Anda di halaman 1dari 7
Reformasi Politik: antara Mitos dan Realita INDRIA SAMEGO REFORMAS!— khususnya reformasi oli —belakangan, telah menjadi sebuah konsep yang paling banyak Sibicarakan. Semule hanyacdi kalangan ‘ampus saj istilah tersebut tidak Srtabuean. Buat mereka, nampaknya seliru memperbincangian sebuah, “ungkapan yang sudah digulitkan olch pemikir plitk Bara, seperti Luther dan Calvin, pada abad ke-16. Kemudian. iewar berbagai aksi demonya, mahasiswa dari berbagai kampus di selurch penjur tanah ai, mencoba mengiulizkannya alam cataran prakss. Mereke menuncut agar reformas dijadikan panduan para pengambil kepatusan di dalam ‘memecahkan persoelan bangsa dan negara yang kan sulcini. Secelah iu, pejabat pun slbuk menggunakan sclsh {ni —entah membenarkan atau senyalahkan — dalam wacana pembangunan Indonesia Kontemporer. Munghin karena khawatiediangeap ketinggalan zaman, bahian ada yang rmengatakan, "pemerintah sudah lama relaksanakan reformasi". Namun, dai tempat yanglain ada yang secara yinyir mempertanyakan “apa sih smaunya mahasswa dengan reformasi?™ Pereanyaan serupa juga disampaikan pejabat pemerintah lainnya, "apa Keonsep mahasiswa mengenaireforrasi” Begitulah, slang sengketa antara “masyorakat™ dengan "negara" pada snulanya di dalam menafickan konsep reformasi, Meski pada akhirnye terihat ‘da kesepakatan untuk menerimanya Sebagat sebuah keniscayzan, yang belum ‘adalah, bagaimara dia hendak slimplementaikan? ‘Sckilas, muncul jawaban ates pertanyaan tersebur, ketika Presiden. Soeharto mengadakan slaturahmit dengan sejumlah elie politik dan ppemerincahan pada 1 Mei 1998. Scbagaimana rami disiarkan olch ‘media massa, dalam pertemuan tersebut, kepala negara mengharapkan agar DPR smembahas sega periapan yang, diperlukan uncuk menjemput era feformas yang dituncur sekarang, Meski

Anda mungkin juga menyukai