Anda di halaman 1dari 7

AGORA Vol. 2, No.

1, (2014)

STUDI DESKRIPTIF PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


DI LEMBAGA PENDIDIKAN X
Sutommy Leman
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: leman.tommy@gmail.com

Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan X berbeda dengan perusahaan nasional lainnya,
penerapan praktek sumber daya manusia di lembaga pendidikan karena dalam pengelolaannya, lembaga pendidikan X
X yang meliputi analisa pekerjaan, deskripsi pekerjaan, melakukan staffing terhadap tenaga kerja asing yang bekerja
spesifikasi pekerjaan, perencanaan, rekrutmen dan seleksi. Jenis pada institusi tersebut.
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif. Peneliti menemukan bahwa lembaga pendidikan X
menerapkan praktek sumber daya manusia, antara lain job
analysis berupa job analysis-based performance appraisal, dan II. METODE PENELITIAN
dari job analysis yang dilakukan menghasilkan informasi terkait Jenis Penelitian
penyusunan job description dan job specification. Perencanaan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
dalam organisasi, rekrutmen yang berasal dari sumber tenaga Menurut Zikmund (2006) penelitian deskriptif adalah
kerja eksternal dan penyeleksian dengan teknik screening serta penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan karakterisitk
penempatan karyawan asing adalah hasil temuan lain dari dari sebuah populasi atau fenomena. Oleh karena itu jenis
praktek penerapan sumber daya manusia di lembaga pendidikan
penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan praktek
X.
penerapan sumber daya manusia di lembaga pendidikan X
Kata Kunci²praktek sumber daya manusia, analisa pekerjaan, Teknik Pengumpulan Data
perencanaan, rekrutmen, seleksi. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian kali ini adalah dengan menggunakan metode
wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
I. PENDAHULUAN wawancara semi-terstruktur. Sugiyono (2013) menjelaskan
Sumber daya manusia menjadi penggerak utama dalam wawancara semi-terstruktur ini termasuk dalam kategori in-
perusahaan, oleh karena itu diperlukan suatu bentuk depth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas
manajemen bagi sumber daya ini. Manajemen sumber daya dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
PDQXVLD +50 GLSDKDPL GDODP DUWL ¶VHPXD NHSXWXVDQ wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara
manajemen dan tindakan yang mempengaruhi sifat hubungan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
DQWDUD RUJDQLVDVL GDQ NDU\DZDQ¶ %HHU et al., 1984). pendapat, dan ide-idenya (p. 73).
Melihat situasi perkembangan bisnis menurut Sirait (2007) Sumber Data
perilaku bisnis meningkat secara global. Sedikitnya satu dari Sumber data yang digunakan:
enam produk yang dijual di dunia melewati batas nasional. 1. Sumber data primer adalah informasi tentang praktek
Sumber-sumber daya (bahan mentah, modal, orang, dan jasa) penerapan sumber daya manusia, yaitu analisa pekerjaan,
mengalir relative bebas melewati batas-batas nasional perencanaan, rekrutmen, seleksi.
(Hodgson, 1981 dalam Sirait, 2007). Hal ini menunjukkan 2. Sumber data sekunder adalah company profile dari situs
perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat. Dan dalam resmi perusahaan.
perkembangan perusahaan itu sendiri, faktor sumber daya Teknik penentuan Narasumber
manusia tentunya memegang peranan yang penting dalam Sugiyono (2013) mengatakan, dalam penelitian kualitatif,
melaksanakan kegiatannya dimana sumber daya manusia populasi dikenal dengan istilah situasi sosial dan sampel
merupakan pelaku yang menjalankan organisasi. dikenal dengan istilah narasumber. Teknik penetuan
Sumber daya manusia menjadi bagian yang sangat efektif narasumber yang peneliti gunakan adalah teknik purposive
dalam faktor penentuan keberhasilan perusahaan dan telah sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan
menjadi kunci utama dalam perusahaan. Dengan pengelolaan tertentu. (p. 216). Narasumber yang digunakan oleh peneliti
yang benar, keuntungan yang mungkin didapatkan oleh adalah
perusahaan dari sumber daya manusia yang berkualitas dapat a. Narasumber 1 adalah Communications Manager dan sudah
dimaksimalkan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan bekerja di lembaga pendidikan X selama 5 tahun.
perusahaan. b. Narasumber 2 adalah Manager lembaga pendidikan X dan
Penelitian ini akan mengkaji proses pengelolaan sumber sudah bekerja di selama 15 tahun.
daya manusia yang meliputi analisa pekerjaan, deskripsi c. Narasumber 3 adalah Senior Education Counselor lembaga
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, perencanaan, rekrutmen, dan pendidikan X, sudah bekerja selama 17 tahun.
seleksi yang dilakukan di lembaga pendidikan X. Penerapan Teknik Pengujian Keabsahan Data
praktek manajemen sumber daya manusia di lembaga
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Dalam penelitian ini peneliti menguji keabsahan data pada setiap departemen dapat diperbaiki sehingga pekerjaan
dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat Pihak yang Bertanggungjawab dalam Analisa Pekerjaan
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan Narasumber 1: Manajer departemen atau supervisor.
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987 Narasumber 2: Head of each department.
dalam Moleong, 2013; p. 330). Cross-check dilakukan dengan Narasumber 3: Human resource management.
mencocokan jawaban dari manajer HRD lembaga pendidikan Dalam analisa pekerjaan, narasumber menginformasikan
X, manajer lembaga pendidikan X, dan manajer salah satu pada peneliti bahwa setiap departemen bertanggung jawab atas
departemen yang ada di lembaga pendidikan X. analisa pekerjaan masing-masing. Analisa pekerjaan ini
Teknik Analisis Data ditangani langsung oleh manajer departemen yang
Moleong (2009) menafsirkan proses analisis data dalam tiga bersangkutan dan melibatkan karyawan departemen yang
tahapan utama, yaitu: bersangkutan dalam analisa ini.
a. Pengumpulan data Sistem Analisa Pekerjaan Berjalan
Proses pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dan Narasumber 1: Mengetahui keluhan maupun sistem untuk
memeriksa seluruh data yang telah dikumpulkan oleh diperbaiki.
peneliti dari berbagai sumber Narasumber 2: Mengikut sertakan karyawan memperbaiki
b. Reduksi data kekurangan.
Reduksi data adalah identifikasi satuan (unit) yang Narasumber 3: Membantu memberikan masukan.
ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan Job analysis-based performance appraisal adalah metode
dengan fokus dan masalah penelitian. Reduksi data yang digunakan oleh lembaga pendidikan X ini dalam
dilakukan memalui abstraksi data, yaitu merangkum menganalisis pekerjaan. Berdasarkan metode ini, langkah awal
keseluruhan data yang ditemukan dengan tetap menjaga yang dilakukan adalah menyusun job analysis dan kemudian
originalitas inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang mempergunakan informasi dalam job analysis tersebut untuk
didapat dari hasil penelitian. Selanjutnya ringkasan data merumuskan dokumen evaluasi kinerja (performance
tersebut akan dikelompokkan atau dikategorisasikan dan evaluation document). Teknik pengumpulan data yang
dilihat keterkaitan antar kategori satu dengan yang lain digunakan dalam metode performance appraisal
sesuai dengan kerangka berpikir yang dibangun oleh menggunakan teknik wawancara yang sudah dimodifikasi,
penulis. Proses ini akan diakhiri dengan melakukan uji yaitu dengan model diskusi. Diskusi dalam departemen yang
keabsahan terhadap data-data tersebut. dilakukan adalah melibatkan seluruh karyawan departemen
c. Penafsiran data yang dianalisa dan manajer departemen sebagai penanggung
Pada tahapan ini akan digunakan metode tertentu untuk jawab atas diskusi tersebut. Metode appraisal yang dijalankan
mendapatkan teori substantif dari hasil pengolahan data. bertujuan untuk menemukan kekurangan-kekurangan dalam
tiap departemen, baik kendala dan keluhan karyawan, dan
tingkat performa karyawan.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Identifikasi dari Analisa Pekerjaan
Hasil-Hasil Penelitian Narasumber 1: Mengidentifikasi jumlah tenaga kerja dan
Job Analysis menentukan standar berdasarkan job description.
Job analysis memuat informasi mengenai tujuan pekerjaan, Narasumber 2: Appraisal berlaku ketika lembaga pendidikan X
tugas dan tanggung jawab, akuntabilitas, indikator pencapaian, membutuhkan staff baru.
keterlibatan sumber daya manusia. Pada job analysis, manajer Narasumber 3: Appraisal memberikan informasi terkait cara
departemen yang bersangkutan akan melakukan evaluasi kerja karyawan di lembaga pendidikan X.
terhadap suatu jabatan. Sebagai contoh manajer departemen Dalam appraisal form, manajer departemen akan mencatat
dapat menganalisa jabatan english teacher. Hal utama yang informasi-informasi yang diperoleh tentang departemen selama
dilihat adalah aspek kinerja dari english teacher. Selain itu 12 bulan terakhir dan diskusi yang dilakukan dalam
manajer departemen juga dapat mengumpulkan kritik dan departemen yang melakukan analisa. Informasi-informasi yang
saran dari english teacher sehingga dapat dilakukan perbaikan diperoleh manajer departemen akan diberikan komentar dan
pada kekurangan yang ada pada organisasi. Hasil wawancara dibaca kembali oleh seluruh pihak yang terlibat dalam diskusi
tentang analisa pekerjaan di lembaga pendidikan X akan tersebut. Setelah itu akan ditanda tangani oleh pihak yang
diuraikan dibawah ini. terlibat sebagai tanda persetujuan bersama dan kemudian hasi
Analisis Pekerjaan diskusi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi departemen.
Narasumber 1: Appraisal tiap 3 bulan, tahunan dan 2 tahun. Dari appraisal lembaga pendidikan X ini akan dapat
Narasumber 2: Appraisal. mengidentifikasi kebutuhan akan karyawan baru yang akan
Narasumber 3: Appraisal di pakai untuk mengukur meningkatkan performa departemen dilihat dari segi dan jenis
keberhasilan. pekerjaannya. Narasumber lain menambahkan keuntungan lain
Berdasarkan informasi dari narasumber, peneliti mendapat dari performance appraisal, yaitu identifikasi performa kerja
informasi bahwa, lembaga pendidikan X ini melakukan analisa karyawan dan kenaikan gaji bagi karyawan yang dinilai
pekerjaan secara reguler, yaitu satu tahun satu kali. Analisa memiliki prestasi.
pekerjaan ini dilakukan agar kekurangan-kekurangan yang ada Job Description
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Peneliti telah mewawancara tiga orang narasumber mengenai Narasumber 1: Dirumuskan berdasarkan deskripsi pekerjaan
job description yang ada di lembaga pendidikan X. Hasil yang telah disusun.
wawancara tentang job description diuraikan dibawah ini. Narasumber 2: Dirumuskan sesuai kebutuhan dan posisi
Informasi Identifikasi Tugas, Kewajiban, Situasi dan mereka di tiap departemen.
Kondisi serta Pertanggung Jawaban atas Pekerjaan Narasumber 3: Punya perumusan bentuk tanggung jawab.
Mereka Perumusan pekerjaan yang harus dikerjakan karyawan pada
Narasumber 1: Mengidentifikasi jumlah tenaga kerja dan lembaga pendidikan X telah dirumuskan dengan jelas sehingga
menentukan standar berdasarkan job description. karyawan dapat mengetahui dengan detail dan jelas.
Narasumber 2: Appraisal berlaku ketika lembaga pendidikan X Perumusan yang ada juga telah disesuaikan dengan deskripsi
membutuhkan staff baru. pekerjaan yang telah disusun dan telah disesuaikan dengan
Narasumber 3: Appraisal memberikan informasi terkait cara kebutuhan dan posisi masing-masing karyawan di tiap
kerja karyawan. departemen. Dengan demikian, tanggung jawab masing-
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari narasumber, masing individu telah jelas.
diketahui bahwa lembaga pendidikan X ini memiliki deskripsi Job Specification
pekerjaan yang sudah terbagi-bagi dalam masing-masing Job specification dibuat agar calon karyawan yang diterima
departemen dan disusun oleh tiap departemen yang ada di tidak asal-asalan dan dipilih berdasarkan standar yang
organisasi di lembaga pendidikan X. Deskripsi pekerjaan itu dibutuhkan perusahaan. Selain itu, job specification
diuraikan sesuai dengan tanggung jawab posisi dan jabatan merupakan daftar knowledge, skills, abilities, dan other
karyawan dalam departemen. characteristic.Job specification ditetapkan setelah deskripsi
SOP Perusahaan yang Diterapkan Karyawan dalam pekerjaan disusun sehingga perusahaan dapat menetapkan
Melakukan Pekerjaan kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
Narasumber 1: SOP menjadi penuntun agar karyawan tersebut. Hasil wawancara tentang job specification diuraikan
mengetahui apa yang harus dikerjakan. dibawah ini
Narasumber 2: Tergantung kebijakan departemen. Kualifikasi Minimum
Narasumber 3: SOP sangat penting dan sangat efektif. Narasumber 1: Sesuai dengan kebutuhan dan deskripsi
Deskripsi pekerjaan yang sudah disusun oleh tiap-tiap pekerjaan.
departemen menjadi patokan manajer departemen untuk Narasumber 2: Berdasarkan job description yang sudah dibuat
menyusun SOP yang akan menjadi pedoman karyawan yang tiap departemen.
bekerja dalam departemen. SOP yang telah disusun tersebut Narasumber 3: Punya.
oleh narasumber dinilai sangat efektif dan efisien, karena Kriteria-kriteria yang dibutuhkan lembaga pendidikan X
karyawan tidak akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan dalam mencari karyawan baru dideskripsikan melalui hasil
sesuatu. wawancara dengan narasumber-narasumber yang sudah
Deskripsi Pekerjaan Berjalan diminta keterangannya.
Narasumber 1: Sesuai dengan kebutuhan tiap departemen. Kualifikasi Minimum Umum yang Harus Dimiliki
Narasumber 2: Deskripsi pekerjaan berjalan sesuai kebutuhan Narasumber 1: Sopan, memiliki etika, bisa bekerja sama
mereka. dengan tim.
Narasumber 3: Tergantung bidang yang ditangani dan Narasumber 2: Baik, beretika, dan bisa bekerja sama dalam
background pendidikan bidang yang ditangani. tim.
Salah seorang narasumber yang menjabat sebagai manajer Narasumber 3: Bisa berbahasa Inggris sesuai standar yang
departemen XY mengatakan bahwa lembaga pendidikan X ini sudah ditentukan.
memiliki departemen XY yang berfungsi sebagai konsultan Dalam penetapan dan pemilihan job specification, lembaga
bagi calon siswa atau mahasiswa yang ingin melanjutkan study pendidikan X sudah menentukan kriteria-kriteria yang
ke luar negri. Departemen XY memiliki 3 orang karyawan dibutuhkan, antara lain: sopan dan beretika (other
yang memiliki tugas yang berbeda-beda, yaitu counselor dan characteristic), mampu bekerja sama sebagai sebuah tim,
administrative assistant. Deskripsi pekerjaan mereka pun mampu berbahasa Inggris sesuai standar yang sudah
berbeda, counselor bertindak sebagai konsultan dan ditentukan (skills), dan pengalaman mengajar (knowledge).
memberikan berbagai macam informasi mengenai study ke Kemampuan dalam berbahasa Inggris dan pengalaman
Australia dimulai dari universitas dan jurusan yang ada di merupakan kualifikasi khusus yang sudah ditetapkan untuk
universitas tersebut. Administrative assistant berdasarkan tenaga pengajar yang akan mengajar di lembaga pendidikan X.
deskripsi pekerjaan mereka, mereka bertugas dalam segala Kemampuan berbahasa Inggris sesuai standar dan pengalaman
keperluan administrasi calon siswa/mahasiswa yang sudah mengajar tidak berlaku untuk departemen lain.
mendaftar, dimulai dari pengurusan visa hingga dokumen- Sopan dan beretika (other characteristics) dan mampu
dokumen yang dibutuhkan untuk proses pendaftaran. bekerja sama sebagai sebuah tim ditetapkan. Sopan dan
Gambaran dari deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh beretika merupakan standar minimum yang harus dipunya
departemen XY telah disusun berdasarkan kebutuhan dan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, terutama dalam
peran departemen XY dalam lembaga pendidikan X. sebuah tim agar terjadi keharmonisan. Mampu bekerja sama
Perumusan Bentuk Tanggung Jawab Karyawan atas sebagai sebuah tim harus dilakukan karena lembaga
Pekerjaan Masing-masing pendidikan X merupakan suatu unit organisasi yang
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

membutuhkan dukungan satu sama lain dalam menjalankan Untuk kegiatan forecasting yang termasuk dalam proses
sistem yang ada. perencanaan, lembaga pendidikan X tidak melakukan kegiatan
Kemampuan dalam berbahasa Inggris merupakan kewajiban tersebut. Karena untuk saat ini lembaga pendidikan X hanya
bagi tenaga pengajar yang bekerja karena lembaga pendidikan merencanakan untuk merekrut tenaga kerja baru untuk mengisi
X mengajarkan bahasa Inggris pada murid-murid yang posisi yang kosong yang telah ditinggalkan pemilik posisi
mendaftar dan belajar. Selain, memiliki kemampuan berbahasa sebelumnya.
Inggris, tenaga pengajar yang mengajar harus memiliki standar Recruitment
kualifikasi mengajar berstandar internasional, yaitu TESOL. Untuk memperoleh tenaga kerja yang qualified, lembaga
Kualifikasi TESOL adalah standar mengajar berbahasa Inggris pendidikan X perlu untuk melakukan proses recruitment.
yang di keluarkan oleh Cambridge. Berdasarkan informasi para informan penelitian, proses
Pengalaman masuk dalam kualifikasi minimum perekrutan dilakukan secara formal.
Narasumber 1: Pengalaman diperlukan dalam bidang-bidang Perekrutan yang Dilakukan
tertentu. Narasumber 1: Ketika ada karyawan yang mengundurkan diri.
Narasumber 2: Ya, dalam beberapa area seperti tenaga Narasumber 2: Ketika ada posisi kosong.
pengajar. Narasumber 3: Ketika beban kerja karyawan tidak memadai
Narasumber 3: Termasuk dan sangat diutamakan untuk tenaga dan ada yang mengundurkan diri.
pengajar. Narasumber yang diminta keterangannya mengatakan
Kriteria knowledge yang ditetapkan oleh lembaga bahwa, menurut waktu pelaksanaan rekrutmen, lembaga
pendidikan X adalah pengalaman mengajar. Pengalaman pendidikan X melakukan perekrutan ketika ada posisi yang
mengajar yang dimaksud adalah pengalaman mengajar yang ditinggalkan oleh pemilik posisi sebelumnya. Hal ini dilakukan
pernah dilakukan di Asia Pasifik. Kriteria ini ditetapkan agar agar karyawan lain yang bekerja dengan posisi kosong akan
tenaga pengajar yang mengajar dapat meng-handle murid- menjadi terbebani dengan pekerjaan yang ada dalam
murid yang belajar. departemen tersebut.
Planning Pihak Yang Bertanggung Jawab dalam Sistem Perekrutan
Perencanaan sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam Narasumber 1: Manajer atau supervisor departemen.
pengelolaan sumber daya manusia. Perencanaan ini bertujuan Narasumber 2: Head of department.
agar pengelolaan sumber daya manusia menjadi efektif dan Narasumber 3: Human resource department.
efisien. Menurut narasumber yang telah di wawancara, Penanggung jawab dalam proses recruitment adalah
lembaga pendidikan X sudah melakukan praktek planning. manajer yang bersangkutan. Manajer yang bersangkutan lebih
Perencanaan Sumber Daya Manusia mengetahui kualifikasi yang dibutuhkan dalam departemennya,
Narasumber 1: Berupa dana untuk development staff melalui sehingga manajer departemen diberikan kuasa untuk merekrut
training. calon karyawan yang akan mengisi posisi di departemennya.
Narasumber 2: Berupa persiapan bujet dana untuk staff Perekrutan yang dilakukan oleh manajer departemen harus
development. mendapat peresetujuan dari manajer HRD agar dalam
Narasumber 3: Tentu saja ada. prosesnya tidak menyalahi aturan yang sudah ditentukan.
Perencanaan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan X Sumber ± Sumber Tenaga Kerja
yang bergerak di dalam organisasi. Perencanaan yang Narasumber 1: Native speaker yang mendaftar setelah melihat
dilakukan berupa persiapan dana untuk training, baik training iklan di web dan majalah asing. Lokal yang melihat lowongan
staff baru maupun yang lama. Dengan adanya training yang melalui media massa lokal.
diberikan pada staff diharapkan pekerjaan yang dilakukan bisa Narasumber 2: Orang lokal melalui media massa lokal dan
lebih efektif dan efisien. Training yang dilakukan adalah staff untuk tenaga pengajar asing, melalui web dan majalah asing.
development dimana kemampuan staff yang sudah ada Narasumber 3: Masyarakat yang melihat iklan yang
dikembangkan agar dapat bermanfaat bagi lembaga pendidikan diiklankan, dari CVyang pernah dikirimkan.
X. Dalam proses perekrutannya, lembaga pendidikan X
Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Dilakukan memperoleh sumber-sumber daya manusia dari luar
Narasumber 1: Perekrutan kemudian training. perusahaan (eksternal). Perekrutan eksternal ini dilakukan
Narasumber 2: Perencanaan kemudian training. dengan cara advertensi. Advertensi yang dimaksud adalah
Narasumber 3: Evaluasi karyawan ketika appraisal. dengan mengiklankan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan
Staff yang akan melakukan training dipilih berdasarkan oleh perusahaan. Sumber-sumber tenaga kerja eksternal yang
hasil evaluasi job analisis. Kebutuhan akan tenaga kerja dibutuhkan ada dua kategori, yaitu tenaga kerja lokal dan
dengan kemampuan lebih dan berguna bagi perusahaan dapat tenaga kerja asing. Untuk tenaga kerja lokal, iklan pada media
membantu perusahaan maju dan berkembang. massa lokal menjadi pilihan perusahaan dalam mengiklankan
Kegiatan Forecasting lowongan, sedangkan untuk tenaga kerja asing diiklankan
Narasumber 1: Dilakukan ketika kekurangan tenaga kerja. melalui website dan majalah asing.
Narasumber 2: Hanya untuk mengisi posisi kosong. Metode Perekrutan
Narasumber 3: Berdasar hasil evaluasi dan masukan dari Narasumber 1: Screening CV.
karyawan. Narasumber 2 : Rekrut berdasarkan kualifikasi yang
dibutuhkan.
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Narasumber 3: Mencari potensi untuk mengisi posisi yang Narasumber 2: Screening.


tersedia. Narasumber 3: Screening.
Untuk proses perekrutan, lembaga pendidikan X memiliki Metode screening adalah metode yang sudah umum
SOP dalam melakukan perekrutan. Perusahaan mengiklankan digunakan karena lebih cepat dan lebih efisien dalam
lowongan pekerjaan melalui media massa, kemudian akan menyeleksi banyaknya calon karyawan yang mendaftar untuk
men-screening surat-surat lamaran pekerjaan yang masuk bekerja di lembaga pendidikan X.
sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan departemen, lalu surat Proses Seleksi
lamaran yang lolos screening akan diteruskan kepada manajer Narasumber 1: Screening CV, memanggil untuk interview,
per departemen. Manajer departemen kemudian akan kalau diterima diberikan probation 3 bulan untuk fresh
menghubungi kandidat yang telah lolos screening untuk graduate. Untuk yang sudah memiliki pengalaman diberikan
melakukan interview. Kemudian manajer departemen akan kontrak 1 tahun sekaligus masa transisi.
memilih kandidat setelah proses interview dan akan Narasumber 2: Kandidat yang lolos screening dihubungi untuk
memberikan letter of offer yang berisi kontrak dan job interview. Kalau mereka lolos seleksi mereka akan diberikan
description. Setelah proses tersebut, calon karyawan tersebut masa percobaan 3 bulan.
akan menjalani proses orientasi dan kemudian akan masuk Narasumber 3: Screening, lanjut interview, dan kalau lolos ada
dalan departemen yang bersangkutan. probation 3 bulan.
Kendala yang Sering Dihadapi Proses seleksi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan X
Narasumber 1: Belum ada. adalah screening. Bagi kandidat yang sudah lolos screening
Narasumber 2: Tidak ada yang berarti. akan dipanggil untuk melakukan interview dengan departemen
Narasumber 3: CV yang masuk tidak sesuai kriteria. yang bersangkutan. Kalau kandidat tersebut lolos hasil
Lembaga pendidikan X ini memiliki kendala ketika interview kandidat tersebut akan diberikan masa percobaan
melakukan proses recruitment. Kendala yang dihadapi adalah selama 3 bulan. Masa percobaan 3 bulan ini diperuntukkan
surat lamaran dan kualifikasi yang masuk tidak sesuai dengan bagi calon karyawan yang baru lulus, baik lulusan S1 ataupun
harapan dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan, lulusan SMA. Bagi calon karyawan yang sudah memiliki
sehingga perusahan harus menolak untuk menerima surat pengalaman kerja, maka akan diberikan masa percobaan 1
lamaran yang tidak sesuai tersebut. tahun dengan sistem kontrak. Sistem kontrak diberikan sebagai
Staffing/Selection masa transisi dari pekerjaan lama ke pekerjaan baru dan
Menyeleksi calon tenaga kerja yang masuk termasuk dalam penyesuaian dengan lingkungan baru. Ketiga orang
langkah pengelolaan sumber daya manusia. Seleksi yang narasumber menyatakan hal yang sama mengenai proses
dilakukan harus cermat dan sesuai dengan kualifikasi yang seleksi yang terjadi, proses seleksi ini maih termasuk dalam
sudah ditentukan. Lembaga pendidikan X termasuk dalam SOP recruitment yang telah di tetapkan oleh perusahaa
salah satu organisasi yang melakukan staffing. Kendala yang Dihadapi Dalam Proses Seleksi
Jeda Antara Perekrutan dan Seleksi Narasumber 1: Perbedaan budaya.
Narasumber 1: Tidak tentu. Narasumber 2: Perbedaan budaya.
Narasumber 2: Tidak lebih dari tiga minggu. Narasumber 3: Perbedaan budaya.
Narasumber 3: 2-3 minggu, bisa lebih cepat. Untuk kendala yang dihadapi oleh lembaga pendidikan X
Terdapat kesesuaian jawaban antar narasumber mengenai selama proses seleksi dikatakan oleh ketiga orang narasumber,
jeda antara proses perekrutan dan seleksi. Jeda antara proses berasal dari budaya. Budaya perusahaan dan budaya pelamar
perekrutan dan seleksi memakan waktu paling lama tiga berbeda, selain itu banyak karyawan yang bekerja, berasal dari
minggu dan bahkan bisa lebih cepat. Cepat atau tidaknya latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh karena itu
proses seleksi ini bergantung pada kebutuhan departemen akan penyesuaian kebudayaan sangatlah sulit dan cukup memakan
karyawan baru untuk mengisi posisi yang kosong. waktu.
Yang Bertanggung Jawab atas Proses Seleksi Tenaga Kerja Asing/Ekspatriat
Narasumber 1: Manajer departemen dengan bantuan dukungan Narasumber 1: Tenaga pengajar.
dari HRD. Narasumber 2: Tenaga pengajar.
Narasumber 2: 'HSDUWPHQW¶V KHDG. Narasumber 3: Tenaga pengajar.
Narasumber 3: Human resource department dan head Dari informasi yang sudah digali oleh peneliti melalui tiga
department yang memerlukan. orang narasumber, diketahui bahwa lembaga pendidikan X
Mengenai tanggung jawab dalam proses seleksi, narasumber memiliki tenaga kerja asing yang bekerja sebagai tenaga
yang telah diwawancara berpendapat sama, yaitu penanggung pengajar.Tenaga pengajar yang harus memiliki kualifikasi
jawab proses seleksi adalah manajer departemen dan beberapa mengajar TESOL dan memiliki pengalaman mengajar di Asia
departemen yang memerlukan bantuan dari human resource Pasifik.
department. Bantuan yang diberikan oleh human resource Peran dan Fungsi Ekspatriat
department disesuaikan dengan departemen yang memerlukan Narasumber 1: Mengajarkan bahasa Inggris.
seperti pengecekan psikologi dan karakteristik calon karyawan Narasumber 2: Mengajarkan bahasa Inggris.
yang akan diterima. Narasumber 3: Mengajarkan bahasa Inggris.
Metode Seleksi yang Digunakan dalam Menyeleksi Sebagai native speaker di lembaga pendidikan X, tenaga
Narasumber 1: Screening. kerja asing berperan sebagai tenaga pengajar. Mereka
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

mengajarkan bahasa Inggris pada murid dan bertugas untuk cara mengiklankan lowongan pekerjaan yang kososng melalui
meningkatkan kemampuan murid dalam berbahasa Inggris. media massa. Lowongan yang dicantumkan memuat posisi
Selain mengajarkan bahasa Inggris kepada murid, mereka juga pekerjaan yang dibutuhkan, tugas serta tanggung jawab atas
berbagi mengenai kebudayaan sehingga para murid juga dapat posisi tersebut dan requirement.
belajar mengenai budaya asing. Kriteria seleksi yang diungkapkan oleh Briscoe dan Schuler
Pemilihan Tenaga Kerja Asing (2004), menjabarkan beberapa kriteria dalam tahap seleksi,
Narasumber 1: Memiliki kualifikasi TESOL, memiliki yaitu kesesuaian pekerjaan, kemampuan adaptasi budaya,
pengalaman mengajar di Asia Pasifik keinginan untuk tugas di luar negeri dari kandidat keluarga,
Narasumber 2: Kemampuan dan kualifikasi TESOL yang dan profil tugas internasional yang sukses. Mengacu pada
berstandar internasional dan juga pengalaman. kriteria seleksi Briscoe dan Schuler (2004), lembaga
Narasumber 3: Memiliki kualifikasi TESOL dan pengalaman pendidikan X menerapkan dua kriteria, yaitu kesesuaian
mengajar di Asia Pasifik. pekerjaan dan kemampuan adaptasi budaya. Hal ini
Dalam pemilihan tenaga kerja asing, narasumber- dikarenakan untuk mencari karyawan yang sesuai dengan
narasumber yang sudah diminta keterangannya menjawab, standardan kualifikasi pekerjaan tidak mudah. Dan juga,
pemilihan tenaga kerja asing dalam lembaga pendidikan X lembaga pendidikan X sering menghadapi kendala dalam
didasarkan pada kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris seleksi berupa perbedaan budaya. Perbedaan budaya
dan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, memiliki kualifikasi merupakan salah satu isu yang sangat susah untuk dihilangkan
TESOL, dan memiliki pengalaman mengajar di Asia Pasifik. ketika terjadi perbedaan budaya dan memiliki dampak yang
Pembahasan negatif.
Job analysis memberikan banyak manfaat bagi
kelangsungan perusahaan. Metode job analysis yang
dijalankan lembaga pendidikan X adalah job analysis-based IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
performance appraisal. Performance appraisal bertujuan
Setelah menganalisa praktek sumber daya manusia pada
untuk menilai cara kerja karyawan yang berkerja dan
lembaga pendidikan X, penulis mendapat beberapa
kemudian akan dievaluasi untuk diperbaiki segala kekurangan
kesimpulan, yaitu:
yang diperlukan dalam departemen. Selain itu, performance
1. Lembaga pendidikan X menerapkan penerapan sumber
appraisal juga menjadi dasar peningkatan gaji. Dalam job
daya manusia diawali dengan analisa pekerjaan. Analisa
analysis-based performance appraisal, lembaga pendidikan X
pekerjaan dilakukan melalui metode performace appraisal
menggunakan teknik wawancara yang sudah dimodifikasi
yang dilakukan setiap tahun untuk menganalisa kinerja
menjadi teknik diskusi.
karyawan selama satu tahun. Analisa pekerjaan ini
Job description yang dijalankan lembaga pendidikan X
ditangani secara langsung oleh manajer departemen yang
sesuai dengan teori manfaat deskripsi pekerjaan, yaitu sebagai
bersangkutan.
pedoman dalam penyusunan SOP. Job description juga
2. Analisa pekerjaan yang dilakukan akan menghasilkan
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi jabatan serta
informasi mengenai deskripsi pekerjaan dan spesifikasi
tugas dan wewenang antara karyawan dan atasan agar tidak
pekerjaan. Deskripsi pekerjaan yang ada di lembaga
kacau dab berjalan sesuai dengan sistem yang ada.
pendidikan X disusun oleh masing-masing departemen dan
Lembaga pendidikan X memiliki kualifikasi pekerjaan yang
menjadi pedoman dalam penyusunan sop departemen yang
telah disusun sedemikian rupa dalam menentukan standar
sudah disesuaikan dengan posisi dan jabatannya masing-
dalam perekrutan karyawan. Kemampuan dalam berbahasa
masing. Spesifikasi pekerjaan seperti sopan dan beretika,
Inggris sesuai standar yang sudah ditetapkan, pengalaman,
mampu bekerja sebagai sebuah tim adalah kriteria standar
sopan, beretika dan memiliki kemampuan bekerja sama
yang ditentukan oleh lembaga pendidikan X untuk dapat
sebagai sebuah tim adalah kriteria minimum lembaga
diterima bekerja. Kemampuan berbahasa Inggris dan
pendidikan X.
memiliki pengalaman terutama pengalaman mengajar
Berdasarkan teori Sherman dan Bohlander (1992) yang
adalah kriteria tambahan yang di tetapkan lembaga
dikutip oleh Nawawi (2011), perencanaan sumber daya
pendidikan X untuk dapat bekerja pada posisi tertentu.
manusia dilakukan untuk membuat ketentuan pengaturan arus
3. Lembaga pendidikan X menyediakan dana untuk
tenaga kerja baik ke dalam, di dalam dan keluar perusahaan.
development staff tiap tahun yang bertujuan agar karyawan
Dalam penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa lembaga
lembaga pendidikan X mampu untuk mengembangkan
pendidikan X telah melakukan praktek planning, yaitu
kemampuan mereka dan bekerja secara efektif dan efisien.
perencanaan dari segi persiapan dana untuk development staff
4. Sumber tenaga kerja eksternal adalah sumber tenaga kerja
perusahaan. Melalui perencanaan development staff,
utama di lembaga pendidikan X. Sumber-sumber tenaga
diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas sumber
kerja eksternal didapat dengan melalui advertising yang
daya manusia yang secara tidak langsung juga meningkatkan
dilakukan ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja
kualitas di lembaga pendidikan X.
tambahan atau untuk mengisi posisi yang kosong. Selain itu
Dalam recruitment, karyawan di lembaga pendidikan X
perekrutan tenaga kerja asing juga diperoleh melalui
melakukan secara eksternal, dimana sumber-sumber tenaga
pengiklanan.
kerja eksternal adalah sumber tenaga kerja terbesar bagi
5. Seleksi calon karyawan dilakukan oleh manajer departemen
perusahaan. Perekrutan secara eksternal ini dilakukan dengan
dengan bantuan dari HRD lembaga pendidikan X.
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Penyeleksian karyawan dilakukan dengan metode


screening. Karyawan yang lolos seleksi akan ditempatkan
sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan dan posisi
yang diinginkan untuk bekerja. Dalam proses staffing,
tenaga kerja asing diposisikan sebagai tenaga pengajar di
lembaga pendidikan X.

DAFTAR PUSTAKA

Briscoe, D. R., & Schuler, R. S. (2004). International Human


Resource Management 2nd edition. Oxford: Prentice Hall.
Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi
revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:


CV. Alfabeta.

Zikmund, W. G. (2003). Business Research Methods. Ohio:


Thomson South-Western.

Anda mungkin juga menyukai