Tugas Statistik Naufal Hanif
Tugas Statistik Naufal Hanif
NPM : 20190099
KELAS : A3 PENJAS
MATA KULIAH :STATISTIK
DOSEN PENGAMPU : Dr.Biharudin,M.Pd
PENGERTIAN POPULASI
1) Dalam kerangka penelitian (terutama sekali penelitian kuantitatif), populasi merupakan salah
satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama apabila peneliti ingin
menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna utuk daerah (area) atau objek
penelitiannya. Sax (1978) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan manusia yang
terdapat dalam area yang telah ditetapkan, sedangkan Truckman mengemukakan bahwa
populasi atau target populasi adalah kelompok dari mana peneliti mengumpulkan informasi
dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
hanya sekedar jumlah yang ada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karateristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek dan obyek yang diteliti itu.[2]Dalam
penelitian populasi dibedakan menjadi 2 (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009), yaitu populasi
secara umum dan populasi target (target population). Populasi target adalah populasi yang
atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh objek atau subjek itu. Menurut Margono (2004: 118) populasi adalah seluruh
data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan
banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108).
Kerlinger (Furchan, 2004: 193) menyatakan bahwa populasi merupakan semua anggota
kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas. Nazir (2005: 271)
menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri
yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi
dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan, jika jumlah individu
dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga,
disebut populasi infinit. Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit.
Sebaliknya, jumlah pelemparan mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit.
bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda,
data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Kaitannya dengan
batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini. 1. Populasi terbatas atau populasi
terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memilki
karakteristik yang terbatas. Misalnya 5.000.000 orang guru SMA pada awal tahun 1985,
dengan karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program Strata 1, dan lain-lain. 2. Populasi
tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat ditemukan batas-
batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya
guru di Kegiatan Belajar 1 Konsep Dasar Populasi dan Sampel Indonesia, yang berarti
jumlahnya harus dihitung sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.
Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat dihitung, hanya dapat digambarkan suatu
jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang,
dahulu, sekarang dan yang akan menjadi guru. populasi seperti ini disebut juga parameter.
Selain itu, menurut Margono (2004: 119) populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut ini:
ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang
lebih luas, maka ditetapkan terdiri dari guru; berumus 25 tahun sampai dengan 40 tahun,
program S1, jalur skripsi, dan lain-lain. 2. Populasi yang tersedia (accessible population),
yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas. Misalnya,
guru sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah
ditetapkan dalam populasi teoretis. Margono (2004: 119-120) pun menyatakan bahwa
persoalan populasi penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini: 1. Populasi yang
bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga
tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan
melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu
tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja. 2. Populasi
yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsurunsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala
Contoh :
- Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi dosen diluar fakultas MIPA Orang, benda,
Yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri
dari orang-orang biasa disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang
terdiri dari benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.
PENGERTIAN SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan populasi itu
sendiri. Sampel disebut juga contoh. Nilai hitungan yang diperoleh dari sampel inilah yang
disebut dengan statistik.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang
merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sebagian dan mewakili
dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci dan merujuk pada semua ciri populasi dalam
1. Sugiyono (2001: 56). Ia menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betulbetul
representatif.
Margono (2004: 121) menyataka bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi,
sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Jadi
(Margono, 2004: 121) menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul
yang lebih luas. Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan
berbagai alasan.
1. Ukuran populasi Dalam hal populasi ta terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang
jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu
sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga
dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk
mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar di seluruh
pelosok Indonesia.
2. Masalah biaya Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang
diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan,
lebih-lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling
3. Masalah waktu Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit
daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia
terbatas, dan keimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini,
lebih tepat.
3. Percobaan yang sifatnya merusak Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada
seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin
mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan
darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu
4. Masalah ketelitian Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu
ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan dalam melaksanakan tugasnya.
kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah
dikeluarkan.
Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud untuk menghemat waktu, biaya,
dan tenaga, maka peneliti tidak meneliti seluruh anggota populasi melainkan akan menggunakan
sampel.
Bila peneliti bermaksud meneliti hanya sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang
selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistik dalam
menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan
Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja
Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya
berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal
dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan
Dengan menggunakan rumus tertentu (Sukardi, 2004: 55-56), Isaac dan Michael memberikan
dan independen yang sama untuk dijadikan sebagai sampel, yaitu sampel dipilih dengan metode
Lempar koin
Lempar dadu
Metode lotre/undian
Keuntungan:
Kekurangan
seluruh SD dan SMP yang ada di Kalimantan Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP itu
dilakukan pemilihan secara random tanpa pengelompokan terlebih dahulu, dengan demikian
Systematic sampling
Teknik pengambilan sampel merupakan perbaikan dari sampel acak sederhana. Metode ini
mengharuskan melengkapi informasi tentang populasi.Harus ada daftar informasi populasi dari
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
N/n dikenal sebagai sampel sistematis. Jadi pada teknik ini populasi sampel perlu diatur dengan
Keuntungan:
Kekurangan:
Tidak bebas dari kesalahan karena subjektifitas mengarah pada cara yang berbeda dari daftar
sistematis oleh individu yang berbeda. Pengetahuan tentang populasi sangat penting.
Contoh : Misalnya setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal
“keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada ukuran populasi dan
ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan diambil
adalah 250 rumah dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya
adalah 25.
Stratified sampling
Merupakan perbaikan dari metode sebelumnya. Saat menggunakan teknik ini peneliti membagi
populasi dalam tingkatan beberapa karakteristik dasar dan dari setiap kelompok homogenitas
yang lebih kecil. Peneliti perlu memilih karakteristik atau kriteria yang lebih relevan pada
Ukuran dari sampel pada setiap kesatuan tidak seimbang terhadap ukuran satuan, tapi tergantung
pada pertimbangan, termasuk keputusan seseorang dan kesepakatan. Metode sampel ini lebih
efektif untuk membandingkan tingkatan yang mempunyai kemungkinan kesalahan. Hal ini
ukuran kesatuan.Keuntungan dari prosedur ini termasuk keterwakilan dengan mengarah pada
variabel yang digunakan sebagai dasar dalam mengklasifikasikan kelompok dan meningkatkan
Adalah perwakilan komprehensif yang lebih baik daripada stratified sampel yang lain. Hal ini
mengarah terhadap penyeleksian kesatuan dari setiap strata yang perlu seimbang terhadap
Keuntungan:
Kekurangan:
Kekurangan berat dari metode ini adalah sulit bagi peneliti untuk memutuskan kriteria relevan
untuk stratifikasi
Hanya satu kriteria yang dapat digunakan untuk stratifikasi, tapi itu secara umum tampak
Kegiatan penelitian pada dasarnya tidak selalu membutuhkan sampel, sebab peneliti bisa
melakukan survei dan mendapatkan data dari keseluruhan objek penelitian (populasi). Hanya
saja ada beberapa kondisi yang membuat penelitian perlu mengambil sampel dari keseluruhan
Kondisi yang pertama adalah karena ukuran dari populasi yang terlalu besar. Misalnya dari
jumlah masyarakat di sebuah desa yang dijadikan objek penelitian. Jika jumlahnya sampai
ratusan bahkan ribuan, maka tidak mungkin peneliti melakukan penelitian ke ribuan penduduk
tersebut.
Sampel kemudian diambil dan nantinya akan mewakili keseluruhan populasi. Data yang
didapatkan tetap akurat, karena memang penentuan objek penelitian sejak awal disesuaikan
dengan kebutuhan peneliti. Sehingga data tidak harus didpatkan dari keseluruhan populasi,
Dalam kondisi aktual di lapangan, menggunakan populasi dan sampel tentu lebih efisien
sampel dari segi biaya. Sampel membuat kegiatan penelitian hanya membutuhkan dana lebih
sedikit. Sehingga peneliti bisa mengalokasikan dana yang tersedia kepada kebutuhan lain.
Jika memaksakan diri meneliti keseluruhan populasi maka biaya yang dikeluarkan bisa sangat
tinggi. Oleh sebab itu, pengambilan sampel dari populasi menjadi langkah terbaik agar biaya
penelitian tersebut lebih mudah untuk dikontrol. Bisa juga bertujuan untuk membuat biaya
Menggunakan populasi dan sampel pada sebuah penelitian, akan jauh lebih hemat waktu jika
menggunakan sampel saja. Sebab peneliti hanya perlu melakukan pemeriksaan dan
pengumpulan data dari jumlah objek penelitian yang terbatas. Sehingga proses penyajian data
Jika suatu penelitian memberdayakan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam jumlah yang
minim. Maka sudah sangat ideal jika penelitian meneliti sampel saja bukan populasi.
Sehingga pengaturan SDM menjadi lebih mudah, karena meneliti sampel membutuhkan
Tidak semua penelitian membutuhkan populasi, sehingga sampel menjadi pilihan yang
diambil dalam kondisi tersebut. Populasi ini bisa dalam bentuk sesuatu atau objek penelitian
yang tidak mungkin diambil keseluruhan untuk diteliti. Misalnya saja penelitian mengenai
Sangat tidak mungkin peneliti mengambil semua darah dari objek penelitian (seseorang)
untuk diteliti. Sebab jika darah diambil sama artinya menghilangkan nyawa dari objek
penelitian tersebut. Maka peneliti mengambil sampel, yakni dengan mengambil beberapa tetes