PAI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Athifa Ulima Nabiha

NIM : 2250401055
Kelas :B
-
Quiz Agama
1. Jelaskan apakah ikut mengucapkan, memberikan selamat, dan ikut merayakan hari
raya agama lain termasuk dalam toleransi agama dan wujud dari kerukunan umat
beragama di Indonesia! Dan apa hukum merayakan hari raya agama lain? Diperkuat
dengan dalilnya!

Jawab : Dalam hal beragama toleransi itu sebenarnya memiliki batas, yang apabila
batas tersebut dilewati maka aka nada konsekuensinya langsung dari Sang Pencipta.
Pada hal ini sebagian besar ulama berpendapat mengucapkan, memberikan selamat,
dan ikut merayakan hari raya agama lain tidak dibenarkan dalam Islam dikarenakan
hal tersebut berhubungan dengan keyakinan. Hari raya merupakan perayaan dan
peringatan tiap agama terhadap kisah atau momentum keagaaman, maka jika
mengucapkan selamat atau ikut bergembira di dalam majelis bersama mereka, artinya
sama dengan memercayai momentum keagamaan agama tersebut.
Hukumnya adalah haram, diperkuat dengan dalil berikut :
ً‫ورً َو ِإذَا َم ُّروا ِباللَّ ْغ ًِو َم ُّروا ِك َراما‬ ُّ ًَ‫َوالَّذِينًَ ال َي ْش َهدُون‬
َ ‫الز‬
Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kemaksiatan, dan apabila mereka bertemu
dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna,
merekaًlaluiً(saja)ًdenganًmenjagaًkehormatanًdirinya.” (Q.s. al-Furqan [25]: 72)

2. Apa yang dimaksud dengan pluralisme! Apa Implikasi tauhid terhadap prularisme?

Jawab : Pluralisme merupakan suatu sistem nilai atau pandangan yang mengakui
keragaman di dalam suatu bangsa. Pluralisme (bahasa inggris: pluralism), terdiri dari
dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti paham atas keberagaman.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pluralisme adalah keadaan masyarakat yang
majemuk, yang memiliki keterkaitan dengan sistem sosial dan politik.
Implikasi tauhid terhadap pluralisme yakni dikarenakan Al-Qur’an telah berbicara
mengenai fenomena pluralitas dan multicultural. Para Nabi dan Rasul yang diutus
kepada umat manusia membawa ajaran tauhid untuk disampaikannya kepada umat
manusia tersebut.

3. Jelaskan faktor2 yang mempengaruhi timbulnya prularisme agama?

Jawab : Setidaknya ada dua factor penyebab utama timbulnya pluralisme agama,
yakni Faktor pertama yakni factor internal, yang berupa realitas perbedaan keyakinan
antar agama yang sifatnya mendasar. Perbedaan tersebut terutama nampak pada
bidang-bidang aqidah /keimanan/ideologis, bidang sejarah mempengaruhi secara
langsung unsur-unsur keyakinan agama dan juga masalah konsep superioritas agama
atau keterpilihan (fitrahnya). Faktor kedua yakni factor eksternal, dan dalam factor ini
terbagi menjadi dua kategori yakni pertama faktor yang bersifat sosio-politis,
demokrasi,ًnasionalismeًdanًHAMًyangًtelahًmelahirkanًsistemً“negara-bangsa”ً
dan kemudian mengarah pada masa sekarang dengan “globalisasi”, lalu yang
kedua adalah faktor Ilmiah akademis.

4. Jelaskan pandangan prularism dan bantahannya dalam Islam ?

Jawab : Sebenarnya ada banyak pendapat dan pandangan pluralisme dalam Islam, ada
yang menganggap bahwasanya dikarenakan bangsa Indonesia memiliki agama yang
bermacam-macam maka ia tidak keberatan dengan adanya pluralisme ini, namun ada
juga yang menganggap bahwa pluralisme itu harus ditentang.
MUI dalam fatwanya menyebutkan bahwa Pluralisme agama adalah suatu paham
yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap
agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim
bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme
agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup
berdampingan di surga.
Dalam artian, haram mencampuradukkan akidah dan ibadah umat Islam dengan
akidah dan ibadah umat beragama lainnya.

5. Apa yang anda ketahui tentang moderasi beragama! Lalu apa indikator dari moderasi
beragama tersebut!

Jawab : Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara
moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem.
Jadi moderasi beragama memiliki arti mengedepankan keseimbangan atau berada di
tengah-tengah. Artinya kalau kita sebagai seorang pemeluk agama, maka kita harus
punya keyakinan secara absolut atau kita harus yakin bahwa satu-satunya kebenaran
bagi kita itu adalah agama yang saat ini kita peluk, akan tetapi pada saat bersamaan,
kita pun harus mampu memberikan ruang kepada siapapun orang yang berbeda agama
dan keyakinan.

disampaikan oleh Profesor bahwa ada 4 Indikator moderasi beragama, yaitu 1)


adanya keterbukaan : Keterbukaan di sini artinya masih mau menerima kritik ataupun
masukan masukan dari orang lain. 2) Mengutamakan berpikir kritis : Dalam
peradaban kehidupan beragama itu kita harus dapat mengembangkan pemikiran kritis
disebabkan pemahaman terhadap sumber-sumber keagamaan. 3). Sadar akan
keterbatasan diri ini bisa disebut juga sekaligus dengan tawadhu. 4). Berorientasi pada
kemanusiaan atau keutamaan umat.

Anda mungkin juga menyukai