Anda di halaman 1dari 22
BAB 5 MANAJEMEN PERENCANAAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN a Pemb&ngunan membutuhkan ‘perencanaan sebagai’ proses) ‘Strategis; Untuk mencapai tujuan dan me - aktivitas kerja organisasi] Perencanaan'merupakan proses dari semua fungsi manajemen Karena tanpa pereniea pengorganisasian} pengarahan) dan pengontrolan tida berjalan dengan efektif dan efisien} Dalam penyelenggaraan pemerintahan, rencana dapat berupa rehcana informal atau rencana formal! informal adalahy, rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersa anggota suatu organisasi/lembaga. Adapun rencana feral ath» rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi/lembag dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan renc bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota har mengetahui dan menjalankan rencana a itu Rencana marta t untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahamany tentang segala hal Dusen daser Meanajemen Demerintahan @ Dipindai dengan CamScanner ir Perencanaan Pembangunan n adalah proses Pengampyy, k mengena satan dan cae eputusan atas s¢j ee can pada masa Y ie yang akan dilaksanakan pat ta pemantauan dan Penily, ang dikehendak' § : n S yang dilakukan secara sistematis day A. Konsep Dasa Pada hakikatnya Pe jumlah rencanaal Iternatif in mencapai tujuan yi atas hasil pelaksanaanny@ berkesinambungan. tian Perencanaan Pembangunan | h kegiatan yang, ditentukan unty, le tertentu untuk mencapai ‘yjuan 1, Pengert Perencanaan adalah sejumla dilaksanakan pada suatu period yang ditetapkan. Menurut Bintoro Tjokroamin oto (1994), kemencapai'tujuan Prajudi Atmosudirdja (Hus « perencanaan sebagai perhitungan ini Usman, 2008) mendefinisikay dan penentuan tentang hal yang ‘. Perencanaan menurut Handoko (2003), meliputi: atau penetapan tujtan organisasi} (2) penentuan’ strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut Arthur W. Lewis (1994),4 perencanaan pemerintahan/ perencanaan pembangunan merupakan kumpulan kebijaksanaan . dan program pembangunan/pémerintahan untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih produktif. . Bintoro Tjokroamidjojo, 1 — i {jojo, 1994, Perencanaan Pembangunan, Jakarta: Haji Mas Agu"? 2 Hus Isman, 2008, Manajemen, Jaki , 2008, Jakarta: Bumi 3 T. Hani Handoko, 2003, Manajemen, Nogalarer eee henna . 4 W. Arthur Lewis, 1994, Dasar-t ic w sar-Dasar Perentianaan Ekonomi Negara, Jakarta:Bhatar@i* 122 ‘Daserdusar Manajomen Pemerntahan @ Dipindai dengan CamScanner M. L. Jhingan (1984)5 menyatakan bahwa perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa (pemerintah) pusat, untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertent dalam jangka waktu tertentu pula, Dalam konteks perencanaan pemerintahan/pembangunan di Indonesia, perencanaan ditetapkan dengan kebijakan pemerintah melalui Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),° yang menegaskan bahwa perencanaan pembangunan adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan jangka panjang, jangka menegah dan tahunan, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah, Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan pemerintahan/pembangunan adalah kegiatan yang dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan pembangunan atau pemerintahan. 2, \Fungsi Perenéanaan Perencanaan mengandung unsur-unsur: a. sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, b. proses, c. hasil yang ingin dicapai, dan d. masa depan dalam waktu tertentu. Dengan demikian, perencanaan program pemerintahan identik dengan perencanaan pembangunan yang memiliki dua fungsi utama, yaitu: a. proses yang sistematis dalam mengambil keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang; MLL Jhingan, 1999, &konomiPembangunan dan Perencanaan, Jakarta: Rajawali Pers, him. 51. ® Undang-Undang Ri No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dasardatr Mansfenen Poneratahen | 123 @ Dipindai dengan CamScanner srintah, yang, secara sistemas g mi a pijakan : tangeunos, Uy b. kumpulan kel aan earkan data yang pa BEL jay 9 serta dapat digi | unsur pengawasan, . jak terlepas dart © Pm , Penilas, Perencanaan tla an dalam perencanaay i ‘ renga’ ; n. Pen gay in. Pengawasan dalam perencanaay 4) ang "m Pi dan represil e vmonapakan pengeWAS2M YON ml pas di diperluk i dan pelaporan n dip tidak terjadi penyi™™ dilakukan secara prev! awasan preventif a. Peng rencanaannya- dengan pe awasan represif merupakan pengawasan fungsig, naan rencana, baik yang dilakukan Secary sternal oleh petugas pengawas. b. Peng terhadap perenca internal maupun © Menurut Arief Budiman (2000), tujuan perencanaan propra.. Gps 7 pemerintahan ditujukan untuk: a. standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengs, perencanaannya; b. mengetahui waktu pelaksanaan dan penyelesaian suaty kegiatan; c. mengetahui pihak-pihak yang terlibat (struktur organisasinya) baik kualifikasi maupun kuantitasnya; 4. mendapatkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya tenaga dan wakty; e. meminimalisasi kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu; f. memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerja; menyerasikan dan memadukan beberapa sub-kegiatan; h. _ mendeteksi hambatan kesulitan yang akan ditemui; a9 2 Arief Budiman, 2000, Teori Pemban, him. 18, 'gunan Dunia Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Ut2™ qWaay Dasar-dasar Manajomen Pemerintahan @ Dipindai dengan CamScanner mengarahkan pada percapaian tujuan. Adapun manfaat perencanaan adalah: standar pelaksanaan dan pengawasan; p._ memilih berbagai alternatif terbaik; menyusun skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan; gd, menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi; e, alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait; f, alat untuk mengurangi pekerjaan yang tidak pasti, 4, Jenis Hierarki Perencanaan dalam Organisasi Menurut A. Rusdiana, dkk. (2014), ada empat jenis hierarki perencanaan dalam organisasi pemerintahan, yaitu perencanaan strategis, taktis, operasional, dan normatif.5 a. Perencanaan strategis Perencanaan strategis berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi tindakan untuk mencapainya. Perencanaan merupakan proses menentukan arah jangka panjang dari suatu entitas, dengan menetapkan target spesifik pada Kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal pemerintahan untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih. b. Perencanaan taktis/taktik Perencanaan taktis berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik, apakah interaktif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian juga koreksi. ee * A. Rusdiana dan A. Ghozin, 2014, Asas-Asas Mangjemen Berwawasan Global, Bandung: Pustaka Setia, him. 142. Dasar-dasar Manajemen Pemerintahan 125 @ Dipindai dengan CamScanner asional akukan pada karyay, i dil sional ini ie ’ , va Mtembuat perencanaan Kecil se ana tujuan akan dicapai, Bahk, adi di tinkat operasional, bersama dengan hasil 4, ©. Perencanaan ope! , pera: an 4. organise yei bagaim’ aan tet} Perencanaan OF tingkat terendah dart organiasas! dan ment dasar perencana an menentukan: semua titik sangat menrengaruhi da an normatif : ja penciptaan standar, kebijakan serta peray da penciptaan § ’ mi aga pemerintahan, Haj asi lemb : andar, metodologi, dan Metod. d. Pereneana: Mengacu p ditetapkan untuk oper ntung pada pembentukan st , ang direncanakan. Perencanaan normatif merupakan standar tentang pendiria, aturan dan/atau undang-undang dan/atau kebijakan dalam Setiap untuk menjaga pengendalian, kelompok atau organisasi, terutama pemantauan, dan pengembangan perencanaan serta pengembangan borfungsinya kegiatan y‘ standar dan kebijakan 5. Ciri Perencanaan yang Baik Secara umum ciri-ciri perencanaan pembangunan, yaitu: menerjemahkan tujuan ke dalam target pembangunan; 7) i ‘get pi gun: b. _ strategi dan kebijakan bersifat spesifik; berisikan perencanaan kebutuhan investasi; memuat perkiraan atau proyeksi selama periode perencanaan; © mempunyai kaitan yang jelas dengan perencanaan pembangunan lainnya. Menurut Arthur W. Lewis (1965), ciri-ciri suatu perencanaan pembangunan, yaitu sebagai berikut.? a. Usaha yang di i ; 7 ¥ 8 dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi ini dicerminkan d, yang mantap. Hal ini ‘minkan dalam usaha pertumb ae mbuhan ekonomi yang positif b. Usaha yang dicerminkan d, el ‘kati la i x apetan per kaa ‘alam rencana untuk meningkatka a % Loc. Cit., W. Arthur Lewis, 19 MW. 1 1986, Dasar-Dasar p, erentjanaan...., him. 35 126 © Dasar-dasarManajemen Demerins.t- Dipindai dengan CamScanner Usaha untuk mengadak an perub; i tering discbut ack Perubahan struktur ekonomi. Hal ini aRAH Usaha diversifik pa perluasan kesempat wionon an kerja ha peme ataan pembangunan y. distributive justice, ng, sering disebut sebagai {Usaha pembinaan lembaga-te mbaga e! ——w lebih menunjang, kepiatarckepiae’ eet Masyarakat yang giatan pembangunan. g Usaha secara terus-menerus menj aga stabilitas ekonomi. 6, Kriteria/Syarat Perencanaan Pembangunan Secara umum, syarat-syarat perencanaan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:9 a. perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas; b. sederhana, realistis, dan praktis; c.terperinci, memuat segala uraian serta Klasifikasi kegiatan, dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan; 4. memiliki fleksibilitas sehingga disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu; e.terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang yang, akan digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing; £ diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaksanaan guna mengurangi risiko. Menurut Arthur (1986), unsur pokok terpenting dari perencanaan pembangunan adalah memiliki perencanaan yang matang dan mantap, agar pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan harus memenuhi unsur-unsur pokok atau kriteria berikut. a. Mengetahui lokus: mengerti, mengetahui, dan memahami kondisi umum daerah yang dijadikan sasaran pembangunan. "A Rusdiana dan A. Ghozin, 2014, Asas-Asas Mangjemen Berwawasan Global, Bandung: Pustaka Setia, him. 137. , ™Op.Cit.W. Arthur Lewis, 1986, Dasar-Dasar Perentjanaan.... him. 39. Dasar-dasar Manajemen Pemertatahan @ Dipindai dengan CamScanner gunan: pela pembangunan: pelags,, Pag an sebelumnya, Menger; Py ska 18 dilaksay vunan itu harus dilakgs. embangun ka arget pemban gunan: mengetay filakukan serta j ngka Waktu » dicapai eunan:; bertujuan agar Pelaksan,, pembanguna a mengutamakan Pencapy a an tepat dan terarah ap jan t aka a yang @ sl tujuan yang ing! : ee sert cecara kronologis ert aoe eigektit dan efisien, dng ra f an: tercipta pengoptimalisas:,. angunan dengan dana de nm joritas pembangun. Tay ponapaan sasran pemb va yang terbatas. oe femiliki program dan kegiatan pembangi ryan ie és ra © hentuk intervensi dari pemerintah, ee "Bg akan sejumlah sumber daya, dana, dan tenaga dalam melaksanaka, kebijakan pembangunan. 5. Pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan Beberapa pendekatan dalam melaksanakan perencanaan angunan, yaitu sebagai berikut.!2 Teori Modernisasi Modernisasi dapat dipahami sebagai tindakan menujz perbaikan dari kondisi sebelumnya. Modernisasi juga berarti proses yang memiliki tahapan dan waktu tertentu dan terukur, Asumsi Cesar modernisasi yang menjadi pangkal hipotesisnya dalam menawarkan rekayasa Pembangunan, yaitu bahwa kemiskinan 4 Gipandang oleh modernisasi sebagai masalah internal dalam sebuah negara oh Teori modemisasi adalah teori Pembangunan yang menyatakan ahwa pe; 4 i i A F Pengembangen een dapat dicapai melalui mengikuti proses Bs ban yang digunakan oleh ne, penges yang digunakan oleh ne Bara-negara berkembang = = bo. Cit °C. Cit, Atief Budiman, 2000, Teovi Pembangunan him, 103-107, 1287 > , Madar Mantis Denerntaag Dipindai dengan CamScanner Fr Salah satu faktor kunci dalam teori modernisasi adalah xeyakinan bahwa pembangunan memerlukan bantuan dari negara- ara maju untuk membantu ne neg ‘gara-negara berkembang, belajar dari perkembangan mereka, Dengan demikian, teori ini dibangun di atas teori bahwa ada kemungkinan untuk pengembangan yang, sama dicapai antara negara maju dan dikembangkan lebih rendah. 2, Teori Dependensi (Ketergantungan) Teori dependensi lahir atas respons ilmiah terhadap pendapat kaum Marxis Klasik tentang pembangunan yang dijalankan di negara maju dan berkembang. Penumpang teori ini adalah aliran neo-marxisme dengan tokoh utamanya Theotonio Dos Santos dan Andre Gunder Frank. Theotonio Dos Santos mendefinisikan bahwa ketergantungan adalah hubungan relasional yang tidak imbang antara negara maju dan negara miskin dalam pembangunan di kedua kelompok negara tersebut. Dia menjelaskan bahwa kemajuan negara Dunia Ketiga hanyalah akibat dari ekspansi ekonomi negara maju dengan kapitalismenya. Jika terjadi sesuatu yang buruk di negara maju, negara berkembang akan mendapat dampak negatifnya. Sebaliknya, jika hal negatif terjadi di negara berkembang, belum tentu negara maju akan menerima dampak tersebut. Positif-negatif dampak perkembangan pembangunan di negara maju dapat membawa dampak pada negara berkembang. Dari penjelasan tersebut, ada enam bagian pokok dari teori independensi, yaitu sebagai berikut.” a. Pendekatan keseluruhan melalui pendekatan kasus Gejala ketergantungan dianalisis dengan pendekatan keseluruhan yang memberi tekanan pada sistem dunia. Ketergantungan merupakan akibat proses kapitalisme global, bahwa negara pinggiran hanya sebagai pelengkap. Keseluruhan dinamika dan mekanisme kapitalis dunia menjadi perhatian pendekatan ini. ™ Theotonio Dos Santos, 1970, The Structure of Dependence: The American Economic Review, Vol. 60, No. 2, Papers and Proceedings of the Eighty-second Annual Meeting of the ‘American Economic Association’, May, 1970, him. 231-236. DasardniarManajonen Demertiahan | 129 @ Dipindai dengan CamScanner an internal b. Pakar eksternal mela an tidak sependapat otorgantung ; E yr ini. Ada yang beranggapan bat ankan, seperti Frank Deg ga, faktor internal yang memeny, Cordosa dan Faletto, Para pengikut teort ke penekanan terhadap dua fakte faktor eksternal lebih ditek Sebaliknya, ada yang menekan menyebabkan ketergantungan {Condos lisisis sosiopolitik ya dengan menggunakan analig : : is ekonomi dan penyelesaian yang ditawarkeneya es bersit ekonomi, AG Frank seorang ekonom, dalam analisisny, sane sial lainnya, terutama sosiolog; q, menggunakan disiplin ilmu so’ va dimet ee politik, Dengan demikian, teori ketergantungan ®imulai sebaga: masalah ekonomi, kemudian berkembang menjadi analisis sos, politik ketika analisis ekonomi hanya merupakan bagian dan pendekatan yang multi dan interdisipliner analisis sosiopolity, menekankan analisis kelas, kelompok sosial, dan peran pemerinta}, di negara pinggiran. d. Kontradiksi sektoral/regional melawan kontradiksi kelas Salah satu kelompok penganut ketergantungan sangat menekankan analisis tentang hubungan negara-negara pusat dengan negara pinggiran. Hal ini merupakan analisis yang menggunakan kontradiksi regional. Tokohnya adalah AG Frank, Kelompok lainnya menekankan analisis Klas, seperti Cardoso, any hv ie , muy seperti c. Ekonomi melawan ana’ Raul Plebiech memulainy e. Keterbelakangan melawan pembangunan Teori ketergantungan sering disamakan dengan teori keterbelakangan dunia ketiga, seperti dinyatakan oleh Frank. Para pemikir teori ketergantungan lain, seperti Dos Santos, Cardoso, Evans, menyatakan bahwa ketergantungan dan pembangunan bisa berjalan seiring. Hal-hal yang perlu dijelaskan adalah sebab, sifat dan keterbatasan dari pembangunan yang terjadi dalam konteks ketergantungan. f. Voluntarisme melawan determinisme Penganut marxis klasik melihat perkembangan sejarah sebage! sesuatu yang deterministik. Masyarakat akan berkembang sesuti tahapan dari feodalisme ke kapitalisme kemudian sosialisme 130 | DaserdasarAanejomen Poneretakan @ Dipindai dengan CamScanner renganut Neo Maris, seperti gotergantungan, Menurutn, perbeda dengan kapitalisme none pinggiran adalah keterhelakanpan (Eitan: Kapitatisme negara angan Karena pe pah me negata sosialis melalui sebtiah re adalah penganat ar ae aristlk Volusi, Frank adalah penganut teori ank mengubahnya melalui teori 4, kapitalisme negar negara pusat 3. Teori Artikulasi ; iat 7 Tee Kegagalan kapitalisme yang dilakukan di negara steht Tokoh teori ini adalah Claude Meillassoux: dan Pierre Philippe Rey. Keduanya adalah antropolog yang berasal dari Prancis. Menurutnya, ada dua alasan utama yang menyebabkan kapitalisme gagal membawa negara berkembang untuk mencapai kemajuan dalam pembangunan yang dilakukannya, yaitu kegagalan cara dan proses produksi di negara satelit, Substansinya, yaitu sebagai berikut. a. Kegagalan proses produksi di negara satelit Teori ini berpendapat bahwa negara satelit telah gagal memahami proses industrialisasi yang dicontohkan oleh negara maju. Pemahaman yang salah terhadap kapitalisme ini membawa kegagalan dalam mewujudkan kapitalisme, dengan melakukan industrialisasi dalam negeri. Hal inilah yang dimaksud dengan kegagalan dalam pembangunan menurut teori artikulasi. Menurut teori artikulasi, negara dunia ketiga gagal mengartikulasikan profil kemajuan dan kemandirian ekonomi yang telah dicapai di negara maju dengan kapitalisasi ekonominya sehingga kegagalan ini membawa negara satelit tetap menjadi negara miskin. b. Kesalahan cara produksi Industrialisasi yang berjalan di negara satelit mengalami kesalahan dalam hal produksi (made of production) sehingga Ppemanfaatan sumber daya alam tidak dilakukan secara maksimal untuk menghasilkan produk barang industri. Kesalahan cara produksi ini menyebabkan kapitalisme di negara satelit tidak berjalan dan berkembang secara murni sehingga pembangunan tidak berhasil membawa kemajuan bagi negara tersebut. 131 Dasar-dasar Manajemen Pemerintshan @ Dipindai dengan CamScanner | di negara dunia ketiga inj tog: si ri, yang, dikuasai ole), ei ) ~ Kegagalan ca iS Karena keterbatasan teknoley tenaga ahli di negari ni indus sknologi indus | vy seaktnys tek worogs Endusty i OR acl YE vinsitkan oleh industri negara pe diikuasai, produk industri yaN8 sai ia alam persaingan ¢j Ketiga feta akan mengatami Keka vt industri ney ; tiga tetap akan mengal 5 sich industri neg, : + dihasilkan 0 i onsumsi, dengan produk yang ily ' Konsum eng pra 3am tuk ind Dengan tidak lakunya barang Dunia Ketiga, pertumbuhan pendapat patkan laba yang min cenderung merugi atau hanya mendaps nin sehingga dengan keuntungan terbatas Damar niin: Pata pekerja akan terbatas mendapatkan pendapar™® © 05 8sil key yang telah mereka lakukan, Jika pendapatan reneay Semampyay Konsumsi juga rendah, ara may Sti Mopar, an industri-industri domes ik Negara Dunia Ketiga tetap masih berada dalay Keterbelakangan jika tidak mampu mengubah cara produksi industy yang ada di dalam negaranya. Cara tercepat untuk mengubahnya adalah dengan menguasai teknologi industri yang sanga, menentukan mutu produk industri. C. Klasifikasi Model Perencanaan Pembangunan Menurut M. L. Jhingan (1984), klasifikasi model perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut.!! 1. Dimensi Pendekatan dan Koordinasi a. Perencanaan pembangunan makro Perencanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunan nasional dalam skala menyeluruh. Dalam perencanaan makro dikaji pertumbuhan ekonomi yang dapat dan akan direncanakan, besarnya tabungan masyarakat dan pemeriniah yang akan tumbuh, proyeksinya, dan hal lainnya secara makro dan menyeluruh. Xajian ini dilakukan untuk menentukan tujuan dan sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu rencana, denga” %6 Loc. Cit, MA Jhingan, 1999, Ekonomi Pembangunan...., him. 121 1325 Daserdasar Manajemen Pemerntahan @ Dipindai dengan CamScanner memperhitingkan bork makro int dilakukan cormat Keterkaitannya de “gal Variabel ekonomi mikro. Perencanaan an melihat dan m mperhitungkan secara MN perencanaan sektoral dan regional pb. Perencanaan ektoral Perencanaan sektoral dengan pendekatan berd, dari kegiatan-kegi adalah pore lasarkan sektor tan atau program y, ciri-ciri serta tujuannya, ukan neanaan yang dila Sektor adalah kumpulan ‘ang mMempunyai persamaan Pembagian menurut Klasifik asi fungsional seperti sektor ditujukan untuk mempermudah perhitun gan dalam mencapai sasaran makro. Selain mempunyai ciri-ciri yang berbeda satu sama lain, sektor-sektor inijuga mempunyai daya dorong yang berbeda dalam mengantisipasi investasi yang dilakukan pada tiap-tiap sektor. ¢.Perencanaan regional Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan pada aspek lokasi kegiatan dilakukan, Pemerintah dacrah mempunyai kepentingan berbeda dengan instansi-instansi di pusat dalam melihat aspek tuang di suatu daerah. Departemen/ lembaga pusat dengan visi atau kepentingan yang bertitik berat sektoral melihat lokasi untuk kegiatan, sedangkan pemerintah dacrah dengan titik berat pendekatan pembangunan regional (wilayah/ daerah) melihat kegiatan untuk lokasi. Kedua pola pikir tersebut dapat menghasilkan hal yang sama, tetapi_sangat mungkin menghasitkan usulan yang berbeda. Pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan daerah mengupayakan pendayagunaan ruang di daerahnya, mengisinya dengan berbagai kegiatan sedemikian rupa schingga menghasilkan alternatif pembangunan yang terbaik bagi daerah tersebut. Pilihan daerah terhadap alternatif yang tersedia dapat menghasilkan Pertumbuhan yang tidak optimal dari sudut pandang sektor, yang melihat kepentingan nasional secara sektoral. Berbagai pendekatan tersebut perlu dipaduk: Perencanaan pembangunan nasional, yang terdiri sektor-sektor di berbagai daerah, dan per bertumpu pada sektor-sektor. an dalam atas pembangunan mbangunan dacrah yang Dasae-dasar Manajemen Demerintahan 133 Dipindai dengan CamScanner ako s' perinci: d. Perencanaan mak rcanaan skala perincian day, penjabaran rene, merupakan | i ke dalam sy ‘ana. regional ke dalam susyy, jokumen perencanaan Perencanaan makro adalah per’ Perencanaan tahunan, yang Feneana, baik makro, sektoral, maupt ii d Proyek dan kegiatan dengan berbagal Penganggarann dan rencanaan makro cero Daftar Isian Proyek (DIP), Petunjuk besa yang a ai Tancangan kegiatan, Perencanaan int nei ean pembangee penting karena dasar pencapaian tujuan dan sas i an, jadi masalah nasional sehay, ‘a dalam perencanaan dan Secara operasional, pe Efektivitas dan efisiensi yang Me! hari dapat ditelusuri penangananny: pelaksanaan rencana di tingkat mikro. 2. Dimensi Waktu Perencanaan pembangunan yang did: waktu terdiri atas tiga Klasifikasi umum berikut. asarkan oleh periods a. Perencanaan jangka panjang Perencanaan jangka panjang sekitar 10 sampai dengan 25 tahun. Perencanaan ini bukan merupakan pedoman kerja yang siap pakai, melainkan keputusan kekuasaan tertinggi yang lebih bersifat dorongan atau motivasi. Jenis perencanaan ini bersifat berkesinambungan, tidak dapat diputus-putus. Contoh perencanaan jangka panjang adalah perencanaan pengentasan kemiskinan, perencanaan keluarga berencana, dan proyek jalan raya. b. Perencanaan jangka menengah Perencanaan jangka menengah lazim disebut Repelita karena periodisasinya dalam kurun waktu 5 tahunan. Perencanaan jangka menengah dikaitkan dengan kebutuhan secara polit waktu disesuaikan dengan jabatan berjalan. is karena jangka Ppemerintah yang sedang c. Perencanaan jangka pendek Perencanaan jangka pendek dikenal operasional tahunan, yang hany: Perencanaan ini merupakan ope dengan istilah rencant @ memiliki kurun waktu 1 tahun rasionali: ‘asi atau penjabaran dati 134 Dasardasar Manajemen Demerintahan @ Dipindai dengan CamScanner canaan jangka meneny perencanaan jangka menengah ke dalam perencanaan tahunan, yang biasanya dis suaikan dengan kemampuan atau kondisi real suaty dacrah tertentu. Kemampuan yang dimaksudkan dalam hal ini berkaitan dengan angyaran (budget) yang, hiasa disebut APBN dan APBD. Dalam pandangan Arthur W. Lewis (1994),!% rencana tahunan merupakan rencana pengontrol, maksudnya tahun ketika tahun demi tahun menyesuaikan sumber-sumber daya dengan hasil-hasil yang dapat diperoleh. Rencana tahunan disebut juga sebuah dokumen operasi. Dengan demikian, sasaran dalam perencanaan jangka pendek tidak menyimpang dari frame work kebijakan yang telah ditentukan dalam perencanaan jangka menengah dan jangka panjang. Adapun struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hierarki dimensi waktunya berdasarkan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004, dibagi menjadi sebagai berikut.'* 1, Perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini dikenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah, yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); serta 3. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra- SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya. 3. Dimensi Arus Penyusunan Berdasarkan prosesnya, perencanaan ini dibagi menjadi perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up planning) dan perencanaan dari atas ke bawah (top-down planning). Perencanaan dari bawah ke atas dianggap sebagai pendekatan perencanaan yang harus diikuti karena dipandang lebih didasarkan "Loc. Cit, Arthur. W. Lewis, 1994, Dasar-Dasar Perentjanaan...., him. 133, 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPN). 135 Dasar-dasar Manajemen Pemerintahan @ Dipindai dengan CamScanner jangan ini timbul Karena Perera, ata. Pandant’ gan mengenali kebys,. ’ x i ,, yang, berkaita an dari bawah ke atas angstB yang, berks i n denp,. di tingkat masyarak jai kegiatan pem? guNnan ‘ ampak 2 dari atas ke bawah aday,? dan pelaksanaan d encanaan sun perenca ‘ara penj. h direncanakan. Adapun POT menerapkan CaF Penjabar, oncanaan Yi a + pendekatan perencana a torperinci ana rencana induk ke dalam renca lates Pada tahap awal pembangune? E i i serba-terbatasnya sumber qa,_ ebil , terutama karena se inya tid ie i see yank tersedia. Dalam imp awa “k . l pembangunsn y h pendekatan dari atas Ke + Bebera penerapan penuh p' tabungan pemerintah seba, ni y diaan ertimbangan, misalnya keterse 1 saab pembiayaan pembangunan dan kepentingan sekto;,, n dari nasional, masih menuntut penerapan Penne eat hd ats ke bawah. Akan tetapi, saat ini, pendekatan ersebut \ al Lagi sepenuhnya dijalankan karena proses perenc: erpering menuntut pecan se-ta masyarakat. Oleh karena itu, diupayakan un perencanaan dari atas ke bawah dengan ke atas. pada kebutuhan ny tuk memadukan pendekatay perencanaan dari bawah Secara operasional pendekatan perencanaan tersebut ditempuh melalui mekanisme yang disebut Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan di Daerah (P5D), dengan memanfaatkan forum-forum Musyawarah Pembangunan (Musbang) Desa, Musbang Kecamatan, Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) Dati II, Rakorbang Dati I, Konsultasi Regional Pembangunan (Konregbang), yaitu Dati I sepulau/ kawasan, dan puncaknya terjadi pada Konsultasi Nasional Pembangunan (Konasbang). Di setiap tingkat diupayakan untuk mengadakan koordinasi perencanaan sektoral dan regional. Usulan atau masalah yang lintas wilayah atau lintas sektoral yang tidak dapat diselesaikan di suatu tingkat dibawa ke tingkat di atasnya. Proses berjenjang ini diharapkan dapat mempertajam analisis di berbagai tingkat forum Konsultasi perencanaan pembangunan tersebut. Dengan demikian, perencanaan dari atas ke bawah ya" 136 Dasar darar Manajemen Pemerintahan @ Dipindai dengan CamScanner caemberikan gambaran tentar 2 per qa diinformasikan secara berjen dari bawah ke atas diharapk, dari atas ke bawah. k iraan dan kemungkinan yang Jang, 5 Sehingga proses perencanaan AN sejal lan dengan yang ditunjukkan Adapun tahapannya mel lalui tiga m ; alui tiga coitu saga berikut, 84 model dasar perencanaan, Model pertumbuhan agregat Model ini mengulas perekonomia , n akan Variabel-veriohel ona scat keseluruhan, dengan ¢ fi ‘oekonomi yang dinilai palin, mengaruhi tingkatan dan laju pertumbuhan Sale nasional, 2 tabungan, investasi, cad; 4 5 - ” Cadangan modal, nilai i rerquan Ina negeri, dan scbagaie nilai ekspor, impor, Model pertumbuhan agregat merupakan model yang cocok untuk meramalkan pertumbuhan output (mungkin juga ketenagakerjaan) dalam kurun waktu antara tiga sampai dengan jima tahun, Hampir semua model yang tergolong model han agregat ini iliki i pertumbul gregat ini memiliki kemiripan d od. Ce ieee ipan gagasan dengan model b. Model input-output dan proyeksi sektoral Pendekatan ini memperhitungkan kenyataan bahwa kegiatan ekonomi dalam sektor-sektor industri yang utama senantiasa berkaitan satu sama lain dalam suatu bentuk himpunan persamaan aljabar yang simultan, yang pada akhirnya akan menunjukkan proses produksi atau teknologi yang digunakan dalam tiap-tiap sektor industri. Semua industri selain dianggap sebagai produsen output tertentu juga sebagai konsumen atau pihak yang menggunakan output dari industri yang lain sebagai input-inputnya. ¢. Penilaian proyek dan analisis manfaat biaya sosial Meskipun lembaga perencanaan di negara-negara berkembang pada umumnya menggunakan model perencanaan Harrod-Domar dengan beragam variasinya, serta model output-input sektoral yang telah disederhanakan, tetapi dalam kegiatan operasional sehari-hari, mereka lebih memerhatikan alokasi dana investasi pemerintah yang selalu terbatas berdasarkan teknik analisis makroekonomi, yang dikenal dengan nama penilaian proyek (project appraisal). Dasar-dasar Manajemen Pemerintahan 137 @ Dipindai dengan CamScanner Hubungan timbal | tersebut sangat menentuk pembangunan Jenis per pada tabel 4.1 berikut Jenis Perencana: palik antar an keberhasil: neanaan pembangunan NN ‘a ketiga tahap perenc Naa, aksanaan perene 1 jan pel Naan ari berbagai sisi dapat dij, at Tabel 5-1 an Pembangunan No Sifat Jenis 1 2 3 1. Menurut Jangka | 1. Perencanaan jangka panjang Waktunya 2, Perencanaan jangka menengah 3, Perencanaan jangka pendek 2. Menurut Sifat ], Perencanaan dengan komando 2. Perencanaan dengan rangsangan 3. Menurut Sumber 7, Perencanaan keuangan 2, Perencanaan fisik 6. Menurut Cara Pelaksanaan Daya 4. Menurut Tingkat | 1. Perencanaan indikatif Keleluasaan 2. Perencanaan imperatif 5. Menurut Sistem | 1. Perencanaan pembangunan Ekonomi _ dalam sistem kapitalis 2. Perencanaan ‘pembangunan dalam sistem komunis 3. Perencanaan pembangunan dalam sistem campuran 1. Perencanaan sentralistik 2. Perencanaan desentralistik Sumber: dikembangkan oleh penulis @ Dipindai dengan CamScanner D. Proses Perencanaan Pembangunan Tjokroamidjojo (1994) son; jelaskan tahap-tahap dalam pr ran an sebagai berikut,! 1, Tinjauan Keadaan (Review) perencanaan pembangun, Penyusunan rene a Teneana meliputi unsur-unsur tinjauan keadaan (review), berupa tinjau 5 an sebelum memulai suatu rencana dan tinjauan tethadap pel Jaksanaan rencana sebelumnya ini dilakukan perkiraan keadaan masa yang. akan dilalui rencana (forecasting). Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai informasi untuk mengetahui kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Informasi yang diperlukan dapat berupa data statistik dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Pada tahap _ Setelah semua perkiraan dilakukan, selanjutnya penetapan tujuan rencana (plan objectives) dan pemilihan cara-cara pencapaian tujuan rencana. Kegiatan berikutnya adalah mengidentifikasi kebijakan (policy) yang perlu dilakukan. Operasionalisasi unsur ini perlu didasarkan pada pilihan alternatif terbaik dan skala prioritas. Setelah seluruh unsur kegiatan dinilai tuntas, unsur kegiatan yang terakhir dari tahapan penyusunan rencana adalah pengambilan keputusan (decision making) sebagai persetujuan terhadap suatu rencana. Adapun teknis yang dilakukan dalam tahapan ini, antara lain sebagai berikut. 2. Tinjauan keadaan Tinjauan keadaan atau review dapat berupa tinjauan sebelum memulai suatu rencana (review before take of) atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan rencana sebelumnya (review of performance). Dengan kegiatan ini diusahakan dapat dilakukan dan diidentifikasi masalah-masalah pokok yang masih dihadapi, seberapa jauh kemajuan telah dicapai untuk menjamin kontinuitas kegiatan-kegiatan usaha, hambatan-hamabatan yang masih ada, dan potensi-potensi serta prospek yang masih bisa dikembangkan. ™ Bintoro Tjokroamidjojo, 1994, Perencanaan Pembangunan, Jakarta: Haji Mas Agung, him. 31-35. Dasar deine Manajemen Pemerietahan 139 Dipindai dengan CamScanner ang (forecasting) mendatang disebut Sebap, ta-data statistik, sebaga) bas a mickanisme infor. i an dat b. Perkiraan masa yang a i a yang, Porkiraan Readaan mast STN forecasting. Dalam hal ini diper i acit t proveksi Ser " Penelitian dan teknik-teknik pre ° serspektif masa depan, untuk mengetahui kecenderungan F jectives) 6 Penetapan tujuatreneans (V/A Pe memiliki peranan y,, . vara np i-nilai politik sosial MASyaTen van pada tiny, cillep pentlng Secsr teknis hal ini rit end ren c Pp pel * vi al la. keadaan don perkiraan tentang masa YanB d. Identifikasi kebijakan Suatu kebijakan perlu d 8 i -kegiatan us embangunan. Rencana kegiatan in Hee , berdecarbon pemilihan alternatif yang terbaik, ay ee bd dan skala prioritas. Proyek-proyek pempangn 8 oleh feasibility studies dan survei-survei pendahul luan. idukung oleh program-progra, eae ctatan iigaha ‘ink dilakukan e. Tahap persetujuan rencana / Proses pengambilan keputusan bertingkat-tingkat, dari putusan bidang teknis, kemudian memasuki wilayah proses politik. Dalam hal ini diusahakan pula penyelarasan dengan perencanaan pembiayaan secara umum dari program-program perencanaan yang akan dilakukan. 2. Perumusan Tujuan Dalam tahap ini dilakukan perumusan yang lebih terperinci mengenai tujuan atau sasaran dalam jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal pembiayaan, serta penentuan lembaga atau kerja sama antarlembaga yang akan melakukan program-program pembangunan. Dalam implementasinya, tahap ini perlu dibantu dengan Penyususnan suatu flow-chart, operation plan atau network plan. 3. Implementasi Perencanaan Implementasi menurut Salusu (1996 kegiatan yang dilakukan menyusul su operasionalisasi dari berba tertentu. ) adalah seperangkat nenyM atu keputusan, ata ‘gai aktivitas guna mencapai sasaran 140) Dasar dasar Manajemen Pemerintahan @ Dipindai dengan CamScanner Dalai hal ini dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap konstruksi, dan tahap operasi, Hal ini perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan usahanya berbeda, Dalam tahap pelaksanaan operasi perlu dipertimbangkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan, 4, Pengawasan Perencanaan Pengawasan. terhadap saw pelaksanaan rencana bertujuan untuk mengusahakan n agar pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan rencana, Apabila terdapat penyimpangan, perlu diketahui seberapa jauh penyimpangan tersebut dan apa sebabnya, kemudian dilakukan tindakan korektif terhadap adanya penyimpangan. Dengan demikian, diperlukan suatu sistem monitoring dengan mengusahakan pelaporan: dap feedback yang baik dari pelaksana rencana. Berdasarkan pelakunya, Ppengawasan dapat dibedakan ke dalam empat macam jenis pengawasan, yakni pengawasan melekat, pengawasan fungsional, pengawasan masyarakat, dan pengawasan legislatif. a. Pengawasan melekat adalah pengawasan terhadap program yang dilakukan secara langsung oleh atasan terhadap bawahannya yang bersifat preventif dan represif serta kontinu. b. Pengawasan fungsional dilaksanakan oleh petugas, baik secara internal maupun eksternal, yang ditunjuk. khusus (exclusively assigned) untuk melakukan audit secara independen. c. Berbeda dengan pengawasan masyarakat yang merupakan bentuk kontrol sosial, baik secara langsung maupun dalam bentuk pemberitaan melalui media massa. d. Pengawasan legislatif, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh lembaga legislatif yang memiliki fungsi pengawasan, selain fungsi legislasi dan anggaran. Dalam praktiknya, pengawasan terhadap pelaksanaan perencanaan dilakukan dengan: a. mengusahakan agar pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan rencananya; b. apabila terdapat penyimpanan maka perlu diketahui seberapa jauh penyimpangan tersebut dan apa penyebabnya; Dasardasar Manajemen Pemerintahan 144 @ Dipindai dengan CamScanner : f terhada enyim kan tindakan korekti! terhadap Pp Pang, ©. menerapkan tinda penyimpangan 5. Evaluasi Perencanaan Dari hasil evaluasi dapa tnya atau penyest t dilakukan perbaikan terhag, aian yang, diperlukan q, lary perencanaan selanj (pelaksanaan) perencanaan ' wasan. Dala 1 Fungsi evaluasi membantu kegiatan pene oan on hal ing dilakukan suatu evaluasi atau tinjauan yang Dev} Et ara tery ebut sebagai concurrent review. Evaluasi juga tahap penyusunan rencana, yai., menerus, yang akukan sebagai pendukun! y i ntang situasi sebelum rencana dimulai dan evaluasi tentang jaksanaan rencana sebelumr Dari hasil evaluasi dapat dilakukan perbaikan terhadap perencanaan selanjutnya atau penyestaian yang diperlukan dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. Dengan demikian, manfaat perencanaan, yaitu adanya pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang ditujukan pada pencapaian tujuan pembangunan. Dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi dan prospek pengembangan, juga mengenai hambatan dan risiko yang mungkin hadapi, memberi kesempatan untuk memilih berbagai alteratii entang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih mbinasi cara yang baik. Dalam pratiknya, perencanaan dapat ditentukan berdasarka skala prioritas, memilih urutan dari segi pentingnya suatu tujua% sasaran ataupun kegiatan usahanya, 142 Dasardasar Manasjomen Pemerintahan Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai