Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MAKALAH

A. Tujuan Ekonomi Makro Islam


Ekonomi Islam berasal dari asas adil), Ekonomi Islam adalah studi
tentang perilaku ekonomi manusia yang mengatur perilaku ekonomi manusia
yang mengatur perilaku menurut hukum agama Islam dan berdasarkan tauhid
yang dituangkan dalam rukun Islam dan rukun iman. Ekonomi Islam tidak hanya
sekedar ekonomi syariah, tetapi juga ekonomi yang melambangkan peradaban
Islam dengan ruang lingkup yang sangat besar. nash serta hadits. Sistem
ekonomi Islam diambil dari gagasan para filsuf dari Alquran dan hadis Aturan
ekonomi Islam tidak dapat dipisahkan dari semua aturan pengajaran Islam
secara penting dan luas. Fondasi akar ekonomi Islam mengarahkan pada esensi
doktrin Islam. aturan ini sesuai dengan karakter manusia sehingga tidak ada
konflik dalam implementasi.1

B. Prinsip Umum Ekonomi Makro Islam

Ekonomi Islam secara mendasar berbeda dari sistem ekonomi yang lain
dalam hal tujuan, bentuk, dan coraknya. Sistem tersebut berusaha memecahkan
masalah ekonomi manusia dengan cara menempuh jalan tengah antara pola
yang ekstrim yaitu kapitalis & komunis. Singkatnya, ekonomi Islam adalah sistem
ekonomi yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat (al-Falah). Ada tiga asas
filsafat ekonomi Islam, yaitu:

1. semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allh SWT,
manusia hanyalah khalifah yang memegang amanah dari Allah untuk
menggunakan milik-Nya.
2. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia
wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
3. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu
sistem ekonomi Islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi
manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua
perbuatannya akan dimintai pertanggung jawaban kelak oleh Allah SWT.2
Selain dari asas filsafat tersebut di atas, ekonomi Islam juga memiliki nilai-nilai
tertentu, yaitu:
1
Hendri Hermawan Adinugraha et.al., Ekonomi Makro Islam (Pekalongan: Nasya
Expanding Management, 2021), hal. 3-4
2
Nurul Huda et.al., Ekonomi Makro Islam; Pendekatan Teoretis (Jakarta: Kencana,
2018), hal. 3-4

1
1. Nilai dasar kepemilikan
2. Keseimbangan
3. Keadilan

Selain dari ketiga nilai tersebut di atas, Islam memiliki nilai instrumental
yang mempengaruhi tingkah laku ekonomi seorang muslim dan masyarakat pada
umumnya. Apabila nilai instrumental tersebut adalah Zakat, larangan riba, kerja
sama ekonomi, dan jaminan sosial. Jika nilai instrumental ini dilaksanakan, maka
akan terwujud sistem ekonomi yang seimbang, menguntungkan dan
mensejahterakan semua pihak.3

Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa segala apa
yang ada di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh Allah
SWT, bukan kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang
memberikan signifikansi dan makna pada eksista jaga raya, termasukk manusia
yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya.

Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam, implikasi dari prinsip
ini adalah pemenuhan kebutuhan pokok manusia, sumber-sumber pendapatan
yang halal dan baik, distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata dan
pertumbuhan dan stabilitas.

Dalam ekonomi Islam, hukum hak milik individu adalah hak untuk
memiliki, menikmati, dan memindah tangankan kekayaan yang diakui dan
dipelihara oelh Islam, tetapi mereka mempunyai kewajiban moral untuk
menyedekahkan hartanya, karena kekayaannya itu juga merupakan hak
masyarakat bahkan hemwan. Oleh karena itu, al-Qur’an tidak menginginkan
harta kekayaan itu hanya berputar diantara orang-orang kaya saja.

Dalam ajaran Islam, hak miliki dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

1. hak milik individu (Milkiyah fardbiyabl privat ownership).


2. Hak milik umum atau publik (Milkiyah ‘amma/lpiblic ownership).
3. Hak milik negara (Milkiyah daulah/state ownership)

3
Ibid., hal.4-5

Anda mungkin juga menyukai