Bab I-Iii
Bab I-Iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pedesaan dan pedukuhan, baik di kota maupun di desa. Untuk itu petugas klinik,
terutama dokter, bidan dan para penyuluh dari segala organisasi masyarakat yang
terjun sebagai ujung tombak gerakan KB tahap kedua yang kita kembangkan
mengalami penurunan secara nyata. Pada awal tahun delapan puluhan angka
fertilitas total berkisar 5,6 anak per wanita,sampai saat ini diperkirakan telah
turun sehingga lebih rendah dari 2,6 anak per wanita usia subur. Menurunnya
1
Berencana (KB) di Indonesia. Salah satu kunci keberhasilan selama ini adalah
kontrasepsi dikalangan pasangan usia subur (PUS). Jumlah pasangan usia subur
(PUS) menurut hasil pengumpulan data pada tahun 2007 sebanyak 740.686 PUS,
aktif sebanyak 512.103 (69,14 %) dilihat dari tahun 2006 (67.50 %) adanya
peningkatan, dengan target SPM pada tahun 2010 sebesar 70,00%. (Profil
Dalam Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2007, tercatat jumlah PUS
(11,96%) dan pesrta KB aktif sebanyak 80.721 (68,33%) dari 11 kecamatan yang
Dari 11 kecamatan yang ada di Kota Padang tersebut, dilihat dari jenis
(73,39%), suntik 39.672 (553,08%), pil 16.283 (208,88%) dan kondom 1.265
hormonal yang lebih banyak digemari oleh PUS. Untuk kecamatan Koto Tangah
2
Setelah dilakukan survey awal pada tanggal 06 Maret 2009 di Puskesmas
Lubuk Buaya Padang, maka didapatkan data awal sebagai berikut yaitu akseptor
berjumlah 992 orang, dengan pemakaian kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 331
2008).
dari biasanya. Pada pemakaian alat kontrasepsi hormonal kenaikan berat badan
B. Perumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
didapat selama perkuliahan dan sebagai bahan dasar bagi peneliti selanjutnya.
didik.
4
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
kontrasepsi.
5. Ruang Lingkup
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Kontrasepsi
a. Pengertian
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
sebagai berikut:
2) Melumpuhkan sperma
6
c. Macam-Macam Metode Kontrasepsi
1) Metode sederhana
a) Tanpa alat
(1) KB alamiah
b) Dengan alat
(2) Kimiawi
2) Metode Modern
a) Kontrasepsi hormonal
(1) Per-oral/Pil
(2) Injeksi/suntikan
(3) Implant
b) IUD/AKDR
c) Kontrasepsi mantap
2. Kontrasepsi Hormonal
a. Pil KB
1) Pengertian
estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon
173)
7
2) Macam-Macam Pil KB
komponen progesteron/estrogen.
merupakan kombinasi
ibu postpartum.
seks.
8
c) Penyulit ringan seperti : berat badan bertambah, rambut rontok,
b. Suntikan KB
1) Pengertian
2) Macam-Macam Suntikan KB
Provera 150 mg, Depo progestin 150 mg, Depo Geston 150 mg,
3) Keuntungan Suntikan KB
9
d) Pengawasan medis yang ringan.
pasca menstruasi.
bayi.
4) Kerugian Suntikan KB
d) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini
10
j) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
c. Implant
1) Pengertian
2) Macam-Macam Implant
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36
3) Keuntungan Implant
b) Praktis, efektif.
11
f) Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan.
4) Kerugian Implant
terlatih.
a. IUD/AKDR
1) Pengertian
( polieteline). Ada yang dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak,
12
2) Macam-Macam IUD/AKDR
3) Keuntungan IUD/AKDR :
13
4) Kerugian IUD/AKDR :
b. Kondom
1) Pengertian
2) Keuntungan kondom
a) Mencegah kehamilan.
c) Dapat diandalkan.
d) Relatif murah.
14
f) Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi atau follow-up.
g) Reversibel.
3) Kerugian
a. Pengertian
yang masuk dalam tubuh lebih banyak daripada yang diharapkan. (Buku
yang lebih besar daripada yang dapat dipakai oleh tubuh untuk energi.
yaitu faktor genetik, faktor psikologis, pola hidup yang kurang tepat,
15
kurang melakukan aktifitas fisik dan beberapa faktor lain. ( Perencanaan
1) Faktor genetik
2) Faktor psikologis
keadaan yang disebut stres, bahkan depresi. Menurut para ahli, faktor
tersebut berhubungan erat dengan rasa lapar dan nafsu makan. Hal ini
16
keadaan ini berlangsung lama dan tidak terkontrol maka akan
relative lama akan menjadi suatu pola hidup. Demikian juga jika ada
kebiasaan yang kurang baik dan dilakukan terus menerus maka akan
menjadi pola hidup yang kurang tepat. Adapun kebiasaan hidup yang
ringan.
kegemukan.
17
5) Beberapa Faktor Lain Pemicu Kegemukan
a) Metabolisme basal
metabolisme tinggi.
b) Enzim tubuh
sering lapar.
c) Hormon
18
untuk meningkat berat badannya. Selain hormon tiroid, hormon
B. Kerangka Konsep
19
C. Hipotesis
D. Definisi Operasional
20
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Sasaran
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jumlah responden yang didapat yaitu
waktu penelitian.
21
D. Cara Pengumpulan Data dan Jenis Sumber Data
2. Sumber Data
a. Data Primer
penelitian.
b. Data Sekunder
jawaban.
22
e. Tabulasi Data ( Tabulation )
2. Analisa Univariat
varibel, yang diajukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Rumus yang
digunakan :
Keterangan :
P : Persentase
f : Frekuensi
N : Jumlah sampel
3. Analisa Bivariat
Analisa ini digunakan untuk melihat huubungan yang disajikan dalam bentuk
df = (k-1)(b-1)
Keterangan :
O = Nilai Observer
df = Degree of freedom
23
K = Jumlah kolom
b = Jumlah baris
kecil dari X2 tabel maka Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan kenaikan
hormonal. Sebaliknya, bila X2 hitung besar atau sama dengan dari X2 tabel
maka Ho ditolak dan terdapat perbedaan kenaikan berat badan akseptor yang
Apabila dalam tabel terdapat nilai E<5 maka dilakukan koreksi yaitu
dengan rumus :
24
25