Analisis Dan Pelaporan PKP Puskesmas Ukm
Analisis Dan Pelaporan PKP Puskesmas Ukm
PENDAHULUAN
Hasil Kinerja Puskesmas Muaro Putuih Tahun 2022 berdasarkan data Bulan
Januari sampai dengan Desember Tahun 2022 dapat kami sajikan sebagai berikut
ini:
JENIS TARGET
NO PENCAPAIAN KESENJANGAN MASALAH
KEGIATAN (%)
Penyuluhann Penyuluhan
12,6 tidak
Kesehatan
1. 100 87,94 terlaksana
dalam
Gedung sesuai dengan
jadwal
Penyuluhan
Penyuluhann tidak
Kesehatan 100 94 6 terlaksana
Luar Gedung sesuai dengan
jadwal
Posyandu
2. 100 100 0
Aktif
Pembinaan Tidak ada
3 100 90 10
Posyandu masalah
Perilaku Banyaknya
Hidup bersih masyarakat
4 100 84,00 16
dan sehat yang merokok
(PHBS)
Implementasi
5 100 100 0
KAP
Pelatihan
Orientasi
6 100 100 0
Kader
( Stunting )
Cakupan
7 80 99,8 +19,8
D/S
Cakupan
Tidak ada
8 Pembinaan 100 83,3 16,7
masalah
Ke Sekolah
Skrining
Tidak ada
9 Murid 100 92,19 7,81
masalah
Sekolah
Cakupan
PEMBINAAN
10 KE 100 100 0
SEKOLAH
4x/Tahun
Cakupan
UKS Strata
11 65 65 0
Optimal
Parimurna
12 PKPR 18 18 0
JENIS TARGET
NO PENCAPAIAN KESENJANGAN MASALAH
KEGIATAN (%)
Penyehatan
1. air dan 80 86,94 Tidak ada
lingkungan masalah
Pelayanan
Kesling
Banyaknya
Hygine dan
TPM yang tidak
2. Sanitasi 85 67,86
memenuhi
Tempat
syarat
Pengelolaan
Makanan
Penyehatan Tidak ada
3. 80 87,17
air minum masalah
Sanitasi
Dasar dan
Tidak ada
4. Rumah 80 88,62
masalah
Sehat
Pelayanan
Kesling
Hygine dan
5. Sanitasi 85 78,46 Tidak ada
Tempat masalah
tempat
Umum
6. 85 87,50 Tidak ada
Demo CTPS
masalah
7 Penyehatan 85 85,71 Tidak ada
air bersih masalah
JENIS TARGET
NO PENCAPAIAN KESENJANGAN MASALAH
KEGIATAN (%)
Cakupan
102,5
Kunjungan Tidak ada
1. 100
bumil K1 masalah
Cakupan
10 Kunjungan 100 48 Sasaran tidak
ada
anak apras
Cakupan
kasus TB
BTA (+) yang
9. dapat 100 83,33
pengobatan
Jumlah KK Yang
1
Diintervensi
- Nagari Tiku V Jorong 400 320 80,0
Jumlah data yang di entri
2
ke aplikasi keluarga sehat
- Nagari Tiku V Jorong 953 798 83,74
Capaian indeks kesehatan
3
keluarga sehat
- Nagari Tiku V Jorong 0,21 0,20 95,2
Perawatan
Kesehatan Gigi
8. pada SD/ MI 100 100
Murid SD/ MI
mendapatkan
9. perawatan 100 100
kesehatan gigi
Dental unit
Gigi Tetap yang rusak dan
ditambal 100 0 bahan
11. Permanen tambalan
permanen
tidak ada
Penemuan
12. Masyarakat 100 100
dengan ODGJ
Keluarga
Menganggap
Pasien ODGJ
anaknya
yang mendapat 100 88,2
13. tidak
pengobatan
rutin mengalami
gangguan
jiwa
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan
perorangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan wajib +
pengembangan + upaya kesehatan perorangan dibagi tiga.
Jadi Nilai Kinerja cakupan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Muaro Putuih
adalah: 83,74 (Cukup).
CAPAIAN PROGRAM
DI PUSKESMAS MUARO PUTUIH TAHUN 2022
74.25100.00
6.UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
78.96 50.00 84.07
0.00
73.83 84.34
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 3.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
93.22
4.UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Dari grafik diatas terlihat bahwa belum ada Cakupan Program yang
mencapai 100 %, bahkan masih ada yang nilainya masih Cukup, Meliputi : Upaya
Promosi Kesehatan (73,78%), Kesehatan Ibu, Anak dan KB (69,20 %), Kesehatan
lingkungan (77.37 %). Upaya Kesehatan Pengembangan (65,18 %). Untuk Cakupan
Kinerja dengan Nilai Baik, yaitu : Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (88,56 %).
72.24
50.00
42.86
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 0.00 50.00 Pelaksanaan Posyandu
84.00
Dari Grafik diatas Untuk program Promkes kinerja terendah yaitu Usaha
Kesehatan Sekolah dengan capaian 42.86 %, dan pelaksaan Posyandu 50,0
%.
b. Kesehatan Lingkungan
Untuk program KIA & KB, kinerja terendah yaitu Cakupan Kunjungan
Apras 46,5 %, Cakupan PUS Bek kb 82,8 %, cakupan persalinan dengan
nakes di faskes 87,3 cakupan K4 89 %,cakupan kunjungan bufas kf3
89,3% ,sedangkan kegiatan yang mencapai 100% yaitu Cakupan komplikasi
kebidanan, cakupan bumil K1, Cakupan kunjungan Balita, cakupan
pelayanan neonatus dengan komplikasi dan Cakupan neonatus lengkap.
d. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. Porgram Tb-Paru
9. Program Skirining Usia Produktif 100 2. Program Imunisasi
72
3750 66
8. Program Diabetes Melitus 94 1003. Program Diare
0
63
90
7. Program PTM 4. Program DBD
83
100
6. Program Filariasis 5. Program Rabies
Dari Grafik di atas, dapat dilihat untuk cakupan Kinerja P2M yang
sudah mencapai 100 % adalah Program Filariasis (100 %), sedangkan
Program DBD 63%. pelayanan Imunisasi 66 %, Nilai kinerja terendah yaitu
Program TB 37 %.
19. Cakupan Remaja Putri Mendapat Tablet Tambah Darah 100.0 89.8100.0 3. Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah Minimal 90 Tablet Selama Kehamilan
100.0
18. Prevalensi Wasting pada Balita 91.6 4. Cakupan Ibu Hamil KEK yang Mendapatkan Makanan Tambahan
97.5 73.2 100.0
50.0
17. Prevalensi Stunting pada Balita
96.1 100.05. Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
16. Prevalensi Berat Badan Kurang pada Balita 96.0 0.0 98.16. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
83.3 78.6
15. Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) 7. Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu Dini
76.3
100.0 69.7
14. Cakupan Balita Memiliki Buku KIA (K/S) 8. Cakupan Bayi Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Ekslusif
99.8
13. Cakupan Balita yang Ditimbang Berat Badannya (D/S) 9. Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Mendapat ASI Ekslusif
100.0 100.0
100.0
12.Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 10.Cakupan Balita Usia 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A
11.Cakupan Balita Gizi Kurang Mendapat Makanan Tambahan
69.2 58.8
99.00
98.00
99.00
50.00
0.00
21.37
100.00
3. Status Kesehatan Keluarga/ Sehat 2. Jumlah Data Analisis
10.00
6.43
5.00
8.50
MANAJEMEN KEUANGAN
1. DO Pelayanan ANC
10
8. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pel. Puskesmas 10 2. Persalinan Oleh Nakes
8 7
5
8 8
6. Kepatuhan Terhadap Standar ANC 8 4. Erored Pemeriksaan BTA
Dari hasil grafik diatas untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan untuk 8
variabelnya bernilai baik, dengan nilai rata-rata > 8,5 (baik).
Kurangnya pengetahuan
keluarga untuk phbs
material Lingkungan/environment
Money
Method
Kurang maksimalnya sosialisasi Peningkatan sosialisasi ke masyarakat
kegiatan PHBS tentang pentingnya PHBS
Melakukan pendekatan kepada toko
Kerja sama dengan tokoh
Environmen masyarakat agar berkerja sama untuk
masyarakat masih kurang
t meningkatkan kunjungan skrining
kesehatan
a. Diagram Fishbone
Hygiene sanitasi makanan dan minuman dan TPM
Lingkungan Sarana
Keadaan TPM mudah Terpapar Bakteri kondisi tempat yang terbuka terbuka
Hygiene sanitasi
makanan dan
minuman dan
Kurangnya Kepedulian pemilik tpm terhadap TPM
Lingkungan Sarana
Faktor budaya Peralatan ANC kurang memadai
Manusia Metode
Lingkungan Sarana
Cara pemberian informasi yang kurang kurangnya perhatian ibu saat penyuluhan
Manusia
IDENTIFIKASI
NO MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
2. Cakupan pus ber Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga
KB tentang pentingnya berKB dengan cara
Kurangnya pengetahuan ibu
penyuluhan dan bekerjasama dg kader KB
dalam memantau PUS yang berKB.
Man Kesibukan ibu karena bekerja di
perkebunan, sehingga mereka takut Memberikan pengetahuan ibu tentang KB dan
memakai KB jangka panjang ( IUD & mengunjungi Ibu PUS yang tidak berKB
Implant) karena takut mempengaruhi kerumah nya
saat bekerja
Melakukan kegiatan safari KB
Material
Transfortasi umum tidak ada Di saat posyandu dibawa obat KB
Kurannya dukungan keluarga karena Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga
suami melarang memakai jenis KB tentang pentingnya berKB dengan cara
Method jangka panjang penyuluhan dan bekerjasama dg kader KB
Tidak Bisa melakukan penyuluhan Melaksanakan saat posyandu dan kunjungan
KB karena ibu bekerja rumah bagi yang tidak berKB
Memotivasi dan meningkatkan penyuluhan
Faktor budaya
tentang pentinya KB
environment
Membuat jadwal kunjungan rumah KB saat
Jarak jauh dengan fasilitas kesehatan
tim Puskesmas posyandu Ke Barak barak
Lingkungan Materi
Ibu kurang memperhatikan saat penyuluhan berlangsung
Kurangnya dukungan dari suami kurangnya dukungan keluarga Ibu kurang Memahami materi yg diberikan tpg
Manusia Metode
METODE MANUSIA
Ketidak seimbangan
jumlah petugas TB
Frekuensi
dengan wilayah kerja
penyuluhan TB Paru
puskesmas Muaro Putuih
kepada masyarakat
masih kurang
Jumlah kader TB paru
Peran lintas sektor yang masih terbatas
Banyaknya suspect yang
tidak mau diperiksa
masih kurang sputum
Jumlah
suspeck
yang di
curigai TB
Paru
masih rendahnya
Masih kurangnya Masih kurangnya
kemampuan finansial
keinginan masyarakat
masyarakat untuk pengetahuan
untuk berobat ke
mengakses pelayanan masyarakat tentang puskesmas dan memilih
kesehatan penyakit TB paru alternatif pengobatan
tradisional
DANA LINGKUNGAN
Manusia
Metode
Kurangnya
pengetahuan
kelompok beresiko Sosialisasi Penyuluhan yang
tentang HIV/AIDS pemeriksaa belum efektif pada
n HIV kelompok
beresiko
Kelompok beresiko Belum
enggan memeriksakan mencapai
dirinya kepuskesmas seluruh
kelompok
beresiko
Masih rendahnya
pemeriksaan
HIV/AIDS pada
Adanya stigma kelompok beresiko
Sarana pembinaan negatif di
yang masih kurang masyarakat
pada kelompok bersiko
terhadap kelompok Kurangnya
tentang pemeriksaan
kesehatan berberesiko pengawasaan oleh
HIV/AIDS linsek dan tokoh
masyarakat
Lingkungan kelompok beresiko
tentang HIV/AIDS
SARANA Lingkungan/environment
METODE MANUSIA
Antrian yang lama Pasien merasa Pasien merasa efek obat terlalu
untuk minta sudah sembuh berat (menyebabkan pasien
rujukan tidak bisa beraktifitas)
MANUSIA
METODE
Kurangnya peran
lintas sektor (kader)
DANA LINGKUNGAN
METODE MANUSIA
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
3 Masih ada siswa Siswa sekolah tidak memeriksakan Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
sekolah dasar Man
kesehatan giginya tiap 1 kali 6 bulan gigi dan mulut
MANUSIA
METODE
Tingginya kepercayaan
masyarakat terhadap
kurangnya pengobatan tradisional
media promosi Susahnya kebiasaan atau dibanding pengobatan medis
1.Belum tercapainya perilaku untuk ber PHBS
kegiatan scrining PTM
Masih ada ibu bayi dan balita
yang tida mau membawa anak
2.Belum efektifnya peran lintas sektor ke posyandu
Kurangnya pengetahuan
posyandu lansia masih kurang
akan pola hidup sehat untuk
mencegah hipertensi
Status
keluarga
sehat
1.Tidak adanya biaya untuk
Umumnya masyarakat
Keterbatasan tenaga melakukan cek kesehatan
berekonomi rendah
kesehatan untuk secara rutin ke puskesmas
kegiatan intervensi
2.Tidak memiliki kartu BPJS 1.Lokasi tempat tinggal
tindak lanjut PIS PK berada di aliran sungai
Kebiasaan
adat istiadat 2.tidak adanya
Tidak tersedianya ruang dukungan keluarga
khusus untuk pelayanan penderitahipertensi
PTM di puskesmas untuk makan obat secara
teratur
SARANA DANA
LINGKUNGAN
SKOR
NO MASALAH TOTAL RANKING
U S G
Pemeriksaan protein urine
1 kehamilan belum 5 5 5 15 I
memenuhi target
Pemeriksaan BTA Sputum
2 5 5 4 14 II
masih rendah
Manusia
Metode
Reagen Habis
Sarana Lingkungaan
Manusia Sarana
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Muaro Putuih Tahun 2022,
maka disimpulkan hasil sebagai berikut :
1. Kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Muaro Putuih Tahun 2022
adalah bernilai 80.68 % termasuk kategori Cukup.
2. Kinerja kegiatan Manajemen Puskesmas Muaro Putuih Tahun 2022 adalah
bernilai 7.8 termasuk kategori Cukup.
3. Kinerja Mutu Pelayanan Puskesmas Muaro Putuih Tahun 2022 adalah bernilai
8.13 termasuk kategori Cukup.
4. Cakupan pelayanan kesehatan yang dikategorikan baik adalah Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat. Cakupan pelayanan kesehatan yang dikategorikan
cukup adalah Upaya kesehatan ibu dan KB, Upaya Kesehatan Lingkungan,
Upaya kesehatan pengembangan, Upaya promosi kesehatan, Upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit dan upaya kesehatan perorangan.
5. Cakupan kinerja manajemen puskesmas variable yang nilai kinerjanya baik
yaitu manajemen alat dan obat dan manajemen keuangan. Untuk menajemen
ketenagaan dan operasional puskesmas nilainya cukup.
6. Cakupan kinerja mutu masing-masing program bernilai baik yaitu Upaya
Promosi kesehatan, Upaya kesehatan lingkungan, Upaya KIA dan KB, Upaya
perbaikan gizi masyarakat, Upaya penanggulangan penyakit dan Upaya
pengobatan.
5.2 SARAN
1. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya
untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
upaya Puskesmas.
2. Diharapkan untuk ke depan, masing-masing program dapat meningkatkan
hasil kinerjanya, terutama untuk program-program yang hasil pencapaian
kegiatannya masih di bawah target sasaran.
3. Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan, perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah- masalah yang timbul.
4. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitas.