Makalah Studi Al Qur'an Kelompok 1-1
Makalah Studi Al Qur'an Kelompok 1-1
Disusun Oleh:
GANJARAN GUSTI AGUNG ( 22503012 )
MOCH. UMAR HASAN ( 22503013 )
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat Islam. Al-Qur’an diturunkan dalam dua
periode yakni dari lauhil mahfudh ke baitul izza dan dari baitul izza ke bumi. Pada periode
ke dua Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Dalam periode ke dua Al-Qur’an diturunkan dengan latar belakang yang berbeda. Dari
keterangan tersebut para ulama terdahulu membaginya menjadi dua jenis, yakni Makiyyah
dan Madaniyyah, ditinjau dari segi geografis, lafadz, sasaran dan makna. Adapun beberapa
ayat yang diperselisihkan karena ayat tersebut tidak diturunkan di Makkah dan Madinah,
melainkan ketika nabi dalam perjalanan antara Makkah dan Madinah.
Demikianlah, akan kita lihat Surah Makkiyah itu penuh dengan ungkapan-ungkapan
yang kedengarannya amat keras ditelinga, huruf-hurufnya seolah-olah melontarkan api
ancaman dan siksaan, masing-masing sebagai penahan dan pencegah. Yang terpenting
dipelajari dalam pembahasan ini ialah: 1).Yang diturunkan di Makkah. 2).Yang diturunkan
di Madinah 3).Yang diperselisihkan. 4).Yang diturunkan di perjalanan antara Makkah dan
Madinah. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sangat penting mengetahui
perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyyah. Jadi bisa disimpulkan bahwa dasar betapa
pentingnya mengetahui perbedaan dari surah Makkiyah dan Madaniyyah tersebut karena
sebagai landasan pengetahuan dan sejarah untuk bisa menjadi muslim yang lebih baik.1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
“pada hari ini aku telah sempurnakan untukmu agamamu dan Aku cukupkan untukmu
nikmat Ku,dan Aku ridho islam sebagai agamamu.” ( QS. Al Maa’idah (5):3)
Ayat yang mulia ini, sebagai mana kita tau termasuk kategori Madaniyyah
kendatipun tidak di turunkan di Madinah karena ayat tersebut diturunkan pada peristiwa
haji wada’.2
b. Dari prespektif objek pembicaraannya dapat didefinisikan kedua terminologi tersebut
menjadi sebagai berikut:
a) Makkiyah adalah ayat-ayat yang diserukan untuk orang-orang Makkah.
b) Madaniyyah adalah ayat-ayat yang diserukan untuk orang-orang Madinah.
Pendefinisian di atas dirumuskan berdasarkan asumsi bahwa kebanyakan ayat Al-
Qur’an dimulai dengan ungkapan “Yaa ayyuha ala-naas” yang menjadi kriteria
Makiyyah, dan ungkapan ”Yaa ayyuha al ladziina” yang menjadi kriteria Madaniyyah.
Namun tidak selamanya asumsi ini benar. Contoh firman Allah yang berbunyi:
2 Rosihon Anwar, Ulum Al-Quran, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2007), 102.
ٌ ُيَا َأيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم َوالَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق
ون
َيَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ارْ َكعُوا َوا ْس ُج ُدوا َوا ْعبُ ُدوا َربَّ ُك ْم َوا ْف َعلُوا ْال َخ ْي َر لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu
dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. (QS. Al Hajj (22): 77)
Ayat ini dimulai dengan ungkapan “ yaa ayyuha al ladziina” tatapi ini ayat ini
termasuk kategori Makkiyah.3
c. Dari prespektif tempat turunnya dapat didefinisikan kedua termonologi tersebut menjadi
sebagai berikut:
a. Makiyyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah dan sekitarnya seperti Mina,
Arafah dan Hudaibiyyah.
b. Madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya seperti Ubud,
Quba’, dan Sul’a.
Terdapat cela kelemahan dari pendefinisian diatas sebab terdapat ayat-ayat
tertentu yang tidak diturunkan di Makkah, Madinah dan sekitarnya, misalnya QS. At-
Taubah (9): 49 diturunkan di Tabuk, dan QS. Az Zuhruf (43): 45 yang diturunkan di
perjalanan antara Makkah dan Madinah. Kedua ayat tersebut tidak dapat dikatagorikan
kedalam Makiyyah dan Madaniyyah.4
Kendatipun mengunggulkan pendefinisan Makiyyah dan Madaniyyah dari prespektif
masa turun, Subhi Sholeh melihat komponen-komponen serupa dalam tiga pendefinisian.
Bukti lebih lanjut dari tesis Sholeh bisa dilihat dalam kasus surah Al Mumtahanah (60). Bila
5 Ibid., 104.
6 Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar: 2015), hlm. 62.
7 Ibid., hlm. 63.
Ciri-ciri Surah atau Ayat Makkiyah dan Madaniyah adalah sebagai berikut8:
a. Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Makkiyah
1. Kata-kata atau Kalimat yang digunakan
Surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah memiliki ayat atau suku kata yang pendek-
pendek dan kata-kata yang digunakan dalam ayat tersebut sangat mengesankan
karena penuh dengan sajak-sajak atau syair serta ungkapan perasaan. Kalimat yang
dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh. Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.
Gaya bahasa dalam surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah pun juga sering kali bersifat
kongkrit maupun realitis materialis. Dan juga di dalam setiap surah atau ayat-ayat
Al-Makkiyah terdapat lafadz Kalla dan Yaa Ayyuhannass.
2. Kandungan atau Isi
Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah banyak berisikikan tentang ajakan
untuk bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk
peribadatan kepada yang selain Allah SWT. Ayat-ayat Al-Makkiyah juga
mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan umat-umat terdahulu, pembuktian
tentang risalah Allah SWT, kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari
pembalasan, kedatangan hari kiamat dan segala keringanannya, penjelasan tentang
surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala siksaannya. Dan juga
berisikan tentang argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang musyrik yaitu
dengan mempergunakan bukti-bukti rasional serta ayat-ayat kauniyah.
b. Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Madaniyah
1. Kata-kata atau Kalimat yang digunakan
Ayat atau surah-surah yang menandakan A-Madaniyah menggunakan kata-kata atau
kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh. Kata-kata atau kalimat
dalam surah Al-Madaniyah juga menggunakan kalimat-kalimat ushul serta
ungkapan-ungkapan syariah. Serta dalam surat atau ayat-ayat tersebut terkandung
seruan “Yaa Ayyuhalladzina aamanuu” dan identik dengan ayat yang panjang-
panjang dengan menggunakan gaya bahasa yang dapat menjelaskan tujuan dari ayat
tersebut serta dapat memantapkan syariat.
2. Kandungan dan Isi
8 Rosihan Anwar, Ulum Al- Qur’an, (Bandung, Pustaka Setia:2008), hlm. 113.
Di dalam surah atau ayat-ayat Al-Madaniyah mengandung kewajiban bagi setiap
makhluk serta sanksi-sanksinya, seperti; perintah untuk beribadah serta beramal
sholeh, perintah untuk berjihad, perintah kepada ahli kitab untuk masuk islam,
perintah unutk berdakwah, dsb. Dan juga di dalam surah-surah Al-Madaniyah
disebutkan tentang orang-orang munafik, kecuali dalam QS. Al-Ankabut serta di
dalam surah Al-Madaniyah terdapat dialog yang terjadi dengan para ahli kitab yang
berisi tentang hukum dan perundang-undangan.