FIX Revisi - Proposal Penelitian
FIX Revisi - Proposal Penelitian
Disusun oleh:
Putri Andi Marcella
2004103010070
Telah diseminarkan pada tingkat jurusan pada tanggal 09 Mei 2023 dan dinyatakan
lulus sehingga telah memenuhi sebagian syarat - syarat kurikulum pada jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng Dr. Ir. Nasrullah RCL, M.T
NIP. 197202081997021001 NIP. 196805071997021001
Pembahas I Pembahas II
Mengetahui,
Koordinator Penelitian
Sofyana, ST. MT
NIP. 197106261998022001
i
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN
Telah diseminarkan pada tingkat jurusan pada tanggal 09 Mei 2023 dan dinyatakan
lulus sehingga telah memenuhi sebagian syarat - syarat kurikulum pada jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng Dr. Ir. Nasrullah RCL, M.T
NIP. 197202081997021001 NIP. 196805071997021001
Pembahas I Pembahas II
Mengetahui,
Koordinator Penelitian
Sofyana, ST. MT
NIP. 197106261998022001
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng Dr. Ir. Nasrullah RCL, M.T
NIP. 197202081997021001 NIP. 196805071997021001
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng Dr. Ir. Nasrullah RCL, M.T
NIP. 197202081997021001 NIP. 196805071997021001
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh
Konsentrasi Silane Coupling Agent Terhadap Karakteristik Biokomposit Serat Kelapa
Berpenguat Unsaturated Polyester Resin”. Shalawat beriring salam kami sanjung sajikan
ke pangkuan Nabi Besar Muhammad Shallallaahu’alaihiwasallam beserta keluarga dan
sahabat beliau sekalian.
Proposal penelitian ini ditulis untuk memenuhi salah satu dari syarat-syarat
kurikulum pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Dalam
penulisan proposal ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak terutama pembimbing. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Aprilia, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Syiah Kuala.
3. Ibu Sofyana, S.T., M.T. selaku Koordinator Proposal Penelitian Jurusan Teknik
Kimia.
4. Bapak Dr. Farid Mulana, S.T., M.Eng. selaku pembimbing utama yang telah banyak
memberikan bimbingan dalam penulisan proposal ini.
5. Bapak Dr. Ir. Nasrullah RCL, M.T. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan banyak saran dan masukan dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Teman-teman angkatan 2020 yang telah banyak memberikan dukungan dan
semangat.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini dikemudian hari.
Penulis
v
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR NOMENKLATUR
Istilah Definisi
Perlakuan serat yang dapat digunakan untuk
Alkali treatment menghilangkan lignin atau pengotor lainnya dari
serat
Proses di mana bahan organik diuraikan oleh enzim
Biodegradable
yang dihasilkan oleh organisme hidup.
Gabungan dari dua atau lebih bahan yang berbeda
Biokomposit dan menghasilkan bahan baru dengan karakteristik
yang berbeda
Zat yang dapat membuat ikatan antara matriks dan
Silane coupling agent
fiber menjadi lebih kuat
Bahan pengisi atau penyusun dalam material
Fiber
biokomposit
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui atau
Fourier Transform Infra-Red
memprediksi senyawa yang terkandung dalam suatu
(FTIR)
produk
Zat kimia yang memiliki fungsi untuk mempercepat
Katalis
reaksi kimia
Proses mengubah bahan mentah menjadi barang
Manufaktur
untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh manusia
Bahan pengikat atau penyatu serat dalam material
Matriks
biokomposit
Metode pada proses pencetakan yang menggunakan
Press molding method gaya tekan agar sesuai dengan bentuk cetakan yang
terdiri dari bagian atas dan bawah
Material polimer yang kaku atau semi kaku pada
Unsaturated Polyester Resin
suhu ruang
Scanning Electron Microscope
Instrumen yang digunakan untuk analisa morfologi
(SEM)
x
xi
Biokomposit merupakan alternatif pengganti material sintetis yang dapat dapat diuraikan
(biodegradable). Pada penelitian ini dilakukan pembuatan biokomposit dengan
memanfaatkan bahan baku dari limbah alami yaitu serat kelapa. Serat ini digabungkan
dengan unsaturated polyester resin. Selain penggabungan cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan performa dari material biokomposit, yaitu dengan menambahkan gugus
fungsi baru dalam struktur serat kelapa. Penambahan gugus fungsi tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan coupling agent. Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa silane
merupakan jenis coupling agent yang tepat digunakan untuk memperkuat struktur matriks
jenis unsaturated polyester resin dan coconut fiber. Metode yang digunakan dalam
pembuatan material biokomposit, yaitu press molding method dengan menggunakan
cetakan berukuran 20x20x0,5 (dalam cm). Pada tahap awal akan dilakukan pengolahan
awal terlebih dahulu terhadap coconut fiber menggunakan silane treatment dengan
konsentrasi 0, 3, 5, 7 dan 10%wt serta metode pengaplikasian silane terhadap serat kelapa
saja maupun terhadap unsaturated polyester resin saja. Pada penelitian ini akan dibentuk
sepuluh sampel material biokomposit dengan variabel yang berbeda-beda. Produk yang
dihasilkan akan dikarakterisasi dan diuji kinerjanya dengan menggunakan beberapa
metode yaitu X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra-Red (FTIR), Scanning
Electron Microscope (SEM), Thermal Gravimetric Analysis (TGA), dan Universal Testing
Machine (UTM).
Kata kunci : biokomposit, serat kelapa, silane coupling agent, silane treatment,
unsaturated polyester resin
xii
ABSTRACT
Biocomposites are an alternative to synthetic materials that can be degraded. In this study,
biocomposites were made using raw materials from natural waste, namely coconut fibers.
These fibers are combined with unsaturated polyester resin. In addition to merging or
hybridization, new functional groups in the structure of coconut fiber can be added to
improve the performance of composite materials. The addition of these functional groups
can be done by using a coupling agent. Based on the literature study, silane is the best type
of coupling agent to use to strengthen the matrix structure of unsaturated polyester resin
and coconut fibers types. The method used in producing composite materials, namely the
press molding method using a mold size of 20x20x0,5 (cm). In the early stages, the initial
processing is carried out first from coconut fiber using silane treatment with a
concentration of 0, 3, 5, 7 and 10% wt and the method of applying silane to coconut fiber
only or to unsaturated polyester resins only. In this study, samples of hybrid composite
materials with varying variables will be formed. The resulting products will be
characterized and tested for performance using various methods there are X-Ray
Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra-Red (FTIR), Scanning Electron Microscope
(SEM), Thermal Gravimetric Analysis (TGA), and Universal Testing Machine (UTM).
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
reaksi sebagian
2
3
antara permukaan serat karbon dengan kelompok fungsional dari matriks. SCA secara
langsung dapat mengubah interaksi antara fiber dan matriks dengan meningkatkan
kompatibilitasnya terhadap matriks polimer. Didapatkan juga pengaruh bahan pengikat
silane coupling agent ini pada sifat mekanik biokomposit, seperti gaya tarik, lentur dan
kekuatan tumbukan (Cheng dkk., 2023). Adapun bahan penguat yaitu unsaturated
polyester resin yang biasanya digunakan untuk pembuatan bahan biokomposit agar
memberikan kinerja lebih tinggi pada saat pengikatan matriks. Resin ini merupakan salah
satu jenis polimer yang termasuk dalam kelompok thermoset, saat dipanaskan dapat
mengeras (Keya dkk., 2019). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan
biokomposit dengan menggunakan bahan penguat serat kelapa dan untuk mengetahui
kualitas yang baik pada biokomposit melalui proses silane treatment dan alkali treatment.
Beberapa riset terkait pengolahan limbah serat kelapa menjadi material
biokomposit alternatif telah dilaporkan oleh sejumlah peneliti. Astika dan Dwijana (2014),
dalam penelitiannya membahas terkait biokomposit pada Unsaturated Polyester Resin
(UPRs) berpenguat serat sabut kelapa dengan MEKP (Methyl Ethyl Ketone Peroxide).
Pada penelitian di atas dilakukan alkali treatment dengan cara perendaman dalam larutan
NaOH 5%. Variasi yang digunakan, yaitu fraksi volume pada serat kelapa sebanyak 20, 25,
30% dan panjang serat kelapa 5, 10, 15 mm. Hasil dari data pengujian penelitian ini dapat
dilihat pada sifat mekanik biokomposit yaitu daya tarikan, regangan tarik dan modulus
elastisitas yang dimana peningkatan terjadi seiring dengan bertambahnya fraksi volume
dan panjang serat yang digunakan dalam biokomposit.
Evaluasi dari penggunaan silane treatment biasanya hanya berfokus pada banyaknya
atau konsentrasi silane yang digunakan tanpa memperhatikan bagaimana metode
pengaplikasian zat tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh
dari variasi konsentrasi yang ingin didapatkan hasil terbaik dan metode pengaplikasian
silane terhadap serat kelapa dan unsaturated polyester resin. Metode yang digunakan
dalam pembuatan material biokomposit yaitu press molding method dengan menggunakan
cetakan serat kelapa dan unsaturated polyester resin tersebut digunakan sebagai fiber
dalam pembuatan biokomposit dan dievaluasi kinerjanya berdasarkan sifat fisika, mekanik,
dan termal.
4
2.1 Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) diketahui satu-satunya anggota marga Cocos dari suku
Arenan atau Arecaceae. Semua komponen tanaman kelapa bermanfaat bagi kehidupan
manusia dengan kata lain tanaman kelapa dianggap serbaguna. Selain itu, tanaman kelapa
memiliki nilai budaya dan ekonomi yang signifikan dalam kehidupan masyarakat (Dewi,
2021).
Lebih dari 100 negara telah membudidayakan tanaman kelapa dengan hasil produksi
yang sangat melimpah. Berdasarkan World Population Review (2023), pada tahun 2023 di
Asia Tenggara memproduksi tanaman kelapa sebesar 685.464.093 ton. Indonesia
merupakan penghasil kelapa terbesar diantara negara-negara yang ada di asia tenggara
mencapai 277.534.122 ton, diikuti oleh Filipina 117.337.368 ton, Vietnam 98.858.950 ton,
Thailand 71.801.279 ton, Myanmar 54.577.997 ton, Malaysia 34.308.525 ton, Kamboja
16.944.826 ton, Laos 7.633.779 ton, Singapore 6.014.723 ton, dan Brunei 452.524 ton.
Menurut Lima dan Block (2019), kelapa juga merupakan salah satu makanan
terpenting di beberapa daerah tropis dan negara subtropis, dengan pohon kelapa disebut
sebagai 'pohon kehidupan'. Kelapa dapat diolah menjadi produk yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari oleh masyarakat umum untuk beberapa keperluan, seperti memasak,
perawatan rambut dan kulit, bahan makanan, dan obat tradisional. Akan tetapi masih ada
beberapa bagian dari kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal, salah satunya
adalah serat kelapa.
5
(Sumber: Cipta, 2019)
6
7
Kelebihan Kekurangan
Diketahui serat alam berasal bahan alami Biokomposit serat alam juga memiliki
tidak mengandung bahan kimia sintetik dan sifat mudah menyerap air yang akan
tidak menghasilkan racun saat dibakar, maka masuk ke dalam ikatan antara matriks
aman bagi kesehatan dan serat
kekuatannya. Serat kelapa dimanfaatkan secara tradisional hanya untuk sapu, tikar, tali,
dan barang rumah tangga lainnya. Namun seiring berjalannya waktu dan peningkatan
teknologi yang semakin canggih, sektor otomotif memanfaatkan serat kelapa sebagai
bahan baku untuk karpet, Coir Fiber Sheet yang digunakan untuk pelapis jok mobil,
dashboard, pada sektor lainnya serat kelapa juga dapat menghasilkan Spring Bed, bantal,
dan hardboard (Ramadhani dan Palupi, 2019).
Serat kelapa semakin populer dikarenakan mudah didapat, terjangkau, dan potensi
untuk mengurangi pencemaran lingkungan (biodegradability). Penggunaan serat alami
juga berkaitan dengan nilai ekonomi dari suatu material, dimana biaya pembuatan akan
menurun apabila serat tersebut mudah didapat, murah, renewable, dapat terdegradasi, dan
eco-friendly. Serat kelapa merupakan lapisan terluar dari buah kelapa. Serat kelapa terdiri
dari selulosa, lignin, asam pyroligneous, gas, arang, ter, tanin, dan potasium, dan memiliki
ketebalan berkisar antara 5 sampai 6 cm. Satu buah kelapa mengandung 30% serat atau
beratnya sekitar 0,4 kg (Maryanti dkk., 2019). Komponen yang paling penting dalam
pembuatan suatu produk adalah serat karena serat menentukan karakteristik mekanis dari
produk, termasuk elastisitas, ketangguhan, dan kekuatannya (Arsyad dan Abdul, 2017).
Limbah serat kelapa jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan
pencemaran lingkungan yang akan membahayakan kesehatan di lingkungan sekitar.
Pemanfaatan limbah serat ini dapat mengurangi limbah-limbah serat kelapa yang selama
ini tidak termanfaatkan. Serat ini termasuk sering dimanfaatkan sebagai pembuatan suatu
material karena bahannya yang memiliki kelebihan seperti anti serangga, jamur, tidak
mudah busuk, insulasi yang sangat baik, kuat, tahan kelembaban, dan fleksibel (Bondra
dkk., 2018). Serat kelapa ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
10
Ikatan C=C dari rantai molekul unsaturated polyester resin dan poliester tak
jenuh stirena (ST) (PES) dapat menghubungkan reaksi kopolimerisasi untuk
membentuk empat kemungkinan struktur: (I) ikatan silang antar molekul dengan
atau tanpa tautan melalui monomer stirena; (II) ikatan silang intra molekul dengan
atau tanpa menghubungkan melalui monomer stirena; (III) bercabang molekul
unsaturated polyester resin dengan stirena; dan (IV) homopolimerisasi stirena
bebas. Proses pengeringan unsaturated polyester resin tak jenuh dapat dilihat pada
Gambar 2.3 (Gao dkk., 2020).
2.5 Alkaline Treatment
Alkaline treatment merupakan perlakuan serat yang dapat digunakan untuk
menghilangkan lignin atau pengotor lainnya dari serat. Pengaruh penambahan
alkaline treatment pada karakteristik permukaan serat alam selulosa, dimana
kandungan optimum air dapat dikurangi dalam proses ini (hydrophilic),
memungkinkan kualitas pada serat melekat baik dengan matriks. Hubungan antara
serat dan unsaturated polyester resin menjadi rusak biokomposit tanpa alkaline
treatment dikarenakan terhalang oleh lapisan seperti lilin pada permukaan serat,
yang dapat mengurangi kekuatan tarik serat (Yuliyono dkk., 2020).
Alkaline treatment mampu menghilangkan tingkat tertentu lignin,
hemiselulosa, lilin, dan minyak pada permukaan serat yang menutupi permukaan
luar serat alami. Sebagai contoh, dalam serat rami, perlakuan basa benar-benar
menghilangkan pektin tanpa residu, tetapi lignin yang tersisa bergantung pada
13
Matriks
Biokomposit
Fiber
16
Biokomposit ini berupa jenis serat pendek. Biokomposit jenis ini dibedakan
menjadi 3, yaitu aligned discontinuous fiber, off-axis aligned discontinuous
fiber, dan randomly oriented discontinuous fiber.
18
Gambar 2.11.
a b
Gambar 2.11 Struktur Biokomposit : a. struktur laminate, b.struktur sandwich
(Sumber : Rivaldi dkk., 2022)
a. Struktur laminate
Bahan biokomposit terdiri dari kombinasi bahan yang dicampur bersama
untuk mencapai sifat struktural tertentu. Struktur biokomposit diproduksi
dalam bentuk laminasi yang terdiri dari beberapa lapisan yang diorientasikan
ke arah yang diinginkan dan disatukan sebagai unit struktural. Adapun
laminate composite ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan tipe
laminanya, yaitu continuous fiber laminate adalah salah satu dari dua tipe
lamina dimana continous fiber laminate memiliki serat lurus panjang dan tidak
terputus hingga ke ujungnya, serta tipe yang kedua adalah discontinuous fiber
laminate dimana lamina ini ditandai dengan tipe serat pendek yang terputus
satu sama lain. Struktur berlapis-lapis seperti ini disebut laminasi. Sifat
laminasi tergantung pada beberapa faktor termasuk bagaimana arah kekuatan
tinggi bervariasi dari satu lapisan ke lapisan lainnya (Muflikhun, 2022).
b. Struktur sandwich
Biokomposit sandwich memiliki lapisan biokomposit yang terdiri dari (skin)
menggunakan fiberglass dan material inti (core). Bahan inti biasanya
merupakan bahan yang lebih lemah, tetapi ketebalannya yang meningkat
memberikan kekakuan lentur yang tinggi pada biokomposit sandwich pada
kepadatan keseluruhan yang rendah. Biokomposit sandwich adalah kelas
biokomposit yang memiliki sifat lentur, guncangan, getaran, dan penyerapan
suara yang sangat baik. Biokomposit sandwich menawarkan kekakuan dan
20
2.8 Matriks
Menurut Lumintang dkk (2019), matriks adalah fasa dalam biokomposit yang
mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matriks memiliki fungsi
mentransmisikan tegangan ke serat, membentuk ikatan kohesif pada permukaan
matriks/serat, melindungi serat, memisahkan serat, memutus ikatan, dan
menstabilkan setelah proses pembuatan. Matrik memiliki beberapa fungsi yaitu
sebagai berikut :
1. Matriks menahan serat di tempatnya.
2. Pada saat pembebanan, merubah bentuk dan mendistribusikan tegangan ke elemen
utamanya, serat.
3. Memberikan sifat khusus seperti keuletan, ketangguhan dan isolasi listrik.
proses yang minimal. Pada MMC sifat matriksnya memiliki kekuatan yang tinggi,
titik lebur yang rendah, dan kerapatan jenis yang rendah. MMC banyak digunakan
pada suku cadang otomotif (seperti pada mesin, pully, gardan ,poros dll), peralatan
militer (suku turbo, cakram kompresor dll), aircraft pada rak listrik pesawat terbang,
dan peralatan elektronik.
2.9 Katalis
Katalis merupakan salah satu zat kimia yang memiliki fungsi untuk
mempercepat reaksi kimia akan tetapi zat ini tidak akan berubah hingga akhir
proses (Bow dkk., 2020). Katalis sering digunakan dalam industri dan penelitian
22
Adapun penjabaran variabel penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel
3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Rancangan Variabel Penelitian Serat Kelapa
Serat Kelapa Metode Fiber Konsentrasi
Sampel SK (%)wt
UPR (%)wt Treatment Silane (%)wt
A1 90 5 0
A2 90 5 3
A3 90 5 SK1 5
A4 90 5 7
A5 90 5 10
Gambar 3.2.
Kajian literatur
Persiapan alat dan bahan
Pengambilan limbah serat sabut
kelapa
Uji karakteristik serat kelapa
Proses alkali dan silane
treatment
Pembuatan biokomposit
Analisis biokomposit
Penyusunan laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
36
37
Bow, Y., Permata Sari, A., Dwi Harliyani, A., Saputra, B., dan Budiman, R. (2020).
Produksi Gas Hidrogen Ditinjau dari Pengaruh Duplex Stainless Steel terhadap
Variasi Konsentrasi Katalis dan Jenis Air yang Dilengkapi Arrestor. Jurnal Kinetik,
11(3), 46–52.
Brum da Silva, Sandra Maria da Luz, Irulapasamy Siva, Jebas Thangiah Winowlin Jappes, dan
Sandro Campos Amico. (2019). Effect of Silane Treatment on the Curaua Fibre/Polyester
Interface. Institute of Materials, Minerals and Mining, 48(4), 160–167.
Cheng, X., Liu, J., Han, C., Zhang, X., dan Wu, Z. (2023). Silane Coupling Agent Impact on
Surface Features of Modification of Basalt Fibers and The Rheological Properties of Basalt
Fiber Reinforced Asphalt. Construction and Building Materials, 366, 1–15.
Cipta, H. (2019). Buah Kelapa. Dalam https://id.quora.com/Apakah-kelapa-termasuk-buah.
Connolly, J. V. (1989). Engineered Materials Handbook; Vol. 1 Composites. Edited by CA
Dostal et al. ASM International, Metals Park, OH. 1987. Distributed by American
Technical Publishers Ltd., 68A Wilbury Way, Hitch in, Herts SG4 OTP. 983 pp.
Illustrated.£ 86.00. The Aeronautical Journal, 93(929), 361–361.
Dewi, E. K. (2021). Development of Processed Coconut Products (Cocos nucifera L) in the
Form of Coconut Chips in Togafo Village, North Ternate City. Altifani Journal:
International Journal of Community Engagement, 2(1), 46.
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2023). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional.
Fikran, Muhammad, B., dan Mardin. (2022). Analisis Sifat Mekanis Bahan Komposit Lamina
Serat Sisal (Sisalana Agave) Bermatriks Polimer. Journal of Technology Process, 2(1), 1–
13.
Fitrayudha, A. (2020). Karakterisasi Komposit Polyester dengan Perkuatan Serat Sisal Lokal
Sumbawa dan Aplikasi sebagai Skin Pada Struktur Sandwich Panel. Fakultas Teknik
Universitas Mataram, Mataram.
Gao, Y., Romero, P., Zhang, H., Huang, M., dan Lai, F. (2019). Unsaturated Polyester Resin
Concrete: A review. Construction and Building Materials, 228(2), 1–18.
Gao, Y., Zhang, H., Kang, H., Huang, M., dan Lai, F. (2020). Road Performance of Liquid
Nitrile-Butadiene Rubber Modified Unsaturated Polyester Resin Concrete. Construction
and Building Materials, 263(120479), 1–18.
Gaspar, F., Bakatovich, A., Davydenko, N., dan Joshi, A. (2020). Building Insulation Materials
Based on Agricultural Wastes. Dalam Bio-based Materials and Biotechnologies for Eco-
efficient Construction (hlm. 149–170). Elsevier.
38
Gates, A. E., dan Robert, P. B. (2020). Encyclopedia of Pollution. New York: Infobase
Publishing .
Ginting, D., dan Reka, N. F. (2021). Efek Sintesis Silane Coupling Agent Pada Sifat Fisis Dan
Mekanis Komposit Serbuk Kenaf. Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya, 6(2), 113–
117.
Gundara, G., Dikri, S. R., dan Aceng, S. (2022). Pengaruh Fraksi Volume Serat Dengan Matriks
Epoxy Pada Material Komposit Serat Mendong. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(7), 3007–
3020.
Gupta, A., dan Turner, S. R. (2017). Encyclopedia of Applied Plant Sciences. . Manchester:
Academic Press .
Haq, M. A., Viktor, N., dan Najmudin, F. (2022). Pengaruh Fraksi Volume terhadap Kekuatan
Tarik dan Bending Komposit Serat Serabut Kelapa Bermatriks Poliester. ROTOR, 15(2),
54–57.
Heriyanto, Pahlevani, F., dan Sahajwalla, V. (2019). Effect of Different Waste Filler and Silane
Coupling Agent on The Mechanical Properties of Powder-Resin Composite. Journal of
Cleaner Production, 224, 940–956.
Hilmawati, R., Sutanto, H., Anam, C., Arifin, Z., Asiah, R. H., dan Soedarsono, J. W. (2020).
Development of a head CT dose index (CTDI) phantom based on polyester resin and
methyl ethyl ketone peroxide (MEKP): A preliminary study. Journal of Radiological
Protection, 40(2), 544–553.
Idris, Lukas, K. M., dan Budiman, S. (2018). Pengaruh Variasi Komposisi Komposit Berbahan
Gypshum, Serat Ijuk Pohon Aren dan Resin Polyester Terhadap Kemampuan Meredam
Suara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin, 3(2), 1–11.
Ismail, A. I., Rasidah, R., dan Haliq, R. (2021). Pengaruh Massa Filler-Matriks terhadap Sifat
Mekanik dan Daya Serap Air pada Komposit Cangkang Biji Karet. Jurnal Rekayasa
Mesin, 12(2), 297–304.
Jie, Q., Li, Y., Lv, G., Jiang, X., dan Yuan, S. (2022). Effect of silica modified by silane
coupling agent on properties of epoxy resin composites. Journal of Physics: Conference
Series, 2256(1), 1–7. Institute of Physics.
Keya, K. N., Kona, N. A., Koly, F. A., Maraz, K. M., Islam, Md. N., dan Khan, R. A. (2019).
Natural fiber reinforced polymer composites: history, types, advantages, and applications.
Materials Engineering Research, 1(2), 69–87.
Khoshnava, S. M., Rostami, R., Ismail, M., Rahmat, A. R., dan Ogunbode, B. E. (2017). Woven
39
Hybrid Biocomposite: Mechanical Properties of Woven Kenaf Bast Fibre/Oil Palm Empty
Fruit Bunches Hybrid Reinforced Poly Hydroxybutyrate Biocomposite as Non-Structural
Building Materials. Construction and Building Materials, 154, 155–166.
Kurniawan, N. A., Setiawan, F., dan Sofyan, E. (2022). Pengujian Tarik Komposit Spesimen
Campuran Serat Pisang Alur Diagonal dan Pasir Besi dengan Matrik Resin Polyester
dengan Metode Hand Lay-Up. Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine, 8(2),
281–288.
Li, P., Ma, L., Ren, Z., Xie, E., Wang, Z., Xie, L., … Wu, J. (2022). Application of Dual Silane
Coupling Agent-Assisted Surface-Modified Quartz Powder in Epoxy Matrix for
Performance Enhancement. Minerals, 12(7), 1–16.
Lima, R. da S., dan Block, J. M. (2019, Juni 10). Coconut oil: What do we really know about it
so far? Food Quality and Safety, Vol. 3, hlm. 61–72. Oxford University Press.
Lumintang, R., Rauf, F. A., dan Soplanit, G. D. (2019). Ketahanan Bending Komposit Matriks
Poliester Berpenguat Serat Sabut Kelapa. Jurnal Tekno Mesin, 5(2), 88–94.
Maryanti, B., Arifin, K., Nugroho, A., Saputro, P., Fakultas, ), Industri, T., … Balikpapan, R.
(2019). Karakteristik Kekuatan Impak Komposit Serabut Kelapa Dengan Variasi Panjang
Serat. Prosiding SENIATI, 5(4), 339–343.
Muflikhun, M. A. (2022). Proses Manufaktur dan Mekanika Komposit. Yogyakarta: UGM
PRESS.
Musa, F. N., Bashir, N., Ahmad, M. H., dan Buntat, Z. (2015). Electrical Treeing in High
Voltage Insulations: A Review on Nanocomposite Insulating Materials and Their
Processing Techniques. Article in Journal of Optoelectronics and Advanced Materials,
17(4), 462–476. Diambil dari https://www.researchgate.net/publication/275410455
Ng, Y. R., Shahid, S. N. A. M., dan Nordin, N. I. A. A. (2018). The effect of alkali treatment on
tensile properties of coir/polypropylene biocomposite. IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering, 368(1). Institute of Physics Publishing.
Nisa, K. S., Melyna, E., dan Samida, M. R. M. (2022). Sintesis Biokomposit Serat Sabut Kelapa
dan Resin Poliester dengan Alkalisasi KOH. Rekayasa, 15(3), 354–361.
Onuoha, C., Onyemaobi, O. O., Anyakwo, C. N., dan Onuegbu, G. C. (2017). Effect Of Filler
Loading And Particle Size On The Mechanical Properties Of Periwinkle Shell-Filled
Recycled Polypropylene Composites. American Journal of Engineering Research, 6(4),
72–79.
Ouarhim, W., Zari, N., Bouhfid, R., dan Qaiss, A. E. K. (2019). Mechanical Performance of
40
Shahroze, R. M., Ishak, M. R., Salit, M. S., Leman, Z., Asim, M., dan Chandrasekar, M. (2018).
Effect of Organo-Modified Nanoclay on The Mechanical Properties of Sugar Palm Fiber-
Reinforced Polyester Composites. BioResources, 13(4), 7430–7444.
Sharma, A. K., Bhandari, R., Aherwar, A., dan Rimašauskiene, R. (2020). Matrix materials used
in composites: A comprehensive study. Materials Today: Proceedings, 21, 1559–1562.
Elsevier Ltd.
Sinaga, B., Manurung, C. S. P., Napitupulu, R. A. M., Tampubolon, M., dan Sihombing, S.
(2022). Analisa Kekuatan Tarik dan Kekerasan Komposit Resin Polyester yang Diperkuat
dengan Serat Pohon Aren (Ijuk) dengan Variasi Acak, Lurus dan Terputus-Putus Pendek.
Citra Saind Teknologi, 1(2), 50–58.
Singh, Y., Singh, J., Sharma, S., Lam, T. D., dan Nguyen, D. N. (2020). Fabrication and
Characterization of Coir/Carbon-Fiber Reinforced Epoxy Based Hybrid Composite for
Helmet Shells and Sports-Good Applications: Influence of Fiber Surface Modifications on
The Mechanical, Thermal and Morphological Properties. Journal of Materials Research
and Technology, 9(6), 15593–15603.
Siswanto, Teguh, W., dan Soleh, B. U. (2022). Karakterisasi Bahan Komposit Polyester
Berpenguat Serat Sabut Kelapa Menggunakan Vinyl Silane Copupling Agent Sebagai
Material Alternative Komponen Mesin Perkakas. Politeknosains, 21(1), 44–48.
Suharto, T. E. (2022). Katalisis dalam Industri Kimia. Yogyakarta: UAD PRESS .
Sulistyani, M., dan Nuril, H. (2018). Perbandingan Metode Transmisi dan Reflektansi pada
Pengukuran Polistirena Menggunakan Instrumentasi Spektroskopi Fourier Transform
Infrared. Journal of Chemical Science, 7(2), 195–198.
Supriyanto, Ismanto, dan Suwito, D. N. (2019). Zeolit Alam Sebagai Katalis Pyrolisis Limbah
Ban Bekas Menjadi Bahan Bakar Cair: Natural Zeolite as Pyrolisis Catalyst of Used Tires
Into Liquid Fuels. Automotive Experiences, 2(1), 15–21.
Suriadi, Balaka, R., dan La, H. (2018). Pembuatan Komposit Serat Serabut Kelapa dan Resin
Polyester sebagai Material Peredam Akustik. Enthalpy-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik
Mesin, 3(1), 1–10.
Tjahjanti, P. H. (2018). Buku Ajar Teori dan Aplikasi Material Komposit dan Polimer. Sidoarjo:
Umsida Press.
Umari, Z. F. (2020). Pemanfaatan Limbah Tisu Sebagai Pengisi Polimer Resin dengan Metode
Sederhana. Jurnal Desiminasi Teknologi, 8(2), 132–136.
Vietanti, F., Basuki, N., dan Ma’arif, S. (2022). Pengaruh Jumlah Layer dan Jenis Matriks pada
42
Serat Hibrida Sabut Kelapa/ Woven terhadap Kekuatan Tarik dan Impak. Prosiding
SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan., 361–366. Surabaya.
Wang, X., Liu, Y., Li, D., dan Tie, Z. (2018). Surface Modification of Polyester Fiber with
Perfluorooctyltrimethoxysilane. IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering, 350(1). Institute of Physics Publishing.
Widodo, M., Setiawan, T., Sudaryono, S., dan Islam, S. (2019). Peningkatan Kualitas Komposit
Serat Limbah Pemintalan Kapas Melalui Proses Pengepresan Menggunakan Prototipe
Mesin Kempa Panas (Hot Press). Arena Tekstil, 34(1), 7–14.
Wirawan, W. A., Teguh, D. W., dan Akbar, Z. (2018). Analisis Penambahan Coupling Agent
Terhadap Sifat Tarik Biokomposit Kulit Waru (Hibiscus Tiliaceus)-Polyester. Jurnal
Rekayasa Mesin, 9(1), 35–41.
World Population Review. (2023). Coconut Production by Country 2023. Diambil 28 April
2023, dari https://worldpopulationreview.com/country-rankings/coconut-production-by-
country#
Yuliyono, T., Purwanto, H., dan Respati, S. M. B. (2020). Karakterisasi Komposit Matrik Resin
Epoxy Berpenguat Serat Glass dan Serat Pelepah Salak dengan Perlakuan NaOH 5%.
Majalah Ilmiah Momentum, 16(2), 156–161.
Zainuri, A., Agus, P., dan Nurkaliwantoro. (2019). Pengaruh Jenis Anyaman dan Fraksi Volume
Serat Terhadap Kekuatan Bending dan Impact Komposit Serat Rami dengan Matrik Resin
Polyester. Majalah Ilmiah MOMENTUM, 15(2), 144–149.
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
43
44
B4 7
B5 10
B4 7
B5 10