Buku Novel
Buku Novel
Abstract: This study aims to analyze the characteristics and beauty of modern poetry
by Ibn Zaidun, who was one of the leading poets in modern times in Andalusia during
the reign of the Umayyads. This research is a library research with a qualitative
descriptive research method. The data and data sources are words or sentences that are
included in the poetry section of Ibn Zaidun's work. In this study, we will discuss in
detail the characteristics and beauty of Ibn Zaidun's poetry. The results of this study
indicate that Ibn Zaidun is a poet who writes a lot about love poetry (al-Ghazal), even
though this poem still contains sub-themes such as praise (al-Madh). Of the several
themes of this poem, Walladah is the one who inspired the writing of Ibn Zaidun's
poems. The form of the beauty of poetry that will be studied is in terms of theme,
emotion ('athifah), imagination (khayāl), style of language and poetry of poetry which
includes the science of balaghah, 'arudl, and qawafi. It is from these studies that the
beauty of the language of Ibn Zaidun's poetry will be seen, so that we can find out the
form of the beauty of the famous poetry at that time.
Pendahuluan | املقدمة
cendekiawan tersebut adalah karya
sastra para penyair Andalusia.
Delapan abad lamanya Islam Karya sastra sebagai cermin
berkuasa di Andalusia sejak tahun kehidupan, dalam tema dan idenya
711 M hingga berakhirnya sangat dipengaruhi oleh kondisi
kekuasaan Islam di Granada pada lingkungan penyairnya. Baik
tanggal 2 Januari 1492 M/ 2 Rabiul lingkungan alam, ekonomi dan
Awwal 898 H. Andalusia dalam politik. Begitu juga dengan sya’ir-
masa kejayaan Islam telah sya’ir Arab Andalusia. Ada beberapa
melahirkan cendekiawan- aspek penunjang yang banyak
cendekiawan muslim yang tertulis mempengaruhi kemajuan saastra
dengan tinta emas di sepanjang Andalusia. Pertama, keindahan alam
jaman. Karya mereka yang masih Andalusia, cuaca dan udaranya yang
ada banyak diterjemahkan dalam sejuk, tanah serta tamannya yang
berbagai bahasa di penjuru dunia. hijau. Hal ini sangat berpengaruh
Sehingga universitas-universitas terhadap peradaban daratan
dibangun di negeri ini ditengah Andalusia. Peradaban serta alam
ancaman musuh-musuhnya. Itulah yang demikian sangat banyak sekali
keunikan para ulama, cendekiawan- pengaruhnya terhadap sastra di
cendekiawan tempo dulu bukan saja Andalusia, maka terjadilah
menguasai satu bidang ilmu perubahan corak satra yang mana
pengetahuan namun mereka sebelumnya menampilkan sifat-sifat
menguasai berbagai ilmu padang pasir yang panas dan keras
pengetahuan yang disegani dan menjadi sastra yang lembut, penuh
tanpa pamrih, hingga nama mereka dengan ungkapan-ungkapan alam
dikenang oleh setiap insan. Kini mereka. Kedua, adanya rasa
bukti kemajuan akan peradaban persaingan dengan timur. Rasa
Islam tempo dulu. bersaing demikian yang membuat
Di Andalusia dapat kita lihat perkembangan pesat di dalam sastra
sisa-sisa bangunan yang penuh Andalusia sehingga dapat
sejarah dari Toledo hingga Granada, mempengaruhi pesatnya karya-
dari Istana Cordova hingga karya sastra.
Alhambra. Dan disinilah berkat Ibnu Zaidun merupakan salah
kekuasaan Tuhan walaupun seorang penyair Arab Andalusia
kekuasaan Islam di Andalusia telah yang banyak dikenal oleh
jatuh kepada umat Kristen beberapa masyarakat Islam pada saat itu,
abad silam yang menjadikan Katolik beberapa karya sastranya sangat
sebagai agama resmi, namun karya- banyak dinikmati dan dikaji hingga
karya anak negeri ini mampu saat ini. Termasuk pada penelitian
memberikan sumbangsih yang luar ini, peneliti akan membahas tentang
biasa bagi umat manusia hingga di karakteristik dan keindahan syair
abad milenium yang super canggih. modern karya Ibnu Zaidun, dari segi
Dan diantara karya-karya para bahasa dan juga sastra.
79
Dzil Majaz: Journal of Arabic Literature
Vol. 1 No.1 January 2023 E-ISSN: xxxx xxxx
Submitted: 07-01-2022, Revised: 24-01-2023, Accepted: 31-01-2023, Published: 31-01-2023
Buhtury.7 Secara total 50% karyanya telah memutuskan untuk tidak lagi
bertemakan ghazal dan thabi’ah, 30 berhubungan dengannya. Seketika ia
% bertemakan madh dan ratsa’ dan menulis qasidah berjudul Adha al-
sisanya beragam. Sementara itu ada Tanaa’iy yang merupakan qasidah
juga sebuah karyanya yang bertema terbaik dan termasyhur dari semua
khamriyat yang menceritakan qasidahnya.11 Dengan qasidah ini ia
dirinya saat minum-minum bersama bertujuan untuk menjelaskan
teman-temannya setelah diputus perasaan cintanya yang takkan
Waladah Binti Al-mustakfy.8 pernah hilang, mengingatkan serta
Gaya bahasanya seimbang menagih janji akan komitmen
antara yang menggunakan kalam perasaan yang dulu pernah
khabary dan insya’i. Dan dalam disepakati dan penyesalan akan
Balaghah ia paling senang masa-masa yang telah terjadi.
menggunakan Thibaq dan Qasidah ini dikenal pula
muqabalah, bahkan ia dianggap oleh dengan nama al-Qasidah al-Nuniah Li
para ahli sebagai penyair arab yang Ibn Zaidun karena ditulis dengan
paling sering menggunakan thibaq qafiayah nun. Ditulis dengan bahar
dan muqabalah.9 basith dan terdiri dari 51 bait. Sacara
Corak kepenulisan Ibnu garis besar qasidah ini mengandung
zaidun sangat dipengaruhi oleh Al- empat ide pokok, yaitu: 1) Ratapan
buhtury, ia bahkan dijuluki Al- akan perpisahan dengan sang
buhtury dari barat karenanya kekasih (bait 1-8). 2) Mengingatkan
karakteristik karyanya sangat mirip akan komitmen yang telah
Al-buhtury. Hal ini menurut para disepakati ( bait 9-11) dan (bait 17-
ahli karena ia sangat menggemari 23). 3) Mengungkapkan kerinduan (
Al-buhtury atau karena ia memang bait 12-16). Dan yang terakhir 4)
sangat terobsesi untuk dijuluki Puja-puji (madh) dan ungkapan cinta
demikian.10 (bait 23-39).
Qasidah ini ditutup dengan
Analisis Keindahan Syair Karya salam perpisahan dan penegasan
Ibnu Zaidun kembali akan ide-ide pokok yang
Ketika Ibn Zaidun berhasil ada di atas ( bait 44-51). Berikut
kabur dari penjara Kordoba, ia kutipan dari qasidah tersebut:
segera mencari Walladah namun 12
tidak pernah dijumpainya karena dia
أضحى التنائي
وانب عن
َ ًأضحى التنائي بديال
#
7 Raidah Zuhdi and Rasyid Hasan, Al-Ma’ Fi ِ
طيبُ لقياان جتافينا منَ تدانينا
Syi’ri Al-Buhtury Wa Ibnu Zaidun Dirasat Al-
Muwazanah (Naples: Najah Wataniyah,
n.d.).1 11 Hadr, Anashir Al-Ibda’ Al-Fanny Fi Syi’ri
8 Hadr, Anashir Al-Ibda’ Al-Fanny Fi Syi’ri Ibn Ibn Zaydun. 234
Zaydun. 160 12 Bait-bait diatas bukanlah bait yang
9 Ibid. berurutan seperti dalam qasidah melainkan
10 Farrukh, Al-Minhaj Al-Jadid Fi Tarikh Al- bait yang dipilih untuk mewakili setiap ide
Adab Al-Arabi. 332 pokok qasidah.
84
Dzil Majaz: Journal of Arabic Literature
Vol. 1 No.1 January 2023 E-ISSN: xxxx xxxx
Submitted: 07-01-2022, Revised: 24-01-2023, Accepted: 31-01-2023, Published: 31-01-2023
0 0/0 0/ 0// 0 0// 0/ 0// فعل ع لن فعل عل فعل عل فعل
// /// /0 0/0 // 0/0 /0 0/0 ن ل ن ن ن ن ن
/ / / / / / / صاف دي ف فلح دا دوم عه دمنا
فع مست فا مفع فع مست فا مست
ن نا ظ رر ن ي د محا
لن فعل عل ولن لن فعل عل فعل
كما ة من إنـ علل ما
ن ن ن ن ن
0 0// 0/ 0// 0 0// 0/ 0//
ئـر يق ــنل لول س جيك ـن نكـاد / 0/0 /0 0/0 // 0/0 /0 0/0
نا ض ى أس تأسـ ينا م تنا حيـ 0 / / / / / / /
عليـ ى ضمـا /
0 0// 0/ 0// 0 0// 0/ 0// مست فا فع مست فا مست مست فا
/ 0/0 /0 0/0 // 0/0 // 0// فعل ع لن فعل عل فعل فعل عل
0 / / / / / ن ل ن ن ن ن ن
/ ـفيها في
بق صبا بك ُم علي نا
فع مست فا مست فا مست مفا فع ُ
فتخـ ناي بة نخـ هللا ك س
لن فعل عل فعل ع فعل علن لن
ت ما منـ ل
ن ن ن ل ن
0 0// 0/ 0// 0 0// 0/ 0//
ش مسك َ
در ـشاء طي َن ربيب ـك / 0/0 // 0// // 0/0 /0 0//
أه اوقد إنـ ل نا هللا ُملـ كأ 0 / / / /
ورى أنـ ن /
0 0// 0/ 0// 0 0// 0/ 0// فع مفا فع مست فا فا مست مفا
/ 0/0 // 0/0 // 0/0 /0 0// لن علن لن فعل ع عل فعل علن
0 / / / / / ن ل ن ن
/
فع مست فع مست فا مفا فا مست Bahar Basith ini
لن فعل لن فعل ع علن عل فعل menggunakan dua taf’ilah, yakni
. Selain kedua taf’ilahفاعلن danمستفعلن
ن ل ن ن ن
َ tersebut maka terkena perubahan
لت بل لى إلال يين كان ش َرن yang biasa disebut zihaf dan ‘illat.
ه ما لها أحا ا ت م في Zihaf dan ‘illat memiliki pembagian
تجل ُلهش س أكلـ yang bermacam-macam, akan tetapi
pada sya’ir ini peneliti menemukan
ظئـ bentuk dari zihaf khaban
0 0// 0/ 0// 0 0// 0/ 0// )(pembuangan huruf ke-2 yang mati
/ 0/0 /0 0/0 // 0/0 /0 0/0 dan ‘illat al-Naqhas ’al-Qatha
0 / / / / / / / (pengguguran huruf mati pada
/ Watad Majmu’ dan mematikan
huruf hidup sebelumnya).
مست فا مست فع مست فا مست فا
89
Dzil Majaz: Journal of Arabic Literature
Vol. 1 No.1 January 2023 E-ISSN: xxxx xxxx
Submitted: 07-01-2022, Revised: 24-01-2023, Accepted: 31-01-2023, Published: 31-01-2023