Anda di halaman 1dari 11

WORK METHOD

Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C


U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 1 of 11

PEMBERI KERJA : PT PERTAMINA (PERSERO) RU-VI BALONGAN

KONTRAKTOR : PT NINDYA KARYA (PERSERO)

NAMA PROYEK : PEMBANGUNAN NEW CONSTRUCTION JETTY & TEMPORARY ACCESS ROAD

PROYEK REVITALISASI RCC RU VI - BALONGAN

LOKASI : PT PERTAMINA (PERSERO) RU-VI BALONGAN, INDRAMAYU – JAWA BARAT

NO. KONTRAK : SP-19168

1C 27/09/2021 All Re-Issued For Approval DAM RA SKA

1B 05/05/2021 All Re-Issued For Approval DAM RA SKA

1A 20/04/2021 All Re-Issued For Approval DAM RA SKA

1 12/04/2021 All Issued For Approval DAM RA SKA

0A 05/04/2021 All Re-Issued For Review DAM RA SKA

0 26/03/2021 All Issued For Review DAM RA SKA


Prepared Checked Approved Approved
Rev. Date Page Description
PT Nindya Karya PT Pertamina
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 2 of 11

REVISI TABULASI

REVISI LAMPIRAN KETERANGAN


HAL. KETERANGAN HAL.
0 0A 1 1A 1B 0 0A 1 1A 1B
1
2
3
4
5 v
6 v
7 v v
8 v v v
9 v
10 v
11 v v
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 3 of 11

LEMBAR RESPON

DOKUMEN REF. : -

Dokumen / Hal.
No. Komen Inisial Respon Inisial Keterangan
Ref.
1 Hal. 11 Tambahkan Sudah
Acceptance Criteria ditambahkan

-
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 4 of 11

DAFTAR ISI

1. FLOWCHART .....................................................................................................................................6

2. PEKERJAAN PERSIAPAN ....................................................................................................................6

3. SETTING OUT ALAT SURVEY ..............................................................................................................7

4. TRANSPORTASI SPP ..........................................................................................................................7

5. PEMANCANGAN SPP ........................................................................................................................8

6. ACCEPTANCE CRITERIA ...................................................................................................................11


WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 5 of 11

1. FLOWCHART

2. PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal penting yang harus diperhatikan adalah monitoring stok tiang pancnag baja yang sudah di-
coating, sesuai kebutuhan untuk menjaga kontinuitas pekerjaan pemancangan. Peralatan yang
digunakan untuk pemindahan ini adalah crane service 65 ton dan truk trailer.
a. Tenaga Kerja
- Tim Pemancangan
- Welder Team
- Surveyor
- Helper
b. Alat yang digunakan
- Crane Pancang - Waterpass - Welding Habitat
- Diesel Hammer - Welding Machine - Kawat Las 3,2 – 4 mm
- Vibro Hammer Perlengkapan Pengelasan (menyesuaikan spek)
- Total Station - (Stang las, cover/kedok las, dll) - Roughter Crane
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 6 of 11

c. Gambar Kerja (Shop Drawing)


Gambar yang disetujui owner sebagai acuan pelaksanaan dilapangan

3. SETTING OUT ALAT SURVEY


1) Mempersiapkan benchmark mengarah ke garis singgung tepi tiang pancang. Apabila hasil sudut
dan jaraknya masuk, maka bisa dilakukan pengukuran stake out posisi tiang pancang.
2) Surveyor men-set alat total station ke sudut yang telah di hitung, sambil sesekali
mengecek verticality tiang pancang.
3) Untuk tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10) maka dibuat perbandingan dengan
kemiringan menggunakan waterpass. Apabila sudah tepat maka tiang pancang di turunkan sesuai
dengan kemiringannya dan siap untuk dipancang. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada contoh
gambar 3.1

Gambar 3.1 Contoh Pemancangan Tiang Miring

4) Selama proses pemancangan/pemukulan tiang berlangsung, akan terus dikontrol oleh surveyor
supaya tiang pancang tidak sampai keluar dari arah yang hendak dicapai.
5) Dalam pelaksanaan penentuan titik-titik pancang tersebut, perlu adanya alat komunikasi, guna
koordinasi antara surveyor dengan tim pancang, serta operator crane. Penentuan titik-titik BM
yang dipakai untuk referensi posisi alat ukur berdiri disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan
maksud memudahkan pengukuran dan sasaran tidak terhalang.
6) Arahkan crew pancang mengikuti arah sudut yang anda set, Jika sudah oke tiang pancang bisa
diturunkan, setelah mencapai tanah, cek kembali posisi tiang pancang apakah masih di posisi
yang benar atau sudah bergeser, jika bergeser minta crew pancang untuk membetulkan lagi
posisi tiang pancangnya.

4. TRANSPORTASI SPP
1) Pengangkutan SPP dilakukan bantuan sling yang dihubungkan pada peralatan crane yang dipakai.
2) Ada 2 kondisi cara pengangkatan tiang yang dilakukan, yaitu:
a. Single Pipe Pile (10 m atau 12 m), dengan cara mengkaitkan sling pada kedua bagian tepi
tiang yang dihubungkan dengan crane seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 (a).
b. Double Pipe Pile / pipa baja yang telah disambung (20 m atau 24 m), dengan cara
mengkaitkan sling pada kedua bagian tepi tiang dengan jarak 0,25 panjang tiang, kemudian
dihubungkan dengan crane seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 (b).
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 7 of 11

>60° >60°

L L
1/4L 1/4L
(a) (b)

Gambar 4.1 Pengangkatan Tiang

3) Proses pengangkutan dengan alat angkat dan alat angkut, harus mengikuti dokumen lifting plan
yang telah disetujui owner.

5. PEMANCANGAN SPP
5.1 Urutan Kerja Pemancangan
1) Pada tiang pancang akan diberi nomor / angka, penomoran ini berguna untuk
pemantauan proses pemancangan pada interval 0,5 m dan 1 m di pakai sebagai data
pemancangan
2) Setiap tiang pipa baja yang akan dipancang dan di las diberi penomoran / heat number
untuk memudahkan identifikasi pada pipa baja tersebut
3) Alat pancang ditempatkan sesuai dengan posisinya sehingga as hammer jatuh pada
titik pancang yang telah ditentukan.
4) Mengangkat tiang pancang bawah (bottom pile ) dan mempersiapkan pemancangan
awal (pre-driving ) dengan memposisikan ujung tiang pada titik rencana, dengan
mempergunakan alat survey.
5) Tiang bottom akan dipancang dengan cara digetarkan menggunakan Vibro Hammer .
Pada pukulan tiang pertama, tiang harus dipancang dengan hati - hati dan melakukan
pengecekan kembali menggunakan waterpass .
6) Tiang pancang kedua atau middle akan dipancang menggunakan diesel hammer.
7) Pemancangan tidak menggunakan guide beam dikarenakan lokasi pemancangan di
darat.
Maka akan dibuatkan titik pinjaman dari as 150 cm.
8) Pada pemancangan tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10) maka
dibuat perbandingan dengan kemiringan menggunakan waterpass. Apabila sudah tepat
maka tiang pancang di turunkan sesuai dengan kemiringannya dan siap untuk dipancang.
9) Setiap hammer yang dijatuhkan selama pemancangan, kemiringan (sudut 1:10) akan selalu
dikontrol terus-menerus oleh surveyor
10) Tim pemancangan akan selalu mengikuti arahan surveyor untuk control kemiringan.
11) Dalam pelaksanaan tim surveyor dengan tim pancang serta operator crane akan selalu
berkoordinasi menggunakan alat komunikasi.
12) Apabila tiang sudah mendekati kedalaman tanah rencana, dilakukan kalendering.
13) Aktifitas pemancangan dihentikan apabila sudah mencapai kedalaman rencana
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 8 of 11

14) Pengecekan elevasi top tiang kemudian dilakukan pemotongan tiang pancang.

5.2 Kalendering
1) Proses final set dimana pemancangan telah mencapai kedalaman rencana
2) Final set ditentukan setelah mendapatkan hasil dari kalendering,
3) Saat Kalendering tes telah ditentukan, pemukulan dengan hammer pile dihentikan
sementara
4) Lalu dipasang kertas millimeter pada tiang pancang menggunakan selotip
5) Siapkan pulpen/spidol yang ditumpukan pada balok kayu, kemudian menempelkan
ujung pulpen/spidol pada kertas millimeter
6) Menjalankan pemukulan pemancangan Kembali
7) Satu orang melakukan kalendering dan satu orang mengawasi serta menghitung
jumlah pukulan, setelah 10 pukulan kertas millimeter diambil
8) Tahap ini bisa dilaksanan 2-3 kali apabila belum diperoleh grafik sesuai yang diinginkan
9) Setelah tahapan selesai hasil kalendering tes ditanda tangani bersama untuk
selanjutnya dihitung daya dukungnya.

5.3 PDA (Pile Driving Analyzer) Test


Peralatan yang digunakan untuk tes PDA tersebut adalah:
- Piling Driver Analyzer (PDA) Model 8G
- 2 buah Strain transducer
- Accelerometer
- Kabel penghubung / Pengirim signal tanpa kabel
- Alat bor baja, Angkur + Baut, dan Kunci

a. Persiapan pengujian PDA ( Piling Driver Analyzer ) Test


1) Mempersiapkan tiang untuk PDA minimal 1,5m atau kemudian dihitung panjang
tiang sesuai dengan yang direncanakan
2) Menyediakan arus listrik AC dengan daya 220V, 60 Hz dan 30 Amp untuk
mengoperasian alat PDA
3) Menyediakan tempat perlindungan untuk melindungi alat PDA dari kondisi
panas matahari, air, angin dan temperature. Jika diperlukan tempat perlindungan
dengan suhu 20-30 derajat Celcius. Letakan tempat perlindungan kurang lebih 15-
20m dari tiang, sehingga kabel PDA dapat sampai dengan komputer PDA dan
operator dapat mengawasi tiang. Tenaga ahli boleh mengabaikan tempat perlindungan
apabila cuaca memungkinkan
4) Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang, apabila kepala tiang sama
rata permukaan tanah atau sesuai kebutuhan
5) Pengeboran lubang kecil sesuai kebutuhan untuk pemasangan strain transducer
dan accelerometer.

b. Informasi yang diperlukan dalam PDA (Piling Driver Analyzer) Test


1) Gambar yang menunjukkan lokasi dan identifikasi tiang.
2) Tanggal pemancangan
3) Panjang tiang dan luas penampang tiang
4) Panjang tiang yang tertanam

c. Pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) Test


1) Memasang alat Strain transducer dan Accelerometer yang bertujuan untuk
menerima regangan pada tiang ketika tiang dipancang dan menerima percepatan
gelombang yang merambat dalam tiang.
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 9 of 11

2) Tiang pancang ditumbuk sebanyak dua sampai lima kali, sesuai instruksi supervisi PDA

3) Hasil rekaman PDA (Piling Driving Analyzer) dianalisis lebih lanjut dengan
metode CAPWAP yaitu metode analisis yang mengkombinasikan data pengukuran di
lapangan dengan data persamaan gelombang untuk menaksir kapasitas daya dukung
statis dan distribusi tahanan.
4) Menganalisis benturan tiang berdasarkan hasil rekaman PDA dengan cara
menganalisis karakteristik kurva F (gaya tumbuk) dan V (kecepatan rambat
gelombang).

5.4 Metode Penyambungan dengan Las


a. Pengelasan di Lokasi Pemancangan
1) Setelah dilakukan pemancangan tiang pertama atau bottom , tiang berikutnya
disiapkan
2) Penyambungan dilakukan dengan menyusun tiang pancang atas dan bawah
3) Posisi kedua tiang pancang harus rapat, dijaga tetap pada titik pancang / tidak
bergeser, serta terus diamati supaya tiang pancang tetap tegak.
4) Penyambungan tiang pancang dilakukan dengan cara mengelas permukaan kedua
tiang pancang (bawah dan atas).
5) Untuk pelurusan antara tiang pancang atas dan bawah dibantu oleh berupa
besi diameter 19-22mm dengan panjang ±15 cm sebanyak 2 batang yang di las
secara temporary di 3/4 D tiang pancang pipa baja.

Gambar 5.1 Detail Joint Pile (No. Drawing U2003-004-C0P-C07-N0027)

6) Gap pengelasan antar SPP pastikan sesuai dengan prosedur WPS.


7) Pengelasan sambungan pipa akan dilakukan 3 lapisan secara bertahap (root,
filler, capping)
8) Kawat las menggunakan ukuran 3,2-4 mm (menyesuaikan dengan WPS & PQR
Welding)
9) Pengelasan akan dilakukan oleh 2 orang welder dengan durasi las
menyesuaikan kebutuhan
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 10 of 11

10) Dilengkapi dengan welding habitat pada saat pengelasan untuk menghindari korosi
dan humidity.
11) Setelah pengelasan selesai kemudian dilakukan cooling down
12) Lakukann NDT sesuai dengan NDT Map.

b. Pengelasan di Workshop
1) Pengelasan dilakukan di atas lantai kerja yang datar
2) Dudukan tiang pancang di beri H beam sesuai dokumen metode splicing pile
3) Penyambungan dilakukan dengan Menyusun tiang pancang atas dan bawah, posisi
kedua tiang harus sejajar.
4) Penyambungan SPP harus ada gap sesuai dengan WPS
5) Pengelasan sambungan pipa akan dilakukan 3 lapisan secara bertahap (root,
filler, capping)
6) Kawat las menggunakan ukuran 3,2-4 mm (menyesuaikan dengan WPS & PQR Welding)
7) Pengelasan akan dilakukan oleh 2 orang welder dengan durasi las
menyesuaikan kebutuhan
8) Dilengkapi dengan welding habitat pada saat pengelasan untuk menghindari korosi
dan humidity.
9) Setelah pengelasan selesai kemudian dilakukan cooling down
10) Lakukann NDT sesuai dengan NDT Map.

c. Proteksi Setelah Pengelasan


1) Setelah dilakukan pengelasan dan NDT baik di lokasi pemancangan atau di workshop
Langkah berikutnya adalah coating ai area joint pile
2) Coating bertujuan untuk mencegah korosi di area joint setelah dilakukan pengelasan
3) Aplikasi coating menggunakan coating primer (Jotun Marathon XHB) / material yang
setara dengan coating Steel Pipe Pile
4) Ketebalan sesuai spesifikasi harus menggunakan 3 layer, layer 1 tidak kurang dari 75
micron, layer 2 dan 3 masing-masing 110 micron

5.5 Pemotongan Tiang Pancang


a. Material yang digunakan
- Oksigen
- Acetylene
b. Alat yang digunakan
- Cutting torch Set
- Bracket pengaman sinar dan percikan api pengelasan
c. Pelaksanaan
1) Pastikan untuk top level SPP sesuai desain yang telah disetujui.
2) Surveyor membuat marking elevasi pemotongan
3) Tiang pancang dipotong pada elevasi yang sudah ditentukan dengan
menggunakan blender
4) Bersihkan area bekas pemotongan menggunakan sikat kawat
5) Potongan tiang pancang dipindahkan dengan menggunakan crane
6) Potongan tiang pancang ditumpuk di daerah penumpukan
WORK METHOD
Nomor Dokumen PEMANCANGAN SPP MOORING Rev. 1C
U2003-004-DAP-C07-N0004 DOLPHIN Page 11 of 11

6. ACCEPTANCE CRITERIA
Kriteria yang diterima adalah:
- Material SPP sesuai dengan spesifikasi yang disetujui owner
- Kedalaman pancang sesuai dengan rencana
- SPP memiliki kemampuan / Daya dukung sesuai dengan perencanaan
- Hasil pengelasan dapat diterima dan dinyatakan layak

Anda mungkin juga menyukai