Kel - 9 Laporan Hasil Diskusi
Kel - 9 Laporan Hasil Diskusi
Disusun oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
HASIL DISKUSI
Nilai: B+
2. Salsabila Nur Aini (63040200107)
1. Jika kondisi perusahaan dalam kondisi tersebut maka perusahaan tersebut
berada pada kondisi kebangkrutan karena perusahaan sendiri tidak mampu
untuk melunasi hutang jangka pendek dan berbagai hutang yang telah
jatuh tempo. Pada kondisi ini perusahaan dapat saja diakuisisikan atau
melakukan merger dengan perusahaan lain.
2. Risiko likuiditas merupakan risiko yang paling fundamental dalam industri
perbankan. Disebut fundamental karena pemicu utama kebangkrutan yang
dialami oleh bank, oleh karena itu jika suatu bank tidak bisa mengatasi
masalah fundamental tersebut sudah dipastikan bank tersebut akan
kehilangan nasabahnya.
3. Likuiditas dapat menggambarkan apakah sebuah perusahaan berada dalam
kondisi sehat atau tidak karena likuiditas sendiri menggambarkan
kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Nilai: A
Nilai: A
4. Angga Zale Putra (63040200113)
1. Jika kondisi dalam kondisi tersebut maka perusahaan dinyatakan bangkrut,
karena tidak bisa melunasi hutang jangka pendek dan hutang yang telah
jatuh tempo. Pada kondisi ini perusahaan dapat diakuisisi atau merger.
2. Karena menyangkut dana pihak ketiga yang sebagian besar sifatnya jangka
pendek dan tidak terduga. Pengelolaan bank harus memperhatikan akurat
menjadi kebutuhan likuiditas untuk jangka waktu tertentu.
3. Likuiditas dapat menggambarkan sebuah perusahaan berada dalam kondisi
sehat atau tidak, karena likuiditas sendiri menggambarkan kemampuan
perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka panjang.
Nilai: A-
Nilai: A-
Nilai: A
Nilai: A
Nilai: A
Nilai: A
Nilai: A
11. Shadam Yunito (63040200120)
1. Jika kondisi perusahaan dalam kondisi tersebut maka perusahaan pada
kondisi kebangkrutan karena perusahaan sendiri tidak mampu melunasi
hutang.
2. Karena pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh perbankan
bukanlah kerugian yang dialami, melainkan.karena ketidakmampuan bank
dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya
3. Likuiditas dapat menggambarkan apakah perusahaan berada dalam kondisi
sehat atau tidak sehat karena likuiditas sendiri meggambarkan kemampuan
perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
Nilai: B+
Nilai: A-
13. Tiara Novita S (63040200125)
1. Jika kondisi perusahaan dlm kondisi tsb maka perusahaan tsb berada pd
kondisi kebangkrutan karena perusahaan tidak mampu melunasi hutang
jangka pendek & berbagai hutang yg telah jatuh tempo
2. Krn pemicu utama kebangkrutan yg dialami oleh perbankan bukanlah
kerugian yg dialami, melainkan krn ketidakmampuan bank tsb dlm
memenuhi kebutuhan likuiditasnya
3. likuiditas dpt menggambarkan apakah sebuah perusahaan berada dlm
kondisi sehat/ tdk karena likuiditas sendiri menggambarkan kemampuan
perusahaan tsb dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Nilai: A
Nilai: A
Nilai: A
Niali: A
Nilai: A
Nilai: A
Nilai: A
Nilai: A
Niali: A-
Nilai: A
Nilai: A
24. Tira Septia Devi(63040200136)
1. Jika kondisi perusahaan dlm kondisi tersebut maka perusahaan tersebut
berada pada kondisi kebangkrutan karena perusahaan sendiri tidak mampu
untuk melunasi utang jangka pendek dan berbagai utang yg telah jatuh
tempo. Pada kondisi ini perusahaan dapat saja dsakuisisi atau melakukan
merger dengan perusahaan lain.
2. Risiko likuiditas merupakan risiko yang paling fundamental dalam industri
perbankan. Hal ini dikarenakan pemicu utama kebangkrutan yang dialami
oleh perbankan bukanlah kerugian yang dialami, melainkan karena
ketidakmampuan bank tersebut dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
3. Likuiditas dapat menggambarkan apakah sebuah perusahaan berada dalam
kondisi sehat atau tidak karena likuditas sendiri menggambarkan
kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Nilai: A
Nilai: A-
26. Siti Nurkholisoh (63040200140)
1. Jika kondisi perusahaan dalam kondisi tersebut, maka perusahaan tersebut
berada pada kondisi kebangkrutan karena perusahaan sendiri tidak mampu
untuk melunasi hutang jangka pendek dan berbagai hutang yg telah jatuh
tempo. Pada kondisi ini perusahaan dapat saja dsakuisisi atau melakukan
merger dengan perusahaan lain.
2. Resiko ini dikarenakan pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh
perbankan bukanlah kerugian yang dialami, melainkan karena
ketidakmampuan bank tersebut dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
3. Likuiditas dapat menggambarkan apakah sebuah perusahaan berada dalam
kondisi sehat atau tidak, karena likuiditasnya sendiri menggambarkan
kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Nilai: A
C. Lampiran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko likuiditas adalah suatu risiko dimana sebuah perusahaan atau individu
tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya karena tidak mampu
untuk mengubah aset menjadi uang tunai. Tujuan utama dari manajemen risiko
likuiditas adalah memastikan kecukupan dana secara harian, baik pada kondisi normal
maupun pada kondisi krisis agar dapat memenuhi kewajiban secara tepat waktu dari
berbagai sumber dana yang tersedia.
Proses manajemen risiko likuiditas dimulai dengan proses identifikasi risiko
likuiditas untuk memahami proses aktivitas bank dan mengidentifikasi titik simpul
yang rawan terjadi masalah risiko likuiditas. Selanjutnya dilakukan pengukuran risiko
likuiditas untuk mengetahui besaran risiko likuiditas dan membandingkan dengan
limit sehingga dapat diputuskan apakah perlu strategi khusus untuk mengatasi
permasalahan terkait risiko likuiditas. Langkah berikutnya adalah melakukan
pengendalian risiko likuiditas, berupa tindak aksi yang diperlukan untuk mengatasi
persoalan terkait risiko likuiditas.
B. Saran
Setelah membaca tugas ini, diharapkan pembaca dapat memahami tentang
manajemen resiko likuiditas. Masukan dan kritikan yang membangun dari pembaca
sangat diperlukan agar tugas ini bisa menjadi lebih baik dan sempurna lagi. Serta
mahasiswa lebih berperan aktif dan juga kritis saat diskusi sedang berlansung.