Askep KGD Fraktur
Askep KGD Fraktur
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
1. Identitas Klien
Nama : Nn.DW
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Payakumbuh
Warna Triage : Merah
2. Alasan Masuk
Klien datang ke IGD RSUD dr. Adnaan WD pada tanggal 14 Januari 2022
pukul 10.00 Wib dengan diantar ambulance. Klien datang dalam kondisi
sadar setelah mengalami kecelakaan lalu lintas terjatuh dari sepeda motor
akibat menabrak mobil dari belakang, Pasien kecelakaan pukul 09.00 Wib,
riwayat muntah darah (-), keluar darah dari hidung (-), klien mengalami
keluhan kaki patah sebelah kanan dan luka di bagain kaki tersebut.
3. Pengkajian
a. Initial Survey
A (alertness) :-
V (verbal) :+
P (pain) :-
U (unrespons) :-
4) DISABILITY
a) Pemeriksaan Neurologis
GCS : E4 V5 M5
Reflex Fisiologis :+
Reflex Patologis :-
Kekuatan Otot : 5555 5555
1111 1111
b) Masalah Keperawatan :
Gangguan mobilitas fisik
c) Intervensi/Implementasi
- Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Memfasilitasi melakukan mobilisasi fisik jika perlu
- Melibatkan keluarga untuk membantu meningkatkan
ambulasi
- Membantu pasien dalam pemenuhan ADL
d) Evaluasi
S : Pasien mengatakan sangat nyeri pada kedua kakinya
O : pasien tampak kesulitan bergerak, pergerakan ekstremitas
terbatas
A : Gangguan mobilitas fisik
P : Lakukan intervensi dengan mempertahankan imobilisasi
pada bagian yang fraktur, kolaborasi pemasangan skin
traksi untuk mempertahankan imobilisasi. Libatkan
keluarga dalam pemenuhan ambulasi dan ADL pasien.
5) EXPOSURE
Terdapat close fraktur pada kaki kanan. Keadaan emosional
pasien tampak meringis dan gelisah.
Telinga :
Posisi daun telinga simetris, tidak ada lesi, tampak sedikit serumen ,
tidak ada pengeluaran darah atau cairan, canalis bersih, pendengaran
baik, tidak memakai alat bantu pendengaran.
Hidung :
Tulang hidung simetris kanan dan kiri, posisi septum nasi tegak di
tengah, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya sumbatan,
tidak ada pernafasan cuping hidung. Tidak terdapat laserasi pada nasal,
pedarahan (-)
Mulut dan Gigi :
Gigi bersih, karies gigi (-), peradangan (-), pada pemeriksaan bibir,
Keadaan gusi dan gigi bersih, lidah bersih dan pada orofaring tidak
terdapat peradangan dan pembesaran tonsil.
Wajah :
Wajah tidak tampak hematoma, tampak laserasi pada sisi kiri wajah,
nyeri tekan (+) warna kulit sawo matang, tidak ikterik
Leher :
Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada
penyimpangan. Tiroid tidak ada pembesaran. Pasien dapat berbicara,
vena jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis
teraba.
b. Dada/thoraks
- Paru-paru
Inspeksi :Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan
bentuk, tidak terdapat jejas, tidak terdapat penggunaan alat bantu
pernafasan.Irama pernafasan normal dengan frekuensi 20 x/menit.
Palpasi :Simetris, Tidak ada nyeri tekan, retraksi
dingding dada (-)
Perkusi :Sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi nafas vesikuler
- Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 Lup, S2 Dup, tidak ada suara tambahan.
c. Abdomen
Inspeksi :Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan,
tidak tampak adanya trauma.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa
tidak ada, tanda ascites tidak ada
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (10 x/menit)
d. Pelvis
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Perineum dan Rektum :Tidak terkaji
f. Genetalia :Tidak terpasang kateter
g. Ekstremitas :
Status Sirkulasi : Nadi radialis teraba 98x/menit, CRT <2
detik, akral hangat
Keadaan Injury : tampak bengkak pada kaki pasien yang
mengalami fraktur
h. Neurologis
Fungsi Sensorik : Baik
Fungsi Motorik : Baik
1. Hasil Laboratorium : Tidak ada
2. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan X-ray / Rontgen di RS Kasih Ibu Saba pada tanggal 14
Januari 2022
Hasil : Tampak gambaran fraktur femur.
b. Pemeriksaan CT Scan kepala
Klinis : -
Kesan : -
Tak tampak tanda-tanda perdarahan intra cranial
Pneumoorbita kanan dan kiri
Basis crania tak tampak tanda-tanda fraktur
SCALP tak tampak kelainan
3. Terapi Dokter
- IVFD RL 20 tpm ( IV)
- Paracetamol 500mg @6jam (IO)
- Ceftriaxone 1gram @12jam (IV)
- Omeprazol 40mg @12jam (IV)
- Ketorolac 80mg (IV) kalau perlu
- Imobilisasi dengan skin traksi 5 kg pada kedua kaki pasien.
- Rencana ORIF PS
ANALISIS DATA
1111 1111
Risiko Syok
PERENCANAAN
Tujuan dan Kriteria
Diagnosa Keperawatan Intervensi
No Hasil
(SDKI) (SIKI)
(SLKI)
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
keperawatan selama 1 x 6 Observasi
jam diharapkan nyeri Identifikasi lokasi,
akut berkurang dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
Tingkat Nyeri intensitas nyeri
Keluhan nyeri Identifikasi skala
menurun nyeri
Meringis menurun Identifikasi respon
Sikap protektif nyeri non verbal
menurun Identifikasi faktor
Gelisah menurun yang memperberat
Kesulitan tidur dan memperingan
menurun nyeri
Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis : TENS,
hypnosis, akupresure,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat atau dingin,
terapi bermain)
Kontrol lingkungn
yang memperberat
rasa nyeri (mis : suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakaologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Memberikan analgetik
jika perlu
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan
ambulasi dini
Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis,
berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian IV, jika
perlu
IMPLEMENTASI
Tgl/ Jam DX Implementasi Respon Paraf
Jum’at, 14 1,3 - Mengkaji KU pasien DS:
Januari memonitoring TTV pasien Pasien mengatakan merasa nyeri
2022 - Mengkaji karakteristik nyeri pada kedua kaki, nyeri akibat close
Pukul pasien dan mempertahankan fraktur, kualitas nyeri seperti
10.10 Wib imobilisasi pada kaki pasien tertusuk-tusuk, regio femur dekstra
- Memberikan pasien dan sinistra, skala nyeri 6, nyeri
Oksigen 3 lpm terus menerus
DO:
Pasien mengalami close fraktur.
pasien tampak gelisah dan
kesakitan, pasien tampak kesulitan
menggerakan kakinya
5555 5555
1111 1111
TD : 100/60mmHg, HR 98x/menit,
RR 20x/menit, Suhu 370C, SpO2
98%
EVALUASI
No
Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx.
1 Jum’at, 14 S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri namun sudah
Januari 2022 berkurang dengan skala 3 (0-10), nyeri masih terasa
Pukul 17.00 pada kedua kakinya, nyeri seperti ditusuk tusuk dan
wib tidak menjalar, nyeri dirasakan terus menerus dan
semakin bertambah jika digerakkan
O : Pasien tampak tenang, meringis menurun, gelisah
sudah menurun. TD : 110/70 mmHg , HR : 85x/menit ,
RR : 20 x/menit , S : 36,5º C.
A: Nyeri Akut
P : Lanjutkan intervensi: Kaji tingkat nyeri, monitor TTV,
observasi KU dan keluhan pasien, mempertahankan
imobilisasi pada area fraktur, anjurkan relaksasi nafas
dalam saat nyeri, kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu.
2 Jum’at, 14 S : pasien mengeluh lemas dan nyeri.
Januari 2022 O : Pasien tampak tenang, pucat (-), kesadaran pasien
Pukul 17.00 compos mentis GCS 14, reflek pupil (+). intake cairan
wib meningkat, pengeluaran urine (+), turgor kulit baik,
perdarahan tidak ada, TD : 110/70 mmHg , HR :
85x/menit , RR : 20 x/menit , S : 36,5º C, Spo2 99%,
CRT <2detik
A: Risiko Syok
P : Lanjutkan intervensi: monitor TTV, monitoring status
oksigenasi dan vital sign pasien, monitoring tingkat
kesadaran pasien, observasi tanda-tanda syok,
pertahankan intake cairan pasien.
3 Jum’at, 14 S:pasien mengatakan nyeri pada kakinya saat mencoba
Januari 2022 digerakkan.
Pukul 17.00 O:Pasien tampak bedrest, posisi pasien tidur terlentang,
wita pasien masih tampak lemah, terpasang skin traksi 5 kg
pada kedua kaki pasien.kekuatan otot
5555 5555
1111 1111