Anda di halaman 1dari 41

PROGRAM PENGENDALIAN

RESISTENSI ANTIBIOTIK
RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG
2017
Strategi Pengendalian Resistensi
Antimikroba
2 Kegiatan utama pengendalian mikroba
resisten:
• Penerapan penggunaan antibiotik secara
bijak (prudent use of antibiotics)
• Penerapan prinsip pencegahan penyebaran
mikroba resisten melalui kewaspadaan
standar
Penggunaan Antibiotik secara Bijak
• Pemberian antibiotik disertai upaya menemukan
– penyebab infeksi (ada pemeriksaan mikrobiologi), dan
– Pola kepekaannya

• Antibiotik empiris Ok untuk Pemeriksaan


keadaan tertentu
antibiotik

streamlining / de-eskalasi
• Adanya kebijakan pembatasan antibiotik
– Antibiotik non-restricted
– Antibiotik restricted/reserved
• Untuk menjamin berlangsungnya pelaksanaan
penggunaan penggunaan antibiotik secara
bijak di Rumah Sakit....

Tim Pelaksana Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba (PPRA)
Tim PPRA
• Bertanggung jawab langsung kepada Direktur RS
• Keanggotaan, paling sedikit terdiri dari unsur:
1. Klinisi perwakilan KSM
2. Keperawatan
3. Instalasi Farmasi
4. Laboratorium mikrobiologi klinik
5. Komite/Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
6. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)
TUGAS MASING-MASING
UNIT/UNSUR TIM PPRA
KSM
a. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik
secara bijak
b. Melakukan koordinasi PPRA di KSM
c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan
panduan penggunaan antibiotik di KSM
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik
bersama tim.
Keperawatan
a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam
upaya mencegah penyebaran mikroba
resisten
b. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik
yang benar
c. Terlibat dalam pengambilan spesimen
mikrobiologi secara teknik aseptik
Instalasi Farmasi
a. Mengelola serta menjamin mutu dan
ketersediaan antibiotik yang tercantum dalam
formularium.
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta
terlibat dalam tata laksana pasien infeksi,
melalui:
• pengkajian resep
• pengendalian dan monitoring penggunaan antibiotik
• Visite ke bangsal pasien bersama tim
c. Memberikan informasi dan edukasi tentang
penggunaan antibiotik yang tepat dan benar.
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik
bersama tim
Laboratorium Mikrobiologi Klinik
a. Melakukan pelayanan pemeriksaan
mikrobiologi
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi
serta terlibat dalam tata laksana pasien
infeksi melalui visite ke bangsal pasien
bersama tim
c. Memberikan informasi pola mikroba dan
pola resistensi secara berkala setiap tahun.
Komite PPI
a. Penerapan kewaspadaan standar
b. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan
mikroba multiresisten
c. Cohorting/isolasi bagi pasien yang
disebabkan mikroba multiresisten
d. Menyusun pedoman penanganan KLB
mikroba multiresisten
Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)
a. Menyusun kebijakan dan panduan
penggunaan antibiotik di RS
b. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik
terhadap kebijakan dan panduan di RS
c. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik
bersama tim
Tugas Pokok Tim PPRA
1. *Menyusun kebijakan tentang
pengendalian resistensi antimikroba
2. *Menyusun kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik RS
3. *Melaksanakan program pengendalian
resistensi antimikroba di RS
4. *Mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan resistensi antimikroba di RS
5. Menyelenggarakan forum kajian kasus
pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi
Lanjutan........... Tugas Pokok Tim PPRA
6. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik
7. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab
infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik
8. Menyebarluaskan serta meningkatkan
pemahaman dan kesadaran tentang prinsip
pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan
antibiotik secara bijak, dan ketaatan terhadap
pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan
diklat.
9. Mengembangkan penelitian di bidang
pengendalian resistensi antimikroba
10. Melaporkan pelaksanaan PPRA kepada Direktur
TAHAPAN PELAKSANAAN PPRA
1. Tahap Persiapan
a. Identifikasi kesiapan infrastruktur RS
• Keberadaan dan fungsi infrastruktur
• Kelengkapan fasilitas dan sarana penunjang
b. Identifikasi keberadaan dan/atau
penyusunan kebijakan dan
pedoman/panduan:
1) Panduan praktek klinik penyakit infeksi
2) Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi
3) Panduan pengelolaan spesimen mikrobiologi
4) Panduan pemeriksaan dan pelaporan hasil mikrobiologi
5) Panduan PPI
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peningkatan pemahaman
1) Sosialisasi PPRA
2) Sosialisasi dan pemberlakuan
pedoman/panduan penggunaan antibiotik
b. Menetapkan pilot project pelaksanaan PPRA
1) Pemilihan KSM/bagian untuk pilot project
2) Penunjukkan penanggung jawab dan tim pelaksana pilot
project
3) Pembuatan rencana kegiatan PPRA 1 tahun
Lanjutan.................... 2. Tahap Pelaksanaan
c. Pelaksanaan pilot project PPRA
1) KSM yang ditunjuk menetapkan Panduan Penggunaan
Antibiotik (PPAb) dan algoritme penanganan penyakit
infeksi yang akan digunakan
2) Sosialisasi PPAb dalam pelatihan
3) Mengadakan forum kajian kasus terintegrasi
jika ditemukan kasus infeksi sulit/kompleks
4) Melakukan pengumpulan data dasar kasus dan
dicatat dalam form pengumpul data
Lanjutan.................... 2. Tahap Pelaksanaan
5) Pengolahan dan analisis data:
 Pola penggunaan antibiotik
 Kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik
 Pola mikroba
 Pola resistensi
6) Presentasi data hasil pilot project
7) Revisi panduan penggunaan antibiotik berdasarkan hasil penerapan
PPRA
e. Laporan kepada pimpinan RS untuk revisi
kebijakan/pedoman/panduan dan rekomendasi perluasan
penerapan PPRA
f. Mengajukan rencana kegiatan dan anggaran tahunan
PPRA kepada pimpinan RS
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai