MAKALA Disiplin Kerja Dan Penilaian Kinerja KEL7
MAKALA Disiplin Kerja Dan Penilaian Kinerja KEL7
DI SUSUN OLEH :
Ahmad Sholikhin ( 21042101 )
Sholahudin ayyubi ( 21042066 )
Irsyadul Ibad ( 21042074 )
Lailatul Afiyah ( 21042126 )
Dosen Pembimbing :
Ahmad Yani Syaikhudin,SE.,MM
( manajemen sumber daya manusia )
Alhamdulillah. Puji syukur kehadiran allah SWT senantiasa kita ucapkan. Tidak lupa
sholawat serta salam tercurahkan kepada baginda Agung Rosulullah SAW yang telah
membimbing kita menuju jalan yang lurus. Berikut penulis mempersembahkan sebuah
makalah dengan judul “Disiplin Kerja Dan Penilaian Kinerja“. Yang menurut saya dapat
bermanfaat bagi mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tanda
terbuka menerima masukan saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami
selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi seluruh pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai. Kesadaran
Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Peraturan sangat
diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi Pegawai dalam menciptakan
tata tertib yang baik di instansi. Selain itu instansi sendiri harus mengusahakan agar
peraturan itu bersifat jelas, mudah dipahami dan berlaku bagi semua Pegawai. Hasibuan
(2008 : 194) Mangkuprawira (2007 : 122) mengemukakan bahwa kedisiplinan merupakan
sifat seorang Pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu.
Kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja Pegawai dan Pemerintah, karena kedisiplinan
sebagai bentuk latihan bagi Pegawai dalam melaksanakan aturan-aturan Pemerintah.
Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja Pegawai dan kinerja Pemerintah.
Kinerja menurut Mangkuprawira (2007 : 153) adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu
secara terencana pada waktu dan tepat dari Pegawai serta organisasi bersangkutan. Untuk
lebih mengefektifkan peraturan yang telah dikeluarkan dalam rangka menegakkan disiplin,
perlu adanya aturan tentang disiplin pegawai. Disamping itu perlu ada contoh teladan dari
seorang pimpinan, sebab pimpinan merupakan panutan dari bawahannya. Pimpinan harus
mampu menggerakkan dan mengarahkan Pegawai karena pimpinan bertanggung jawab
terhadap keberhasilan dan kegagalan Pegawai. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik
Pegawai untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin kerja (Nitisemito, 2002:199) adalah suatu sikap,
perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan Pemerintah baik tertulis maupun tidak tertulis. Hilangnya
disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas.
tugas pekerjaan. Jika kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang
telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sebagai gambaran apabila
suatu Pemerintah hanya memperhatikan tentang pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa
memikirkan semangat dan disiplin kerja Pegawai, maka pendidikan, keahlian dan teknologi
yang tinggi sekalipun tidak akan menghasilkan produk yang maksimal bila yang
” Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesanggupan
serta waktu, Disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang tercipta dan bentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilainilai
ketaatan,kepatuhan,kesetiaan,keteraturan dan ketertiban. Dalam hal ini sikap dan perilaku
yang demikian tercipta melalui proses binaan keluarga, pendidikan dan pengalaman dari
keteladaan dari lingkunganya. Kedisiplinan merupakan suatu sikap mental yang dengan
kesadaran dan keinsafan mematuhi terhadap perintah atau larangan yang ada pada suatu hal
karena mengerti betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut. Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas kiranya jelas bahwa kedisiplinan yaitu ketaatan terhadap
2 Disiplin merupakan suatu proses yang negatif, yaitu suatu yang memaksa tingkah laku
karyawannya yang bermasalah. Sikap seperti ini dapat menimbulkan perasaan ragu-ragu
pada semua orang yang terlibat. Proses disiplin ini dapat digunakan sebagai sebuah
kesempatan untuk membalik sebuah situasi yang bermasalah menjadi suatu yang
menguntungkan semua pihak dan untuk mengubah perilaku serta bukan untuk menghukum
karyawan yang bermasalah. Kenyataannya sebagian karyawan perilakunya sesuai dengan
harapan organisasi, dan sebagian lain yang perilakunya cukup diterima, namun ada pula
beberapa karyawan yang sering menimbulkan masalah walaupun tidak semuanya itu. Dalam
lingkungan yang semakin kompetitif manajemen perusahaan harus didukung untuk
meningkatkan kinerjanya dengan cara menyempurnakan sistem pengukuran kinerja
tradisional karena dalam sistem pengukuran tradisional yang menekankan pada ukuran
keuangan. Menurut Amstrong dan Baron (dalam wibowo, 2007:7) kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah dengan menciptakan disiplin kerja yang baik dengan pemberian motivasi yang
tepat. Olehnya dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan proaktif untuk
mendukung faktor tersebut. Dalam manajemen sumber daya manusia sangatlah penting bagi
perusahaan / instansi dalam 3 mengelola, mengatur dan memanfaatkan karyawan pegawai
sehingga dapat berfungsi secara produktif demi tercapainya tujuan perusahaan / instansi. Hal
ini perlu, mengingat sumber daya manusia merupakan elemen penentu dalam tercapainya
tujuan perusahaan,dan Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber keunggulan
kompetitif dan elemen kunci yang penting untuk meraih kesuksesan dalam bersaing untuk
mencapai tujuan.Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia bagi organisasi hal yang
penting bagi pelayanan kepada masyarakat.Sumber daya manusia adalah bagian dari
manajemen.Yang merupakan unsur manajemen yang di dalamnya terdapat tenaga kerja pada
perusahaan. Manusia selalu aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena
manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, peneliti dapat mengemukakan
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masih adanya pegawai yang sering datang terlambat.
2. Pegawai yang sering menumpuk pekerjaan sehingga tidak efektif dalam bekerja
yang pada akhirnya pekerjaan tidak selesai tepat waktu.
3. Pegawai yang sering mangkir dari pekerjaan seperti bolos kerja. 4. Pegawai yang
sering berada di luar kantor saat jam kerja berlangsung tanpa seizin pimpinan
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana peran kedisiplinan dalam meningkatkan motivasi kerja?
2. Bagaimana peran kedisiplinan dalam meningkatkan kinerja perusahaan?
3. Apa pengertian penilaian kinerja?
4. Apa tujuan penilaian kinerja?
5. Apamanfaat penilaian kinerja?
6. Bagaimana proses penilaian kinerja?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah;
1. Untuk mengetahui peran kedisiplinan dalam meningkatkan motivasi kerja.
2. Untuk mengetahui peran kedisiplinan dalam meningkatkan kinerja
Perusahaan
3. Untuk mengetahui pengertian penilaian kinerja,
A. Devinisi Kedisiplinan
Menurut malayu hasibuan, kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial. Pengertian disiplin dapat
dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun arti yang sesungguhnya tidaklah
demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. jadi sifat disiplin berkaitan
dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Di dalam buku Wawasan
Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah “sikap
mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau
masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang
ditetapkan Pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat”
Menurut malayu hasibuan, kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial. Pengertian disiplin dapat
dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun arti yang sesungguhnya tidaklah
demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. jadi sifat disiplin berkaitan
dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Di dalam buku Wawasan
Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah “sikap
mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau
masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang
ditetapkan Pemerintah atau etik,
norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat”
1. Disiplin Preventif
Yaitu disiplin yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar
mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-
penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong
disiplin diri di antara para karyawan, dengan cara ini para karyawan menjaga
disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa.
2. Disiplin Preventif
Disiplin yang diambil untuk menangani pelanggaran yang telah terjadi
terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih
lanjut, dapat berupa bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan.
Sebagai contoh, tindakan kedisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing. Bentuk-
bentuk disiplin Simamora (2004:749) adalah sebagai berikut:
a. Disiplin Manajerial
1. Meningkatkan motivasi.
2. Meningkatkan kepuasan hidup.
3. Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.\
4. Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
5. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
6. Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar, membangun
kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
7. Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
8. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
9. Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana mereka
mengatasinya.
10. Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu untuk
dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut.
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai & Basri, 2004 : 62) antara lain:
Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk menilai kinerja anak buah
atau pegawai Anda.
1. Persiapkan data-data yang dibutuhkan
Langkah pertama adalah mempersiapkan data-data yang berkaitan dengan perilaku
dan kinerja bawahan Anda. Ini dapat berupa catatan, laporan, hasil bimbingan
terakhir, dan sebagainya.
2. Buat penilaian
Gunakan data-data yang telah dipersiapkan tersebut sebagai landasan menilai dan
memberikan umpan balik. Penilaian dan umpan balik ini umumnya termasuk
sebagai draf penilaian (sementara). Meskipun demikian, Anda tetap harus serius
membuatnya.
3. Diskusikan dengan atasan langsung
Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan penilaian dan umpan balik sementara
dengan atasan langsung Anda. Tujuannya, untuk memutuskan penilaian akhir
yang fairdan objektif.
4. Selenggarakan pertemuan dengan bawahan Anda
Setelah penilaian akhir diputuskan, selenggarakan pertemuan dengan bawahan
Anda. Pertemuan ini seyogianya dilangsungkan di tempat dan waktu yang nyaman
(misalnya kantor Anda atau ruang rapat) sehingga Anda berdua tidak terganggu
aktivitas lain.
5. Serahkan hasil penilaian kepada bawahan Anda
Langkah kelima adalah menyerahkan hasil penilaian kepada bawahan Anda. Jangan
lupa, berikan waktu yang memadai agar karyawan yang bersangkutan membaca
hasil tersebut.
6. Bahas hasil penilaian
J. Kriteria Kinerja
Dalam menetapkan kriteria kinerja, Mondy & Noe(2005) membagi menjadi beberapa
kritera,yaitu :
1. Ciri-ciri Ciri-ciri karyawan tertentu seperti sikap, penampilan, dan inisiatif
merupakan dasar untuk evaluasi.
2. Perilaku Ketika hasil dari tugas individu sulit untuk ditentukan, organisasi dapat
mengevaluasi perilaku seseorang yang terkait dengan tugas atau kompetensi.
3. Kompetensi Kompetensi terdiri dari pengetahuan, keterampilan, sifat dan perilaku,
dan berhubungan dengan keterampilan interpersonal atau berorientasi bisnis.
4. Pencapaian tujuan Jika organisasi mempertimbangkan hasil akhir pencapaian tujuan
sebagai suatu hal yang berarti, hasil pencapaian tujuan akan menjadi faktor yang
tepat untuk dievaluasi untuk dibandingkan dengan standar.
5. Peningkatan potensi Ketika organisasi mengevaluasi kinerja karyawan, criteria
difokuskan pada masa lalu, masa sekarang, dibandingkan dengan standar
K. Metode-Metode Penilaian
Menurut Mondy & Noe (2005), ada tujuh metode penilaian kinerja yaitu:
1. Rating Scales
A. Kesimpulan
Disiplin kerja dapat melekat pada diri seseorang dikarenakan faktor tuntutan dalam
lingkungan organisasi maupun kebutuhan secara pribadi serta disiplin kerja dapat tumbuh
karena kepercayaan secara turun temurun, yang mana apabila melanggarnya ia akan
dikenai sanksi atau perasaan bersalah walaupun tidak dikenai sanksi. Disiplin kerja yang
dilakukan seseorang disebabkan karena ada tujuan tertentu.Dan Disiplin dalam bekerja
sangatlah penting sebab dengan kedisiplinan tersebut diharapkan sebagian besar peraturan
ditaati oleh para pegawai, bekerja sesuai dengan prosedur, sehingga pekerjaan terselesaikan
secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan produktivitas
Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja
karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya. Penilaian perilaku meliputi penilaian
kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi
karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada standar fisiknya, sedangkan untuk
penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada stndar fisik yang dapat dipakai sebagai
tolak ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram.Aspek penting dari suatu sistem penilaian
kerja adalah memiliki standar yang jelas.Sasaran utama dari adanya standar tersebit ialah
teridentifikasinya unsur-unsur krital suatu pekerjaaan.Standar itulah yang merupakan tolak
ukur seseorang melakukan pekerjaannya.
http://arissusanti17blogger.blogspot.com/2017/04/makalah-penilaian-kinerja.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-metro/makalah/makalah-
disiplin-kerja/21835567
http://nurlailafadjarwati.blogspot.co.id/2011/01/penilaian-kinerja.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan-definisi.html
http://www.duniakaryawan.com/cara-melakukan-penilaian-kinerja-yang-efektif/
https://erfanrosyadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-penilaian-kinerja.html