Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Penerapan Matematika dalam Studi Lingkungan

Oleh :
Mayang Ayu Puspasari
( 2022051014001 )

Program Studi Matematika


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Cenderawasih
Jayapura
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya yang senantiasa melimpah kepada saya untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul Penerapan Matematika dalam studi Lingkungan tepat waktu.

Dalam makalah ini, saya berupaya menjelaskan penerapan jurusan matematika dalam
lingkungan secara komprehensif. Saya menguraikan bagaimana model matematika digunakan
dalam pengelolaan sumber daya alam, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, hidrologi,
kehutanan, dan perubahan iklim. Selain itu, saya juga membahas pentingnya analisis polusi
menggunakan metode matematika dan bagaimana model dan analisis statistik digunakan dalam
memahami dampak polusi terhadap lingkungan.

Saya menyadari bahwa makalah ini tidak akan lengkap tanpa kerendahan hati untuk mengakui
keterbatasan saya. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, inspirasi, dan pengetahuan yang berharga dalam menyusun makalah
ini.

Jayapura, 03 Juni 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
B. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
C. Manfaat ...................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Model Matematika dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam ................................................ 5
1. Model Ekonomi Sumber Daya ................................................................................................ 5
2. Model Matematika dalam Analisis Hidrologi ......................................................................... 5
3. Model Matematika dalam Analisis Kehutanan ....................................................................... 6
4. Model Matematika dalam Analisis Perubahan Iklim Dalam pengelolaan sumber daya alam 6
B. Analisis Polusi menggunakan Metode Matematika ............................................................... 6
C. Pemodelan dan Simulasi Ekosistem ........................................................................................ 8
D. Analisis Resiko Bencana Alam dengan Pendekatan Matematika ........................................ 9
BAB III................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika telah menjadi pondasi penting dalam memahami dan mengatasi


berbagai tantangan lingkungan yang kompleks. Pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan, pemantauan dan mitigasi polusi, pemodelan ekosistem, serta analisis
risiko bencana alam adalah beberapa contoh bidang di mana matematika telah
memberikan kontribusi yang berarti.

Pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan polusi merupakan dua aspek
penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia. Namun,
tantangan yang kompleks dalam hal ini membutuhkan pendekatan yang terintegrasi dan
ilmiah. Dalam konteks ini, matematika telah terbukti menjadi alat yang efektif dalam
menganalisis fenomena alam, memodelkan interaksi kompleks antara variabel
lingkungan, dan mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan.

Dalam pengelolaan sumber daya alam, matematika digunakan untuk memahami dan
memprediksi dinamika ekosistem, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan
mengidentifikasi skenario pengelolaan yang paling efisien. Model matematika dapat
membantu menggambarkan interaksi antara faktor-faktor lingkungan seperti air, tanah,
cuaca, dan keanekaragaman hayati, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan
yang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya alam.

Sementara itu, analisis polusi menggunakan metode matematika memungkinkan kita


untuk memahami, memodelkan, dan memprediksi perilaku polutan di lingkungan.
Matematika menyediakan kerangka kerja untuk mengukur tingkat polusi,
mengidentifikasi sumber polutan, dan mengevaluasi dampaknya terhadap ekosistem
dan kesehatan manusia. Dengan menggunakan metode matematika seperti pemodelan
difusi, statistik, dan analisis spasial, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang polusi dan merancang strategi pengelolaan yang efektif.

3
B. Tujuan

makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya penerapan matematika dalam


pengelolaan sumber daya alam dan analisis polusi. Melalui makalah ini, diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran akan peran matematika sebagai alat yang kuat dalam
menjaga keberlanjutan lingkungan dan membantu dalam menghadapi tantangan yang
dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan polusi.

C. Manfaat

Dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan pentingnya
jurusan matematika dalam konteks lingkungan dan memberikan wawasan baru dan
memberikan inspirasi bagi para pembaca dalam memanfaatkan matematika sebagai alat
yang kuat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mewujudkan kesejahteraan
umat manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Matematika dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pengelolaan sumber daya alam merupakan salah satu bidang di mana model
matematika memiliki kontribusi yang signifikan. Model matematika digunakan untuk
menganalisis dan memahami interaksi kompleks antara manusia, lingkungan, dan
sumber daya alam yang terbatas. Dengan menggunakan pendekatan matematika, para
ahli dapat mengembangkan strategi pengelolaan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan model matematika dalam pengelolaan
sumber daya alam:

1. Model Ekonomi Sumber Daya


Model matematika dalam bidang ekonomi sumber daya digunakan untuk
menganalisis interaksi antara permintaan dan pasokan sumber daya alam, serta
implikasinya terhadap harga, keuntungan, dan keberlanjutan. Model ini
mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat ekstraksi, tingkat regenerasi
sumber daya, biaya produksi, dan nilai pasar. Dengan menggunakan model ini,
kebijakan pengelolaan sumber daya alam seperti kuota penangkapan ikan atau
alokasi hak penggunaan lahan dapat dirancang untuk mencapai keseimbangan
antara keberlanjutan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

2. Model Matematika dalam Analisis Hidrologi


Dalam pengelolaan sumber daya air, model matematika digunakan untuk
menganalisis aliran air dalam sungai, danau, atau sistem akifer. Model hidrologi
memperhitungkan faktor-faktor seperti curah hujan, evaporasi, aliran permukaan,
dan infiltrasi. Dengan menggunakan model ini, dapat diprediksi tingkat aliran air,
perubahan tingkat air, dan dampak dari berbagai skenario penggunaan air.
Informasi ini sangat penting dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
untuk memastikan ketersediaan air yang cukup untuk kebutuhan manusia dan
ekosistem.

5
3. Model Matematika dalam Analisis Kehutanan
Model matematika digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemanenan hutan
yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, model matematika dapat
mempertimbangkan faktor-faktor seperti laju pertumbuhan pohon, siklus
regenerasi, biaya penebangan, dan ketersediaan sumber daya manusia. Model ini
membantu para ahli kehutanan untuk merencanakan pemanenan yang optimal
dalam jangka panjang, mempertahankan kelestarian hutan dan fungsi ekosistemnya.

4. Model Matematika dalam Analisis Perubahan Iklim Dalam pengelolaan sumber


daya alam
model matematika juga digunakan untuk memahami dan meramalkan dampak
perubahan iklim terhadap ekosistem dan sumber daya alam. Model iklim dapat
memprediksi perubahan suhu, curah hujan, dan pola cuaca yang akan
mempengaruhi produktivitas tanaman, distribusi spesies, atau tingkat keasaman air.
Dengan menggunakan model ini, para ahli dapat merancang strategi adaptasi dan
mitigasi yang tepat untuk melindungi sumber daya alam dari dampak perubahan
iklim.

Secara keseluruhan, model matematika memiliki peran yang penting dalam


pengelolaan sumber daya alam. Model ini memungkinkan pemahaman yang lebih
baik tentang interaksi antara faktor-faktor yang mempengaruhi sumber daya alam
dan membantu dalam pengambilan keputusan yang berkelanjutan dan efektif.
Dengan memanfaatkan model matematika dalam pengelolaan sumber daya alam,
kita dapat memastikan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.

B. Analisis Polusi menggunakan Metode Matematika

Analisis polusi menggunakan metode matematika adalah pendekatan yang kuat dan
efektif untuk memahami dan mengukur tingkat polusi di lingkungan. Model
matematika dapat digunakan untuk menganalisis data polusi yang diperoleh dari
berbagai sumber, mengidentifikasi polutan utama, memprediksi penyebaran polutan

6
dalam lingkungan, dan mengevaluasi dampaknya terhadap kesehatan manusia dan
ekosistem.

Pertama-tama, model matematika dapat digunakan untuk memodelkan pola distribusi


polutan dalam lingkungan. Misalnya, model matematika dapat digunakan untuk
memprediksi penyebaran polutan dalam udara, air, atau tanah berdasarkan kondisi
lingkungan seperti kecepatan angin, arus air, atau permeabilitas tanah. Dengan
menggunakan persamaan diferensial dan simulasi numerik, model ini dapat
menghasilkan peta polusi yang mendetail, membantu dalam identifikasi area yang
terpapar polutan tinggi dan merancang strategi mitigasi yang efektif.

Selain itu, model matematika juga dapat digunakan untuk menganalisis polusi dalam
sistem kompleks seperti perkotaan atau industri. Model ini dapat memperhitungkan
faktor-faktor seperti emisi polutan, arus lalu lintas, kondisi meteorologi, dan pola aliran
dalam jaringan jalan atau saluran pembuangan. Dengan menggunakan model ini, kita
dapat mengidentifikasi hotspot polusi, mengoptimalkan pola transportasi atau
pengaturan industri, dan merancang langkah-langkah pengendalian polusi yang lebih
efektif.

Selanjutnya, model matematika juga dapat digunakan untuk menganalisis hubungan


antara polusi dan kesehatan manusia atau ekosistem. Model statistik dapat digunakan
untuk menganalisis data epidemiologi dan memperkirakan dampak polusi terhadap
penyakit pernapasan, kualitas air, atau keanekaragaman hayati. Model ini dapat
membantu dalam penentuan ambang batas keamanan polutan dan pengembangan
kebijakan publik yang bertujuan melindungi kesehatan manusia dan kelestarian
lingkungan.

Selain itu, model matematika juga dapat digunakan untuk melakukan prediksi jangka
panjang tentang tren polusi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada
perubahan tersebut. Dengan memasukkan data historis dan menggunakan metode
statistik, model ini dapat membantu dalam memprediksi perkembangan polusi di masa
depan dan mengevaluasi efektivitas langkah-langkah pengendalian yang
diimplementasikan.

7
Dalam analisis polusi menggunakan metode matematika, penting untuk mencatat
bahwa model ini memiliki asumsi dan ketidakpastian tertentu. Model bergantung pada
data input yang akurat, parameter yang tepat, dan asumsi yang memadai tentang proses
polusi. Oleh karena itu, penting untuk memperoleh data yang andal dan melakukan
validasi model dengan data lapangan untuk memastikan keakuratannya.

C. Pemodelan dan Simulasi Ekosistem


Pemodelan dan simulasi ekosistem adalah pendekatan yang kuat dalam memahami
dinamika ekosistem dan dampak perubahan lingkungan terhadap keseimbangan
ekosistem. Dalam pemodelan dan simulasi ekosistem, metode matematika digunakan
untuk menggambarkan interaksi kompleks antara organisme hidup, lingkungan fisik,
dan faktor-faktor biologis lainnya.

Pemodelan ekosistem melibatkan pembuatan model matematika yang


merepresentasikan berbagai komponen ekosistem seperti populasi organisme, siklus
nutrisi, interaksi predator-mangsa, dan aliran energi. Model ini didasarkan pada
persamaan diferensial dan prinsip-prinsip keseimbangan ekologis. Dengan
menggunakan data observasi dan eksperimen, model ini dapat digunakan untuk
memprediksi bagaimana perubahan dalam faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan,
atau polusi akan mempengaruhi dinamika populasi dan kelangsungan hidup spesies.

Simulasi ekosistem melibatkan penggunaan model matematika untuk mensimulasikan


perilaku dan interaksi dalam ekosistem secara virtual. Dalam simulasi ini, berbagai
skenario dan kondisi lingkungan dapat diterapkan untuk memahami dampaknya
terhadap komposisi spesies, keanekaragaman hayati, atau fungsi ekosistem. Simulasi
ini memungkinkan pengujian kebijakan pengelolaan sumber daya alam, perencanaan
restorasi ekosistem, atau penilaian dampak pembangunan terhadap ekosistem sebelum
implementasi nyata.Pemodelan dan simulasi ekosistem memberikan beberapa manfaat
penting.

8
1. mereka memungkinkan kita untuk memahami pola dan proses yang terjadi di dalam
ekosistem yang sulit untuk diamati secara langsung. Model matematika
memberikan kerangka kerja analitis yang memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara komponen ekosistem dan
memahami prinsip-prinsip dasar yang mengatur dinamika ekosistem.

2. pemodelan dan simulasi ekosistem dapat digunakan untuk memprediksi dan


mengantisipasi dampak perubahan lingkungan. Dengan menggunakan model
matematika, kita dapat mensimulasikan berbagai skenario perubahan iklim,
deforestasi, atau polusi dan memperkirakan dampaknya terhadap keanekaragaman
hayati, kualitas air, atau jasa ekosistem lainnya. Informasi ini penting dalam
perencanaan pengelolaan sumber daya alam dan pembuatan kebijakan lingkungan.

3. pemodelan dan simulasi ekosistem dapat digunakan untuk merancang strategi


pengelolaan yang lebih baik. Misalnya, model dapat digunakan untuk
mengoptimalkan strategi penangkapan ikan yang berkelanjutan, mengidentifikasi
daerah yang rentan terhadap invasi spesies invasif, atau mengevaluasi efek dari
kebijakan restorasi hutan. Dengan menggunakan model, kita dapat memperkirakan
konsekuensi jangka panjang dari tindakan pengelolaan yang berbeda dan
mengidentifikasi pendekatan yang paling efektif.

Pemodelan dan simulasi ekosistem tidak hanya bergantung pada matematika, tetapi
juga pada data empiris yang akurat dan validasi model dengan observasi lapangan.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa ekosistem alami sangat kompleks dan dinamis,
sehingga model matematika selalu memiliki batasan dan ketidakpastian tertentu. Oleh
karena itu, penting untuk terus mengembangkan dan meningkatkan model ini dengan
menggabungkan pengetahuan baru dan meningkatkan akurasi pemodelan.

D. Analisis Resiko Bencana Alam dengan Pendekatan Matematika


Analisis risiko bencana alam dengan pendekatan matematika merupakan metode yang
penting dalam memahami dan mengelola dampak bencana alam. Melalui pendekatan
9
ini, matematika digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memprediksi
risiko bencana alam dengan tujuan mengurangi kerugian yang ditimbulkan.

1. Pendekatan matematika dapat digunakan untuk menganalisis pola historis dan data
bencana alam. Dengan menganalisis data seperti frekuensi, kekuatan, dan lokasi
bencana sebelumnya, dapat diidentifikasi pola dan tren yang membantu dalam
pemodelan risiko. Matematika juga dapat digunakan untuk menghitung probabilitas
kejadian bencana di masa depan berdasarkan data historis, memperkirakan kerugian
potensial, dan mengidentifikasi daerah yang rentan terhadap bencana.
2. Pendekatan matematika dapat digunakan untuk memodelkan dan merancang
skenario bencana yang berbeda. Melalui pemodelan matematika, seperti model
peramalan cuaca atau model seismik, kita dapat memprediksi perilaku dan
karakteristik bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau badai. Dengan
memasukkan data dan parameter yang relevan, model matematika dapat membantu
dalam mengidentifikasi area yang paling terpengaruh dan merancang tindakan
mitigasi yang sesuai.
3. Selanjutnya, analisis risiko bencana alam menggunakan pendekatan matematika
dapat melibatkan teknik statistik untuk memperkirakan tingkat kerentanan dan
eksposur terhadap bencana. Data sosial, ekonomi, dan demografi dapat dianalisis
secara matematis untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling rentan
terhadap bencana dan menentukan tingkat kerugian yang mungkin terjadi. Model
matematika juga dapat digunakan untuk menggabungkan faktor-faktor ini dengan
kemungkinan terjadinya bencana untuk menghasilkan perkiraan risiko yang lebih
akurat.

Selain itu, pendekatan matematika juga digunakan dalam mengembangkan metode


pemodelan risiko bencana seperti analisis kerentanan, analisis dampak, dan analisis
kerentanan dan kapasitas masyarakat (VKPC). Melalui pendekatan ini, variabel-
variabel yang relevan seperti infrastruktur, aksesibilitas, kepadatan populasi, atau
kapasitas respons masyarakat dapat dimasukkan ke dalam model matematika untuk
mengidentifikasi risiko yang spesifik dan merancang strategi pengurangan risiko yang
efektif.

10
Dengan menggunakan pendekatan matematika dalam analisis risiko bencana alam, kita
dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik bencana,
mengidentifikasi area yang paling rentan, dan merancang tindakan mitigasi yang sesuai.
Namun, penting untuk diingat bahwa model matematika selalu memiliki ketidakpastian
dan keterbatasan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana yang
jarang terjadi. Oleh karena itu, penggunaan model matematika harus didukung dengan
data empiris yang akurat dan pemantauan yang berkelanjutan untuk meningkatkan
keakuratan dan validitas analisis risiko.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan model matematika dalam pengelolaan sumber daya alam, analisis
perubahan iklim, dan analisis risiko bencana alam memberikan pendekatan yang kuat
dan efektif dalam memahami dan mengelola lingkungan. Model matematika
memungkinkan para ahli untuk memprediksi, menganalisis, dan merancang strategi
adaptasi dan mitigasi yang tepat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan
mewujudkan kesejahteraan umat manusia.

Dalam pengelolaan sumber daya alam, model matematika memainkan peran penting
dalam memahami interaksi kompleks antara faktor-faktor ekologis, ekonomi, dan
sosial. Model ini memungkinkan kita untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya
alam, merencanakan restorasi ekosistem, dan mengidentifikasi dampak dari kegiatan
manusia terhadap lingkungan.

Dalam analisis perubahan iklim, model matematika digunakan untuk memprediksi dan
memahami dampak perubahan iklim terhadap ekosistem dan sumber daya alam.
Dengan menggunakan model ini, para ahli dapat merancang strategi adaptasi dan
mitigasi yang tepat untuk melindungi sumber daya alam dan menjaga keberlanjutan
ekosistem.

Dalam analisis risiko bencana alam, pendekatan matematika memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi daerah yang rentan terhadap bencana, memprediksi dan memodelkan
perilaku bencana, serta merancang strategi pengurangan risiko yang efektif. Melalui
analisis risiko yang matematis, dapat diambil langkah-langkah untuk melindungi
masyarakat dan lingkungan dari dampak bencana alam.

Namun, penting untuk diingat bahwa model matematika memiliki asumsi dan
ketidakpastian tertentu, dan penggunaannya harus didukung dengan data empiris yang
akurat. Validasi model dengan observasi lapangan dan pemantauan terus-menerus
diperlukan untuk meningkatkan keakuratan dan validitas analisis.

12
Secara keseluruhan, penggunaan model matematika dalam konteks lingkungan
memberikan wawasan baru dan memberikan inspirasi bagi para pembaca dalam
memanfaatkan matematika sebagai alat yang kuat dalam menjaga keberlanjutan
lingkungan dan mewujudkan kesejahteraan umat manusia. Dengan menggunakan
pendekatan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi
sumber daya alam, merespons perubahan iklim, dan mengurangi risiko bencana alam,
sehingga menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan sehat untuk generasi
mendatang.

B. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut tentang penggunaan
model matematika dalam konteks lingkungan:

1. Integrasi Disiplin: Lebih lanjutlah mengintegrasikan disiplin ilmu yang berbeda,


seperti matematika, ilmu lingkungan, ekologi, dan sains sosial. Pendekatan lintas
disiplin ini akan memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang kompleksitas
lingkungan dan interaksi antara manusia dan alam.

2. Data yang Akurat: Pastikan penggunaan model matematika didukung oleh data
empiris yang akurat dan valid. Kumpulkan data yang tepat tentang lingkungan dan
sumber daya alam, dan pastikan untuk memperbarui data secara berkala untuk
meningkatkan keakuratan model.

3. Validasi dan Verifikasi: Lakukan validasi dan verifikasi terhadap model


matematika dengan menggunakan data observasi dan eksperimen lapangan. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa model dapat menggambarkan kondisi nyata
dengan akurasi yang memadai.

4. Keterlibatan Stakeholder: Libatkan para pemangku kepentingan (stakeholder)


dalam pengembangan dan implementasi model matematika. Melibatkan mereka

13
dalam proses pengambilan keputusan dan penggunaan model akan meningkatkan
penerimaan, keberlanjutan, dan efektivitas pengelolaan lingkungan.

5. Peningkatan Kemampuan: Tingkatkan pemahaman dan kemampuan praktisi dan


peneliti dalam penggunaan model matematika. Sediakan pelatihan dan pendidikan
yang relevan dalam pengembangan dan aplikasi model matematika dalam konteks
lingkungan.

6. Kolaborasi dan Pertukaran Pengetahuan: Fasilitasi kolaborasi dan pertukaran


pengetahuan antara para peneliti, praktisi, dan pemangku kepentingan terkait. Ini
akan mendorong inovasi, pemahaman yang lebih baik, dan penerapan model
matematika yang lebih efektif.
7. Pemantauan dan Evaluasi: Lakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap
efektivitas penggunaan model matematika dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini
akan membantu mengidentifikasi kelemahan, tantangan, dan peluang untuk
perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

Dengan mengikuti saran-saran ini, penggunaan model matematika dalam konteks


lingkungan dapat terus ditingkatkan dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam
menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan umat manusia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kao, C. (2018). Mathematical Modeling in Environmental Science and Engineering. CRC


Press.

Auffhammer, M., & Carson, R. T. (2008). Forecasting the Path of China's CO2 Emissions
Using Province Level Information. Journal of Environmental Economics and Management,
55(3), 229-247.

Chertow, M. R., & Lombardi, D. R. (2005). Quantifying Economic and Environmental


Benefits of Co-locating Algal Biomass Production with Wastewater Treatment Facilities.
Journal of Applied Phycology, 17(3), 229-239.

Vittori, G., & Chen, Y. (2012). A Mathematical Model for Predicting the Dispersion of Air
Pollutants. Journal of Air Pollution and Control, 1(1), 25-31.

15

Anda mungkin juga menyukai