Bab Ii Landasan Teori
Bab Ii Landasan Teori
LANDASAN TEORI
2.1. Prosedur
2.1.1. Pengertian Prosedur
“Prosedur adalah serangkaian kegiatan, tindakan atau operasi yang harus dijalankan
dengan cara yang sama untuk memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama”
(Wahyudi, 2018).
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama” (Siti, 2021).
yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam suatu atau
beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi
dapat terjadi secara berulangkali dan dilaksanakan secara seragam” (Siti, 2021).
yang harus di lalui dari awal pertama kegiatan sampai akhir kegiatan”.
Sedangkan menurut Wijaya dan Irawan dalam (Kumala Indria, 2018) “prosedur
adalah urutan-urutan pekerjan klerikal yang melibatkan beberapa orang yang disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap penanganan transaksi perusahaan yang
berulang-ulang”.
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh
pelaksana.
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien.
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dan jasa” (Irjen Pol Teddy
Agar layanan dapat memuaskan orang atau sekelompok orang yang dilayani, maka si pelaku
dalam hal ini petugas, harus dapat memenuhi empat persyaratan pokok antara lain, tingkah
laku yang sopan. Dengan sopan santun orang merasa dihormati dan dihargai sebagai
layaknya dalam hubungan kemanusiaan dengan demikian sudah merupakan suatu kepuasan
tersendiri bagi yang bersangkutan. Kemudian, cara menyampaikan mengingat, sesuatu yang
berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan dan hendaknya
memperhatikan pada prinsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menghindari
yang tepat sangat didambakan setiap orang yang mempunyai permasalahan. Lalu yang
terakhir adalah layanan lisan baik ketika sedang berhadapan maupun ketika sedang tidak
“Pelayanan prima adalah suatu bentuk pemberian layanan yang sangat memuaskan
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditetapkan”. (M.Si & dr. Asri Yadi M.Pd, 2021)
pemberi layanan kepada pelanggan dengan berusaha memberikan pelayanan terbaik dan
maksimal untuk memenuhi harapan serta kebutuhan pelanggan yang didasarkan pada standar
dan prosedur pelayanan sehingga pelanggan merasa puas dan memiliki loyalitas tinggi”
Berdasarkan karakteristiknya (Irjen Pol Teddy Minahasa Putra S.H, 2019), Kotler
(2003) menyatakan bahwa suatu organisasi harus memperhatikan empat karakter khusus
1. Tanpa wujudu (service intangbility), dimana jasa/pelayanan tidak dapat dilihat, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli. Keterikatan pelayanan jasa dan
penyedia jasa dimisalkan sebagai suatu produk fisik yang dihasilkan/diproduksi, kemudai
disimpan, lalu dijual, dan akhirnya dikonsumsi. Sementara dalam hal ini, jasa dijual
terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama (service
are first sold, then produced and comsumed at the same time).
2. Keterikatan jasa pelayanan dan penyedia jasa tidak dapat dipisahkan (service
inseparability) yang berarti jasa pelayanan tidak dapat dipisahkan dari penyedia jasa
pelayanan itu sendiri. Penyedia jasa bisa mesin atau orang atau sekelompok orang
(organisasi).
tergantung pada siapa yang menyediakan atau menghasilkan jasa tersebut, kapan, dimana,
4. Pelayanan langsung digunakan dan habis (service perishability), yang mana jasa
pelayanan tidak bisa disimpan untuk kemudian dijual atau digunakan kembali.
kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan
pengembangan penyusunan standar pelayanan. Sikap yang harus dimiliki oleh pegawai
berdasarkan konsep pelayanan prima menurut (Apriyanti, 2019) adalah sebagai berikut :
Menurut (Rahmadana & Tentrem, 2020) terdapat 4 unsur penting dalam proses
pelayanan, yaitu :
a. Penyediaan layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada
konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang atau
jasa-jasa.
b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (customer) yang
c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak
Unsur-unsur yang mencirikan pelayanan yang baik adalah sebagai berikut menurut
e) Mampu berkomunikasi
1. Dedikasi dan disiplin - Untuk memberikan sebuah pelayanan bermutu pada seorang
Dalam artivisi yang merupakan target proses pelayanan harus normatif dan idealis.
Sebab seorang yang memiliki dedikasi tinggi adalah manusia yang menyadari arti
2. Jujur - Kejujuran sangat penting, bukan hanya orang lain tetapi juga terhadap diri
sendiri. Terhadap orang lain seorang manusia haruslah dapat bekerja sama berdasarkan
kepada saling percaya. Kejujuran berhubungan dengan kemampuan sendiri kita harus
jujur terhadap apa yang kita buat dan apa yang kita tidak buat. Inilah sikap yang tidak
dan terus-menerus dapat bersaing. Sikap profesionalisme ini ditandai oleh seorang
manusia unggul yang mengetahui kapan dia berdiri sendiri dan kapan dia harus bekerja
sama.
3. Inovatif - Seorang manusia unggul bukanlah seorang manusia rutin yang puas dengan
hasil yang telah dicapai dan telah puas dengan status quo. Seorang manusia unggul
adalah seorang yang selalu gelisah dan mencari sesuatu yang baru. Tetapi yang dapat
4. Tekun - Seorang manusia unggul adalah seorang yang memfokuskan perhatian pada
tugas dan pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya atau suatu usaha yang sedang
mutu.
5. Ulet - Berkaitan dengan sikap tekun dan ulet, manusia unggul dengan hidup berdisiplin
tidak mungkin seseorang yang ulet dan menggunakan jalan pintas dalam tugas dan
pekerjaannya. Seseorang tekun dan ulet akan terus menerus melaksanakan tugasnya
secara fokus sesuai dengan jadwal tanpa mencari jalan pintas dan merusak disiplin.
6. Sumber Daya Manusia - Sumber Daya Manusia merupakan aset yang dimiliki oleh
instansi atau organisasi swasta maupun pemerintahan. Tanpa adanya dukungan sumber
daya manusia yang handal dan professional aktivitas suatu kantor akan memberikan
organisasi.
dan efektifitas kerja, serta peningkatan kerja bawahan. Pimpinan dapat berhasil
mengelola suatu organisasi yang dikelolanya bila pimpinan yang dimaksud dapat
berperan dengan baik. Seorang pemimpin harus melakukan kegiatan dalam hal
Right of the European Union, prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagaik berikut
2. Hak untuk didengar sebelum memutuskan tindakan individual apapun yang akan
merugikan dirinya.
3. Hak atas akses untuk memperoleh berkas milik pribadi dengan tetap menghormati
mendasari keputusannya.
5. Memperoleh ganti rugi yang ditimbulkan oleh lembaga atau aparatur pemerintah
adalah:
a. Kecepatan
b) menunda-nunda pekerjaan
b. Kemudahan
c. Kenyaman