Metodelogi Studi Islam Kel 3 NN
Metodelogi Studi Islam Kel 3 NN
Disusun Oleh :
Nadia Wati
NIM : 2214240065
Nur Lusiana
NIM : 2214240061
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
A. Perkembangan Studi Islam Di Dunia Muslim …...…………………... 2
B. Perkembangan Studi Islam Di Dunia Barat ......................................... 5
C. Perkembangan Studi Islam Di Indonesia ............................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Islam merupakan bidang studi Islam yang banyak menarik perhatian
para peneliti, baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim. Karena dari
penelitian itu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut.
Sementara itu, bagi para peneliti barat mempelajari sejarah Islam selain ditujukan
untuk pengembangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari kelemahan
dan kekuatan umat Islam agar dapat dijajah dan sebagainya.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah Islam banyak
berasal dari hasil penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain masyarakat
barat memiliki etos keilmuan yang tinggi, juga didukung oleh dana dan kemauan
politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sedangkan para peneliti muslim tampak
disamping etos keilmuannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian di bidang
penelitian yang memadai, serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yang
kondusif
Dari problematika di atas, kita sebagai pelajar muslim perlu untuk mempelajari
ataupun meneliti sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim, barat dan juga
di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan studi islam di dunia dari masa kemasa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perkembangan studi islam dari masa ke masa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Studi Islam
Studi islam sekarang ini berkembang hampir di seluruh negara di dunia , baik
di dunia islam maupun membuka negara islam. di dunia ini islam terdapat pusat-
pusat studi seperti universitas al-Azhar mesir dan universitas Ummul Qura di Arab
saudi. Di Teheran didirikan universitas Teheran. Di Universitas ini studi Islam
dilakukan dalam satu fakultas yang disebut Kulliyat Illahiyyat (Fakultas Agama).
Di Universitas Damaskus (Syiria),studi Islam ditampung dalam kulliyat Al Syariah
(Fakultas syariah) yang didalamnya terdapat program studi Ushuluddin, tasawuf
dan sejenisnya1
Perkembangan studi Islam terkait erat dengan perkembangan pendidikan Islam
yang membahas kurikulum dan kelembagaannya baik di dunia Islam, di dunia Barat
maupun di Indonesia sendiri.
Sementara beberapa pusat kegiatan intelektual pra Islam di luar Arab yang
berperan besar dalam memajukan pendidikan di dunia muslim dapat digambarkan
sebagai berikut. kemajuan pengetahuan dalam dunia bahwa Islam mungkin dapat
memisahkan dari tradisi peradaban peradaban terdahulu yang telah maju sebelum
munculnya Islam. Kalau dalam Islam perkembangan ilmu pengetahuan mencapai
1
Harun Nasution, “Islam Diinjau Dari Berbagai Aspeknya”. (Jakarta : UI Press, 1985), hlm 72
2
kejayaannya sekitar abad ke-2 H./8 M. sampai abad ke-6 H./12 M., maka jauh
sebelumnya bangsa-bangsa Yunani, India, Cina, Tibet, Mesir, dan Persia telah
mengembangkan keilmuan tradisinya sendiri-sendiri. Secara historis peradaban
Islam adalah pewaris yang kemudian melakukan sintesis dan penyempurnaan
pengetahuan dari peradaban peradaban kuno tersebut. Seperti Athena dan
Aleksandria yang terkenal dengan ilmu Filsafatnya, Nisibis memiliki akademi
pendidikan tinggi terbaik di dunia. Disinilah tempat berlangsungnya proses
penerjemahan besar-besaran dari bahasa Yunani dan Sansekerta ke dalam bahasa
Pahlava (Persia Lama) dan bahasa Syiria. Karya-karya yang mencakup cakupan
matematika, kedokteran, astronomi, dan filsafat. Kemudian Jundi Syapur, India dan
Timur Jauh yang terkenal dengan ilmu Bahasa, Kedoteran, Astronomi, Geografi,
Historiografi dan Matematika.2
2
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: ACDeMIA+TAZZAFA, 2009). hlm.
66-67.
3
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam… Hlm, 74.
3
wajib kifayah. [4]Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian Islam di zamannya,
yakni Nisyapur, Bagdad, Kairo, Damaskus, dan Yerusalem. Dan terdapat beberapa
perguruan tinggi tertua di dunia muslim, Nizhamiyah, Al-Azhar, Cordova, dan
Kairwan Amir nizam al-Muluk.
1. Nizhamiyah di Bagdad.
Perguruan tinggi Nizhamiyah di baghdad ini berdiri pada tahun 445 H./1063
M. Perguruan tinggi ini dilengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya raya
di Baghdad, yakni Bait al-Hikmah yang dibangun oleh Khalifah Al-Makmun (813-
833 M), salah seorang ulama besar yang pernah mengajar di sana, adalah ahli pikir
islam terbesar Abu Hamid al-Ghazali (1085-1111 M) yang kemudian terkenal
dengan sebutan Imam Ghazali.4
2. Al-Azhar di Kairo.
3. Kordoba.
4
Andi Darmawan, Pengantar Studi islam, (Yogyakarta: Pokja Akademi UIN Sunan Kalijaga,
2005), hlm. 37.
4
Didalam buku The Historians' History of the World yang menceritakan tentang
perikeadaan Andalusia waktu itu, yang merupakan pusat intelektual di Eropa dan
dikagumi kemakmurannya.
Perguruan tinggi Kairawan ini berada di kota Fez (Afrika Barat). Perguruan
tinggi ini didirikan pada tahun 859 M. oleh puteri seorang saudagar hartawan di
kota Fez (Afrika Barat). Perguruan tinggi ini didirikan pada tahun 859 M. oleh
puteri seorang saudagar hartawan di kota Fez, yang berasal dari Kairawan (Tunisia).
Pada tahun 305 H./918 M. perguruan tinggi ini diserahkan kepada pemerintah dan
sejak saat itu menjadi perguruan tinggi resmi, yang memperluas dan
perkembangannya berada di bawah pengawasan dan pembiayaan negara.
Kunci dari berbagai perguruan tinggi yang telah mucnul di dunia timur
tersebut, membuktikan bahwasanya dunia islam pernah menguasai dunia ilmu
pengetahuan dan ini juga membuktikan bahwa agama islam merupakan ajaran yang
sempurna baik dari segi ilmu pengetahuan maupun ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan dunia
5
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam… Hlm, 75.
5
kejayaan antara lain perguruan tinggi yang berpusat di Irak (dunia muslim belahan
Timur) dan Mesir serta Cordova (di dunia muslim belahan Barat). inilah awal
kebangkitan (renaisance) barat yang secara perlahan mencapai kemajuan yang
gemilang.
6
bahasa Arab. Bahkan, Frederick ll ini memberikan fasilitas khusus kepada Michael
Scot (1175-1234 M) yang menerjemahkan buku karya Averrous (Ibnu Rusyd) dan
Hermanus Allemanus yang menerjemahkan karya-karya Al-farabes (al-farabi).
Hermanus Allemanus ini juga menerjemahkan Retorika, terjemahan karya Aristo
(384-322 M) di dalam bahasa Arab serta menerjemahkan poetic dan Ethica karya
Avverous (Ibnu Rusyd) yang merupakan terjemahan karya Aristo.
7
Arab, bahasa-bahasa Islam sosiologi dan lain-lain. Di London, studi Islam
digabungkan dalam School of oriental and African Studies, fakultas yang mengenai
studi ketimuran dan Afrika, yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan
Asia dan Afrika.Salah satu program studi di dalamnya program MA tentang
masyarakat dan budaya Islam yang dapat dilanjutkan ke jenjang Doktor. Di Kanada
studi Islam menekuni kegiatan kajian budaya dan peradaban Islam di zaman Nabi
Muhammad hingga masa kontemporer, memahami ajaran Islam dan masyarakat
muslim di seluruh dunia, dan mempelajari berbagai bahasa muslim, seperti Persia,
Urdu, dan Turki.Sedangkan Belanda, yang dulunya menganggap tabu mempelajari
Islam, ternyata masih menyisakan kajian Islam di dunia, walau tidak menekankan
pada aspek sejarah Islam itu sendiri.6
Versi kedua,Islam datang ke Indonesia pada abad ke-12 atau permulaan abad
ke-13 masehi. Pada masa ini, Islam dibawa oleh para pedagang anak benua India
yang berasal dari Gujarat, Malabar, dan Bengali. Versi ini dijelaskan oleh
Pinajappel, seorang sarjana dari Universitas Leiden, yang kemudian dianut oleh
Sniuck Hurgronje. Berbeda dengan dua versi di atas, versi ketiga menyebutkan
bahwa Islam datang ke Indonesia pada awal abad ke-7 masehi . Penyebarannya
bukan dilakukan oleh para pedagang dari Persia atau India, melainkan langsung
dari Arab.7
6
Tabrani ZA, “Arah Baru Metodologi Islam”, (Yogyakarta : Ombak, 2015)
7
Ajid Thohir, “Studi Kawasan Dunia Islam : Presefektif Entolinquistik Dan Geolistik”, ( Rajawali
Pers, 2009)
8
Islam didakwakan di Asia Tenggara melalui tiga cara. Pertama, melalui
dakwah para pedagang muslim dalam jalur perdagangan yang damai : kedua
melalui dakwah para dai dan orangorang suci yang datang dari India atau Arab yang
sengaja ingin mengislamkan orang-orang kafir; dan ketiga melalui kekuasaan atau
peperangan dengan negara-negara penyembah berhala.
Salah satu tradisi belajar yang dikembangkan ketika itu adalah pengembaraan
intelektual: guru dan kebanyakan murid-murid menuntut ilmu dan mengembara
dari satu surau ke surau lain atau dari satu pesantren ke pesantren lain untuk
meningkatkan pengetahuan keislamannya. Mereka mengembara bukan hanya di
sekitar Asia Tenggara, tetapi juga sangat mungkin ke India, Mekah, Madinah, dan
Kairo atau tempat-tempat lain di Timur Tengah.
Kemudian dari pada itu, perkembangan studi Islam di Indonesia dapat dilihat
dari perkembangan lembaga pendidikan, mulai dari sistem pendidikan langgar,
sistem pesantren (di Aceh disebut dengan sebutan Dayah), sistem pendidikan di
kerajaan-kerajaan Islam, hingga munculnya sistem kelas. Pendidikan pesantren dan
madrasah sangat menonjol dalam studi Islam di Indonesia.
9
mewujudkan lembaga pendidikan Islam sebagai kelanjutan pesantren dan
madrasah. Keinginan untuk menyeimbangkan jumlah kaum terpelajar tamatan
sekolah "sekuler" dengan tamatan sekolah agama. Gagasan ini datang dari kalangan
ahli agama, juga muncul dari kalangan terpelajar Muslim tamatan sekolah "sekuler"
(Husni Rahim, 2001: 178). Dr. Satiman termasuk yang mengusulkan gagasan
perguruan tinggi Islam ini. la sempat mendirikan Yayasan Pesantren Luhur tahun
1938, yang kandas karena ada intervensi pihak penjajah8.
Di Sumatra Barat, pada tahun 1940, sejumlah guru Muslim mendirikan
Sekolah Tinggi Islam (STI) walaupun hanya bertahan dua tahun karena
pendudukan Jepang. Upaya yang sama dilakukan oleh tokoh-tokoh nasional seperti
Muhammad Hatta, Muhammad Natsir, KH. Wahid Hasyim, Kahar Muzakkar, dan
KH. Mas Mansyur. Setelah disetujui oleh Pemerintah Jepang, maka Sekolah Tinggi
Islam (STI) itu secara resmi dibuka pada tanggal 27 Rajab 1364 H bertepatan
dengan tanggal 8 Juli 1945 di Jakarta di bawah pimpinan Kahar Mudzakir. Ketika
terjadi agresi Belanda ke Indonesia untuk kembali menjadikan Indonesia sebagai
negeri jajahan mereka, maka Ibukota Negara Republik Indonesia dipindahkan dari
Jakarta ke Yogyakarta. Seiring dengan pemindahan Ibukota itu Sekolah Tinggi
Islam pun dipindahkan ke Yogyakarta pada tanggal 10 April 1946, yang pada
pembukaan STI itu dihadiri oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh.
Hatta.
8
Tabrani ZA, “Arah Baru Metodologi Islam”, (Yogyakarta : Ombak, 2015), hlm, 132.
10
menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang diatur dengan
Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950 dan
peresmiannya pada tanggal 26 September 1951. 9
Jumlah mahasiswa PTAIN dalam satu dekade semakin banyak, termasuk yang
datang dari negeri tetangga, Malaysia. Berdasarkan perkembangan- perkembangan
itulah dan pertimbangan pertimbangan lain yang bersifat akademis, pada 24
Agustus 1960, presiden mengeluarkan PP No. 11 yang menggabungkan PTAIN dan
AIDA menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sejak itulah secara berturut-
turut di beberapa wilayah propinsi Indonesia berdiri IAIN sebagai sarana bagi
masyarakat Muslim untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
9
Ibid. hlm, 133.
10
Ibid. hlm, 134
11
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu (interdisipliner),
tidak hanya ilmu-ilmu keagamaan, tetapi mencakup ilmu-ilmu eksakta, sosial,
humaniora, dan lain-lain. Di samping itu, beberapa IAIN/STAIN telah membuka
program studi umum, dan bahkan fakultas umum.
Dengan demikian, hingga tahun 2013 telah tercatat delapan Universitas Islam
Negeri (UIN) di Indonesia, yaitu; 1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta; 2) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta; 3) Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; 4) Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang; 5) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau; 6)
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 7) Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry Banda Aceh; dan 8) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 11
11
Ibid. hlm, 135
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi islam sekarang ini berkembang hampir diseluruh Negara di dunia, baik
di dunia islam maupun bukan negara islam. Seiring dengan perkembangan
penyampaian ajaran islam diluar Madinah, maka dipusat-pusat wilayah yang baru
dikuasai oleh islam, berdirilah pusat-pusat pendidikan yang dikuasai oleh para
sahabat yang kemudian dikembangkan oleh para penerus sahabat yang berupa
tabi’in dan selanjutnya.
Kajian tentang keislaman dibarat sudah ada sejak abad ke-19, ketika sarjana
barat mulai tertarik mempelajari dunia timur khususnya dunia islam. Kalau kita
tarik kebelakang, sejarah dimulainya orang-orang barat mempelajari dunia islam
sudah berlaku sejak abad ke-13, ketika sebuah universitas di Prancis secara besar-
besaran mempelajari karya-karya sarjana islam. Universitas yang menjadi cikal
bakal universitas Paris-Sorbonne ini, secara intensif mengkaji karya-karya para
Filosof muslim, seperti Ibn Sina, Al-Farabi, dan Ibn Rusyd.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai Pertumbuhan Studi Islam Di Dunia dalam segi
penggunaan dan pemanfaatan. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu masukan serta saran dari para
pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Andi. 2005. Pengantar Studi islam. Yogyakarta: Pokja Akademi UIN
Sunan Kalijaga
Nasution, Khoiruddin. 2009. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: ACDeMIA
Nasution Harun. 1985. Islam Diinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta, UI Press.
Thohir, Ajid. 2009. Studi Kawasan Dunia Islam : Presefektif Entolinquistik Dan
Geolistik, Rajawali Pers
Za Tabrani. 2015. Arah Baru Metodologi Studi Islam. Yogyakarta, Ombak.
https://pajrianor19.blogspot.com/2016/10/makalah-sejarah-perkembangan-
studi.html?m=1 ,Di akses pada tanggal 1 3 Oktober 2022 pukul 20.57 WIB
14