Anda di halaman 1dari 6

Hadits Mengonsumsi Makanan yang Halal

dan Bergizi
Puti Yasmin - detikFood Senin, 24 Feb 2020 15:00 WIB

Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar

Foto: iStock/China Daily

Jakarta - 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa mengingatkan agar umat Islam
mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi. Sebab makanan yang dikonsumsi
dapat mempengaruhi diterima atau tidaknya doa.

Baca juga: Asyik! Banyuwangi Punya Pecinan Street Food Halal


Makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai dengan syariat Islam. Tentu
saja selain halal, makanan juga harus bergizi, agar bermanfaat bagi tubuh dan juga
kesehatan.

Dikutip dari situs Islamic Council of Victoria, halal dalam bahasa Arab dijelaskan


sebagai sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai hukum. Bagi muslim, hukum
memakan makanan halal merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 172.

َ ‫ َتعْ ُب ُد‬ ُ‫ِإيَّاه‬ ‫ ُك ْن ُت ْم‬  ْ‫ِإن‬ ِ ‫هَّلِل‬ ‫ َوا ْش ُكرُوا‬ ‫ َر َز ْق َنا ُك ْم‬ ‫ َما‬ ‫ت‬
‫ون‬ َ ‫الَّذ‬ ‫َأ ُّي َها‬ ‫َيا‬
ِ ‫ َط ِّي َبا‬  ْ‫مِن‬ ‫ ُكلُوا‬ ‫آ َم ُنوا‬ ‫ِين‬

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kulu min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi
ing kuntum iyyāhu ta'budụn

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah."

Baca juga: Surat Al Maidah Ayat 3 Atur Makanan Halal dan Haram, Sup
Kelelawar Masuk yang Mana?

Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 168 agar
manusia tidak mengikuti langkah setan untuk mengonsumsi makanan yang
diharamkan. Sebab, Allah telah memberikan makanan yang halal dan lagi baik di bumi.

Arab:  ٌ‫م ُِّبيْن‬ ‫ َع ُد ٌّو‬ ‫لَ ُك ْم‬ ‫ ِا َّن ٗه‬ ‫ال َّشي ْٰط ۗ ِن‬ ‫ت‬ ُ ‫ ُخ‬ ‫ َت َّت ِبع ُْوا‬  ‫ َّۖواَل‬ ‫ َط ِّيبًا‬  ‫ َح ٰلاًل‬ ‫ض‬
ِ ‫ط ٰو‬ ِ ْ‫ااْل َر‬ ‫فِى‬ ‫ ِممَّا‬ ‫ ُكلُ ْوا‬  ُ‫ال َّناس‬ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها‬

Latin: yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-


syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn

Arab: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh
yang nyata bagimu.

Abu Huraira dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, menceritakan Sabda
Rasulullah SAW terkait akibat jika umat Islam mengkonsumsi makanan yang tidak
halal. Salah satunya adalah doa yang tak dikabulkan.
ِ  ‫ َرس ُْو ُل‬ ‫ َقا َل‬ :‫ َقا َل‬ ‫ َع ْن ُه‬ ‫ َت َعالَى‬ ُ‫هللا‬ ‫ َرضِ َي‬ ‫ه َُري َْر َة‬  ْ‫َأ ِبي‬  ْ‫َعن‬
:‫هللا‬
:‫ َف َقا َل‬ ‫المُرْ َسلِي َْن‬ ‫ ِب ِه‬ ‫َأ َم َر‬ ‫ ِب َما‬ ‫المُْؤ ِم ِني َْن‬ ‫َأ َم َر‬ ‫هللا‬
َ   َّ‫ َوِإن‬ ً ‫ َط ِّي َبا‬ َّ‫ِإال‬ ‫ َي ْق َب ُل‬ َ‫ال‬  ٌ‫ َطيِّب‬ ‫ َت َعالَى‬ ‫هللا‬
َ   َّ‫(ِإن‬
:‫ َو َقا َل‬ ، )51 ‫اآلية‬ :‫صالِحاً) (المؤمنون‬ َ  ‫ َواعْ َملُ ْوا‬ ‫ت‬ َّ  ‫م َِن‬ ‫ ُكلُ ْوا‬ ‫الرُّ ُس ُل‬ ‫َأ ُّي َها‬ ‫( َيا‬
ِ ‫الط ِّي َبا‬
ِ ‫ َط ِّي َبا‬  ْ‫مِن‬ ‫ ُكلُ ْوا‬ ‫آ َم ُن ْوا‬ ‫الَّ ِذي َْن‬ ‫َأ ُّي َها‬ ‫( َيا‬
)‫ َر َز ْق َنا ُك ْم‬ ‫ َما‬ ‫ت‬
‫ َح َر‬ ‫ َو َم ْش َر ُب ُه‬ ،‫ َح َرا ٌم‬ ‫ َو َم ْط َع ُم ُه‬ ، ِّ‫ َرب‬ ‫ َيا‬  ِّ‫ َرب‬ ‫ َيا‬ :‫ال َّس َما ِء‬ ‫ِإلَى‬ ‫ َي َد ْي ِه‬ ‫ َي ُم ُّد‬ ‫َأ ْغ َب َر‬ ‫ث‬ َ ‫َأ ْش َع‬ ‫ال َّس َف َر‬ ‫يُطِ ْي ُل‬ ‫الرَّ ُج َل‬ ‫ َذ َك َر‬ ‫ث َّم‬،)
ُ 172 ‫اآلية‬ :‫(البقرة‬
)‫ل َِذل َِك‬  ُ‫يُسْ َت َجاب‬ ‫ َفَأ َّنى‬ ‫الح َر ِام‬ َ ‫ ِب‬ ‫ي‬ َ ‫ َو ُغ ِّذ‬ ‫ َح َرا ٌم‬ ‫ َو َم ْل َب ُس ُه‬ ،‫ا ٌم‬

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya
Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah SWT
telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan
pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Wahai para rasul,
makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih." (Al-Mu'minun;
51). Dan Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari
rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian." (al-Baqarah: 172).
Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan
panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya
ke langit seraya berdoa: "Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku," namun makanannya haram,
minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram,
lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR Muslim).

Masihkah kita akan mengkonsumsi makanan tidak halal, jika akibatnya adalah doa
yang tak dikabulkan?

https://food.detik.com/info-halal/d-4911837/hadits-mengonsumsi-makanan-yang-halal-dan-bergizi
Hadits Tentang Makanan yang Halal dan Baik Bacaanmadani 12:38:00 AM
Bacaan Islami , Hadits 0 Comments Keterangan Hadits Tentang Makanan yang
Halal dan Baik. Hadits Ke 1. ‫ال َأاَل‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ِ ‫ب ع َْن َرسُو ِل هَّللا‬ َ ‫ع َْن ْال ِم ْقد َِام ْب ِن َم ْع ِدي َك ِر‬
َ ‫اع َواَل ْال ِح َما ُر اَأْل ْهلِ ُّي َواَل اللُّقَطَةُ ِم ْن َما ِل ُم َعاهَ ٍد ِإاَّل َأ ْن يَ ْستَ ْغنِ َي َع ْنهَا َوَأيُّ َما َرج ٍُل‬
َ‫ضاف‬ ٍ ‫اَل يَ ِحلُّ ُذو نَا‬
ِ َ‫ب ِم ْن ال ِّسب‬
ُ‫ قَوْ ًما فَلَ ْم يَ ْقرُوهُ فَِإ َّن لَهُ َأ ْن يُ ْعقِبَهُ ْم بِ ِم ْث ِل قِ َراه‬Dari al-Miqdam bin Ma’di karib dari Rasulullah
Saw, beliau bersabda: “Ketahuilah, tidak halal hewan buas yang memiliki taring,
keledai jinak, barang temuan dari harta orang kafir Mu’ahad (yang menjalin
perjanjian dengan negara Islam) kecuali ia tidak membutuhkannya. Dan siapapun
laki-laki yang bertamu kepada suatu kaum dan mereka tidak menjamunya, maka
baginya untuk menuntut ganti yang seperti jamuan untuknya.” (HR. Abu Dawud).
Penjelasan Hadits. Hadits tersebut menjelaskan mengenai salah satu ciri atau
karakteristik hewan yang tidak halal untuk dikonsumsi yakni hewan buas yang
bertaring. Selain itu Rasulullah Saw juga menyebutkan secara spesifik yang
diharamkan Allah Swt yakni keledai jinak, barang temuan dari orang kafir
mu‘ahad. Imam Ibnu ‘abdil Barr dalam at-Tamhid dan Ibnu Qayyim al-Jauziyah
dalam I’lamul Muwaqqi’in kemudian merinci ketentuan tersebut. Menurut kedua
ulama tersebut, binatang haram yang dimaksudkan Rasulullah Saw termasuk
dalam istilah zinab. Ini adalah binatang yang memiliki taring atau kuku tajam
untuk melawan manusia. Termasuk di dalamnya serigala, singa, macan tutul,
harimau, beruang, kera dan sejenisnya. ‘’Semua itu haram dimakan,’’ papar kedua
ulama. Imam Ibnu ‘Abdil Barr menambahkan beberapa jenis hewan yang termasuk
pada kriteria ini, yakni gajah dan anjing. Ulama ini bahkan tidak sekadar melarang
untuk mengonsumsi, melainkan juga menganjurkan agar tidak memperjualbelikan
daging hewan itu sebab tidak ada manfaatnya. Siba’ adalah istilah lain untuk
binatang yang menangkap binatang lain untuk dimakan dengan bengis.
Cendekiawan Muslim Syekh Dr. Yusuf al-Qardawi menggolongkannya dalam
khabais, yakni semua yang dianggap kotor, menjijikkan dan berbahaya oleh
perasaan manusia secara umum, kendati beberapa prinsip mungkin berpendapat
lain. Dengan demikian, apapun yang berkaitan dengan binatang ini hukumnya
haram, tidak terkecuali hewan yang diterkam binatang buas dan telah dimakan
sebagian dagingnya. Menurut Syekh Dr. Yusuf al-Qardawi, tidak boleh
dikonsumsi meski darahnya mengalir dan bagian lehernya yang terkena. Akan
tetapi tidak bisa dipungkiri, saat ini di sebagian masyarakat masih menyimpan
kepercayaan bahwa daging hewan buas mengandung khasiat bagi kesehatan.
Jadilah, beberapa jenis hewan buas dan bertaring justru menjadi konsumsi favorit.
Anggapan itu tentu masih bisa diperdebatkan kebenarannya. Sebaliknya,
berdasarkan penelitian medis, hewan-hewan ini memiliki penyakit yang sifatnya
zoonosis (yang dapat menular kepada manusia), yakni rabies. Menilik alasan
tersebut, Islam pun melarang umat untuk mengonsumsi hewan buas dan bertaring
tadi. Hadits ke 2. Anda belum mahir membaca Qur'an? Ingin Segera Bisa? Klik
disini Sekarang! ‫لَّ َم يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإ َّن هَّللا َ طَيِّبٌ اَل‬ƒ‫ ِه َو َس‬ƒْ‫لَّى هَّللا ُ َعلَي‬ƒ‫ص‬
َ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫وا‬ƒƒُ‫ت َوا ْع َمل‬ِ ‫وا ِم ْن الطَّيِّبَا‬ƒƒُ‫ ُل ُكل‬ƒ‫لِينَ قَا َل { يَا َأيُّهَا الرُّ ُس‬ƒ‫ ِه ْال ُمرْ َس‬ƒِ‫مَر ب‬
َ ‫ِّب ِإ َّن هَّللا َ َأ َم َر ْال ُمْؤ ِمنِينَ بِ َما َأ‬
َ ‫يَ ْقبَ ُل ِإاَّل الطَّي‬
َ ƒ‫قَال ثُ َّم َذكَ َر ال َّر ُج‬
‫ل‬ƒ َ } ‫ت مَا َر َز ْقنَا ُك ْم‬ ِ ‫صالِحًا ِإنِّي بِ َما تَ ْع َملُونَ َعلِي ٌم } َوقَا َل { يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا‬ َ
‫ َربُهُ حَ َرا ٌم‬ƒ‫حَرا ٌم َو َم ْش‬َ ُ‫ه‬ƒ‫حَرا ٌم َو َم ْلبَ ُس‬ ْ ‫ َما ِء يَا َربِّ يَا َربِّ َو َم‬ƒ‫الس‬
َ ُ‫ ه‬ƒ‫ط َع ُم‬ َّ ‫ ِه ِإلَى‬ƒ‫ث َأ ْغبَ َر يَ ُم ُّد يَ َد ْي‬
َ ‫ي ُِطي ُل ال َّسفَ َر َأ ْش َع‬
‫ك‬ َ ِ‫ام فََأنَّى يُ ْست ََجابُ لِ َذل‬ƒِ ‫ي بِ ْال َح َر‬
َ ‫ َو ُغ ِّذ‬Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda:
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima
yang baik, sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang
diperintahkan kepada para rasul," Dia berfirman: “Wahai para rasul, Makanlah dari
yang baik-baik dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang
kalian lakukan.” Dia juga berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah
yang baik-baik dari rezeki yang Ku berikan padamu.” Lalu beliau menyebutkan
tentang orang yang memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan
berdebu, ia membentangkan tangannya ke langit sam-bil berdo’a; “Ya Rabb, ya
Rabbi,” sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan
diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan do’anya?” (HR. ad-
Darimi). Penjelasan Hadits. Hadits tersebut menjelaskan bahwa salah satu kriteria
sesuatu dikategorikan halal adalah sesuatu tersebut baik. Mengkonsumsi dan
menggunakan barang-barang yang baik dan halal adalah penyebab dikabulkannya
keinginan-keinginan kita dan diangkatnya amalan-amalan kita, sebab Allah Swt
selamanya tidak akan menyatukan yang baik dan yang jelek, walaupun kebanyakan
manusia lebih cenderung kepada yang jelek-jelek. Allah Swt berfirman: ‫قُل اَّل يَ ْست َِوى‬
ِ ‫يث َوٱلطَّيِّبُ َولَوْ َأ ْع َجبَكَ َك ْث َرةُ ْٱلخَ بِي‬
‫ث‬ ُ ِ‫" ْٱلخَ ب‬Katakanlah, tidak sama yang jelek dan yang baik
itu, walaupun banyaknya yang jelek itu menarik hatimu." (QS. al-Ma’idah : 100).
Allah Swt hanya akan menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa saja,
sebagaimana dalam firman-Nya, َ‫“ ِإنَّ َما يَتَقَبَّ ُل ٱهَّلل ُ ِمنَ ْٱل ُمتَّقِين‬Sesungguhnya Allah hanya
menerima dari orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Ma’idah: 27). Imam Aḥmad
ditanya tentang makna yang bertakwa di sini, beliau menjawab, “Mereka adalah
orang yang menjaga segala perkara, sehingga tidak masuk ke dalam perkara yang
tidak halal.” (Jami’ al-’Ulum wal Hikam: 134). Demikianlah sahabat bacaan
madani ulasan tentang hadits makanan yang halal dan baik. Sumber Buku Al
Qur'an Hadits Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015.
Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/03/hadits-tentang-makanan-


yang-halal-dan.html
Terima kasih sudah berkunjung.

https://www.bacaanmadani.com/2018/03/hadits-tentang-makanan-yang-halal-dan.html

Anda mungkin juga menyukai