ANALISA - A. Sri Astuti Kusuma Putri - 201811002 - A1
ANALISA - A. Sri Astuti Kusuma Putri - 201811002 - A1
Pada modul ini menjelaskan bahwa Tegangan tinggi asrus bolak balik itu terbagi mnejadi
dua jenis dimana yaitu tegangan tinggi arus bolak balik dengan frekuensi rendah dan tegangan
tinggi arus bolak balik dengan frekuensi tinggi. Trafo pengujian yang digunakan memiliki
perbandingan jumlah lilitan lebih besar dibandingkan dengan Trafo Daya (Power
Kegagalan pada alat listrik umumnya terjadi karena kegagalan isolasi. Kegagalan
isolasi disebabkan oleh isolasi sudah lama dipakai (aging), kerusakan mechanis, penurunan
kekuatan dielektrik, waktu pemakaian dan terkena tegangan lebih. Untuk pengertian
tegangan lebih adalah besarnya tegangan yang ada pada jaringan listrik melebihi tegangan
normalnya. Tegangan tinggi yang terjadi pada system dapat dibedakan menjadi dua yaitu
tegangan tinggi normal dan tegangan tinggi lebih (gangguan). Tegangan tinggi normal
adalah tegangan yang dapat ditahan oleh system tersebut untuk waktu tidak terbatas
sedangan Tegangan tinggi lebih (gangguan) hanya dapat ditahanoleh system dalam waktu
terbatas.
Berdasarkan bentuknya tegangan tinggi dapat dibedakan menjadi dua yaitu periodic
dan aperiodic. Untuk periodic biasanya gelombang berbentuk sinusoidal dimana
gelombangnya memiliki waktu dan memiliki pola. Ketika aperiodic gelombangnya
berbentuk gelombang impuls dan untuk contohnya terjadinya sembaran petir karena
sembaran petir terjadi secara tiba-tiba sehingga tegangan naik sampai maksimal kemudian
terjadi penurunan.
Analisa
Pada praktikum kali ini dipertemuan minggu pertama juga kita melakukan praktikum
beberapa modul dan disini kita akan menjelas kan tentang modul II. Yang dimana modul dua ini
dilakukan PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI UDARA TEGANGAN AC. Yang
dimana modul ini memiliki dua tujuan yang akan dilakukan pada saat praktikum yang pertama itu
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan tembus isolasi udara, yang kedua
Mempelajari pengaruh jarak elektroda pada kegagalan isolasi udara dengan tegangan tinggi arus
bolak-balik.
Pada modul ini sedikit menjelaskan tentang tegangan AC. Adalah tegangan dengan aliran
arus bolak-balik. Tegangan AC tidak memiliki notasi/tanda seperti tegangan DC. Oleh karena itu
pemasangan tegangan AC pada rangkaian boleh terbalik kecuali untuk aplikasi tegangan AC 3
phase pada motor listrik. Sumber-sumber tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga
(dari PLN), genset, dinamo sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor. Ada dua jenis
tegangan AC yang pertama yaitu tegangan AC single phase dan triple phase. Tegangan listrik AC
yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan jenis tiga fasa. Yang dimana
satu fasa itu sebagai ground. Jadi tiga fasa itu membutuhkan dua titik kabel koneksi. Tegangan AC
3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja, yaitu dikenal dengan istilah R, S dan T. Tegangan
listrik 3 phase banyak dipakai pada dunia industri khususnya untuk menggerakkan motor listrik.
Jika kita membutuhkan tegangan AC 3 phase namun hanya memiliki sumber tegangan AC single
phase maka kita memerlukan sebuah inverter untuk membuat listrik single phase menjadi 3 phase.
Dimana pada modul ini membahasa juga tentang udara dan yang termasuk sebagai bahan isolasi
yang sering digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi. Kenapa kita menggunahakan udara
dan gas sebagai bahan isoasi di karenakan biaya yang luamayan murah di bandingkan dengan
bahan isolasi lainnya dan bahan isolaotor ini merupakan bahan isolasi yang mudah dan sederhana.
Tegangan tembus merupakan peristiwa yang dimana medan magnet dinaikkan terus menerus atau
nilai tegangannya naik terus. Pengujian terhadap tegangan tembus diperlukan untuk mengetahui
titik kritis dari isolasi minyak transformator. Kegagalan isolasi juga termasuk dalam materi modul
yang dimana kegagalan isolasi adalah masalah yang sering terjadi dalam penyaluran energi listrik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tegangan tembus pada isolasi cair dan
isolasi udara serta mengetahui pengaruh suhu dan diameter elektroda terhadap karakteristik
tegangan tembus pada isolasi cair dan isolasi udara.
Isolasi tegangan tinggi yaitu terbagi menajadi tiga yaitu isolasi gas, isolasi padat, dan
isolasi cair, untuk isolasi gas sendiri yaitu isolasi yang sering digunakan yaitu antara lain udara
dikarenakan harga nya yang sangat murah atau tidak perlu mengeluarkan biaya, dan yang kedua
yaitu adalag isolasi cair yaitu antara lain seperti minyak trafo, dan yang ketiga yaitu isolasi padat,
yang dimana isolasi padat yaitu karet yang melapisi suatu penghantar listrik yang. Dan dari semua
isolasi tersebut digunakan untuk agar tidak terjadinya sparkover atau flashover, untuk sparkover
sendiri yaitu adalah gangguan yang terjadi antar isolator akibat faktor isolasi yang kurang
maksimal, dan gangguan ini akan menimbulkan percikan api, sedangkan flashover yaitu adalah
gangguan yang terjadi berupa loncatan api yang terjadi antar isolator atau komponen listrik
tegangan tinggi dan juga ada yang dinamakan corona effect yaitu saat terjadinya breakdown yaitu
dimana adanya tegangan tembus pada isolasi udara maka akan timbul suatu loncatan api dan akan
timbul corona effect yaitu adanya warna biru atau ungi di sekitar isolasi udara tersebut, tujuan dari
isolasi, khusus nya untuk isolasi padat yaitu agar melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya
dari sengatan listrik yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidupoleh karena itu adanya
isolasi sebagai pengaman dari sengatan listrik tersebut, dan pada praktikum ini juga kita dapat
mengetahui ionisasi yaitu adalah proses munculnya ion disekitar elektroda karena meningkatnya
tegangan yang diterpkan, dan pada dasar nya udara ideal yaitu adalah gas yang hanya terdiri dari
gas gas yang hanya terdiri dari molekul molekul netral tetapi pada kenyataan nya kandungan udara
yang sebenarnya tidak hanya mengandung molekul molekul netral tetapi juga terdiri dari
molekulmolekul negatif (elektron elektron bebas) hal ini lah yang membuat tegangan tembus pada
udara, yaitumoleku molekul negatif (elektron elektron) bebas yang membuat udara dapat
menghantar kan listrik pada tegangan tertentu. Dan pada praktikum ini kita juga mempelajari
Pada praktikum pertemuan pertama kita juga membahas tentang sub modul dari modul dua.
Dimana pada sub modul ini memiliki judul yaitu KARAKTERISTRIK TEGANGAN TEMBUS
ISOLASI UDARA TEGANGAN AC VARIASI ELEKTRODA. Yang dimana modul ini memiliki
juga tujuan dan tujuannya. Mengetahui pengaruh variasi bentuk dan bahan elektroda terhadap
pengujian tegangan tembus isolasi udara dengan sumber AC. Kegagalan isolasi adalah masalah
yang sering terjadi dalam penyaluran energi listrik. Isolasi diperlukan untuk memisahkan dua atau
lebih penghantar listrik yang bertegangan agar tidak terjadi lompatan listrik. Apabila pada bahan
dielektrik diberikan medan listrik yang melebihi kemampuannya maka isolasi akan mengalami
tegangan tembus dan kerusakan peralan listrik sehingga kontinuitas kerja sistem
terganggu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tegangan tembus pada isolasi
cair dan isolasi udara serta mengetahui pengaruh suhu dan diameter elektroda terhadap
karakteristik tegangan tembus pada isolasi cair dan isolasi udara.
Pada modul ini juga membahas tentang macam macam elektroda yang elektroda berselaput
sering dipakai pada las busur listrik mempunyai perbedaan komposisi, ada juga elektroda baja
lunak, elektroda dengan selaput serbuk besi, elektroda hydrogen rendah, elektroda nikel, elektroda
untuk besi tuang, elektroda perunggu dan besi tuan. Hal yang tejadi pada pengaruh jarak terhadap
nilai tegangan tembus yaitu, semakin lebar jarak sela antaara elektrodanya maka nilai tegangan
tembus akan semakin tinggi karena dengan semakin lebar selanya secara umum membuat elekron
electron akan semakin sulit bergerak untuk proses ionisasi menuju anoda jika energinya tidak
mencukupi. Proses Dasar Ionisasi Ion merupakan atom atau gabungan atom yang memiliki muatan
listrik, ion terbentuk apabila pada peristiwa kimia suatu atom unsur menangkap atau melepaskan
elektron. Proses terbentuknya ion dinamai dengan ionisasi. Dalam proses pelepasan listrik ada
beberapa mekanisme pembangkitan atau kehilangan ion baik dalam bentuk tunggal maupun dalam
kombinasi. Proses dasar pelepasan dalam gas meliputi. Pembangkitan ion dengan cara benturan
(collision) elektron, fotoionisasi, ionisasi oleh benturan ion positif, ionisasi termal, pelepasan
(detachment) elektron, ionisasi kumulatif dan efek sekunder. Kehilangan ion dengan cara
penggabungan (attachment) elektron, rekombinasi dan difusi. Ionisasi karena benturan ini
mungkin merupakan proses yang paling penting dalam kegagalan udara atau gas. Sebuah elektron
tunggal yang dibebaskan oleh pengaruh luar pada proses ionisasi tersebut akan menimbulkan
banjiran elektron ( avalanche ), yaitu kelompok elektron yang bertambah secara cepat dan bergerak
maju meninggalkan ion positif pada lintasannnya. Proses pelepasan ( discharge ) pada udara dan
gas dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu pelepasan bertahan sendiri ( self sustaining discharge )
Laboratorium Teknologi dan Peralatan TeganganTinggi
Institut Teknologi PLN
A. Sri Astuti Kusuma Putri
2018-11-002
dan pelepasan tak bertahan sendiri ( non sustaining discharge ). Dalam hal ini mekanisme
kegagalan gas dan udara adalah suatu bentuk transisi dari keadaan pelepasan tak bertahan menuju
pelepasan bertahan sendiri.tergrounding sehingga praktikan yang melakukan uji coba tetap terjaga
keselamatan nya,
Udara adalah isolasi yang paling banyak digunakan, termasuk pada jaringan tegangan tinggi (JTT)
, jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah (JTR). Jika terdapat dua buah
elektroda yang dipisahkan oleh udara dengan beda potensial yang cukup tinggi yaitu melebihi
tegangan tembus maka akan timbul yang dinamakan loncatan bunga api dan jika beda potensialnya
semakin besar maka akan timbul busur api. Jika terdapat dua buah elektroda berbentuk bulat
dipisahkan dengan udara denganjarak yang cukup besar memiliki tegangan yang tinggi sehingga
memungkinkan terjadinya ionisasi pada udara sekitarnya maka akan terbentuk corona effect
karena adanya proses ionisasi tersebut. Karena proses ionisasi tersebut dapat menimbulkan cahaya
terang kebiru-biruan yang disebut korona. Besarnya tegangan tembus pada udara sangat
dipengaruhi oleh tekanan udara.
Isolasi tegangan tinggi yaitu terbagi menajadi tiga yaitu isolasi gas, isolasi padat, dan isolasi cair,
untuk isolasi gas sendiri yaitu isolasi yang sering digunakan yaitu antara lain udara dikarenakan
harga nya yang sangat murah atau tidak perlu mengeluarkan biaya, dan yang kedua yaitu adalag
isolasi cair yaitu antara lain seperti minyak trafo, dan yang ketiga yaitu isolasi padat, yang dimana
isolasi padat yaitu karet yang melapisi suatu penghantar listrik yang. Dan dari semua isolasi
tersebut digunakan untuk agar tidak terjadinya sparkover atau flashover,untuk sparkover sendiri
yaitu adalah gangguan yang terjadi antar isolator akibat faktor isolasi yang kurang maksimal, dan
gangguan ini akan menimbulkan percikan api, sedangkan flashover yaitu adalah gangguan yang
terjadi berupa loncatan api yang terjadi antar isolator atau komponen listrik tegangan tinggi dan
juga ada yang dinamakan corona effect yaitu saat terjadinya breakdown yaitu dimana adanya
tegangan tembus pada isolasi udara maka akan timbul suatu loncatan api dan akan timbul corona
effect yaitu adanya warna biru atau ungi di sekitar isolasi udara tersebut, tujuan dari isolasi, khusus
nya untuk isolasi padat yaitu agar melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari sengatan
listrik yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidupoleh karena itu adanya isolasi sebagai
pengaman dari sengatan listrik tersebut, dan pada praktikum ini juga kita dapat mengetahui ionisasi
yaitu adalah proses munculnya ion disekitar elektroda karena meningkatnya tegangan yang
diterpkan, dan pada dasar nya udara ideal yaitu adalah gas yang hanya terdiri dari gas gas yang
hanya terdiri dari molekul molekul netral tetapi pada kenyataan nya kandungan udara yang
Pada praktikum modul kali ini juga di lakukakan di minggu pertama juga dengan empat
modul sekaligus. Dimana pada modul tiga ini memiliki judul yaitu TEKNIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH. Dimana
modull ini memiliki beberapa tujuan antaralain yaitu Mengetahui teknik pembangkitan
tegangan tinggi DC. Mengetahui cara pengukuran tegangan tembus isolasi udara. Mengukur
tegangan tinggi arus searah (DC) dengan menggunakan prinsip pembagi resistor. egangan
tinggi DC banyak digunakan untuk pengujian dan penelitian susunan isolator dengan
kapasitansi fungsi seperti kabel dan kapasitor. Pemanfaatan tegangan tinggi DC banyak
dijumpai pada instalasi elektrostatik (penyaring gas buang, peralatan pengecatan), peralatan
kedokteran (alat rontgen) dan pada fisika inti (pemercepat muatan). Pada umumnya
pembangkitan tegangan tinggi searah dilakukan dengan penyearahan tegangan tinggi bolak-
balik melalui dioda Selenium, Germanium dan Silizium. Dioda Selenium memiliki volume
yang lebih besar, efisiensi yang rendah dan kapasitas penyaluran arus yang rendah. Untuk
mengukur tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan pembagi tegangan. Alat ini dipakai
untuk menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang rendah sehinga dapat
disambungkan ke meter atau CRO.
Nilai tegangan ini cukup besar sehingga tidak akan membahayakan alat ukur itu sendiri
atau pemakai. Berdasarkan elemen-elemen yang dipakai, pembagi tegangan ini dapat
dibedakan menjadi : Pembagi tegangan resistif, berisi elemen tahanan. Pembagi tegangan
kapasitif, berisi elemen kapasitor. Pembagi tahanan campuran antara resistor dan kapasitor.
Pembagi tegangan untuk pengukuran tegangan impuls, tegangan berfrekuensi tinggi atau
tegangan yang berubah dengan cepat biasanya dipakai pembagi tegangan yang resistif, kapasitif
atau campurannya. Pembangkitan tegangan searah dilakukan dengan menggunakan penyearah
yang sama dengan penyearah pada rangkaian elektronika biasa akan tetapi tentu saja dengan
komponen yang telah didesain untuk dapat menahan tegangan tinggi.
Teknik tegangan tinggi adalah tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para teknisi
listrik sehingga dilakukan pengujian dan pengukuran dengan tegangan tinggi yang bersifat
khusus dan memerlukan teknik tertentu. Tujuan dari pengujian tegangan tinggi antara lain
adalah untuk menemukan bahan (didalam atau yang menjadi komponen suatu alat tegangan
tinggi) yang kualitasnya tidak baik atau yang cara pembuatannya salah, untuk memberikan
jaminan bahwa alat- alat listrik dapat dipakai pada tegangan normalnya untuk waktu yang
tak terbatas dan untuk memberikan jaminan bahwa isolasi alat-alat terhadap tegangan lebih
Pada pertemuan pertama yaitu modul IV yang juga dilakukan secara online dan dilakukan
bersamaan dengan modul satu, dua dan modul dua memiliki sub modul, dan modul empat. Dimana
modul empat ini memiliki judul yaitu PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI UDARA
TEGANGAN DC. Yang dimana modul ini beberapa tujuan antara lain yaitu Mempelajari
pengaruh jarak elektroda pada kegagalan isolasi udara dengan tegangan tinggi arus searah.
Mempelajari pengaruh bentuk elektroda pada kegagalan isolasi udara dengan tegangan tinggi arus
searah. Isolasi adalah hal yang paling penting dan tidak dapat dipisahkan pada peralatan tegangan
tinggi. Isolasi ini berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan,
sehingga antara penghantar-penghantar tidak akan terjadi lompatan listrik atau percikan. Udara
dalam kondisi normal ( tekanan udara 1013 mBar dan temperatur 20oC ) memiliki tegangan
tembus tertentu terhadap tegangan tinggi bolak-balik. Bahan isolasi gas terutama udara merupakan
bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi karena udara pada keadaan
yang ideal merupakan isolator yang sempurna dan juga paling banyak digunakan karena mudah,
murah dan sederhana. Pada media isolasi udara peningkatan temperatur udara akan mempengaruhi
pertambahan energi yang dapat mempercepat pergerakan elektron-elektron di udara sehingga
berakibat pada penurunan kekuatan dielektrik udara dan jarak sela antar penghantar yang
bertegangan juga akan menentukan laju pergerakan elektron dalam dielektrik udara dalam
fungsinya sebagai bahan isolasi,. Bahan isolasi gas terutama udara merupakan bahan isolasi yang
banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi karena udara pada keadaan normal ( udara yang
ideal ) merupakan isolator yang sempurna dan juga paling banyak digunakan karena murah, mudah
dan sederhana. Udara merupakan bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan tegangan
tinggi misalnya pada arrester sela batang yang terpasang di saluran transmisi, selain itu udara juga
digunakan sebagai media peredam busur api pada pemutus tenaga (CB = Circuit Breaker).
Sementara bahan isolasi cair banyak digunakan sebagai isolasi dan pendingin pada trafo karena
memiliki kekuatan isolasi lebih tinggi. Udara adalah salah satu bentuk gas di alam yang secara
umum terdiri dari 78 % nitrogen, 21 % oksigen dan 1 % uap air, karbondioksida, dan gas-gas
lainnya.
Pada modul ini juga membahas tentang half wave dan full wave. Half wave adalah rangakaian
penyearah yang menggunakan satu diode dengan keluaran penyearah setelah gelombang. Full
wave adalah rangakaian penyearah yang menggunakan dua diode dengan keluaran penyearah
gelombang penuh.
Prinsip pembagi tegangan resistif yaitu voltage divider atau pembagi tegangan adalah suatu
rangkaian sederhana yang mengubah tegangan besar menjadi tegangan lebih kecil. Resistor
divider, alat ini dipakai untuk menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang rendah
sehingga dapat disambungkan ke alat ukur tegangan tinggi atau High Voltage Divider (HVD)
dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan resistif. Konstruksi resistor tegangan tinggi
dibentuk dengan menghubungkan elemen-elemen resistor secara seri.
Pada praktikum kali ini kita memalkukan praktikum modul V yang dimana pada modul ini
memiliki judul pengujian tegangan tembus isolasi cair dan memiliki beberapa tujuan untuk
memenuhui kelabcaran praktikum kita, tujuan pertama Mengetahui karakteristik kegagalan isolasi
cair., dan tujuan kedua yaitu Mengetahui pengaruh jarak elektroda terhadap tegangan gagal pada
isolasi cair, pada praktikum kali ini kita menggunakan alat yang untuk di gunakan pada percobaan
ini yaitu 1 set Oil Test DPA (OT). Tetapi inidigunakan oada saat kita praktikum offline saja, di
karenakan praktikum online kita hanya mendengarkan penjelasan tentang pengujian tegangan
tembus isolasi. Yang dimana memiliki langkah percobaan yang akan dilakukan pada saat di
laboratorium Teknik tegangan tinggi. Hubungkan Oil Tester dengan kabel Power Supply dan kabel
pembumiannya. Nyalakan Oil Tester. Pilihlah standar elektroda yang akan digunakan. Atur jarak
antar eektroda sesuai dengan permintaan pada data pengamatan. Masukkan isolasi cair yang akan
diujikan. Aduk isolator zat cair dalam bejana secara perlahan, untuk menghilangkan gelembung
udara sewaktu pengisian kemudian tutup kembali wadahnya. Lakukan pengukuran tegangan
breakdown. Save atau print hasil pengujian. Keluarkan isolasi cair yang sudah diisi kemudian
bersihkan wadahnya.Ulangi untuk beberapa skenario jarak elektroda.Matikan alat percobaan.
Syarat isolasi cair yang layak harus memenuhi syarat-syarat yang telah distandarisasi oleh
lembaga kelistrikan menurut IEC dan SPLN. Syarat isolasi minyak adalah minya harus jernih
(appearance) atau tidak memiliki endapan atau zat pengotor yang terkandung didalam minyak,
Massa jenis (density) untuk nilainya adalah 0,895gr/cm3 (harus dibawah massa jenis air) yang
dimana massa jenis Ketika suhu minyak pada suhu standar yaitu 20C, apabila masa jenis air lebih
rendah dibandingkan massa jenis minyak yang digunakan maka saat melakukan pengujian yang
terukur diantara elektroda terdapat pengaruh dari kontaminasi air karena massa jenis air lebih
ringan dari massa jenis minyak. Tegangan tembus (breakdown voltage), untuk isolasi yang baik
karena untuk isolasi baru nilai breakdown volatgenyanya 30 kV/2,5 mm sedangkan untuk isolasi
yang telah dilakukan purifikasi sebesar 50-70 kv/2,5mm. Viscositas kinematic (kinematic
viscosity) merupakan kekentalan dari minyak itu sendiri terhadap alur zat fluida yang dimana
untuk nilai viscositas dilakukan pada suhu standar sebesar 20C yang dimana menandakan semakin
rendah nilai viscositas isolasi minyak maka isolasi minyak semakin bagus karena untuk sirkulasi
yang baik pada kumparan dan belitan pada system trafo harus memiliki nilai kekentalan rendah
agar mudah untuk bersikulasi sehingga system pendingin trafo akan bekerja secara maksimal
sedangkan jika nilai viscositasnya tinggi maka menandakan adanya kontaminan dan juga untuk
bersikulasi diantara kumparan dan belitan trafo semakin susahsehingga yang semula isolasi
Pada praktikum modul kali ini juga di lakukakan di minggu pertama juga dengan empat modul
sekaligus. Dimana pada modul tiga ini memiliki judul yaitu PENGUJIAN TEGANGAN
TEMBUS KETIDAKMURNIAN ISOLASI CAIR.Dimana modull ini memiliki beberapa
tujuan antaralain yaitu Mengetahui teknik pembangkitan tegangan tinggi DC. Mengetahui
karakteristik kegagalan isolasi zat cair.Mengetahui pengaruh ketidakmurnian padat terhadap
tegangan gagal pada isolator zat cair. Pada umumnya pembangkitan tegangan tinggi searah
dilakukan dengan penyearahan tegangan tinggi bolak-balik melalui dioda Selenium, Germanium
dan Silizium. Dioda Selenium memiliki volume yang lebih besar, efisiensi yang rendah dan
kapasitas penyaluran arus yang rendah. Untuk mengukur tegangan arus searah yang tinggi
dibutuhkan pembagi tegangan. Alat ini digunakan pada modul ini adalah 1 set Oil Test DPA (OT).
Pada modul ini terdapat jenis jenis isolasi minyak yaitu Minyak Organik Kelompok
minyak organik meliputi minyak sayur, minyak damar, dan ester. Jenis minyak ini mulai banyak
dipakai sebagai bahan isolasi pada akhir abad ke-19, terlebih dengan semakin menipisnya
cadangan mineral tak terbaharukan dan masih kecilnya pemakaian minyak sintetik membuat
minyak organic mendapatkan perhatian lebih. Minyak Mineral Minyak mineral diketahui berisi
berbagai jenis molekul dan secara luas dapat digolongkan kedalam jenis yang mengandung
malam (paraffin) dengan rumus kimianya CnH2n+2, naphthenic (CnH2n), aromatis (CnHn ) atau
kelompok molekul tingkat menengah lainnya. Minyak Sintetis Minyak jenis ini merupakan hasil
pengembangan pada bidang industri kimia. Kelebihan utamanya adalah bersifat tidak mudah
terbakar. Contoh minyak sintetis diantaranya adalah askarel dan silikon.
Pada prinsipnya tegangan pada isolator merupakan suatu tarikan atau tekanan
(stress) yang harus dilawan oleh gaya dalam isolator itu sendiri agar supaya isolator tidak
gagal. Dalamstruktur molekul material isolasi, elektronelektron terikat erat pada molekulnya
dan ikatan ini mengadakan perlawanan terhadap tekanan yang disebabkan oleh adanya
tegangan. Bila ikatan ini putus pada suatu tempat maka sifat isolasi pada tempat itu hilang.
Bila pada bahan isolasi tersebut diberikan tegangan akan terjadi perpindahan elektron-
elektron dari suatu molekul ke molekul lainnya sehingga timbul arus konduksi atau arus
bocor. Karakteristik isolator akan berubah bila material tersebut kemasukan suatu
ketidakmurnian (impurity) seperti adanya arang atau kelembaban dalam isolasi yang dapat
menurunkan tegangan gagal. Kegagalan isolasi juga dapat diakibatkan oleh arustinggi yang
terusmenerus yang mengalir pada konduktor yang akan menimbulkan temperature konduktor
Mekanisme tegangan tembus isolasi cair yaitu pengaruh dari gelombang udara, molekul
air dan butiran zat padat. Pengaruh dari gelembung udara pada gambar geelmbung merah
diasumsikan sebagai gas sehingga dapat dihubungkan adanya pengaruh elektroda uji misalnya dari
elektroda uji terdapat rongga-rongga kecil yang dimana Ketika dilakukan pengujian muatan akan
keluar juga dari lubang-lubang kecil teesebut sehingga gelembung udara akan keluar dari rongga-
rongga tersebut akibatnya gelembung udaraakan dipengaruhi oleh aliran medan listrik dari
elektroda yang tidak terhubung sumber kesisi elektroda yang terhubung sumber. Anak panah
tersebut adalah arah aliran medan listrik sehingga karena nilai kekuatan dielektrik di udara lebih
kecil maka akan dipengaruhi oleh aliran medan lisrtrik . Aliran medan listrik tersebut akan
menyebabkan gelembung udara membentuk seperti suatu ikatan jembatan yang menyebabkan
tegangan tembus lebih cepat terjadi. Untuk molekul air yaitu air dapat dipengaruhi oleh adanya
kontaminan dari kandungan air itu sendiri dan juga molekul air dapat dihasilkan dari proses
penguapan minyak karena Ketika dilakukan pengujian tinggi memberikan tegangan yang sangat
tinggi yang dimana tegangan tinggi tersebut menyebabkan suhu minyak meningkat maka akan
timbul penguapan pada isolasi minyak tersebut. Penguapan tersebut akan menyebabkan timbulnya
molekul air pada isolasi minyak sehingga akan membentuk spetroid akibat dipengaruhi oleh aliran
medan listrik oleh elektroda yang terhubung ke sumber ke sisi elektroda yang tidak terhubung ke
sumber. Apabila molekul air tersebut jumlahnya melebihi dari celah elektroda ujinya maka akan
mempercepatterjadinya tegangan tembus sehingga nilai tegangan tembus yang terukur nanti pasti
akan lebih rendah karena ada pengaruh dari molekul air. Pengaruh butiran zat padat dapat
dihasilkan dari adanya korosit atau adanya permukaan elektroda yang korosis sehingga serbu-
serbuk korosis yang bersifat konduktor akan dipengaruhi oleh aliran medan listrik sehingga
menyebabkan kejadian tegangan tembus lebih cepat terjadi. Isolasi yang baik harus memiliki nilai
kekuatan dielektrik yang besar, semakin besar nilai kekuatan dielektrik suatu isolasi menandai
bahwa isolasi tersebut semakin bagus. Kekuatan dielektrik adalah ukuran kemampuan suatu
material untuk dapat menahan tegangan tinggi tanpa menimbulkan terjadinya tembus tegangan,
kekuatan dielektrik bergantung pada sifat atom dan molekul isolasi tersebut. Kekuatan dielektrik
dapat juga dikatakan sebagai perbandingan antara tegangan tertinggi atau kapasitas tegangan
Pada praktikum modul kali ini juga di lakukakan di minggu pertama juga dengan empat modul
sekaligus. Dimana pada modul tiga ini memiliki judul yaitu PENGARUH KONTAMINAN
PARTIKEL KONDUKTOR & H2O TERHADAP TEGANGAN TEMBUS ISOLASI
CAIR. Dimana modull ini memiliki beberapa tujuan antaralain yaitu Mengetahui pengaruh
kontaminan terhadap pengujian tegangan tembus isolasi cair.. Dioda Selenium memiliki volume
yang lebih besar, efisiensi yang rendah dan kapasitas penyaluran arus yang rendah. Untuk
mengukur tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan pembagi tegangan. Alat ini digunakan
pada modul ini adalah 1 set Oil test DPA (OT)
Pada modul ini terdapat jenis jenis isolasi minyak yaitu Minyak Organik Kelompok
minyak organik meliputi minyak sayur, minyak damar, dan ester. Jenis minyak ini mulai
banyak dipakai sebagai bahan isolasi pada akhir abad ke-19, terlebih dengan semakin
menipisnya cadangan mineral tak terbaharukan dan masih kecilnya pemakaian minyak
sintetik membuat minyak organic mendapatkan perhatian lebih. Minyak Mineral Minyak
mineral diketahui berisi berbagai jenis molekul dan secara luas dapat digolongkan kedalam
jenis yang mengandung malam (paraffin) dengan rumus kimianya CnH2n+2, naphthenic
(CnH2n), aromatis (CnHn ) atau kelompok molekul tingkat menengah lainnya. Minyak Sintetis
Minyak jenis ini merupakan hasil pengembangan pada bidang industri kimia. Kelebihan
utamanya adalah bersifat tidak mudah terbakar. Contoh minyak sintetis diantaranya adalah
askarel dan silikon.
Pada prinsipnya tegangan pada isolator merupakan suatu tarikan atau tekanan
(stress) yang harus dilawan oleh gaya dalam isolator itu sendiri agar supaya isolator tidak
gagal. Dalamstruktur molekul material isolasi, elektronelektron terikat erat pada molekulnya
dan ikatan ini mengadakan perlawanan terhadap tekanan yang disebabkan oleh adanya
tegangan. Bila ikatan ini putus pada suatu tempat maka sifat isolasi pada tempat itu hilang.
Bila pada bahan isolasi tersebut diberikan tegangan akan terjadi perpindahan elektron-
elektron dari suatu molekul ke molekul lainnya sehingga timbul arus konduksi atau arus
bocor. Karakteristik isolator akan berubah bila material tersebut kemasukan suatu
ketidakmurnian (impurity) seperti adanya arangatau kelembaban dalam isolasi yang dapat
menurunkan tegangan gagal. Kegagalan isolasi juga dapat diakibatkan oleh arustinggi yang
terusmenerus yang mengalir pada konduktor yang akan menimbulkan temperature
konduktor tersebut naik. Jika pemanasan ini terjadi kontinyu dan minyak isolasi tidak
Laboratorium Teknologi dan Peralatan TeganganTinggi
Institut Teknologi PLN
A. Sri Astuti Kusuma Putri
2018-11-002
bersirkulasi maka tekanan panas terus meningkat menuju titik nyala minyak isolasi tersebut.
Akibat lain dari kegagalan isolasi cair adalah adanya partial discharge yang terjadi pada
minyak isolasi pada bushing yang terus menerus dan penurunan daya isolasi akibat oleh
umur minyak isolasi tersebut akibatnya akan mengakibatkan dekomposisi.
Minyak-minyak isolasi berbasis minyak bumi telah minyak digunakan pada transformator
di berbagai belahan dunia. Hasil pemakaian minyak mineral yang sangat bagus, faktor
ketersediaan, dan biaya yang relatif murah menyebabkan minyak mineral menjadi pilihan utama
hingga saat ini. Untuk tempat – tempat yang rawan kebakaran, seperti instalasi minyak bumi,
instalasi kimia, dan kawasan minyak hunian yang padat, transformator umumnya menggunakan
minyak mineral temperatur tinggi (high temperature mineral oils). Minyak transformator
merupakan media isolasi dan pendingin pada transformator. Oleh karena itu, kemurnian dari
minyak transformator harus selalu diperhatikan. Ketidakmurnian dapat muncul dalam minyak
transformator baru akibat proses pembuatan atau selama proses penyimpanan maupun selama
pemakaian akibat pengaruh lingkungan, seperti uap air, gas, partikel padat dan lainlain. Di
samping itu temperatur minyak transformator harus selalu dijaga karena dapat menyebabkan
terjadinya pemuaian sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi akibat pertambahan
volume. Semua faktor tersebut merupakan penyebab timbulnya rugi-rugi dielektrik minyak
transformator yang dapat menyebabkan kekuatan dielektrik minyak transformator menjadi
berkurang. Kriteria pemilihan material tidak hanya ditentukan oleh nilai dan pemakaian semata
tetapi aspek lingkungan dan biaya siklus hidup total secara keseluruhan harus menjadi bagian
dari pertimbangan. Material yang akan digunakan sebagai minyak isolasi harus memenuhi
sejumlah syarat minimum yang berkenaan dengan kesehatan dan aspek lingkungan, misalnya
tidak beracun, biodegradable, diperoleh dari sumber terbarukan, dan memiliki resiko degradasi
yang kecil. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dilakukan penelitian terhadap minyak kelapa
murni sebagai objek penelitian karena minyak kelapa murni biaya produksinya murah dan mudah
dalam pengolahannya serta bahan dasarnya dapat diperbaharui. Pengujian yang dilakukan dilihat
dari beberapa parameter dan fenomena yang terjadi apabila dikontaminan dengan air begitupun
dengan minyak transformator ditinjau dari nilai tegangan tembus, viskositas, kadar air (water
content), dan angka kenetralan. Agar pembahasan penelitian ini tidak meluas, maka perlu adanya
batasan masalah sebagai berikut:
Praktikum kali ini modul VII yang dimana modul ini memiliki judul yaitu PENGUJIAN
TEGANGAN TEMBUS ARUS BOLAK-BALIK PADA ISOLATOR PADAT TUJUAN.
Dimana modul ini memiliki tujuan yaitu Mengetahui besarnya tegangan tembus atau kegagalan
isolasi pada isolator padat. Dan tujuan kedua dari modul ini yaitu Mengetahui tentang faktor
pengaruh terhadap kegagalan isolasi pada isolator padat.dan tujuan ketigadari praktikum kali ini
yaitu Mengetahui ketahanan Isolasi (pengujian withstand-test) dengan tegangan Distribusi
(20kV). Untuk melakukan praktikum kali ini kita membutuhkan beberapa alat percobaan, 1 unit
Power Supply Cable (PSC) 1 unit Control Unit (CU), 1 unit HV Test Transformer (TT), 1 unit
Current Limiting Resistance (CLR), 1 unit RC Divider (RCD), 1 unit High Voltage Divider
(HVD), 1 unit Floor Pedestal (FP), 2 unit Connecting Line (CL), 1 set Earth Cable (EC), 1 unit
Space Ball Current-Limiting Resistor (SB-CLR), 1 unit Manual Discharge Space Ball (SB), 2
unit Support Insulator (SI), 1 unit High Voltage Filter Capasitor (FC), Isolator Keramik, Isolator
Kaca,
Dimana pada praktikum kali ini membahas tentang Isolator jaringan tenaga listrik adalah
sebagai tempat untuk menompang kawat penghantar jaringan padatiang listrik yang berfungsi
sebagai pemisah secara elektris dari dua buah kawat atau lebih agar tidak terjadi leakage
current (kebocoran arus) atau flash over (loncatan bunga api)sehingga mengakibatkan
kerusakan pada sistem jaringan tenaga listrik tersebut. Adapun fungsi utama isolator
adalah untuk penyekat atau mengisolasi penghantar dengan tanah dan antara penghantar
dengan penghantar. Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat penghantar
dan atau gaya tarik penghantar dan untuk menjaga agar jarak penghantar tetap (tidak
berubah).
Selain membahas tentang isolasi jaringan Jenis-jenis isolator pada yaitu isolator piring yang
tersusun berantai merupakan kumpulan dari beberapa isolator piring yang disusun secara
berantai sehingga menjadi satu kesatuan isolator. Isolator rantai seperti biasanya diguakan
untuk menggantung penghantar transmisi tegangan tinggi pada menata-menara transmisi.
Keuntungan menggunakan isolasi rantai adalah biaya instalasoi isolator rantai cenderung
lebih murah dari isolator pin untuk system dengan tegangan lebih dari 33kV. Setiap unit
isolator piring dirancang untuk bekerja pada tegangan kerja sehingga dapat disusun agar
dapat mengisolir tegangan kerja. Jika salah satu isolator piring pada suatu renteng isolator
rantai rusak, maka kita hanya perlu mengganti isolator piring tersebut dengan isolator yang
baru.
Ketidakmurnian bahan isolasi akan menyebabkan kebocoran. Bahan tidak dapat mengkilap
sehingga air akan tetap tinggal padanya lalu menyebabkan penimbunan debu dan kotoran