Anda di halaman 1dari 15

KUBIKEL 20 KV

Peralatan di dalam Kubikel

 Pemutus Tegangan

Pemutus tenaga (PMT) adalah saklar yang digunakan untuk menghubungkan atau
memutuskan arus/daya listrik sesuai ratingnya. Pada saat terjadi pemutusan maka akan
terjadi busur api. Pemadam busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh
beberapa macam bahan seperti minyak, udara atau gas.

Berikut macam PMT :

1. Pemutus daya udara (air circuitbreaker)

Bentuknya runcing busur api akan timbul (meloncat) pada bagian runcing terlebih dulu
pada saat kontak-kontak terpisah, PMT jenis ini menggunakan metode yang paling
sederhana, yaitu memperpanjang lintasan arc. Karena efek pemanjangan lintasan ini
diharapkan arc dapat segera dipadamkan.

Gambar 2.16 ACB (Air CircuitBreaker)

Beberapa bentuk pemanjangan lintasan pada kontak PMT sebagai berikut :

1. Kontak sela tanduk

Pada PMT ini arc dihilangkan dengan memperpanjang lintasan arc hingga ujung terjauh
kontak. PMT jenis ini biasa digunakan ada instalasi listrik AC dan DC tegangan rendah
dengan arus pemutusan hingga ratusan
ampere.
Gambar 2.12 Air CB Kontak Sela Tanduk

2. Kontak Tabir Konduktor

Pada PMT ini, konduktor metal yang terletak di antara kontak memotong arc yang muncul
sehingga hasil pemotongan arc pada tiap tabir mengalami pemanjangan lintasan dan
pendinginan dan arc dapat segera dipadamkan. PMT jenis ini dapat digunakan hingga
tegangan beberapa ribu volt dan arus hingga beberapa ribu ampere.

Gamabar 2.13 Air CB Tabir Konduktor

3. Kontak Tabir Isolator

Pada PMT ini, tabir isolator yang terdapat di antara kontak membuat arc terpaksa
menelusuri permukaan tabir untuk bisamencapai kontak. PMT jenis ini dapat digunakan
hingga tegangan 10kV dan arus hingga 50kA
Gambar 2.14 CB Tabir Isolator

1. Pemutus daya minyak (Oil CircuitBreaker)

Prinsip kerjanya, kontak dipisahkan, busur api akan terjadi direndam dalam minyak, yang
berfungsi sebagai media pemutus buru listrik. Minyak yang di letakkan dalam tangki
sehingga dimensi pemutus tenaga minyak menjadi besar dan menimbulkan gelembung
gas yang menyelubungi busur api.

Gamabar 2.15 Oil CB

Kelemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat


pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan
arus yang cepat serta dimensi PMT yang terlalu besar.
Gamabar 2.16 OCB (Oil CircuitBreaker)

1. Pemutus daya udara tekan

Pemutus daya ini dirancang untuk mengatasi kelemahan pada pemutus daya minyak,
yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga
pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat.

Gambar 2.17 Air Blast (CB)

Saat busur api timbul, udara bertekanan tinggi ditiupkan untuk mendinginkan busur api
dan menyingkirkan partikel bermuatan dari sela kontak.

1. VCB (Vakum CircuitBreaker)VCB t Brker

 
Gambar 2.18 Kontak pemutus daya vakum.

Pada dasarnya kerja dari CB ini sama dengan jenis lainnya hanya ruang kontak Diana
terjadi busur api merupakan ruang hampa udara yang tinggi sehingga peralatan dari CB
jenis ini dilengkapi dengan seal penyekat udara
untuk mencegah kebocoran.

Gambar 2.19Vacum CB Rating 12-24 KV

 Pemisah (PMS)

Disconnectingswitch(DS) atau Pemisah (PMS) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik
yang berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat memutus dan menyambung rangkaian
dengan arus yang rendah (±5A), biasa dipakai ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.
PMS terletak di antara sumber tenaga listrik dan PMT serta di antara PMT dan beban.

Gambar 2.20 Diagram Sistem PMS

Keterangan

SP             = Saklar Pemutus

PD            = Pemutus Daya

SB             = Saklar Bumi

Mekanisme interlocking tersebut adalah :

1. PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.

2. Saklar pembumian  (EarthingSwitch)  dapat ditutup  hanya  ketika  PMS  dalam 


keadaan terbuka.

3. PMS dapat  ditutup  hanya  ketika  PMT  dan  ES terbuka.

4. PMT dapat  ditutup  hanya  ketika  PMS  dalam kondisi telah terbuka atau telah
tertutup.

 Tranformator Arus/CT

Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer (TET, TT dan TM) yang
berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi
besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan
proteksi.
1.                  Fungsi Trafo Arus

Fungsi dari trafo arus adalah:

 Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi
besaran sekunder untuk keperluan pengukuran sistem metering dan proteksi

 Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, sebagai pengamanan


terhadap manusia atau operator yang melakukan pengukuran.

 Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1 Amp dan 5 Amp

Secara fungsi trafo arus dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Trafo arus pengukuran

 Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada


daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% – 120% arus nominalnya tergantung
dari kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo
arus untuk proteksi.

 Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh-


meter, dan cosj

2. Trafo arus proteksi

 Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan
dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan tingkat
kejenuhan cukup tinggi.

 Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban
lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.
 Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik
saturasinya

 Trafo arus untuk pengukuran dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan
trafo arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang
lebih kecil.

2.                  Komponen Trafo Arus

1. Tipe cincin (ring / windowtype) dan Tipe cor-coran cast resin


(moundedcastresintype)

Gambar 2.22 CT tipe cincin

Gambar 2.23 Komponen CT tipe cicin

Keterangan:
Terminal utama (primary terminal)

Terminal sekunder (secondary terminal).

Kumparansekunder (secondary winding).

CT tipe cincin dan cor-coran cast resin biasanya digunakan pada kubikel penyulang
(tegangan 20 kV dan pemasangan indoor). Jenis isolasi pada CT cincin adalah Cast Resin

1. Tipe Tangki

Komponen Trafo arus tipe tangki

1. Bagian atas Trafo arus (transformator head).

2. Peredam perlawanan pemuaian minyak (oilresistantexpansionbellows).

3. Terminal utama (primary terminal).

4. Penjepit (clamps).

5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama


(coreandcoilassemblywithprimarywindingand main insulation).

6. Inti dengan kumparan sekunder (corewithsecondarywindings).

7. Tangki (tank).

8. Tempat terminal (terminal box).

9. Plat untuk pentanahan (earthingplate).


Jenis isolasi pada trafo arus tipe tangki adalah minyak. Trafo arus isolasi minyak banyak
digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya digunakan pada pasangan
di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo arus tipe bushing yang digunakan pada
pengukuran arus penghantar tegangan 70 kV, 150 kV dan 500 kV.

 Transformator Tegangan

Transformator  Tegangan  berfungsi mentransformasikan  dari tegangan tinggi ke


tegangan rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan
yang diukur atau proteksi dengan alat ukurnya atau proteksinya.

Gambar 2.25Trafo Tegangan (TP) pada kubikel

Contoh : (150.000/V3) / (100/V3) V, (20.000/V3) / (100/V3). 20.000/100 V

15.000/V3            = E1 Merupakan Tegangan Primer

100/V3                 = E2 Merupakan Tegangan Sekunder

E1/E2                   = N1/N2 = a

N1 > N2 (N1 jumlah lilitan primer, N2 jumlah lilitan sekunder)

a : Perbandingan transformasi merupakan nilai yang konstan

 Jenis – Jenis Trafo Tegangan

1. Dipasang antara fase dan fase

2. Dipasang antara fase dan tanah

3. Trafo tegangan dengan 3 lilitan, lilitan ke tiga untuk relai gangguan bumi
4. Trafo tegangan dengan 3 lilitan, lilitan ke dua untuk relai ke 1 dan meter, lilitan ke
tiga untuk relai ke dua

Tegangan Sekunder (Volt)

100 Atau 110

100/V3 Atau 110/V3

100/3 Atau 110/3

120 Atau 120/V3

 Peralatan Pengaman

 Sekering

Pada  kubikel  terdapat  suatu  sekering  tegangan menengah  yang  sering disebut 
sebagai  solefuse.Rating  tegangannya  bisa  mencapai  34  kV,dan mampu  bekerja  pada 
arus  31.5  kA.  Solefuse  ini digunakan  untuk
melindungi  trafo  tegangan  dari gangguan.
Gambar 2. 26Solefuse dalam melindungi trafo tegangan

 Rele Arus Lebih (OCR)

Rele  arus  lebih  adalah  suaturele  yang bekerjanya  didasarkan  adanya  kenaikan  arus 
yang melebihi suatu nilai pengamanan tertentu dan dalam waktu  tertentu,  sehingga 
rele  ini  dapat  dipakai sebagai pola pengamanan arus lebih.

Keutungan dan fungsi rele arus lebih:

 Sederhana dan murah

 Mudah menyetelnya

 Merupakan rele pengaman utama dan cadangan

 Mengamankan gangguan hubung pendek antara fasa maupun hubung  pendek 


satu  fasa  ke  tanah  dan dalam  beberapa  hal  dapat  digunakan  sebagai
pengaman beban lebih (overload).

 Pengamanan utama  pada  jaringan  distribusi  dan subtransmisi radial

 Pengaman cadanganuntuk  generator,  trafo  tenaga dan saluran transmisi.

 Sakelar Pembumian

Posisi  buka  atau  tutup dari ketiga pisau sakelar harus dapat diperiksa  melalui lubang
pengamatan yang terdapat pada PHB TM, sebagai alternatif pisau-pisau sakelar
pembumian dapat dipasang indikator untuk menentukan posisi buka atau tutup.

Indikator  tersebut  harus sesuai dengan posisi sebenarnya dari pisau-pisau sakelar
pembumian tersebut. Sakelar pembumian umumnya memiliki kapasitas penyambungan
5,8 kA.Sakelar pembumian harus dioperasikan
manual secara terpisah.
Gambar 2.27 Kubikel Single Line diagram penyulang

 Indikator Gangguan ke Bumi

Perlengkapan ini harus dipasang pada setiap penyulang kabel keluar an terdiri dari :

 Transformator Arus yang dipasang melingkari kabel.

 Satu kotak untuk rele, batere yang dapat dimuati kembali dan alat pemberi
muatan (Charger) yang dipasang pada dinding didalam gardu. Satu daya sebesar
220 Volt 50 Hz.

 Satu Indikator Luminous yang tahan cuaca dan dapat ditempatkan dibagian luar
bangunan pada dinding.

 Spesifikasi Indikator Hubung singkat dan Indikator gangguan ke bumi

1. Currentsensing : 3 Coretype C T or 3 SingleCore.

2. Kesalahan arus awal : 40, 80, 160 Ampere.

3. ResettingAutomaticWith LV SupplyRestoration.

4. Accuracy : ± 10 %.

 Sistem Interlock

Sistem  Interlock  pengaman  untuk  mencegah  kemungkinan  kesalahan atau kelalaian


operasi dari peralatan dan untuk menjamin
keselamatan operator.
Gambar 2.28 Sistem Interlock dan pengunci

1. Persyaratan Khusus

Gawai Interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang tinggi, tidak
dapat diganggu gugat dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi dari kontrol
mekanisnya.

1. Interlock Pintu

2. Pintu kubikel tidak dapat dibuka jika :

 Sakelar Utama (sakelar tegangan menengah) dalam keadaan

tertutup.

 Sakelar pembumian dalam keadaan terbuka.

2. Pintu kubikel tidak dapat ditutup jika sakelar pembumian dalam keadaan

3. Interlock Sakelar Utama

Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) harus tidak dapat dioperasikan jika :

 Pintu kubikel dalam keadaan terbuka

 Sakelar pembumian alam keadaan tertutup

1. Interlock Sakelar Pembumian

Sakelar Pembumian harus tidak dapat ditutup jika sakelar utama dalam keadaan
tertutup.
1. Penguncian

Perlengkapan Penguncian harus disediakan untuk :

1. Sakelar Pembumian pada posisi terbuka dan tertutup

2. Sakelar Utama atau Pemutus Tenaga pada posisi terbuka

3. Pintu kubikel

Anda mungkin juga menyukai