Tesis Dalam Jurnal Arsitektur
Tesis Dalam Jurnal Arsitektur
Pernyataan Orisinalitas
NIM : 2206012783
Menyatakan bahwa tugas dengan judul ‘Keterkaitan Desain dan Riset dalam Kekhususan Teori dan
Sejarah Arsitektur’ adalah benar hasil karya saya sendiri. Adapun sumber, baik yang dikutip dan dirujuk telah
Arfianty Hutuba
2
Tesis dalam Jurnal Reinterpreting local wisdom of Rumah Kaki Seribu as sustainable
architecture
Prof. Yandi Andri Yatmo, Ph.D dan Dr. Rini Suryantini, S.T., M.Sc
21 Maret 2023
3
Tesis dalam Jurnal ‘Reinterpreting local wisdom of Rumah Kaki Seribu as sustainable
architecture’
Pada penulisan essay kali ini, penulis akan berusaha untuk mensintesiskan kembali pengertian tesis
berdasarkan berbagai diskors yang telah dilakukan oleh beberapa para ahli dan kemudian penulis akan
mencoba menemukan dan mengurai tesis dalam jurnal ilmiah dengan judul Reinterpreting local wisdom of
Dalam upaya pendefinisikan kembali pengertian tesis yang secara tidak sadar telah diterima begitu saja
oleh penulis yang tebatas pada pengertian sebagai persyaratan utama untuk mendapatkan gelar pada jenjang
magister, kini mulai bergeser selama masa refleksi setelah membaca kembali berbagai pendapat para ahli
mengenai tujuan, dan dasar utama munculnya tesis. Hal ini kemudian memicu penulis untuk mendefinisikan
Apa itu tesis? Menentukan pengertian tesis dalam bidang arsitektur bisa sangat menantang, karena
untuk menghasilkan pengetahuan dan metode baru pada bidang ini tidak sepenuhnya dapat ditempuh dari
kegiatan akademik tradisional biasa (Power, 2007). Pengertian tesis dalam arsitektur kemudian telah coba
diartikan oleh beberapa ahli, seperti: Menurut Reiter tesis adalah sebuah serpihan fiksi, sebuah model yang
menghubungkan teori dan kegiatan praktis, dan merupakan sesuatu yang muncul, karena penulis
menancapkannya, sedangkan tesis menurut Jarzomberk (1996) adalah jembatan antara arsitektur sebagai
subjek fantasi dan diskors intelektual, dan menurut Abbey (1996) tesis adalah sebuah preposisi yang disusun
oleh argument. Dari beberapa pengertian di atas, kurang lebih telah mampu mencerahkan penulis dalam
Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah apa tujuan pembuatan tesis? Terdapat pernyataan menarik
dari Jarzombek dalam tulisannya, bahwa tesis bertujuan untuk memecahkan mysterium, yang jika diartikan
adalah sebuah teka-teki yang memerlukan sebuah jawaban yang paling mendekati pada makna
sesungguhnya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari Fortier (1996) bahwa tesis dalam arsitektur
bertujuan untuk membuka desain pada jangkauan wacana kritis yang lebih luas. Framton 1996 untuk
memvalidasi sebuah anggapan yang berasal dari penelitian yang spesifik dan sintesis yang bersifat abstrak
4
(tidak perlu diverifikasi secara empirik). Jika dapat disimpulkan kalimat dibawah cukup merangkum tujuan dari
sebuah tesis:
A thesis should try to transmit knowledge and intention in a way that can be both rigorous in locating
boundaries in an existent discourse and yet poetic m its capacity to reach beyond the immediate
Bagaimana menghasilkan tesis? Menurut Fortier (1996) tesis dimulai oleh hipotesis, kemudian diuji, dan
dikolaborasikan kembali dengan hipotesis awal. Secara rinci Korydon Smith menjelaskan dalam setiap
prosesnya (hipotesis-pengujian-hipotesis) selalu hadir sebuah dialektika dari argumen awal (tesis) dan
argument yang berlawanan (anti tesis) agar seseorang dapat sampai pada ide yang original atau posisi
tertentu (sintesis) dan di dalam sebuah dialektika dibutuhkan kehati-hatian agar terhindar dari kesalahan-
kesalahan berfikir. Dengan cara-cara yang coba ditawarkan oleh para ahli diatas, diharapkan mampu
.. the thesis proposal as an invention within the constraints of a problem that is we formulated and to
convincingly present an examination of a set of ideas rooted firmly in the culture and tradition of
Melalui pembahasan diatas, menurut penulis pengertian tesis adalah sebuah media untuk
mengkomunikasikan ide-ide yang lahir dari pemikiran logis seorang siswa yang kemudian diuji menggunakan
serangkaian metode tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, danatau metode baru. ilmu pengetahuan
danatau metode baru yang dihasilkan tidak sepenuhnya bersifat absolut dan permanen, karena kesalahan
berfikir yang mungkin terjadi dalam prosesnya dan kesahalahan-kesalahan ini adalah sesuatu yang mendasar
dalam ilmu pengetahuan. Alat utama yang diperlukan untuk menghasilkan tesis adalah pemikiran logis
seorang siswa yang dapat diasah melalui proses membaca, diskusi, dan latihan pada ruang-ruang akademik
Tesis dalam Jurnal ‘Reinterpreting local wisdom of Rumah Kaki Seribu as sustainable
architecture’
Nama Jurnal : Reinterpreting local wisdom of Rumah Kaki Seribu as sustainable architecture
Penerbit : IOP Publishing Ltd (IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Volume
907, Digital and Empathic Engagement in the New Era for Architecture and Civil
DOI : 10.1088/1755-1315/907/1/012031
Berangkat dari keingintahuan peneliti mengenai bangunan tradisional yang hemat energi dan
berkelanjutan terpilihlah Rumah Kaki Seribu yang dihuni oleh suku Arfak dan berlokasi di gunung Arfak,
Papua Barat. Dari objek yang ada muncul pertanyaan hipotesis: bagaimana nilai sustainabilitas pada elemen
Rumah Kaki Seribu? Hipotesis awal ini didorong oleh pengetahuan awal mengenai lahirnya bentuk arsitektur
tradisional adalah bentuk respon terhadap iklim sekitar, lingkungan sekitar dan sumber daya alam yang
dimiliki, oleh karenanya peneliti yakin bahwa arsitektur tradisional tentu menggunakan pendekatan
Untuk menguji hipotesis awal, penulis untuk melakukan penelusuran mengenai konsep keberlanjutan
pada elemen perapian dan atap di Rumah Kaki Seribu. Metode kualitatif dianggap merupakan pendekatan
yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan hipotesis. Dengan menggunakan konsep eco-cultural logic
oleh Simon Guy dan Graham Farmer yang selaras dengan konsep rumah tradisional yang mendasar pada
Melalui penelusuran eco-cultural logic menunjukkan elemen perapian dan atap menunjukkan ekspresi
mengenai kehidupan sehari-hari. Bentuk ekspresi ini adalah pemahaman mengenai fenomena lingkungan dan
bentuk masyarakat lokal dalam bermukim. Hasil pengecekkan kembali hipotesispun menunjukkan bahwa
Tabel 1. Kesimpulan ‘Reinterpreting local wisdom of Rumah Kaki Seribu as sustainable architecture’
Referensi
Abbey, B. (1996). Thesis: “As Necessary for the Health of the Institution as the Student.” Thresholds.
https://doi.org/10.1162/thld_a_00572
Fischer, D. H. (1970). Historians’ Fallacies: Toward a Logic of Historical Thought. New York : Harper & Row.
https://doi.org/10.1162/thld_a_00576
Powers, M. (2007). Toward a discipline-dependent scholarship. Journal of architectural education, 61 (1), hal.
15-18. https://doi.org/10.1111/j.1531-314X.2007.00122.x
Prabaswara, B, (2021). Reinterpretating local wisdom of Rumah Kaki Seribu as sustainable architecture. IOP
Lampiran