Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI KB/KR

Oleh : Mochamad Erig Rustantiyo, S.I.Kom


NIP : 19960705 201902 1 001
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung

Ada seorang ibu yang telat haid di desa wilayah binaan

1. Yang harus dilakukan oleh seorang PKB/PLKB dalam rangka ANC (Ante Natal Care)
dan Pasca Salin.
 Memastikan bahwa ibu tersebut benar-benar hamil atau tidak. Karena telat haid
belum tentu hamil. Berkoordinasi dengan Kader IMP atau Bidan Desa untuk
mengkonfirmasi hal tersebut.
 Jika sudah dipastikan memang Ibu tersebut benar-benar hamil, maka kita sebagai
penyuluh KB untuk berinisiatif menggerakan kader dalam rangka ANC. Hal ini
penting dilakukan karena pada tahap ini merupakan critical moment dalam 1000
HPK yang merupakan upaya pencegahan stunting. Karena stunting pada dasarnya
pada tidak dapat diobati namun dapat dicegah melalui penanganan yang tepat. Jika
momen ini ditangani dan didampingi dengan baik maka program pencegahan
stunting dapat optimal dilaksanakan melalui Penyuluh KB dan Pendamping
keluarga Beresiko Stunting di Kecamatan Rayon Binaan.
 Berkordinasi dengan Tim Pendamping Keluarga Stunting untuk menindaklanjuti
dan melakukan pendampingan kepada bumil ini. Kita dapat mengarahkan kader
IMP dan PKK untuk memberikan pendampingan penyuluhan dan mengajak bumil
tersebut untuk secara rutin mengecek kesehatan dan kondisi kehamilan melalui
Bidan dan di faskes terdekat. Bidan sebagai perwakilan tenaga kesehatan di dalam
TPK memiliki peran penting untuk memastikan bahwa kesehatan bumil tersebut
terjaga dan asupan gizi harian dapat seimbang sehingga Ibu dan Janin dapat
senantiasa terjaga kesehatannya. Dengan pengasuhan yang tepat, diharapkan
perkembangan janin dapat optimal dan terhindar dari permasalahan stunting.
 Ikut turun ke lapangan dalam rangka pemantauan dan pengawasan untuk
memastikan kegiatan pendampingan tim TPK berjalan baik, lancar sesuai dan
dapat maksimal. Penyuluh KB juga dapat memberikan pembinaan dan nasehat
kepada bumil tersebut mengenai materi kesehatan reproduksi bumil dan 1000
HPK sebagai edukasi dalam upaya pencegahan stunting.
 Pada saat pasca persalinan, tindakan pendampingan dilakukan dengan materi
penyuluhan mengenai pengasuhan baduta dan memastikan ibu dan bayi untuk
dapat datang ke posyandu dalam rangka pengecekan kesehatan dan imunisasi.
 Selain itu dapat diberikan pemahaman mengenai KBPP sehingga ibu tersebut
dapat menunda kehamilan selanjutnya dan optimal dalam pengasuhan badutanya.
Hal ini juga penting untuk kesehatan reproduksi ibu tersebut. Jika memang kader
TPK tidak memiliki pemahaman yang cukup, maka PKB dapat memberikan
konseling dan pembinaan mengenai kesehatan reproduksi dan KBPP kepada Ibu
tersebut.

2. Mitra yang terkait :


 Bidan / Tenaga Kesehatan, sebagai poros tim pendamping keluarga beresiko
stunting yang bertugas memastikan kesehatan dan asupan gizi dari bumil dapat
optimal terpenuhi.
 Kader IMP, memberikan penyuluhan dan teknik konseling yang tepat dalam
upaya menjamin optimalisasi 1000 HPK dan mendorong bumil tersebut untuk
mengecekkan kesehatan ke bidan dan faskes terdekat.
 PKK, memberikan penyuluhan dan konseling
 Kades sebagai Pengawas Tim TPK
 Suami Bumil, berperan dalam pendamping bumil pada saat pengecekan kesehatan
dan pengawasan di dalam rumah.

Anda mungkin juga menyukai