Anda di halaman 1dari 4

1.

Perkembangan Kur IPS sejak 1968,1975,1986,1994 ,2004 hingga sekarang K 13

- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum 1968


Sejalan dengan perkembangan politik bangsa pada saat itu, kurikulum Tahun 1964
mengalami perubahan dengan terbitnya kurikulum Tahun 1968. Dalam kurikulum
tahun 1968 untuk pendidikan dasar dan menengah, pendidikan ilmu sosial masih tetap
di wakili oleh pendidikan sejarah, geografi dan ekonomi. Perubahan nama dari
kurikulum sebelumnya adalah nama mata pelajaran civics pada kurikulum 1964 di
ubah menjadi kewarganegaraan. Beberapa waktu kemudian di ubah menjadi
Pendidikan Moral Pancasila dan terakhir disebut dengan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn).

- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum 1975


Pengembangan kurikulum tahun 1975 merupakan awal baru dalam sejarah
pengembangan kurikulum baru di Indonesia. Kurikulum ini tidak di kembangkan
oleh Kementrian / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tetapi oleh suatu
lembaga di bawah Kementrian tersebut yang di namakan pusat pengembangan
kurikulum. Model pengembangan kurikulum tahun 1975 menjadi lebih jelas, baik
dari segi pendekatan maupun tujuannya. Jika dalam kurikulum sebelumnya di
sebutkan nama disiplin ilmu-ilmu sosial sebagai nama mata pelajaran dalam
kurikulum 1975 di gunakan nama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Tahun 1984


Kurikulum 1984 merupakan penyempurnaan kurikulum tahun 1975. Dalam
kurikulum 1984, nama IPS hanya digunakan untuk menyebutkan nama mata
pelajaran pada jenjang pendidikan dasar MI / SD dan MTs / SMP, sama seperti
dalam kurikulum 1975. Dilihat dari jumlah disiplin ilmu yang tercangkup, maka
dapat dikatakan bahwa kutikulum tahun 1984 untuk ips lebih maju dibandingkan
dengan tahun 1975.
Dalam Kurikulum 1984, PPKn merupakan mata pelajaran sosial khusus yang
wajib diikuti semua siswa di SD, SMP dan SMU. Sedangkan mata pelajaran IPS
diwujudkan dalam :[6]
1. Pendidikan IPS terpadu di SD kelas I-IV.
2. Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTP yang mencakup geografi, sejarah
dan ekonomi koperasi.
3. Pendidikan IPS terpisah di SMU yang meliputi Sejarah Nasional dan Sejarah
Umum di kelas I-II; Ekonomi dan Geografi di kelas I-II; Sejarah Budaya di kelas
III program IPS.
- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum 1994

Kurikulum IPS tahun 1994 adalah kurikulum yang akan digunakan pada tahun
1994. Seperti kurikulum sebelumnya, nama tahun digunakan bagi suatu kurikulum
untuk menyatakan waktu mulai berlakunya. Sesuai dengan namanya, kurikulum
ini mulai digunakan pada tahun 1994, yaitu pada tahun ajaran 1994 / 1995.
Dalam Keputusan Mendikbud Nomor 060 / U /1993 disebutkan bahwa dalam
jenjang pendidikan dasar terdapat mata pelajaran yang disebut ilmu pengetahuan
sosial (IPS) yang mencakup ilmu bumi, sejarah (nasional dan umum), dan
ekonomi. Walaupun kalangan ilmuan geografi tidak sependapat dengan istilah
ilmu bumi dan keduanya dianggap tidak sama, dalam kurikulum ini yang
dimaksudkan dengan ilmu bumi adalah geografi yang dikenal dalam kurikulum
sebelumnya. Selanjutnya, keputusan yang sama menunjukkan bahwa mata
pelajaran IPS memperhatikan pengertian dasar dari konsep-konsep pendidikan
disiplin ilmu sosial yang menjadi anggota IPS.
- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum 2004

a. Kurikulum 2004 untuk Penggetahuan Sosial memuat materi Pengetahuan Sosial


dengan Kewarganegaraan

b.      Pengetahuan Sosial disatukan dengan Pendidikan Kewarganegaraan dipelajari


siswa mulai dari kelas I sampai kelas IV SD

c.       Pengetahuan Sosial, Sejarah dan Pendidikan Kewarganegaraan masuk ke


dalam mata pelajaran Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan mulai kelas I sampai
dengan kelas VI.
d.      Merupakan korelasi berbagai disiplin ilmu seperti Sosiologi, Antropologi,
Sejarah, Ekonomi dan Koperasi, Geografi da Politik kenegaraan dan sebagainya,
merupakan “broadfield” antatara Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Pengetahuan
Kewarganegaraan

- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum 2013


Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat tematik
integratif. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi
pembahasan pada semua mata pelajaran. Prosesnya, tema-tema yang ada pada dua
pelajaran itu diintegrasikan kedalam sejumlah mata pelajaran. Untuk IPA menjadi
materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll. Untuk IPS menjadi
materi pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.

2. Perbedaan Antara Peristiwa , Fakta,Konsep, dan Generalisasi


a. Peristiwa
Peristiwa merupakan sesuatu atau kejadian atau hal-hal yang telah terjadi. Peristiswa
ini ada yang menyenangkan dan menyedihkan.
b. Fakta
Fakta atau kenyataan. Fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar terjadi didukung
dengan data yang nyata/real pula. Artinya kejadian atau hal-hal yang dapat dipercaya.
Disamping itu, fakta juga merupakan data hasil pengamatan dan kebenarannya telah
dibuktikan melalui riset yang sifatnya empiris.
c. Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan
atau peristiwa.
d. Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Oleh
karena itu generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu
gejala atau informasi yang kita terima yang didukung oleh data dan fakta yang ada

3. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kesadaran hukum dan
ketaatan hukum warganya. Semakin tinggi kesadaran hukum dan ketaatan hukum
penduduk suatu negara, akan semakin tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Faktor kesadaran hukum dan ketaatan hukum ini mempunyai peran penting dalam
perkembangan hukum, artinya semakin lemah tingkat kesadaran hukum masyarakat,
semakin lemah pula ketatan hukumnya sebaliknya semakin kuat kesadaran hukumnya
semakin kuat pula faktor ketaatan hukum. Kesadaran hukum masyarakat yang pada
gilirannya akan menciptakan suasana penegakan hukum yang baik, yang dapat
memberikan rasa keadilan, menciptakan kepastian hukum dalam masyarakat dan
memberikan kemanfaatan bagi anggota masyarakat

Anda mungkin juga menyukai