Makalah Administrasi Publik - Fasya Dinda Octavia Puteri
Makalah Administrasi Publik - Fasya Dinda Octavia Puteri
ADMINISTRASI PUBLIK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : M. Tarom, S.P., M. Si
Disusun oleh.
Fasya Dinda O. P (220440121069)
2022
Kata pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Administrasi Publik” dapat kami selesaikan dengan baik.
Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah
memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Daftar Isi
Daftar Isi
Kata pengantar............................................................................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
Pendahuluan ............................................................................................................................................ 3
Latar Belakang .................................................................................................................................... 3
Tujuan .................................................................................................................................................. 3
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
Pembahasan ............................................................................................................................................. 4
BAB III......................................................................................................................................................... 9
Penutupan ................................................................................................................................................ 9
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Administrasi sendiri pada dasarnya merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang pada awal
abad ke-19. Dengan semakin berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, administrasi pun juga ikut
berkembang hingga pada akhirnya banyak diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan di berbagai negara
di dunia.Dalam penggunaanya, administrasi sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan atau lembaga
untuk dapat berdiri dan terus berkembang dengan membuat sumber daya serta pengelolaan yang baik.
Publik juga didefinisikan sebagai bukan pribadi, yang meliputi orang banyak, berkaitan dengan
atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat yang tidak berafiliasi dengan pemerintahan bangsa
tersebut.Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata “publik” sering diganti dengan “umum”, misalnya
perusahaan umum dan perusahaan publik. Kesejahteraan adalah tujuan utama sektor publik dan bukan
untuk mencari laba.
Pengetahuan terhadap Administrasi dan publik adalah hal yang perlu diketahui setiap orang,
pengetahuan dasar setiap manusia terkandung pada dua hal itu.
Tujuan
Rumusan masalah :
1. Sejarah ilmu administrasi negara?
2. Bagaimana Perubahan Administrasi Negara Menjadi Administrasi Publik?
3. Kajian Administrasi Publik
Tujuan:
1. Mengetahui Sejarah Ilmu Administrasi Negara
2. Mengetahui Bagaimana perubaha Perubahan Administrasi Negara Menjadi Administrasi
4. Mengetahui Kajian Administrasi Publik
3.
BAB II
Pembahasan
1. Sejarah ilmu administrasi negara?
Ilmu Administrasi Negara lahir sejak Woodrow Wilson(1887), yang kemudian menjadi
presiden Amerika Serikat pada 1913-1921, menulis sebuah artikel yang berjudul “The Study of
Administration” yang dimuat di jurnalPolitical Science Quarterly. Kemunculan artikel itu sendiri
tidak lepas dari kegelisahan Wilson muda akan perlunya perubahan terhadap praktik tata
pemerintahan yang terjadi di Amerika Serikat pada waktu itu yang ditandai dengan meluasnya
praktik spoil system (sistem perkoncoan) yang menjurus pada terjadinya inefektivitasdan
inefisiensi dalam pengelolaan negara. Studi Ilmu Politik yang berkembang pada saat itu ternyata
tidak mampu memecahkan persoalan tersebut karena memang fokus kajian Ilmu Politik bukan
pada bagaimana mengelola pemerintahan dengan efektif dan efisien, melainkan lebih pada urusan
tentang sebuah konstitusi dan bagaimana keputusan-keputusan politik dirumuskan.
Woodrow Wilson
Menurut Wilson, Ilmuwan Politik lupa bahwa kenyataannya lebih sulit
mengimplementasikan konstitusi dengan baik dibanding dengan merumuskan konstitusi itu
sendiri. Sayangnya ilmu yang diperlukan untuk itu belum ada. Oleh karena itu, untuk dapat
mengimplementasikan konstitusi dengan baik maka diperlukan suatu ilmu yang kemudian disebut
Wilson sebagai Ilmu Administrasi tersebut. Ilmu yang oleh Wilson disebut ilmu administrasi
tersebut menekankan dua hal, yaitu perlunya efisiensi dalam mengelola pemerintahan dan
perlunya menerapkan merit system dengan memisahkan urusan politik dari urusan pelayanan
publik. Agar pemerintahan dapat dikelola secara efektif dan efisien, Wilson juga menganjurkan
diadopsinya prinsip-prinsip yang diterapkan oleh organisasi bisnis ―the field of administration is
the field of business.
Penjelasan ilmiah terhadap gagasan Wilson tersebut kemudian dilakukan oleh Frank J. Goodnow
yang menulis buku yang berjudul: Politics and Administration pada tahun 1900. Buku Goodnow
tersebut sering kali dirujuk oleh para ilmuwan administrasi negara sebagai "proklamasi‟ secara
resmi terhadap lahirnya Ilmu Administrasi Negara yang memisahkan diri dari induknya, yaitu
Ilmu Politik. Era ini juga sering disebut sebagai era paradigma dikotomi politik-administrasi.
Melalui paradigma ini, Ilmu Administrasi Negara mencoba mendefinisikan eksistensinya yang
berbeda dengan Ilmu Politik dengan ontologi, epistimologi dan aksiologi yang berbeda. Beberapa
tahun kemudian, sebuah buku yang secara sistematis menjelaskan apa sebenarnya Ilmu
Administrasi Negara lahir dengan dipublikasikannya buku Leonard D. White yang berjudul
Introduction to the Study of Public Administration pada 1926. Buku White yang mencoba
merumuskan sosok Ilmu Administrasi tersebut pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai
karya ilmuwan sebelumnya yang mencoba menyampaikan gagasan tentang bagaimana suatu
organisasi seharusnya dikelola secara efektif dan efisien, seperti Frederick Taylor (1912) dengan
karyanya yang berjudul Scientific Management, Henry Fayol (1916) dengan pemikirannya yang
dituangkan dalam monograf yang berjudul General and Industrial Management, W.F. Willoughby
(1918) dengan karyanya yang berjudul The Movement for Budgetary Reform in the State, dan
Max Weber (1946) dengan tulisannya yang berjudul Bureaucracy.
Era berikutnya merupakan periode di mana para ilmuwan administrasi negara berusaha
membangun body of knowledge ilmu ini dengan terbitnya berbagai artikel dan buku yang
mencoba menggali apa yang mereka sebut sebagai prinsip-pinsip administrasi yang universal.
Tonggak utama dari era ini tentu saja adalah munculnya artikel L. Gulick (1937) yang berjudul
Notes on the Theory of Organization di mana dia merumuskan akronim yang terkenal dengan
sebutan POSDCORDB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Co-ordinating, Reporting dan
Budgeting). Tidak dapat dimungkiri, upaya para ahli administrasi negara untuk mengembangkan
body of knowledge ilmu administrasi negara sangat dipengaruhi oleh ilmu manajemen. Prinsip-
prinsip administrasi sebagaimana dijelaskan oleh para ilmuwan tersebut pada dasarnya
merupakan prinsip-prinsip administrasi yang diadopsi dari administrasi bisnis yang menurut
mereka dapat juga diterapkan di organisasi pemerintah.
• Dinamika ekonomi, politik dan budaya yang membuat kemampuan pemerintah semakin
terbatas untuk dapat memenuhi semua tuntutan masyarakat;
• Globalisasi yang membutuhkan daya saing yang tinggi di berbagai sektor menuntut
makin dikuranginya peran negara melalui debirokratisasi dan deregulasi;
• Tuntutan demokratisasi mendorong semakin banyak munculnya organisasi
kemasyarakatan yang menuntut untuk dilibatkan dalam proses perumusan kebijakan dan
implementasinya;
• munculnya fenomena hybrid organization yang merupakan perpaduan antara pemerintah
dan bisnis.
• Berbagai fenomena tersebut menimbulkan gugatan di antara para mahasiswa maupun
ilmuwan Ilmu Administrasi Negara: Apakah masih relevan menjadikan pemerintah
sebagai lokus studi Ilmu Administrasi Negara?
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa kata "negara‟ dalam Ilmu Administrasi Negara
menjadi terlalu sempit dan kurang relevan lagi untuk mewadahi dinamika Ilmu Administrasi
Negara di awal abad ke-21 yang semakin kompleks dan dinamis. Utomo (2007) menyebutkan
bahwa dalam perkembangan konsep Ilmu Administrasi Negara telah terjadi pergeseran titik tekan
dari negara yang semula diposisikan sebagai agen tunggal yang memiliki otoritas untuk
mengimplementasikan berbagai kebijakan publik menjadi hanya sebagai fasilitator bagi
masyarakat. Dengan demikian istilah public administration tidak tepat lagi untuk diterjemahkan
sebagai administrasi negara, melainkan lebih tepat jika diterjemahkan menjadi administrasi
publik. Sebab, makna kata ‟publik‟ di sini jauh lebih luas daripada kata ‟negara‟ (Majelis Guru
Besar dan Jurusan Ilmu Administrasi Negara UGM, 2007: x). Publik di sini menunjukkan
keterlibatan institusi-institusi non-negara baik di sektor bisnis maupun civil society di dalam
pengadministrasian pemerintahan.