persamaan regresi dan X dan Z sebagai prediksi. Tidak hanya cukup
oleh variable X. Dengan demikian variabel awal harus disamakan dalam menghasilkan efek
Langkah 4: Untuk menetapkan bahwa Y sangat mempengaruhi hubungan XZ, pengaruh X dan
Y mengendalikan Z harus nol. Efek pada langkah 3 dan 4 diperkirakan pada perkiraan yang
sama.
Jika keempat langkah ini terpenuhi, maka data itu konsisten dengan hipotesis sehingga
variabel Y benar memediasi hubungan X Z dan jika tiga langkah pertama terpenuhi tetapi
Populasinya adalah Pembeli Produk Bitata Food di Kota Banda Aceh. Sampel pada
penelitian ini adalah 160 responden. Kuesioner yang telah selesai diisi oleh responden,
yang menjadi karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, status, usia,
42
43
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi
melalui uji validitas dan uji reliabilitas berdasarkan koefisien korelasi dari Cronbach Alpha
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan
SPSS. Berdasarkan hasil analisis seluruh pernyataan dinyatakan valid karena memiliki tingkat
signifikansi di bawah 5%. Ini berarti bahwa data yang diperoleh adalah valid dan dapat
dipergunakan untuk analisis selanjutnya. Sedangkan jika dilakukan secara manual, maka nilai
korelasi yang diperoleh masing-masing pernyataan harus dibandingkan dengan nilai kritis
korelasi product moment dimana hasilnya menunjukkan bahwa semua pernyataan mempunyai
nilai korelasi di atas nilai kritis 5% yaitu di atas 0,155 (Lihat Tabel Nilai Kritis Korelasi
kuisiner tersebut adalah signifikan dan memiliki validitas konstruk. Atau dalam bahasa statistik
mengukur aspek yang sama. Ini berarti bahwa data yang diperoleh adalah valid dan dapat
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Nilai Kritis 5%
No. Pernyataan Variabel Koefisien Korelasi Ket
(N=160)
1. X1.1 0,820
2. X1.2 Sosial Media 0,800
0,155 Valid
3. X1.3 Marketing (X1) 0,816
4. X1.4 0,774
5. X2.1 0,838
6. X2.2 WOM (X2) 0,766 0,155 Valid
7.
X2.3 0,701
.
8. Z1 0,753
9. Z2 0,690
Kesadaran Merek (Z) 0,155 Valid
10. Z3 0,847
11. Z4 0,818
12. Y1 0,759
13. Y2 Keputusan Pembelian 0,788
14. Y3 (Z) 0,834 0,155 Valid
15. Y4 0,820
16. Y5 0,790
Sumber :Data Primer (diolah), 2022.
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa semua variabel yang digunakan dalam
penelitian ini semuanya dinyatakan valid, karena mempunyai koefisien korelasi di atas dari
nilai kritis korelasi product moment, yaitu sebesar 0, sehingga semua pertanyaan yang
terkandung dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid untuk dilanjutkan penelitian yang
lebih mendalam. Dengan demikian semua butir indikator dari masing-masing variabel dalam
Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini
digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbach Alpha yang lazim digunakan untuk pengujian
kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis ini digunakan untuk menafsirkan korelasi
Pengujian reliabilitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dilakukan secara statistik, yaitu dengan
menghitung besarnya Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS. Hasilnya seperti
46
dijabarkan pada Tabel 4.3 yang menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini handal
Tabel 4.3
Uji Reabilitas
variabel persepsi responden dapat dilihat dari beberapa variabel, yaitu variabel Sosial Media
Marketing (X1) diperoleh nilai alpha sebesar 0,814,variable WOM (X2) diperoleh nilai alpha
sebesar 0,647, variabel Kesadaran Merek (Z) diperoleh nilai alpha sebesar 0,783, dan variable
Keputusan Pembelian (Y) diperoleh nilai alpha sebesar 0,857. Dengan demikian pengukuran
kredibilitas Cronbach Alpha dimana nilai alphanya lebih besar dari Alpha 0,60.
Jawaban seluruh responden yang berjumlah 154 orang dianalisis untuk melihat jumlah
(frekuensi) atas jawaban yang diberikan. Analisi frekuensi responden dilihat dari keseluruhan
responden. Dari 16 pertanyaan yang diajukan menghasilkan skor rata-rata (mean) untuk
Tabel 4.4
Persepsi Terhadap Sosial Media Marketing
Menurut hasil Tabel 4.4, di atas variabel Sosial Media Marketing dalam penelitian ini
diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4,29. Nilai rata-rata ≥ 3,41 atau tanggapan
Tabel 4.5
Persepsi Terhadap WOM
Menurut hasil Tabel 4.5, di atas variabel WOM dalam penelitian ini diperoleh nilai rata-
rata keseluruhan sebesar 4,03. Nilai rata-rata ≥ 3,41 atau tanggapan responden terhadap
Tabel 4.6
Persepsi Terhadap Kesadaran Merek
Menurut hasil Tabel 4.6, di atas variabel Kesadaran Merek dalam penelitian ini
diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4,28. Nilai rata-rata ≥ 3,41 atau tanggapan
Tabel 4.7
Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut hasil Tabel 4.7, di atas variabel Keputusan Pembelian dalam penelitian ini
diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4,33. Nilai rata-rata ≥ 3,41 atau tanggapan
Pengujian normalitas data menurut Ghozali (2018) bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel independen maupun dependen mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusinormal atau tidak yaitu dengan analisis
gambar berupa plot dan uji statistik dengan melihat nilai kurtosis dan skewness.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
50
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali (2018). Dengan
melihat tampilan Normal P-P Plot (Gambar 4-1) maka dapat disimpulkan bahwa garis diagonal
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Pada gambar normal plot (Gambar 4-1) terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan melihat tampilan gambar normal plot
dapat disimpulkan bahwa gambar normal plot memberikan pola distribusi normal. Berdasarkan
uji asumsi klasik tersebut, dapat dijelaskan bahwa semua data yang digunakan dalam penelitian
memenuhi semua asumsi klasik, sehingga model regresi linear berganda dalam penelitian ini
layak digunakan.
Uji multikolinearitas menurut Ghozali (2018) bertujuan untuk menguji apakah dalam
51
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ketentuan uji
a. Jika R 2 tinggi tapi variabel independent banyak yang tidak signifikan, maka dalam
c. Melihat nilai tolerance lebih kecil dari 10% dan nilai VIF lebih besar dari 5 berarti ada
multikolinearitas.
menghilangkan variabel independent yang mempunyai korelasi tinggi. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk lebih jelasnya hasil
pengujian multikoliniearitas dengan menggunakan nilai tolerance dan melihat nilai VIF adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Sosial_Media_Marketi
,685 ,082 ,553 8,316 ,000 ,627 1,595
ng
WOM ,383 ,094 ,272 4,084 ,000 ,627 1,595
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber :Data Primer (diolah), 2022.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance value
dan Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Ghozali (2018) jika nilai tolerance value diatas
52
0.1 dan nilai VIF adalah di bawah 10 maka dianggap tidak terjadi multikolineritas. Dari hasil
pengujian (Tabel 4.8), menunjukkan bahwa nilai tolerance value dari ketiga variabel
independen berada di atas 0.1. dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) di bawah 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear berganda tidak terjadi
multikolinearitas.
dalam model regresi terjadi ketidaksaman variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap maka disebut homoekedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas yaitu melalui
pengujian dengan menggunakan Scatter Plot. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
heterokedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroksidasitas
Berdasarkan hasil pengujian seperti terlihat pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa
model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas, karena tidak ada pola
tertentu pada grafik scatterplot dan titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan sesuai dengan
4.6.1 Pengaruh Sosial Media Marketing Dan WOM Terhadap Keputusan Pembelian
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini, telah dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan analisis regressi linear berganda dan hasil penelitiannya sebagaimana
Tabel 4.9
Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM terhadap Keputusan Pembelian
b
Model Summary
Berdasarkan tabel regresi di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara variable Sosial Media Marketing dan WOM dengan Keputusan Pembelian Produk Bitata
Food di Banda Aceh sebesar 0.751 atau 75.1% dengan nilai pengaruh variable independent
terhadap variable dependent sebesar 0.564 atau 56.4%. Ini menjelaskan bahwa setiap
perubahan pada variabel Sosial Media Marketing dan WOM akan mengakibatkan perubahan
pada Keputusan Pembelian Produk Bitata sebesar 0.564 atau 56.4%. Dengan kata lain, bila
terjadi peningkatan aktivitas Sosial Media Marketing dan WOM, maka akan meningkatkan
derajat Keputusan Pembelian sebesar 56.4% dari nilai perubahan tersebut. Kondisi ini
menunjukkan bahwa terdapat sebesar 43.6% (100% - 56.4%) faktor lainnya yang
mempengaruhi Keputusan Pembelian, yang tidak dimasukkan sebagai faktor dalam penelitian
ini.
Secara lebih detil, tabel berikut akan menjelaskan Pengaruh Sosial Media Marketing
dan WOM secara simultan (secara sekaligus) terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata
55
Tabel 4.10
Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhadap Keputusan Pembelian (Uji-F)
a
ANOVA
Hasil analisis data di atas memperlihatkan bahwa tingkat signifikansi uji F sebesar
0.000 atau FHitung 101,534 > FTabel sebesar 2,606. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel Sosial Media Marketing dan WOM terhadap Keputusan
Pembelian.
Selain hasil uji F, selanjutnya uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh antara Sosial Media Marketing dan WOM secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil analisis regresi linier berganda untuk uji-t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji-t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5,258 1,158 4,541 ,000
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa model regresi linear tersebut dapat
Keterangan:
KP = Keputusan Pembelian
W = WOM
Berdasarkan tabel dan persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa terdapat hubungan
secara partial, positif dan signifikan antara variabel Sosial Media Marketing terhadap
Keputusan Pembelian sebesar 0,553. Selanjutnya, ternyata terdapat hubungan yang signifikan
antara WOM dengan Keputusan Pembelian dengan koefisien korelasi sebesar 0,272.
Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa Hipotesis (Ha1) yang menyatakan Sosial
terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh juga dapat diterima.
4.6.2 Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhadap Kesadaran Merek
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini, telah dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan analisis regressi linear berganda dan hasil penelitiannya sebagaimana
Tabel 4.12
Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhada Kesadaran Merek
b
Model Summary
Berdasarkan tabel regresi di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara variable Sosial Media Marketing dan WOM dengan Kesadaran Merek Produk Bitata
57
Food sebesar 0.726 atau 72.6% dengan nilai pengaruh variable independent terhadap variable
dependent sebesar 0.526 atau 52.6%. Ini menjelaskan bahwa setiap perubahan pada variabel
Sosial Media Marketing dan WOM akan mengakibatkan perubahan pada Kesadaran Merek
Produk Bitata Food sebesar 0.526 atau 52.6%. Dengan kata lain, bila terjadi peningkatan
aktivitas Sosial Media Marketing dan WOM, maka akan meningkatkan derajat Kesadaran
Merek sebesar 52.6% dari nilai perubahan tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat
sebesar 47.4% (100% - 52.6%) faktor lainnya yang mempengaruhi Kesadaran Merek, yang
Secara lebih detil, tabel berikut akan menjelaskan Pengaruh Sosial Media Marketing
dan WOM secara simultan (secara sekaligus) terhadap Kesadaran Merek Produk Bitata Food di
Tabel 4.13
Pengaruh Sosial Media Marketing dan WOM Terhadap Kesadaran Merek (Uji-F)
a
ANOVA
Hasil analisis data di atas memperlihatkan bahwa tingkat signifikansi uji F sebesar
0.000 atau FHitung 87,273 > FTabel sebesar 2,606. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel Sosial Media Marketing dan WOM terhadap Kesadaran Merek.
Selain hasil uji F, selanjutnya uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh antara Sosial Media Marketing dan WOM secara parsial terhadap Kesadaran Merek.
Hasil analisis regresi linier berganda untuk uji-t dapat dilihat pada tabel berikut:
58
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji-t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa model regresi linear tersebut dapat
Keterangan:
KM = Kesadaran Merek
W = WOM
Berdasarkan tabel dan persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa terdapat hubungan
secara partial, positif dan signifikan antara variabel Sosial Media Marketing terhadap
Kesadaran Merek sebesar 0,483. Selanjutnya, ternyata terdapat hubungan yang signifikan
antara WOM dengan Kesadaran Merek dengan koefisien korelasi sebesar 0,322.
Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa Hipotesis (Ha3) yang menyatakan Sosial
Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda aceh juga dapat diterima.
59
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini, telah dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan analisis regressi linear berganda dan hasil penelitiannya sebagaimana
Tabel 4.15
Pengaruh Kesadaran Merek terhada Keputusan Pembelian
Model Summary
Berdasarkan tabel regresi di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara variable Kesadaran Merek dengan Keputusan Pembelian Produk Bitata Food sebesar
0.804 atau 80.4% dengan nilai pengaruh variable independent terhadap variable dependent
sebesar 0.646 atau 64.6%. Ini menjelaskan bahwa setiap perubahan pada variable Kesadaran
Merek akan mengakibatkan perubahan pada Keputusan Pembelian Produk Bitata Food sebesar
0.646 atau 64.6%. Dengan kata lain, bila terjadi peningkatan aktivitas Kesadaran Merek, maka
akan meningkatkan derajat Keputusan Pembelian sebesar 64.6% dari nilai perubahan tersebut.
Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat sebesar 35.4% (100% - 64.6%) faktor lainnya yang
mempengaruhi Keputusan Pembelian, yang tidak dimasukkan sebagai faktor dalam penelitian
ini.
Secara lebih detil, tabel berikut akan menjelaskan Pengaruh Kesadaran Merek secara
simultan (secara sekaligus) terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh
Tabel 4.16
Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Keputusan Pembelian (Uji-F)
a
ANOVA
Hasil analisis data di atas memperlihatkan bahwa tingkat signifikansi uji F sebesar
0.000 atau FHitung 287,874 > FTabel sebesar 2,606. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh
Selain hasil uji F, selanjutnya uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh antara Kesadaran Merek secara parsial terhadap Keputusan Pembelian. Hasil analisis
regresi linier berganda untuk uji-t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Uji-t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa model regresi linear tersebut dapat
KP = 0.804 (KM)
Keterangan:
61
KP = Keputusan Pembelian
KM = Kesadaran Merek
Berdasarkan tabel dan persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa terdapat hubungan
secara partial, positif dan signifikan antara variabel Kesadaran Merek terhadap Keputusan
Banda Aceh.
terdapat dalam model akan dilakukan dengan menggunakan model regresi hirarkis. Pendekatan
ini digunakan untuk mengidentifikasi efek mediasi dari model yang telah dibangun. Pendekatan
Baron dan Kenny (1986) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menguji hipotesis
4.7.1 Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) Sosial Media Marketing terhadap
Berdasarkan model yang dibangun dalam penelitian ini, terdapat satu hipotesis yang
Ha6 : Terdapat pengaruh tidak langsung Sosial Media Marketing terhadap Keputusan
Pembelian melalui Kesadaran Merek Pada Produk Bitata Food di Banda Aceh.
Tabel berikut menyajikan hasil analisis regresi hirarkhi yang menjelaskan perubahan
nilai pengaruh/hubungan dari sebelum adanya efek mediasi dengan setelah adanya efek mediasi
(Kesadaran Merek) diantara variabel Sosial Media Marketing dengan Keputusan Pembelian.
62
Tabel 4.18
Hasil Analisis Regresi Hirarkhi Pengaruh Tidak Langsung antara Sosial Media
Marketing dan Keputusan Pembelian yang dimediasi Oleh Kesadaran Merek
c
Model Summary
Change Statistics
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis regresi hirarkhi di atas, maka gambar berikut ini
akan menjelaskan tentang hubungan antara "Sosial Media Marketing" sebagai variabel
independen dan "Keputusan Pembelian" sebagai variabel dependen. Kemudian, gambar ini juga
akan membahas tentang pengaruh variabel mediasi (Kesadaran Merek) di antara hubungan
tersebut.
KM
β3 = 0,388
SM
KP
β2 = 0,553
KP = 0,553SM R2 = 0,558
Berdasarkan Gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa variabel Sosial Media Marketing
memiliki efek yang signifikan terhadap Kesadaran Merek (β1 = 0,483, p < 0,05). Kemudian,
variabel Sosial Media Marketing juga memiliki hubungan secara signifikan terhadap variabel
Keputusan Pembelian (β2 = 0,553, p < 0,05), dan ketika hubungan antara Sosial Media
pertama (tanpa mediasi variabel) sekitar R2 = 0,520, untuk persamaan kedua (tanpa variabel
mediasi) menjadi R2 = 0,558, untuk persamaan ketiga (dengan variabel mediasi) menjadi R2 =
Kesadaran Merek dan Keputusan Pembelian juga signifikan (β4 = 0,804, p < 0,05).
Berdasarkan penjelasan di atas dikaitkan dengan metode dari Baron dan Kenny (1986)
adalah (β1 = 0,483, p <.0,05); (β2 = 0,553, p < 0,05); (β3 = 0,388 p < 0,05), dan (β4 = 0,804, p
< 0,05). Ini berarti bahwa variabel “Kesadaran Merek” memiliki peran sebagai mediasi parsial
(partial mediation) antara variable independen “Sosial Media Marketing” dan variabel
pengaruh tidak langsung (indirect effect) dari variabel Sosial Media Marketing secara
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian yang di mediasi oleh Kesadaran
4.7.2 Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) WOM terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan model yang dibangun dalam penelitian ini, terdapat satu hipotesis yang
Ha7 : Terdapat pengaruh tidak langsung WOM terhadap Keputusan Pembelian melalui
Tabel berikut menyajikan hasil analisis regresi hirarkhi yang menjelaskan perubahan
nilai pengaruh/hubungan dari sebelum adanya efek mediasi dengan setelah adanya efek mediasi
Tabel 4.19
Hasil Analisis Regresi Hirarkhi Pengaruh Tidak Langsung antara WOM dan Keputusan
Pembelian yang dimediasi Oleh Kesadaran Merek
c
Model Summary
Change Statistics
Mode R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F
l R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
a
1 ,610 ,372 ,368 1,685 ,372 93,549 1 158 ,000
b
2 ,817 ,667 ,663 1,231 ,295 138,911 1 157 ,000
a. Predictors: (Constant), WOM
b. Predictors: (Constant), WOM, Kesadaran_Merek
c. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber :Data Primer (diolah), 2022.
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis regresi hirarkhi di atas, maka gambar berikut ini
akan menjelaskan tentang hubungan antara "WOM" sebagai variabel independen dan
"Keputusan Pembelian" sebagai variabel dependen. Kemudian, gambar ini juga akan
membahas tentang pengaruh variabel mediasi (Kesadaran Merek) di antara hubungan tersebut.
KM
β3 = 0,258
W
KP
β2 = 0,272
65
KP = 0,272 W R2 = 0, 558
Berdasarkan Gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa variabel WOM memiliki efek
yang signifikan terhadap Kesadaran Merek (β1 = 0,322, p < 0,05). Kemudian, variabel WOM
juga memiliki hubungan secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (β2 = 0,272,
p < 0,05), dan ketika hubungan antara WOM dan Keputusan Pembelian dimediasi oleh
"Kesadaran Merek", menunjukkan hubungan yang signifikan (β3 = 0,258, p < 0,05).
pertama (tanpa mediasi variabel) sekitar R2 = 0,520, untuk persamaan kedua (tanpa variabel
mediasi) menjadi R2 = 0,558, untuk persamaan ketiga (dengan variabel mediasi) menjadi R2 =
Kesadaran Merek dan Keputusan Pembelian juga signifikan (β4 = 0,804, p < 0,05).
Berdasarkan penjelasan di atas dikaitkan dengan metode dari Baron dan Kenny (1986)
adalah (β1 = 0,322, p <.0,05); (β2 = 0,272, p < 0,05); (β3 = 0,258 p < 0,05), dan (β4 = 0,804, p
< 0,05). Ini berarti bahwa variabel “Kesadaran Merek” memiliki peran sebagai mediasi parsial
(partial mediation) antara variable independen “WOM” dan variabel dependen “Keputusan
Pembelian”.
pengaruh tidak langsung (indirect effect) dari variabel WOM secara positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian yang di mediasi oleh Kesadaran Merek adalah dapat
Berdasarkan gambaran di atas, terdapat 5 hipotesis dalam penelitian ini yang telah
dilakukan pembuktian dengan analisis statistik. Semua hipotesis tersebut yang telah
dikembangkan terdiri atas 5 buah hipotesis (H1 – H5) yang menggambarkan pengaruh langsung
dan 2 buah hipotesis yang menggambarkan pengaruh tidak langsung (H6 – H7).
Secara lebih jelas, gambaran tentang diterima ataupun ditolaknya hipotesis dalam
Tabel 4.20
Rangkuman dari Pembuktian Hipotesis
Hipotesis Kondisi
(indirect effect) daripada variabel-variabel yang dibangun dalam model penelitian ini dapat
0,388
0,553
Sosial Media
3
Marketing
0,258
Gambar 4.5
Kondisi Signifikansi Hubungan Antar Variabel Dalam Model
4.9.1 Pengaruh Sosial Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani dan Franz Sudiro 2019 yang menyatakan bahwa
Sosial Media Marketing berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dapat
dilihat dari nilai probabilitas sebesar 0,553. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan variabel Sosial Media Marketing terhadap Keputusan
Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh. Kondisi ini mengartikan bahwa semakin
baiknya Sosial Media Marketing akan berpengaruh kepada semakin meningkatnya Keputusan
Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat
diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel Sosial Media Marketing dalam model
penelitian ini dalam hal meningkatkan Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda
Aceh.
68
4.9.2 Pengaruh WOM Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda
Aceh
terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Anindya Pramestiara dan Rahab (2018) yang menyatakan bahwa WOM berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas sebesar
0,272. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
variabel WOM terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh. Kondisi ini
mengartikan bahwa semakin baiknya WOM akan berpengaruh kepada semakin meningkatnya
Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh. Berdasarkan gambaran di atas, maka
dapat diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel WOM dalam model penelitian ini
dalam hal meningkatkan Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh.
4.9.3 Pengaruh Sosial Media Marketing Terhadap Kesadaran Merek Produk Bitata
berpengaruh signifikan terhadap Kesadaran Merek. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Meatry Kurniasari dan Agung Budiatmo (2018) yang
menyatakan bahwa Sosial Media Marketing berpengaruh signifikan terhadap Kesadaran Merek.
Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas sebesar 0,483. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05
menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan variabel Sosial Media Marketing terhadap
Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh. Kondisi ini mengartikan bahwa semakin
baiknya Sosial Media Marketing akan berpengaruh kepada semakin meningkatnya Kesadaran
Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat
diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel Sosial Media Marketing dalam model
penelitian ini dalam hal meningkatkan Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh.
69
4.9.4 Pengaruh WOM Terhadap Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh
terhadap Kesadaran Merek. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mohammad Pambudi Ary Wicaksono (2016) yang menyatakan bahwa WOM berpengaruh
signifikan terhadap Kesadaran Merek. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas sebesar 0,322.
Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan variabel
WOM terhadap Kesadaran Merek Produk Bitata Food Di Banda Aceh. Kondisi ini mengartikan
bahwa semakin baiknya WOM akan berpengaruh kepada semakin meningkatnya Kesadaran
Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat
diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel WOM dalam model penelitian ini
dalam hal meningkatkan Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh.
4.9.5 Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bitata Food
Di Banda Aceh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Siska Dwi Rachmawati Dan Anik Lestari Andjarwati (2020) yang menyatakan
bahwa Kesadaran Merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dapat
dilihat dari nilai probabilitas sebesar 0,804. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan variabel Kesadaran Merek terhadap Keputusan Pembelian
Produk Bitata Food di Banda Aceh. Kondisi ini mengartikan bahwa semakin baiknya
Produk Bitata Food di Banda Aceh. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat
diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel Kesadaran Merek dalam model
penelitian ini dalam hal meningkatkan Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda
Aceh.
70
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siska Dwi Rachmawati Dan Anik
Lestari Andjarwati (2020) yang menyatakan bahwa Sosial Media Marketing berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek. Hal ini dapat dilihat dari
nilai probabilitas sebesar 0,388. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan pengaruh yang
positif dan signifikan variabel Sosial Media Marketing terhadap Keputusan Pembelian melalui
Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh. Kondisi ini mengartikan bahwa semakin
baiknya Sosial Media Marketing melalui Kesadaran Merek akan berpengaruh kepada semakin
gambaran di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel Sosial
Media Marketing melalui Kesadaran Merek dalam model penelitian ini dalam hal
terhadap Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yunita dan Oktaria (2014) yang menyatakan bahwa WOM
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek. Hal ini dapat
dilihat dari nilai probabilitas sebesar 0,258. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan variabel WOM terhadap Keputusan Pembelian melalui
Kesadaran Merek Produk Bitata Food di Banda Aceh. Kondisi ini mengartikan bahwa semakin
baiknya WOM melalui Kesadaran Merek akan berpengaruh kepada semakin meningkatnya
71
Keputusan Pembelian Produk Bitata Food di Banda Aceh. Berdasarkan gambaran di atas, maka
dapat diinterprestasikan bahwa terdapat peranan dari variabel WOM melalui Kesadaran Merek
dalam model penelitian ini dalam hal meningkatkan Keputusan Pembelian Produk Bitata Food
di Banda Aceh
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
1. Sosial Media Marketing yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada pembeli Produk Bitata Food di
Banda Aceh.
2. WOM yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian pada pembeli Produk Bitata Food di Banda Aceh.
3. Sosial Media Marketing yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kesadaran Merek pada pembeli Produk Bitata Food di Banda
Aceh.
4. WOM yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kesadaran Merek pada pembeli Produk Bitata Food di Banda Aceh.
5. Kesadaran Merek yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada pembeli Produk Bitata Food di Banda
Aceh.
6. Sosial Media Marketing yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek pada pembeli
7. WOM yang dibangun dalam model penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek pada pembeli Produk Bitata
72
73
5.2 Saran
Untuk kepentingan lebih lanjut, ada beberapa saran yang dapat diajukan oleh penulis
yang biasa dijadikan bahan pertimbangan oleh peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:
menyeluruh dan lengkap sehingga peneliti selanjutnya dapat menghasilkan hasil yang
lebih mendalam lagi mengenai Pengaruh Sosial Media Marketing, WOM, Kesadaran
Merek dan Keputusan Pembelian untuk objek penelitian lainnya, yaitu dengan
memasukkan faktor/variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini yang dapat
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka dapat dirangkum beberapa saran
sebagai berikut :
1. Sosial Media Marketing dan WOM secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian, untuk itu Perusahaan Produk Bitata Food harus lebih
menekankan pada faktor ini sebagai sebuah strategi untuk dapat meningkatkan
Keputusan Pembeian.
2. Sosial Media Marketing dan WOM secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap
Kesadaran Merek, untuk itu Perusahaan Produk Bitata Food harus lebih menekankan
pada faktor ini sebagai sebuah strategi untuk dapat meningkatkan Kesadaran Merek.
74
Pembelian, untuk itu Perusahaan Produk Bitata Food harus lebih menekankan pada
faktor ini sebagai sebuah strategi untuk dapat meningkatkan Keputusan Pembeian.
4. Sosial Media Marketing dan WOM secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian melalui Kesadaran Merek, untuk itu Perusahaan Produk Bitata
Food harus lebih menekankan pada faktor ini sebagai sebuah strategi untuk dapat
Agus W., Soehadi. 2005. Effective Branding. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Alfian, Nofita. (2019). The Influence of Social Media Markeitng Instagram, Word of Mouth and
Arthur, C., 2006. In: What is the 1% rule? In the Guardian. Guardian News and Media, UK.
As’ad H. Abu Rumman dan Anas Y. Alhadid, 2014, “The Impact of Social Media Marketing on
Private University, Amman, Jordan. Rev. Integr. Bus. Econ. Res Vol 3.
Buchari Alma., 2016 Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. Alfabeta.
Charo, N., Sharma, P., Shaikh, S., Haseeb, A. and Sufya, M. (2015). Determining the Impact of
Ewom on Brand Image and Purchase Intention through Adoption of Online Opinions.
46.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8).
Gul, M. S., Shahzad, H, Khan, M. I. (2014) The relationship of social media with fashion
consciousness and consumer buying behavior. Journal of Management Info, 1(2), 12-
20
Hair, et al, 2014, Multivariate Data Analysis, New International Edition., New Jersey: Pearson.
75
76
Jashari, F., & Rrustemi, V. (2017). The impact of social media on consumer behavior. Journal of
Kamil, N. A. I., & Albert, A. (2020). The effect of e-wom and brand image towards Sushi Masa
Kelly, et al, 2010. Avoidance of advertising in social networking sites: the teenageperspective.
Kerpen, Dave. (2011). Likeable Social Media. USA:The McGraw Hill companies.
Khatib, F. (2016). The impact of social media characteristics on purchase decision empirical
Khuong, M. N., & Duyen, H. T. M. (2016). Personal factors affecting consumer purchase
decision towards men skin care products - a study in Ho Chi Minh City, Vietnam
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga. Kotler,
Philip & Gerry Armstrong, (2014): Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey:
Kotler, Philip dan Armstrong, Gery. 2012. Principles of Marketing. 14th Edition New Jersey:
Prentice Hall.
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007 Manajemen Pemasaran. Edisi kedua belas Jilid
Hall.Inc.
Krisnawati, Devi. (2016). Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian AMDK
Kurniasari, M., & Budiatmo, A. (2018). Pengaruh Social Media Marketing, Brand
Awareness
Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Pada
J. Co Donuts & Coffee Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 7(3), 152-159.
Laraswati, N. D. (2018). Pengaruh iklan dan word of mouth (wom) terhadap brand awareness,
serta implikasinya pada minat beli produk kopi instan good day. Jurnal Administrasi
77
Lubis, Ahmad. (2020). The Impact of Life Style and Social Media on Purchasing Decisions in B-
One Cafe, Medan. Iternational Journal of Research and Review Vol.7; Issue: 2;
Lupiyoadi dan Hamdani, 2006. Manajemen Pemasaran jasa Edisi kedua. Penerbit Salemba
Empat: Jakarta.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran. Edisi ke empat jilid I. Jakarta: Indeks.
Navia, V. R. (2021). Pengaruh social media Instagram dan brand awareness terhadap keputusan
pembelian dengan electronic word of mouth sebagai variabel moderasi: Studi kasus
pada konsumen Makmur Cafe di Kota Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Rachmawati, S. D., & Andjarwati, A. L. (2020). Pengaruh Kesadaran Merek dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 7(1), 25-29.
Sanjaya, S., & Budiono, H. (2021). Pengaruh Penggunaan Sosial Media Dan E-Wom Terhadap
Studi Kasus Pada Lima Merek Pakaian Wanita”. Skripsi. Institusi Teknologi Sepuluh
Santoso, Singgih. 2017. Menguasai Statistik Dengan SPSS 24. Jakarta: PT Alex Media
Komputindo.
Sari, Hutami Permita. 2014. Pengaruh Elektronik Word Of Mouth dan Brand Image Terhadap
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 2, April 2014. ISSN 1693 –
Sari. (2012). “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan
78
Sernovitz, Andy. (2009) Word Of Mouth marketing. New York: Kaplan Inc
Singgih Santoso. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametrik, Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Soehadi, Agus W. 2005, Effective Branding: Konsep Dan Aplikasi Pengembangan. Jakarta: PT
Sudha, M., Shenna, K. (2017). Impact of influencers in consumer decision process: the fashion
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset, Bandung: Alfabeta.
Ikapi.
Tjiptono Fandy dan Gregorius Candra, 2012. Pemasaran Strategik, CV. ANDI: Yogyakarta.
Tsitsi, Sarah (2013) The adoption of sosial media marketing in sout African banks,q Emerald
10.1108/20426761111104437.
Utara, S. Aaker, DA 2008. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari suatu Merek.
Terjemahan oleh Aris Ananda. Cetakan Ketiga. Mitra Utama. Jakarta. Angipora, MP
2007.
Administrasi Bisnis.
Wicaksono, M. P. A., & Seminari, N. K. (2016). Pengaruh iklan dan word of mouth terhadap
Yunita, dan Oktaria. (2014). “Pengaruh Produk, Kualitas Layanan, dan Word Of Mouth
79
Pada dasarnya penelitian ini semata-mata bersifat ilmiah untuk mendapatkan data
bagi penulis. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada
kotak yang sesuai dengan pilihan anda.
A. Identitas Responden
Nama :..........
4. Pendidikan Terakhir 1. SD
2. SMP atau sederajat
3. SMA atau sederajat
4. Diploma (D-II)
5. Diploma (D-III)
6. Sarjana S1
80
81
B. Screening Responden
C. PetunjukPengisian
1. Berilah tanda centang ( ) pada salah salah satu alternatif jawaban yang
sesuai menurut anda pada setiap kolom jawaban yang tersedia.
2. Keterangan skor penilaian sebagaiberikut:
1) Sangat Tidak Setuju (STS)
2) Tidak Setuju (TS)
3) Kurang Setuju (KS)
4) Setuju (S)
5) Sangat Setuju (SS)
82
Kesadaran Merek(Y)
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
Konsumen memberikan komplain kepada Bitata Food
13. apabila terdapat kerusakan pada produk yang
dibelinya dan bitata food menanggapi dengan
memberikan produk baru.
Bitata Food memberikan tampilan dan sajian rasa
14. yang berbeda sehingga costumer mampu
membedakan produk bitata food dengan produk
lainnya.
Konsumen Bitata food melakukan pembelian atas
15. dasar sudah percaya dan puas terhadap produk yang di
jual oleh Bitata Food.
16. Konsumen Bitata Food melakukan pembelanjaan
produk semata-mata untuk mendapatkan kepuasan
tersendiri.
5 5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3
4 4 5 4 5 5 4
5 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 3 4
5 5 5 4 4 4 5
5 5 5 4 3 4 4
4 4 4 5 4 4 4
5 5 4 5 4 5 5
5 4 4 5 5 4 3
4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4
4 5 4 3 3 4 4
5 5 5 5 5 4 4
4 5 5 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5 3
5 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4
5 5 5 5 5 4 5
4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3
4 5 4 4 4 3 5
4 4 4 4 3 4 4
3 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 3 3 4 4
91
4 4 4 5 5 5 4
4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5
5 5 4 4 3 3 3
4 5 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 5
4 4 4 4 3 4 4
4 5 3 4 5 4 4
4 5 4 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 3 5 4
4 4 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 3 5
5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 5
4 5 4 4 5 4 4
5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 4
4 5 4 4 3 4 4
5 5 5 5 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3
4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5
3 4 3 3 3 4 4
5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 4 2 3 4
5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 3
4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 4 3
4 4 4 5 4 4 4
92
5 5 5 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3 3
4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 2 3 4
5 5 4 5 5 4 4
4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 4 4 4
3 4 4 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 5 3
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3
5 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4
3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 5
5 5 5 4 4 5 5
5 4 4 4 3 3 4
Variabel Dependent
Z1 Z2 Z3 Z4 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
3 4 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 5 5
4 4 3 4 4 4 4 4 3
4 5 4 4 5 5 4 5 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
93
4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 4 5 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 5
5 4 4 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 3 3 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 5 4 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 5 5 5 5 5 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 5 5 4
4 4 5 5 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 5 3 4
4 5 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5 4
4 5 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 5 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 5 5 5
94
4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 5 5 4 4 5
3 3 4 4 4 4 3 4 3
4 5 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 3 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 3 5 4 2 5
4 5 5 5 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 4 5 5 4 4 5 5 4
4 4 5 5 4 5 4 4 4
5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 3 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 5 4 4 3 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 4 4 4
4 5 5 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 5 5 5 5 4 4 5
95
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 4 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 4 4
4 5 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 5 5 5 5 4 3 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 4
4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 5 5 4 5 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
96
3 3 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 5
4 5 5 4 4 5 5 5 5
Jenis Kelain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 67 41,9 41,9 41,9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18 s/d 23 Tahun 106 66,3 66,3 66,3
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pelajar 7 4,4 4,4 4,4
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rp 3.000.000 s/d Rp
139 86,9 86,9 86,9
4.000.000
Rp 4.000.000 s/d Rp
18 11,3 11,3 98,1
5.000.000
Rp 5.000.000 s/d Rp
2 1,3 1,3 99,4
10.000.000
X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 6 3,8 3,8 3,8
X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 2 1,3 1,3 1,3
X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 5 3,1 3,1 3,1
Kurang Setuju 32 20,0 20,0 23,1
X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 17 10,6 10,6 10,6
X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Z1 Z2 Z3 Z4
Missing 0 0 0 0
Mean 4,11 4,25 4,39 4,38
Std. Deviation ,521 ,514 ,538 ,525
Z1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 14 8,8 8,8 8,8
Setuju 115 71,9 71,9 80,6
Sangat Setuju 31 19,4 19,4 100,0
Z2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 6 3,8 3,8 3,8
Z3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 2,5 2,5 2,5
Z4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
N Valid 160 160 160 160 160
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4,36 4,43 4,28 4,28 4,30
Std. Deviation ,532 ,533 ,528 ,574 ,486
Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 3 1,9 1,9 1,9
Setuju 85 53,1 53,1 55,0
Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 6 3,8 3,8 3,8
Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 2 1,3 1,3 1,3
Sosial_Media_M
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 arketing
** ** ** **
X1.1 Pearson Correlation 1 ,551 ,602 ,482 ,820
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
** ** ** **
Sosial_Media_Marketing Pearson Correlation ,820 ,800 ,816 ,774 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 160 160 160 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kesadaran_Mer
Z1 Z2 Z3 Z4 ek
** ** ** **
Z1 Pearson Correlation 1 ,464 ,481 ,403 ,753
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 160 160 160 160 160
** ** ** **
Z2 Pearson Correlation ,464 1 ,353 ,344 ,690
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 160 160 160 160 160
** ** ** **
Z3 Pearson Correlation ,481 ,353 1 ,789 ,847
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 160 160 160 160 160
** ** ** **
Z4 Pearson Correlation ,403 ,344 ,789 1 ,818
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 160 160 160 160 160
** ** ** **
Kesadaran_Merek Pearson Correlation ,753 ,690 ,847 ,818 1
Keputusan_Pe
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 mbelian
** ** ** ** **
Y1 Pearson Correlation 1 ,665 ,463 ,468 ,428 ,759
Reliability Statistics
,814 ,816 4
Reliability Statistics
,647 ,659 3
104
Reliability Statistics
,783 ,782 4
Reliability Statistics
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 5,258 1,158 4,541 ,000
Sosial_Media_Marketi
,685 ,082 ,553 8,316 ,000 ,627 1,595
ng
Uji Heteroskedasitas
b
Model Summary
a
ANOVA
a
Coefficients
Standardiz
Unstandardized ed
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5,258 1,158 4,541 ,000
Sosial_Media_Mark
,685 ,082 ,553 8,316 ,000
eting
WOM ,383 ,094 ,272 4,084 ,000
a
ANOVA
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Model Summary
a
ANOVA
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
c
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
a
1 ,719 ,518 ,515 1,476 ,518 169,561 1 158 ,000
b
2 ,838 ,702 ,698 1,165 ,184 96,775 1 157 ,000
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
a
1 ,610 ,372 ,368 1,685 ,372 93,549 1 158 ,000
b
2 ,817 ,667 ,663 1,231 ,295 138,911 1 157 ,000