Anda di halaman 1dari 3

1

SKRINING FITOKIMIA GOLONGAN SENYAWA KIMIA TUM-


BUHAN MARA (Macaranga tanarius (L.) Mull.Arg), PUCUK MERAH
(Syzygium myrtifolium), RAMBUTAN (Nephelium lappaceum), JAMBU
(Syzygium aqueum(Burm.f.) Alston), DAN MICROGRAMMA
(Microgramma lycopodioides (L.) Copel)

Zaikana Wa Nur Umela Tangadji


Program Studi Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Papua
zaikanatangadji07@gmail.com

ABSTRACT: Skrining fitokimia merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui kan-
dungan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan senyawa yang terkandung di dalam daun mala, pucuk merah, rambutan,
jambu dan microgramma. Hasil yang diperoleh daun mara, pucuk merah, rambutan, jambu, dan
microgramma tidak mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid. Daun mara dan rambutan
diperoleh mengandung senyawa saponin. Dan untuk senyawa triterpen/steroid hanya terkandung
didalam daun rambutan.

Keywords: Mala, Pucuk Merah, Rambutan, Jambu, Microgramma, Fitokimia

PENDAHULUAN
Skrining fitokimia merupakan suatu Uji Flavonoida
metode yang dilakukan untuk menge- Diuapkan hingga kering 1 ml larutan
tahui kandungan senyawa kimia yang percobaan, sisa dilarutkan dalam 2 ml
terkandung dalam ekstrak tanaman. etanol 96%, ditambahkan 0,5 gram ser-
Skrining fitokimia dilakukan dengan buk seng dan 2 ml asam klorida 2 N,
menggunakan reagen pendeteksi golon- didiamkan selama 1 menit. Ditamba-
gan senyawa seperti flavonoid, alkaloid, hakan 10 tetes asam klorida pekat, jika
tanin, saponin, terpenoid, dan lain-lain dalam waktu 2 sampai 5 menit terjadi
(Putri dkk. 2013). warna merah intensif menunjukkan
Ekstrak tanaman yang ingin diuji ter- adanya flavonoid (glikosida-3-flavonol).
lebih dahulu dimasukan dalam tabung
reaksi kemudian ditambahkan dengan Uji Alkaloid
reagen pendeteksi. Perubahan yang ter- Ditimbang 1 gram serbuk simpilisa
jadi pada ekstrak akan menentukan kan- atau tumbuhan segar, ditambahkan 1 ml
dungan senyawa yang terkandung dalam asam klorida (Hcl) 2N, kemudian
ekstrak tanaman tersebut (Purwati dkk. disaring. Filtrat dipindahkan masing-
2017). Oleh karena itu, penelitian ini ber- masing 3 tetes ke dalam tabung reaksi,
tujuan untuk mengetahui kandungan kemudian ditambahkan ke masing-mas-
senyawa pada tanaman mara, pucuk ing tabung reaksi 2 tetes larutan pereaksi
merah, rambutan, jambu dan (LP) Meyer dan Bouchardat.
microgramma. Jika terdapat alkaloid maka dengan
LP Meyer terbentuk endapan/adanya
METODE PENELITIAN gumpalan putih atau putih kekuningan,
2

dengan LP Bouchardat terbentuk enda- memberikan reaksi positif.


pan berwarna coklat, coklat kemerahan
sampai coklat kehitaman. Serbuk atau Uji Saponin
tumbuhan segar dikatakan mengandung Ditimbang 1 gram bahan tumbuhan,
alkaloid apabila reaksi diatas
dihaluskan, dimasukkan kedalam ta- efektif melarutkan senyawa bersifat po-
bung reaksi. Ditambahkan 10 ml air lar seperti flavonoid dan akan lebih efek-
panas, dinginkan dan kemudian dikocok tif larut pada pelarut polar. Hasan dkk.
kuat-kuat selama 10 detik. Jika senyawa (2017) juga mengemukakan bahwa
yang diperiksa berupa sediaan cair, di- ekstrak etanol daun kalayu positif
encerkan 1 ml sediaan yang diperiksa mengandung senyawa flavonoid.
dengan 10 ml akuades dan dikocok kuat-
kuat selama 10 menit, hasil positif Pengujian flavonoid menggunakan
dengan menunjukkan buih yang mantap serbuk seng yang ditambahkan pada
selama tidak kurang dari 10 menit, ekstrak etil asetat daun kalayu. Penam-
setinggi 1 cm sampai 10 cm kemudian bahan serbuk seng dapat menyebabkan
pada penambahan 1 tets HCl 2N, buih senyawa flavonoid tereduksi sehingga
atau busa tidak hilang. menghasilkan perubahan warna larutan
ekstrak menjadi warna merah bata
Uji Triterpen/Steroid (Simaremare 2014).
Ditimbang 1 gram bahan tumbuhan,
ditambahkan eter atau n-heksana, selalu Uji Alkaloid
didiamkan selama 2 jam, disaring, filtrat Pengujian alkaloid menunjukan hasil
diuapkan didalam cawan penguap. Pada negatif yang ditandai dengan tidak ter-
sisanya ditambahkan asam asetat an- bentuknya endapan pada ekstrak yang
hidrida, kemudian ditetesi dengan asam ditambahkan pereaksi Mayer dan Bou-
sulfat pekat (pereaksi Liebermann-Bur- chardat. Daun mara, pucuk merah,
chart). Timbulnya warna ungu dan me- rambutan, jambu, dan microgramma
rah dan/ atau berubah menjadi warna pada penelitian ini tidak mengandung
hijau biru menentukan adanya senyawa alkaloid.
triterpen/steroida.
Alkaloid merupakan senyawa yang
bersifat basa. Pengujian alkaloid dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan pereaksi Mayer, Wagner
dan Dragendrof tidak menghasilkan
Uji Flavonoida endapan yang terbentuk dari pergantian
Daun mara, pucuk merah, rambutan, ligan (Simaremare 2014). Endapan ter-
jambu, dan microgramma tidak mengan- bentuk karena atom nitrogen yang
dung senyawa flavonoid yang ditandai mempunyai pasangan elektron bebas
dengan tidak terjadi perubahan warna pada alkaloid mengganti ion iod dalam
larutan ekstrak menjadi merah bata. Fla- pereaksi Mayer dan Dragendrof melalui
vonoid merupakan golongan senyawa ikatan kovalen. Jika tidak terbentuknya
fenol yang bersifat polar yang terdapat endapan berwarna , putih pada reagen
hampir di setiap tumbuhan. Flavonoid Mayer, coklat kemerahan pada pereaksi
umumnya akan larut oleh pelarut dengan Wagner atau jingga pereaksi Dragendrof
sifat kepolaran yang sama misalnya eta- maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak
nol atau metanol. Sementara pelarut etil tidak mengandung senyawa alkaloid.
asetat yang bersifat semi polar kurang
2

Uji Saponin
Daun mara dan rambutan terdeteksi Liebermann menghasilkan warna me-
mengandung saponin yang ditandai rah-ungu sedangkan steroid mem-
dengan munculnya buih atau busa stabil berikan warna hijau-
selama 15-20 menit. Saponin memiliki biru. Hal ini didasari oleh kemam-
dua gugus berbeda sifat yaitu gugus hi- puan senyawa triterpenoid dan ster-
drofilik dan gugus hidrofobik. Penamba- oid membentuk warna oleh H2SO4 da-
han HCl pada pengujian saponin me- lam pelarut asam asetat an-
nyebabkan meningkatnya kepolaran sen- hidrid. Perbe-
yawa saponin sehingga terjadi peru- daan warna yang dihasilkan oleh triterp
bahan letak gugus penyususnnya. Dalam enoid dan streoid disebabkan perbedaan
keadaan tersebut, gugus yang bersifat gugus pada atom C-4 (Mar-
polar (hidrofilik) akan menghadap ke liana & Saleh, 2011).
luar dan gugus non-polar (hidrofobik)
menghadap ke dalam dan membentuk KESIMPULAN
struktur yang disebut struktur misel Dari percobaan yang telah dilakukan
(Simaremare, 2014). Keadaan ini mem- diperoleh daun mara, pucuk merah,
bentuk busa yang menjadi tanda adanya rambutan, jambu, dan microgramma
senyawa saponin dalam ekstrak. tidak mengandung senyawa flavonoid
dan alkaloid. Daun mara dan rambutan
Uji Triterpen/Steroid diperoleh mengandung senyawa
Daun rambutan terdeteksi mengan- saponin. Dan untuk senyawa
dung saponin yang ditandai dengan mun- triterpen/steroid hanya terkandung
culnya warna merah. Reaksi triterpe- didalam daun rambutan.
noid dengan pereaksi
Purwati, S., Lumora, S. V. T., dan Sam-
DAFTAR PUSTAKA surianto. (2017). Skrining Fitokimia
Hasan, M. M., Hossain, A., Shamim, A., Daun Saliara (Lantana camara L) Se-
dan Rahman, M. M. (2017). Phyto- bagai Pestisida Nabati Penekan Hama
chemical and pharmacological evalu- dan Insidensi Penyakit Pada Tanaman
ation of ethanolic extract of Le- Holtikultura di Kalimantan Timur
pisanthes rubiginosa L. leaves. BMC Prosiding Seminar Nasional Kimia
Complementary and Alternative 2017, 153– 158.
Medicine, 17(1), 1–11. Putri, W. S., Warditiani, N. K., dan La-
https://doi.org/10.1186/s12906-017- rasanty, L. P. F. (2013). Skrining
2010-y Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Kulit
Mar- Buah Manggis (Garcinia mangostana
liana, E., & Saleh, C. (2011). Uji Fito L). Journal Pharmacon, 09 (4), 56–
kimia Dan Aktivitas Antibak- 59.
teri Ekstrak Kasar Eta- Simaremare, E. . (2014). Skrining
nol. Fraksi N- Heksana, Etil Asetat Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal
Dan Metanol Dari Buah Labu Air. (Laportea decumana (Roxb.) Wedd).
Pharmacy, 11(01), 98–107.

Anda mungkin juga menyukai