Anda di halaman 1dari 2

Nama : Krisdian Tata Syamwalid

NIM : 210910301030
Matkul : Teori Ilmu Kesejahteraan Sosial (D3)

Resume Materi “Social work through the looking glass”

Munculnya Kelas Intelektual Profesional

Munculnya kelas ini ditandai dengan sumber pendapatan yang tidak dikenakan
potongan atau uang pajak, yaitu kelas intelektual professional seperti dokter, pengacara,
pegawai negeri, insinyur, ilmuwan, pekerja sosial, guru, dan pemikir profesional. Hal ini
menyebabkan mereka mempunyai sebuah kebebasan dalam pembuatan keputusan
berdasarkan keahlian daripada keuntungan pribadi mereka. Demikianlah pada akhirnya pada
professional ini melegistimasi status dan kekuasaan mereka melalui serangkaian latihan dan
kualifikasi yang ketat. Hal ini seperti profesi pekerja sosial, dimana Pekerja sosial tetap bebas
dari kepentingan uang dalam hasil pekerjaan mereka, aktivitas mereka didukung oleh basis
pengetahuan dalam ilmu sosial, keahlian mereka dalam membantu orang lain untuk
menyelesaikan masalah dan dilema sosial, mereka diakui sebagai nilai bagi masyarakat, dan
kualifikasi didasarkan pada penilaian objektif atas kemampuan, ketekunan, dan keahlian.

Masyarakat Organisasi Amal

Didirikan pada tahun 1869, Society for Organizing Charitable Relief and Repressing
Mendicity mengadakan pertemuan pertamanya pada bulan Maret 1870. Hal ini lah yang
melahirkan Gerakan yang lebih baik yang bernama Charity Organization Society (COS) pada
akhir abad-19, untuk menjamin kesejahteraan kaum miskin. Hal ini merupakan tangapan atas
gagalnya ekonomi pasar mewujudkan cita-cita kesejahteraan dan keharmonisan masyarakat.
Gerakan ini berkembang menjadi sistematik melalui prosedur ilmiah dan profesionalitas
pekerja sosial, dimana yang awalnya hanya memberi secara sukarela, namun berkembang
menjadi permodalan yang dibimbing sehingga mempunyai dampak berkepanjangan untuk
penerima manfaat. Hal ini terbukti dengan terbentuknya 23 badan amal, kunjungan dari
rumah ke rumah, dan termasuk enam makalah publikasi yang berisi peraturan, formulir dan
pernyataan prinsip-prinsip (Woodroofe, 1966:42).

Dari hal ini juga memunculkan peran-peran dari pekerja sosial itu sendiri. Pekerja
sosial juga bertindak sebagai perantara. Mereka diharapkan memiliki pengetahuan tentang
sumber amal lokal dan batas-batas kelayakan mereka, bersama dengan kebijakan dan praktik
pengusaha lokal dan wali. Dukungan 'moral' juga diberikan kepada penerima manfaat melalui
perngembangan hubungan yang menguntungkan dan positif. Hal-hal ini terus berkembang,
tidak hanya berpusat pada mengatasi kemiskinan, namun juga mengenai masalah keluarga,
personal psikis, dan bahkan berusaha menciptakan sistem yang lebih besar melalui hubungan
dengan negara yang menghasilkan kebijakan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai