Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA


PROVINSI JAWA TENGAH

BALAI PENGELOLAAN JALAN


WILAYAH SEMARANG

SPESIFIKASI TEKNIS

Paket
Pengadaan Bahan / Matrial Jalan
Kota Semarang dan Kab.Semarang

TAHUN ANGGARAN 2022

Jl. Madukoro Blok AA-BB NO. 1 b Kota Semarang 50144


Telepon/Faximile (024) 7602023,7601432, email : bptjwilsmg@gmail.com
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN BAHAN/MATRIAL JALAN
KOTA SEMARANG DAN KAB. SEMARANG

1. AGREGAT KELAS S
Agregat Kelas S harus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, awet, bebas dari lumpur dan
benda-benda yang tidak dikehendaki. Agregat diperuntukkan lapis pondasi agregat.

Tabel Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat Kelas S


Sifat - Sifat Kelas S
Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 2417:2008) 0-40 %
Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) 4-15
Hasil kali Indek Plastisitas Dengan % Lolos Ayakan No.200 -
Batas Cair ( SNI 1967:2008) 0-35
Bagian Yang Lunak (SNI 03-4141-1996) 0-5%
CBR (SNI 03-1744-1989) Min 50%

Sifat-sifat Bahan yang Disyaratkan


Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung
atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi
ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan dalam Tabel
berikut.
Tabel Gradasi Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Ukuran Ayakan (mm) Persen Berat Lolos (%)
2”
1.5 “
1” 89-100
3/8” 55-90
No.4 40-75
No.10 26-59
No.40 12-33
No.200 4-22

2. AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS UNTUK PEKERJAAN


SANDSHEET / AGREGAT KASAR UNTUK PEKERJAAN BETON / BATU
PECAH 0.5/1; 1/2; 2/3
Agregat Kasar ialah batu pecah mesin yang berukuran nominal 4,75 mm, harus terdiri dari
partikel yang keras, awet, tidak porous, pecahan dari batu, kerikil.

Agregat Batu Pecah 0,5/1, 1/2, dan 2/3 harus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, awet,
bebas dari lumpur dan benda-benda yang tidak dikehendaki dan diperoleh dari hasil mesin
pemecahan batu (stone cruiser) .

Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-
2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel IV.1. bila
contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
Tabel IV.1. Sifat-sifat Agregat

Batas Maksimum yang diizinkan untuk


Sifat-sifat Metode Agregat
Pengujian Halus Kasar
Keausan agregat dengan SNI 2417-2008 - 25% untuk beton
mesin Los Angeles mutu tinggi, 40%
untuk mutu sedang
dan beton mutu
rendah
Kekekalan bentuk agregat SNI 3407-2008 10% - natrium 12% - natrium
terhadap larutan natrium 15% - 18% - magnesium
sulfat atau magnesium magnesium
sulfat
Gumpalan lempung dan SNI 03-4141- 3% 2%
partikel yang mudah pecah 1996
Bahan yang lolos saringan SNI 03-4142- 3% 1%
No.200. 1996

KETENTUAN GRADASI AGREGAT

Ukuran yakan Presentasi Berat yg lolos untuk Agregat


inchi stndar Kasar Gabungan
Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
Nomina Nomina Nominal Nominal Nominal Nominal
Halus l Max l Max Max Max Max Max
1½ in ¾ in ³/8 in 1½ in ¾ in ³/8 in
(40mm) (20mm) (10mm) (40mm) (20mm) (10mm)
2 50 100 - - 100 - -
1½ 37,5 85-100 100 - 95-100 100 -
¾ 20,0 0-25 85-100 - 45-80 95-100 -
½ 14,0 - 0-70 100 - - 100
3/8 10,0 100 0-5 0-25 85-100 - - 95-100
3/16 5,0 89- 0-5 0-25 25-50 35-55 30-65
No. 8 2,36 100 0-5 - - 20-50
No. 16 1,18 60- - - 15-40
No. 30 600 µm 100 8-30 10-35 10-30
No. 50 300 µm 30- - - 5-15
No. 100 150 µm 100 0-8* 0-8* 0-8*
15-
100
5-70
0-15

*dinaikkan menjadi 10% untuk Agregat halus pecah


3. BAHAN TIMBUNAN PILIHAN
- Terdiri dari bahan tanah/batu yang memenuhi semua ketentuan bahan tanah timbunan
dan sebagai tambahan harus memiliki sifat – sifat tertentu atau sesuai persetujuan direksi
pekerjaan.
- Bahan material pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan pada stabilisasi
timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup maka
material pilihan berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau
lempung pasiran atau berplastisitas rendah.
- Sesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari
perendaman, bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan
SNI 03-1742-1989

4. BAJA TULANGAN U-24


Baja tulangan yang disyaratkan adalah besi beton yang dihasilkan oleh pabrik yang
mempunyai standar mutu dan jenis baja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mutu baja
tulangan yang dipakai U-24.
Baja tulangan yang harus disediakan dapat berupa baja tulangan polos atau berulir sesuai
yang diperintahkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, yang memenuhi ketentuan
Tegangan Leleh Karakteristik atau Tegangan Karakteristik sebesar 2.400 kg/cm2 yang
memberikan regangan tetap 0,2.

5. BATU BELAH 10/15


Batu yang dibelah dan harus kuat dan bersih tanpa alur yang mempunyai minimum 3
bidang belah tidak porous, batu berukuran 5 / 7, 10 / 15 dan 20 / 30 disesuaikan kebutuhan.

6. BETON F’C 20 MPA


Beton dengan mufu fc' 20 MPa menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 20 MPa pada
umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm.
Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete
Institute). MPa = Mega Pascal ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2. Nilai slump 8 ± 2 cm.

7. CAT BESI DAN CAT TEMBOK


Cat harus baru tertutup rapat dalam kaleng yang tidak berkarat (baik) belum kadaluwarsa.
Dengan 3 (tiga) warna variasi, yaitu kuning, putih, dan hitam. Memiliki spesifikasi teknis
sebagai berikut.

Penampilan : Low sheen


Kekentalan @30°C / KU : 79-91 KU
Berat Jenis @30°C : 1.24 – 1.57 kg/lt, tergantung warna
Kadar Padatan : 56.0 – 73.0 %
Pengencer : Thinner Tipe A
Waktu Kering : Tergantung sirkulasi udara, suhu ruangan
dan ketebalan lapisan film
 Sentuh : 12 menit @30°C
 Keras : 30 menit @30°C
 Interval Pengecatan Selanjutnya : Minimal 2 jam @30°C
Cara Aplikasi : Roller dan Kuas
Daya Sebar Teoritis : 5-7.5 m²/L dengan pasir tergantung
porositas permukaan

8. EPOXY RESIN
Epoxy Resin merupakan bahan pengisi/penutup rongga pada struktur beton yang
digunakan dengan cara injeksi dengan tekanan, terdiri dari 2 komponen (Komponen A dan
Komponen B) dengan perbandingan 2:1. dapat digunakan pada kondisi kering maupun
lembab, dan memiliki tekstur keras namun tidak rapuh.
Memiliki viskositas lebih besar dari 178±25 cps, memiliki Modulus Elastisitas lebih besar
dari 1058 N/mm2, dan Kuat Tarik lebih besar dari 38 N/mm2 pada umur 28 hari. Epoxy
Resin setara Sikadur-52.

9. KAWAT BENDRAT
Kawat bendrat / pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm
yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

10. KAYU BAKAR


Jenis batang kayu bakar yang dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar bermutu
baik serta mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan. Kayu yang digunakan dari jenis
kayu keras tidak lapuk mempunyai daya bakar tinggi dari belahan kayu besar, atau dari
bahan dengan diameter minimum 5 cm.

11. KAYU PERANCAH


Kayu perancah harus mempunyai permukaan yang cukup halus, kuat, tahan terhadap cuaca
dan bahan – bahan pengecatan, tidak mengalami deformasi permukaan apabila dipakai
untuk begisting beton bertulang / kayu Kalimantan.

12. MENI
Meni berbahan dasar alkyd yang mengandung red lead dan berfungsi untuk menahan getah
kayu dan serangan rayap, serta untuk mencegah karat pada permukaan besi. Cat ini fitur
semi-kilap, dengan kepadatan isi 50 persen untuk kemasan 1 kg, serta memiliki daya sebar
10 m2 per kg, tergantung tingkat porositas media, jenis warna, dan metode aplikasi.

13. MINYAK CAT


Minyak cat / thiner harus produk baru, dalam kemasan yang masih baik (tidak berkarat)
serta mempunyai kualitas yang baik masih dalam batas umur pakai dan mapu mencairkan
cat dalam waktu cepat. Minyak cat menggunakan minyak cat tipe A.

14. PAKU
Material bangunan paku terbuat dari besi, tidak mudah bengkok tahan panas, tidak mudah
berkarat. Paku kayu dan triplek ukuran panjang yaitu 12cm, 10cm, 7cm, 5cm, 4cm, 3cm,
2 ½ cm dan 2cm.
15. PASIR BETON
Secara visual pasir kasar tidak boleh mengandung lumpur dan tidak mengandung bahan
organik, butiran keras, tajam dan bersih.

16. PORTLAND CEMENT / SEMEN


Produk dalam negeri jenis ( PC ) yang terbaru yang memenuhi syarat SNI dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam NI – 8 ( normalisasi mengenai Portland Cement di
Indonesia ) masih dalam batas umur pakai.
Semen yang digunakan harus jenis semen Portland tipe I Standar SNI dengan berat 40
kg/zak.

Material ataupun bahan bangunan yang belum tercantum pada buku ini harus sesuai dengan
syarat yang disyaratkan dan bermutu baik serta mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan
/ Pengguna Barang / Pengguna Jasa.

Anda mungkin juga menyukai