Anda di halaman 1dari 43

PERAN ANGGOTA KELOMPOK

Kelompok ini terdiri dari 13 orang, yang memiliki masing-masing peran, yakni:

No Nama Jabatan
1. Muhammad Syafareza Hakim Ketua
2. Asmira Abdurrohman Hakim Anggota 1
3. Roziq Kurniawan Hakim Anggota 2
4. Putri Nava Angriani Tergugat
5. Gading Aji Putra Penggugat
6. Anisa Tri Anugrah Panitera
7. Tahang Kuasa Hukum Tergugat
8. Azwan Nasrul Kuasa Hukum Penggugat
9. Azhar Opas dan Rohaniawan
10. Kharen Aini Saksi Tergugat 1
11. Nurul Amalia Saksi Tergugat 2
12. Halim Saksi Penggugat
13. Rizaldi Saksi Ahli

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. ILUSTRASI PERKARA
Pada tanggal 19 Maret 2015 Walikota Jambi Putri Nava Angriani S.H., M.H.
mengeluarkan keputusan Nomor :08/II/1189/2015 Tentang Pencabutan Izin Usaha Momo
Cafe, dikarenakan cafe tersebut telah melanggar aturan perundang-undangan, khususnya
pada Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan
Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum. Surat keputusan ini
tertuju langsung kepada pemilik Momo Cafe Gading aji putra sebagai pihak penggugat
yang melaporkan surat keputusan itu ke PTUN dengan dalih bahwa surat keputusan
tersebut tidak tepat karena penggugat merasa tidak menjual minuman beralkohol di
tempat umum dan penggugat memiliki surat izin yang sah untuk membuka usaha
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin
Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan Dan Industri serta Peraturan Daerah Kota
Jambi Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan.
Kemudian pada tanggal 28 Maret 2015 penggugat Gading aji putra memberikan
kuasanya kepada Azwan Nasrul, S.H., M.H. sebagai Penasehat Hukum Penggugat dan
melayangkan surat gugatan pada tanggal 22 Mei 2015 ke PTUN untuk dapat
menyelesaikan perkara tersebut. Setelah itu berdasarkan Ketetapan Ketua Majelis
tertanggal 25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Jambi sesuai dengan Pasal 59 ayat
(4) dan Pasal 65 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun
2009, tanggal 27 Juni 2015 Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Jambi
H. Muhammad Jamhari, S.H., M.H. melayangkan surat panggilan kepada penggugat dan
tergugat agar dapat menghadiri persidangan perkara tersebut pada hari senin tanggal 01
Juni 2015 pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Dengan diterimanya surat panggilan tersebut Walikota Jambi Putri Nava Angriani
,S.H., M.H. memberikan kuasa kepada Tahang.S.H. M.H. untuk menjadi Penasehat
Hukum, yang saat ini dikatakan sebagai Penasehat Hukum Tergugat.

2
Tiba tanggal 01 Juni 2015 persidangan pertama PTUN dilaksanakan dengan di
pimpin oleh Dr. H. Muhammad syafareza, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Asmira
Abdurraoman S.H., L.L.M. dan Dr. H. Roziq Kurniawan, S.H. sebagai Hakim Anggota.
Sidang pertama mempertemukan pihak penggugat bersama kuasa hukumnya dan pihak
tergugat bersama kuasa hukumnya, kemudian berlangsungnya pembacaan gugatan oleh
Majelis Hakim. Dengan selesainya pembacaan gugatan, pihak tergugat merasa keberatan
oleh isi gugatan tersebut dan meminta kepada majelis hakim menunda persidangan untuk
mempersiapkan jawaban atau eksepsi dari gugatan penggugat. Dengan begitu majelis
hakim memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan lagi minggu depan.
Tanggal 07 Juni 2015 persidangan kedua PTUN pun berlangsung, dimana majelis
hakim tetap sama dengan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang kedua
ini adalah pembacaan jawaban atau eksepsi oleh kuasa hukum tergugat, seusai
pembacaan eksepsi oleh kuasa hukum tergugat kemudian pihak penggugat tidak terima
atas isi dari eksepsi tersebut. Lantas pihak termohon memohon kepada majelis hakim
menunda sidang lagi agar dapat menghadiri para saksi yang dapat menjadi dasar
pembuktian dari eksepsi tersebut. Dengan begitu majelis hakim memberikan persetujuan
agar sidang ditunda dan dilanjutkan minggu depan.
Tanggal 14 Juni 2015 persidangan ketiga PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin
oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang ketiga ini adalah pembacaan replik oleh kuasa hukum penggugat kemudian
disambut pembacaan duplik oleh kuasa hukum tergugat. Setelah pembacaan replik dan
duplik, kuasa hukum tergugat menghadirkan para saksi seperti yang telah dijanjikan
sidang kedua silam, untuk memperkuat argumentasi menjadi bukti yang nantinya dapat
dipertimbangkan oleh majelis hakim. Saksi tersebut adalah Ir. Gusti Sujatmiko sebagai
Kepala Badan Pengawas Daerah Kota Jambi dan Amal Putra Agus Salim, S.H. sebagai
Pegawai Badan Pengawas Daerah Kota Jambi yang langsung mengucapkan sumpah atas
agama yang dianutnya dengan dibantu oleh rohaniawan Azhar, S.H. agar dapat
memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya. Dengan terhadirnya saksi oleh pihak
tergugat, maka pihak penggugat memohon kepada majelis hakim menunda persidangan
untuk dapat menghadiri saksi juga. Majelis hakim pun memberikan persetujuan agar
sidang ditunda dan dilanjutkan minggu depan.

3
Tanggal 21 Juni 2015 persidangan keempat PTUN dilaksanakan, tetap dipimpin
oleh majelis hakim yang sama serta dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang keempat ini adalah menghadirkan saksi tunggal dari pihak penggugat yaitu
Cindhy Marina yang melainkan karyawan dari pihak penggugat itu sendiri. Setelah
majelis hakim mendengarkan saksi dari pihak penggugat, majelis hakim memutuskan
kembali untuk menunda persidangan dan melanjutkan persidangan satu minggu kedepan.
Tanggal 28 Juni 2015 persidangan kelima PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin
oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang kelima ini adalah dimana PTUN menghadirkan salah satu saksi ahli yaitu dosen
dari Fakultas Hukum Universitas Jambi Prof. Dr. H. Rizaldi, S.H., M.H. Setelah
mendengarkan penjelasan dari saksi ahli, majelis hakim membuka sesi pertanyaan kepada
pihak penggugat dan pihak tergugat untuk dapat menanyakan suatu hal kepada saksi ahli.
Dengan mendengarkan keterangan oleh pihak penggugat dan tergugat serta keterangan
para saksi dan saksi ahli, maka majelis hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah
sidang ini, yaitu pada sidang keenam, dan meminta para pihak penggugat dan tergugat
untuk dapat hadir serta menerima keputusan tersebut.
Tanggal 06 Juli 2015 persidangan keenam PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin
oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang keenam ini adalah pembacaan putusan terhadap perkara Nomor:
132/2015/12/PTUN/Jambi atas surat keputusan Walikota Jambi Nomor: 08/II/1189/2015
tanggal 19 Maret 2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe, dengan demikian
persidangan dinyatakan selesai.

4
A. SKENARIO PRAKTEK PTUN

I. SIDANG PERTAMA

Jambi, 01 Juni 2015


Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : Gading aji putra berhadapan dengan Walikota Jambi ( Putri Nava Angriani
sebagai tergugat.

Sidang Pertama 01 Juni 2015


Opas : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali)
Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal
yang berkenaan dengan persidangan, agar tidak
mengganggu jalannya proses persidangan.
“hari ini tanggal 01 Juni 2015 sidang sengketa Tata Usaha
Negara nomor: 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk tenang
selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X)
Setelah melalui pemeriksaan pendahuluan dan rapat
permusyawaratan yang dilaksanakan tanggal 15 april
2014, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat diterima,
selanjutnya sidang dapat dimulai.
Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Penggugat dan tergugat sudah hadir pak Hakim
Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

5
Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam

6
perkara ini?
Penggugat : Benar pak Hakim yang mulia, saya penggugat dalam
perkara ini
Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?
Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia
Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan
tersebut?
Penggugat : Dapat pak Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim
sambil memperlihatkan surat panggilan)
Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?
Penggugat : Gading aji putra pak
Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudara?
Penggugat : Wiraswasta pak, saya sebagai pemilik.
Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Penggugat : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan
identitasnya)
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda
didampingi penasehat hukum?
Penggugat : Iya pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum
saudara?
Penggugat : Dapat pak Hakim
Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka
sidang
KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat dalam
perkara ini?
KH P. : Benar pak Hakim
Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara
KH P. : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat
kepada Hakim

7
Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah
tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?
Tergugat : Benar pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?
Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim
Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?
Tergugat : Nama saya Putri Nava Angriani pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana?
Tergugat : Jambi, 14 April 1976
Hakim ketua : Apa jabatan saudara?
Tergugat : Jabatan saya sebagai Walikota Jambi pak Hakim yang
mulia
Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Tegugat : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan
KTP nya)
Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?
Tergugat : Iya pak Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum
saya
Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum
saudara tersebut?
Tergugat : Dapat pak Hakim
Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka
sidang
KH T. : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.
Benarkah saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara
ini?
KH T. : Benar pak Hakim

8
Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
KH T. : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat
kuasanya)
Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat,
apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?
KH T. : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat
agar gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.
Hakim ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan
tersebut (silahkan Hakim anggota I membaca surat
gugatan tersebut)
Hakim anggota 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)
Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar
isi dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?
KH T. : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?
KH T. : Iya pak Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan isi
surat gugatan tersebut
Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan esepsi secara lisan
ataupun tulisan atas gugatan tersebut?
KH T. : Kami belum mempunyai esepsi baik lisan maupun tulisan
pak Hakim yang mulia, kami mohon pak hakin
memberikan waktu agar kami bisa mepersiapkannya
terlebih dahulu.
Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya
Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana
dan murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah
sidang ini.
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau esepsinya atas

9
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada tanggal 07 Juni 2015, kepada pihak yang
berpekara diharapkan kehadirannya pada sidang tersebut
tanpa harus melalui pemnggilan terlebih dahulu dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil
secara patut. Sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x)
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu beru
diikuti peserta sidang lain).

II. SIDANG KEDUA

Jambi, 07 Juni 2015


Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : Gading aji putra berhadapan dengan Walikota Jambi (putri Nava
angriani) sebagai tergugat.
Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk di tempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).
Hakim ketua : Hari ini tanggal 07 Juni 2015 sidang tata usah negara
nomor: 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3x), panitera, apakah penggugat
dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir pak Hakim yang
mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan
kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
10
KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk)
Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang
sudah bisa kita mulai?
KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan gugatan
penggugat tersebut?
KH T. : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi
atas gugatan penggugat secara tertulis pak Hakim
Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan
jawaban atas gugatan penggugat). Sudah pak Hakim
Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan
dengan jawaban gugatan tersebut?
KH P. : Ada yang mulia hakim
Hakim ketua : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan
jawaban gugatan tersebut.
KH P. : Bapak Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami
layangkan, yang berisikan tentang ketidakpuasan dari
klien saya adalah karena surat keputusan tersebut
dianggap tidak sesuai dengan peraturan daerah Kota
Jambi.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1 : Ada pak Hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
penggugat.
Hakim Ketua : Baiklah, dipersilahkan pak Hakim anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia Hakim, kepada saudara kuasa
hukum penggugat, saudara tadi mengatakan bahwa
tergugat terlebih dahulu melakukan pemberitahuan secara
lisan dan tulisan, tetapi dalam pelaksanaannya oleh
tergugat pada penggugat tersebut tidak sesuai dengan

11
ketentuan yang berlaku, bisa saudara buktikan bahwa
pelaksanaannya kepada penggugat tersebut tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
KH P. : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak
adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK nomor : 08/II/1189/2015 tentang
pencabut izin usaha momo cafe.
Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari
pihak penggugat?
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia, berkenaan dengan argumen
tadi pihak penggugat tersebut tidak benar pak hakim
karena pihak tergugat dalam pencabutan izin usaha momo
café tersebut telah dilaksanakan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?
KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pencabutan izin usaha momo
cafe maka harus ada pemberitahuan kepada pihak yang
bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi yang
terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan izin
usaha toko tersebut
Hakim ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut
sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku?
KH T. : Bisa pak Hakim, dalam membuat surat keputusan
pencabutan izin usaha momo café oleh walikota kepada
penggugat, tergugat mengikuti cara yang benar pak
Hakim yang mulia, yang pertama yaitu telah melakukan
panggilan lisan, dalam hal ini tim yang dibentuk oleh
Walikota. Yang kedua tergugat telah melakukan

12
panggilan secara tertulis kepada penggugat dalam hal ini
yang dibentuk oleh Walikota.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Ada yang mulia hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa
hukum tergugat.
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota II.
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa
hukum tergugat, tolong saudara tunjukkan surat-surat
yang berkenaan dengan penjelasan saudara tadi?
KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-
surat tersebut).
Hakim anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah
menerima surat panggilan yang disebutkan oleh pihak
penggugat.
Penggugat : Tidak pernah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : KH P., apakah ada yang perlu saudara kemukakan lagi?
KH P. : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat
panggilan yang diperlihatkan tadi?
Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa
hukumnya dipersilahkan untuk maju.
Penggugat dan KH P. : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,
kemudian kembali ketempat semula)
Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan
surat peringatan secara tertulis berupa surat keputusan
mengenai usaha momo cafe. Jika surat tersebut tidak
sampai ketangan penggugat, maka itu bukan kesalahan
dari pihak kami “cukup pak Hakim”.

13
Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah
ada yang ingin ditambahkan lagi?
KH T. : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami
meminta agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami
akan menghadirkan saksi-saksi pak Hakim yang mulia.
Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu
setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?
Panitera : Tanggal 14 Juni yang mulia
Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari
setelah sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 14
Juni 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan
kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di
mohon berdiri

III. SIDANG KETIGA

Jambi, 14 Juni 2015


Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : gading aji putra berhadapan dengan Walikota Jambi ( Putri
Nava Angriani)

Sidang ketiga (14 Juni 2015)


Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali

14
Hakim ketua : Hari ini tanggal 14 Juni 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor: 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
KH P. Dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat
memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan.)
Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah
sidang sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
mempersiapkan replik?
KH P. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan kepada pihak penggugat untuk membacakan
repliknya
KH P. : Terimakasih pak Hakim yang mulia (membacakan
replik)
Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan
dupliknya?
KH T. : Sudah bapak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan
KH T. : Terimakasih bapak Hakim yang mulia (baca duplik)
Hakim ketua : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin
ditambahkan?

15
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Terima kasih pak Hakim, perlu diingat bahwa klien
kami mengeluarkan surat keputusan nomor:
08/II/1189/2015 tentang pencabutan izin usaha momo
cafe, SK tersebut ditujukan kepada saudara Kevin
Ahmad Hasyaputra (penggugat), berdasarkan suatu
alasan yang tidak kuat dimana surat keputusan tersebut
berdasarkan keputusan Walikota Kota Jambi selaku
pimpinan di Kota Jambi dan bahwa surat keputusan
tersebut sudah memenuhi prosedur yang merapat
dalam peraturan daerah Kota Jambi nomor 5 tahun
2012 tentang usaha Toko pasal 3 huruf C
Hakim Ketua : Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat
memperkuat argumen saudara
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia untuk lebih jelasnya kami
menghadirkan saksi kemuka sidang untuk didengarkan
kesaksiannya.
Hakim ketua : silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda
maksud.
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, kami akan memanggil
Kepala dan Pegawai Badan pengawas daerah Kota
Jambi
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang
(saksi memberi hormat kepada Hakim dan duduk di
tempat yang telah disediakan)
Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa
saudara dihadapkan kemuka sidang dengan alasan
apa?
Saksi T1dan T2 : Tahu pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?

16
Saksi T1 : Nama saya Ir. Kharen aini pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T1 : Jambi, 12 Oktober 1980
Hakim ketua : Agama saudara?
Saksi T1 : Islam pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?
Saksi T1 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?
Saksi T2 : Nama Saya Nurul Amalia, S.H. pak Hakim yang
mulia
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T2 : Jambi, 02 Februari 1985
Hakim Ketua : Agama Saudara?
Saksi T2 : Islam
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?
Saksi T2 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara berdua bersedia disumpah dalam
memberikan kesaksian menurut agama yang saudara
anut?
Saksi T1 : Bersedia pak Hakim
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim anggota I : Ikuti kata-kata saya
Saksi T1 & T2 : Baik pak Hakim yang mulia
Hakim anggota I : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.
Saksi T1 & T2 : (duduk kembali)
Hakim ketua : Saudara saksi pertama, apakah saudara pernah

17
melakukan panggilan lisan atau tulisan kepada
penggugat?
Saksi T1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun
lisan kepada yang bersangkutan melalui telepon
terhadap pemilik Momo Cafe pak Hakim.
Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Ada Pak Hakim.
Hakim Ketua : Dipersilahkan hakim anggota II
Hakim Anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada
saudara saksi pertama, berapa kali saudara meberikan
informasi melalui telepon kepada penggugat dan apa
alasan penggugat dan tanggal berapa?
Saksi T1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada
tanggal 02 Maret 2015 pak Hakim
yang mulia dan jawabannya bahwa penggugat akan
mempertimbangkannya.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan
lagi?

Hakim anggota I : Ada yang Mulia hakim.


Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan hakim anggota I
Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi
hukum penggugat apakah ada yang ingin saudara
sampaikan terkait kesaksian tersebut?
KH P. : (setelah berembuk dengan penggugat), ada pak Hakim
yang mulia
Hakim anggota I : Silahkan
KH P. : Pak Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan
pada tanggal 14 Maret 2015 dan SK dikeluarkan pada
tanggal 19 Maret 2015 jika diperhatikan jangka waktu
pengeluaran surat keuptusan dan panggilan yang

18
dilakukan kepada penggugat tidak relevan, seharusnya
dilakukan pemanggilan secara tertulis kepada
penggugat sebelum mengeluarkan surat keputusan.
Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak ada panggilan
secara tertulis dan yang ada panggilan lewat telepon
dan itupun hanya satu kali. Dan menurut kami
panggilan tersebut tidak resmi.
Hakim ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?
Penggugat : Tidak pak Hakim yang mulia, karena semua urusan
kepada berkaitan dengan persidangan telah saya
serahkan kuasa hukum saya.
Hakim anggota II : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah memberikan
surat panggilan kepada penggugat
Saksi T2 : Iya pak Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan
untuk memberikan surat panggilan kepada penggugat
yang mulia.
Hakim anggota II : Kapan itu diberikan?
Saksi T2 : Tepatnya pada tanggal 7 Maret 2015, kemudian
tanggal 14 Maret dan terakhir 16 Maret 2015 pak
Hakim yang mulia
Hakim anggota II : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?
Saksi T2 : Surat itu saya berikan kepada pekerja momo cafe
tersebut yang mulia.
Hakim anggota II : Apa ada bukti tentang hal tersebut?
Saksi T2 : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut
yang mulia.
Hakim : (Berembuk)
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi? Hakim Anggota II : Cukup Hakim ketua.
Hakim : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa
Hukum Penggugat?

19
KH P. : Tidak Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami
meminta waktu satu minggu untuk menghadirkan
saksi.
Majelis Hakim berembuk
Hakim ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal
berapa? Panitera : 21 Juni 2015 yang mulia
Hakim ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas
permintaan saudara, maka sidang saya tunda dan
dilanjutkan pada tanggal 21 Juni 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
palu 3x)

IV. SIDANG KEEMPAT

Jambi, 21 Juni 2015


Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : gading aji putra berhadapan dengan Walikota Jambi ( putri
Nava angriani)

Sidang Keempat (21 Juni 2015)


Opas : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 21 Juni 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi dengan ini
dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umum (ketuk 3
kali). Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat
telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia

20
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah
sidang sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. & KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
membawa saksi?
KH P. : Iya pak Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang
KH P. : Baik pak Hakim yang mulia, kami membawa saksi
yang mulia dimana saksi kami tersebut adalah pekerja
ditoko kami.
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari mengetahui bahwa
saudari dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi P : Tahu pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Saudari saksi sebutkan identitas saudari
Saksi P : Nama saya Halim
Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir saudari?
Saksi P : Jambi, 15 desember 1994.
Hakim Ketua : Agama Saudari
Saksi P : Islam yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak penggugat?
Saksi P : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
Saksi P : Bersedia pak Hakim

21
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi
Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak
bukan dari yang sebenarnya.
Saksi P : (duduk Kembali)
Hakim ketua : Saudari saksi apakah anda pernah menerima surat
panggilan untuk saudara penggugat dari dinas badan
pengawas daerah Kota Jambi.
Saksi P : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang
mulia, tapi yang memberikan surat tersebut
menggunakan pakaian dinas yang mulia, dan orang
tersebut memberikan saya surat untuk diberikan
kepada Pak Kevin yang mulia yang dalam hal ini
sebagai penggugat
Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 02 Maret 2015 yang mulia.
Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan?
Hakim anggota II : Ada yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari saksi,
apakah benar anda pernah menandatangani tanda bukti
penyerahan surat tersebut?
Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah
diterima yang mulia
Hakim anggota II : Kemudian, anda apakan surat tersebut?
Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Kevin yang mulia,
karena pada saat itu beliau tidak ada di tempat.
Hakim anggota II : Saudara penggugat, benar pada tanggal 02 Maret 2015
anda tidak ada di tempat?

22
Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar
Kota yang mulia.
Hakim anggota II : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu
itu?
Penggugat : Benar yang mulia
Hakim anggota II : Cukup pertanyaan dari saya ketua hakim.
Hakim Ketua : Baiklah terima kasih hakim anggota II, kemudian
kepada saudari saksi, setelah hal tersebut apakah ada
lagi surat panggilan yang ke 2.
Saksi P : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua
saya sendiri yang mulia.
Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P : Surat kedua saya terima pada tanggal 07 Maret 2015
Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani
tanda bukti serah terima?
Saksi P : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Selanjutnya apakah hakim anggota ada yang ingin
bertanya lagi?
Hakim anggota I : Ada yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan
Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi,
dalam menerima surat kedua tersebut apakah langsung
anda serahkan kepada penggugat?
Saksi P : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Pak Kevin yang
dalam hal ini sebagai penggugat juga sedang tidak
ditempat, jadi saya letakkan di atas meja..
Hakim anggota I : Jadi, surat kedua anda letakkan lagi diatas meja kerja
penggugat.
Saksi P : Benar pak Hakim yang mulia
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi
benar?

23
Penggugat : Benar yang mulia
Hakim anggota I : Saudara saksi, lalu apakah anda dikemudian hari
mendapat surat peringatan lagi?
Saksi P : Iya yang mulia, tepatnya tanggal 14 Maret 2015
Hakim anggota I : Terus, apa yang anda lakukan terhadap surat tersebut?
Saksi P : Langsung saya berikan kepada Pak Kevin yang mulia.
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apa benar apa yang dikatakan
saksi ketiga?
Penggugat : Benar yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada
saya terkait hal itu.
Hakim anggota I : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak
mengeceknya?
Penggugat : Tidak pak Hakim, karena pada saat itu saya sedang
berbicara dengan pelanggan saya.
Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim
ketua
Hakim ketua : Baik terima kasih hakim anggota I. Baiklah apakah ada
yang ingin ditambahkan dari kuasa hukum pihak
penggugat?
KH P. : Ada yang mulia Hakim.
Hakim ketua : Silahkan.
KH P. : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang
mulia, pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut
langsung kepada klien kami akan tetapi melalu
perantara orang lain. Tentunya ini tidak sesuai dengan
prosedur yang mulia
KH T. : Keberatan yang mulia.
Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.
KH T. : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi
aturan. Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya

24
adalah hal yang sesuai.
KH P. : Keberatan yang mulia, itu adalah argumentasi yang
tidak berdasar mulia.
Hakim Ketua : Keberatan ditolak.
Hakim Ketua : (Berembuk). Baiklah, untuk memastikan kebenaran
tentang aturan dalam kasus ini, pihak pengadilan akan
mendatangkan saksi ahli, oleh sebab itu maka sidang
ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah sidang ini,
tepatnya pada tanggal 28 Juni 2015.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
3x)
Opas : Majelis Hakim meniggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri.

V. Sidang Kelima

Jambi, 28 Juni 2015


Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : gading aji putra berhadapan dengan Walikota Jambi ( putri
Nava angriani)

Sidang Kelima (28 Juni 2015)


Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 28 Juni 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
25
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.
KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)
Hakim ketua : Bagaimana Pihak Penggugat dan tergugat, apakah
sidang bisa kita mulai.
KH P. & KH T. : Bisa yang mulia
Hakim ketua : Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk
Saksi ahli : (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)
Hakim ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudara
Saksi ahli : Prof. Dr. H. Rizaldi, S.H.
Hakim ketua : Tanggal lahir saudara?
Saksi ahli : 07 Juni 1963
Hakim Ketua : Agama saudara?
Saksi ahli : Islam yang mulia
Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudara?
Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi Yang
mulia.
Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama saudara?
Saksi ahli : Bersedia pak Hakim.
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

26
Hakim anggota II : Ikuti kata-kata saya. Ikuti kata-kata saya.
Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.
Saksi ahli : (duduk kembali)
Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang
harus anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda
jelaskan, bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin
mencabut surat izin dari suatu usaha?
Saksi ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan
tertulis kepada pihak yang memiliki usaha dimana
surat tersebut berasal dari badan atau pejabat eksekutif.
Hal ini sesuai dengan Pasal 143 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Itu yang mulia.
Hakim ketua : Kepada Pihak Penggugat atau tergugat apakah ada
yang ditanyakan?
KH T. : Ada yang mulia.
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam
memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?
Saksi ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.
KH T. : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?
Saksi ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak
surat itu mulai diberikan.
KH T. : Cukup yang mulia.
Hakim ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin
ditanyakan?

27
KH P. : Ada yang mulia.
Hakim ketua : Silahkan
KH P. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli. Dalam
memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan, tapi
kepada orang lain.
Saksi ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang
bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui atau
sedang tidak berada ditempat maka boleh diberikan
kepada orang lain. Dalam hal ini orang tersebut adalah
orang yang bisa dipercaya dan terakhir dalam
memberikan surat tersebut harus ada tanda bukti serah
terima.
KH P. : Saudara saksi ahli, bagaimana jika surat yang
diberikan kepada orang lain, tapi tidak sampai kepada
orang yang bersangkutan. Apakah itu tetap sah?
Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang
tepat, misalnya saudara atau keluarga. Jika perusahaan
atau usaha bisa diberikan kepada karyawan atau
pekerja. Jadi, masalah sampai atau tidaknya itu bukan
lagi menjadi urusan pihak pemberi surat dan surat
tersebut tetap sah.
KH P. : Cukup yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara
sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang.
Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian yang
diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi,
maka kami majelis hakim akan memberikan putusan 7
hari setelah sidang ini, yaitu tanggal 06 Juli 2015.

28
Pihak-pihak yang berpekara diaharapkan kehadirannya
pada sidang keenam dan dengan ini dinyatakan para
pihak telah dipanggil secara patut. Sidang hari ditutup
(ketuk 3 kali)
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin
dimohon berdiri.

VI. Sidang Keenam

Jambi, 06 Juli 2015


Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi
Antara : gading aji putra berhadapan dengan Walikota Jambi ( putri
Nava angriani)

Sidang Keenam (20 mei 2014)


Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 06 Juli 2015 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.
KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)
29
Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 06 Juli 2015 adalah pembacaan
putusan terhadap perkara Nomor:
132/2015/12/PTUN/Jambi atas surat keputusan
Walikota Jambi
Nomor: 08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015
tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe, kepada
para pihak agar didengarkan dan diperhatian. (Hakim
ketua membacakan putusan dan kemudian Hakim
mengetuk palu 3 kali)
Hakim ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan ini?
KH T. : Menerima yang mulia
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan
ini?
KH P. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini
Hakim ketua : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan
waktu selama 14 hari pada pihak penggugat untuk
melakukan banding.
Dengan demikian, sengketa terhadap perkara Nomor:
132/2015/12/PTUN/Jambi
Nomor: 08/II/1189/2015 tanggal 19 April 2015 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe dinyatakan selesai.
Kepada pihak tergugat dan penggugat agar mematuhi
putusan ini. Sidang pada hari ini ditutup. (ketok 3 kali)
SemuapihakbersalamandenganHakim

30
Hal : Duplik

Kepada Yth ;

Bapak Ketua Hakim

Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Jambi

Di-

Tempat

Dengan Hormat,

Nama : tahang, S.H.,M.H.

Warga Negara : Indonesia

Pekerjaan : Pengacara

Alamat : Jln. Demo Jaya Kec. Telanaipura No. 18

Bertindak atas nama Pemberi Kuasa :

Nama : putri Nava angriani, S.H., M.H.

Tanggal Lahir : Jambi, 14 April 1976

Warga Negara : Indonesia

Jabatan : Walikota Jambi

Tempat kedudukan : Kantor Walikota Jambi, Jambi

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT

Adapun jawaban-jawaban terhadap dalil-dalil gugatan sebagai berikut :

1. Bahwa berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 Penggugat telah


melakukan pelanggaran terhadap PERDA No. 7 Tahun 2010 sehingga Walikota Jambi

31
menerbitkan SK Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang Pencabutan
Izin Usaha Momo Cafe.
2. Bahwa sebelum penerbitan Surat Keputusan Nomor 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret
2015 Tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe. Pihak tergugat telah melakukan
pemanfaatan dan penelitian di lapangan yang mana dalam hal ini dilakukan oleh Badan
Tim Khusus yang diberi mandat oleh Walikota Jambi.
3. Bahwa berdasarkan alasan-alasan kepada Bapak ketua majelis hakim agar memutuskan
sebagai berikut:
a. Menolak seluruh permohonan penggugat
b. Menguatkan surat keputusan Walikota Jambi, penggugat menaati SK Nomor :
08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015 tentang pencabutan izin Momo Cafe.
c. Memohon kepada Ketua Hakim agar memberi putusan yang seadil-adilnya.

Demikian alasan-alasan dan dalil-dalil serta duplik kami atas replik penggugat.

Jambi,

Kuasa Hukum tergugat

Tahang, S.H.,M.H.

32
PUTUSAN
Nomor : 10/2015/03/PTUN/JAMBI.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi yang memeriksa, memutus dan meyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara dalam tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan, dalam
perkara

ANTARA

Nama : Gading aji putra


Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Jambi;
Dengan ini memberikan Kuasa Khusus kepada :

Nama : Azwan Nasrul, S.H., M.H.


Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jln. Javanica Batang Hari Kecamatan Jambi Timur No. 01 Jambi,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Maret 2015 untuk selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;

MELAWAN

Nama : putri Nava angriani , S.H., M.H.


Jabatan : Walikota Pemkot Jambi
Alamat : Jln. Letkol. Dialaguna Kec. Kota Baru No. 14 Jambi

33
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tertanggal
25 Mei 2015 Nomor: 10/2015/03/PTUN/Jambi Tentang Penetapan pemeriksaan acara ini
dengan acara biasa;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tertanggal
25 Mei 2015 Nomor: 10/2015/03/PTUN/Jambi Tentang Penunjukkan Majelis Hakim
yang memeriksa dan menyidangkan perkara tersebut;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis tertanggal 25 Mei 2015 Nomor:
10/2015/03/PTUN/Jambi, Tentang Penetapan Hari Sidang Pemeriksaan Persiapan yang
pertama yaitu pada Hari Senin tanggal 01 Juni 2015 Jam 09.00 WIB ;
- Telah membaca surat-surat Bukti dan mendengar keterangan kedua belah pihak yang
berperkara dipersidangan ;
- Telah membaca dan memeriksa berkas perkara yang bersangkutan;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, Bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 22 Mei 2015 yang dibuat
dan ditandatangani oleh Kuasanya, telah menggugat Tergugat / Walikota Pemkot Jambi;
Surat gugatan diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi
pada tanggal 22 Mei 2015 dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
4. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh penggugat tanggal 19 Maret 2015
sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan diajukan masih dalam waktu
menggugat:
5. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota Jambi
Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan Dan
Industri.
6. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota Jambi
Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman
Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat Perizinan.

34
PETITUM

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
mohon kepada Ketua Pengadilan TUN untuk memutus :
7. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya
8. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret
2015
9. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara
08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2015
10. Mewajibkan tergugat untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada penggugat
karena hal tersebut termasuk pencemaran nama baik dan atas Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : 08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2015.
11. Mewajibkan tergugat untuk menerbitkan keputusan tata usaha negara yang dimohon.
12. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa ini kepada tergugat.

Menimbang , bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat telah mengajukan jawaban
tertulisnya pada tanggal 07 Juni 2015 dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI.

Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan Memutus
Perkara a quo.
3. Bahwa surat keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 tentang
pencabutan izin Usaha Momo Cafe terhadap saudara Kevin Ahmad Hasyaputra. Yang
dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009, sebab :
a. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata.

35
b. Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015
Tentang pencabutan izin usaha Momo Cafe sebagaimana ditentukan oleh Pasal 2
dan/atau Pasal 49 UU PTUN, sehingga sesuai dengan ketentuan pasal 2 dan/atau
Pasal 49 UU PTUN adalah bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
menjadi objek sengketa.
c. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang tercantum dalam
pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak berwenang lagi untuk memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa tersebut.
4. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada Ketua
Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut :
e. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut
f. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara jambi tidak berwenang untuk memeriksa,
memutus dan menyelesaikan perkara Nomor : 132/2015/12/PTUN/Jambi yaitu
gugatan yang berkaitan dengan Nomor : 08/II/1189/2015.
g. Menyatakan gugatan penggugat tidak diterima
h. Menghukum penggugat untuk membayar perkara

DALAM POKOK PERKARA.

Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat kecuali dalil-dalil yang diakui
dengan tegas kebenarannya oleh Tergugat ;
Bahwa dalil-dalil yang dikemukan oleh Tergugat dalam Eksepsi di atas mohon dianggap sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-dalil dalam pokok perkara ;
1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang
pencabutan izin usaha Momo Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 didasari
adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Jambi Tanggal 03 Februari 2015 No.
496/TB/2015 yang menyatakan bahwa Momo Cafe terbukti menjual minuman
beralkohol di wilayah publik.

36
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-
undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk
menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

PETITUM

Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang Tergugat sampaikan, baik dalam Eksepsi dan
Jawaban, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutus :

DALAM EKSEPSI :

1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang pencabutan
izin usaha Momo Cafe yang diterbitkan oleh Tergugat sah menurut hukum;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang tertera dalam Berita Acara Biasa dalam perkara ini
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ;

37
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :

DALAM GUGATAN:

Bahwa karena hal tersebut diatas Penggugat sangat dirugikan dengan Keputusan TUN Nomor :
08/II/1189/2015 karena berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun
2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tindakan Tergugat
sebagai Walikota Pemkot Jambi dalam menerbitkan Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2015
bertentangan dengan Undang-Undang.
Bahwa berdasarkan Pasal 55 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51
Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara gugatan ini Penggugat ajukan dalam
tenggang waktu 90 hari sejak Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2015 diterima.

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
mohon kepada Ketua Pengadilan TUN untuk memutus :
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
- Menyatakan batal Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2015.
- Menghukum Tergugat karena mencabut izin usaha Momo Cafe atas nama Kevin Ahmad
Hasyaputra.
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM EKSEPSI:

Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Pihak Penggugat adalah pada pokoknya seperti
terurai diatas;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan pihak Tergugat setelah Majelis teliti dan
telaah dengan seksama maka kami berpendapat bahwasanya eksepsi yang diajukan tersebut
merupakan eksepsi yang seyogyanya diajukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:

38
1. Bahwa kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa tata usaha
negara sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004
jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan bahwa
Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan terhadap sengketa tata usaha negara.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan Sengketa Tata Usaha Negara
adalah adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat
maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Bahwa yang dimaksud Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
4. Bahwa kemudian pada Pasal 2 huruf a UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo
UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa yang
tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata
Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata.
5. Bahwa dalam Pasal 77 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU
No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa Eksepsi
tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama
pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan
apabila Hakim mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa
Pengadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan.

Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima dan menyatakan bahwa

39
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara ini

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang


pencabutan izin usaha Momo Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 didasari
adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Jambi Tanggal 03 Februari 2015 No.
496/TB/2015 yang menyatakan bahwa Momo Cafe terbukti menjual minuman
beralkohol di wilayah publik.
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-
undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan
untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.;

Memperhatikan segenap Pasal daripada Peraturan perundang-undangan dan Peraturan-peraturan


hukum lain yang berkenaan dengan pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini ;

MENGADILI

DALAM EKSEPSI :

Menerima Eksepsi yang diajukan oleh pihak Tergugat ;

DALAM POKOK PERKARA :

Menolak gugatan yang diajukan oleh pihak Penggugat untuk seluruhnya ;

Menghukum pihak Penggugat untuk membayar biaya perkara yang berkenaan dengan
pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini;

40
Demikianlah diputuskan dalam suatu Rapat Permusyawaratan Majelis dan terdiri dari : Dr. H.
Muhammad syafareza, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Asmira Abdurraoman S.H., L.L.M.
dan Dr. H. Roziq Kurniawan, S.H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota pada Hari : SENIN
tanggal 01 Juni 2015, Putusan mana diucapkan dalam suatu persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari : SENIN, tanggal 06 Juli 2015 dengan susunan Majelis yang sama yang terdiri
dari Dr. H. Muhammad syafareza, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Asmira Abdurraoman S.H.,
L.L.M. dan Dr. H. Roziq Kurniawan, S.H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota dengan
dibantu oleh H. Muhammad Jamhari S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh
Kuasa Penggugat dan Tergugat.

HAKIM KETUA

Dr. H. Muhammad syafareza S.H.

HAKIM ANGGOTA

Dr. H. Asmira Abdurrohman, S.H., L.L.M. Dr. H. Roziq Kurniawan, S.H.

PANITERA PENGGANTI

H. Muhammad Jamhari, S.H., M.H.

41
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peradilan Tata Usaha Negara adalah Peradilan yang menyelenggarakan dan
menyelesaikan sengketa administrasi negara yang menyangkut fungsi dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Dimana
Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha
Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Subyek dalam Peradilan Tata Usaha Negara sering disebut
dengan para pihak,yaitu:

1. Penggugat
a) Orang yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara (KTUN);
b) Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).
2. Tergugat
Sebagai jabatan TUN yang memiliki kewenangan pemerintahan, sehingga dapat
menjadi pihak Tergugat dalam Sengketa TUN dapat dikelompokkan menjadi:
a) Instansi resmi pemerintah yang berada di bawah Presiden sebagai kepala
eksekutif.
b) Instansi-instansi dalam lingkungan kekuasaan negara diluar lingkungan eksekutif
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, melaksanakan suatu urusan
pemerintahan.
c) Badan-badan hukum privat yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan.
d) Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pemerintahan dan pihak
swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

42
e) Lembaga-lembaga hukum swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

43

Anda mungkin juga menyukai