Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
DOSEN PENGAMPU
Apriyanti, S. Kep, Ns, M. Kes
Disusun oleh:
WULAN WHYDIA DARMAN
A1 KEPERAWATAN
P202201030
Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas berkat limpahan
rahmat dan karunianyalah sehingga Penulis (saya) dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul, "PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA”. Saya menyadari
bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu segala saran dan kritikan yang sifatnya positif sangat saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, semoga
mendapat imbalan dan keberkahan dari Allah SWT atas segala bantuannya.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca dan
utamanya bagi saya sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
3.1. Kesimpulan.....................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran yang luas dan mendalam
dalam menanggulangi korupsi. Berikut ini beberapa peran Pancasila sebagai
sistem etika dalam menanggulangi korupsi:
1. Memperkuat kesadaran moral
Pancasila sebagai sistem etika memperkuat kesadaran moral individu
dan masyarakat terhadap pentingnya kejujuran, integritas, dan
akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Pancasila
mengajarkan bahwa korupsi adalah pelanggaran terhadap moralitas dan
mengingatkan individu akan nilai-nilai yang seharusnya mereka anut
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membentuk kultur anti-korupsi
Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan
mengajarkan pentingnya budaya yang bersih dan berintegritas. Dengan
memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, terbentuklah kultur
anti-korupsi yang melibatkan semua elemen masyarakat dalam
penanggulangan korupsi. Masyarakat akan memiliki kesadaran kolektif
untuk melawan korupsi dan mempromosikan integritas serta transparansi.
3. Mendorong penguatan lembaga hukum
Pancasila menempatkan hukum sebagai instrumen penting dalam
menciptakan keadilan sosial. Nilai-nilai Pancasila mendorong penguatan
lembaga hukum dan penegakan hukum yang adil dan berkeadilan. Dalam
konteks penanggulangan korupsi, Pancasila mengharuskan pemberantasan
korupsi menjadi prioritas utama pemerintah dan lembaga hukum,
sehingga koruptor dapat dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
4. Membangun partisipasi aktif masyarakat
Pancasila mengajarkan nilai gotong royong dan kerjasama dalam
masyarakat. Dalam penanggulangan korupsi, Pancasila mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan korupsi.
Masyarakat diajak untuk berperan serta dalam memerangi korupsi dengan
melaporkan tindakan koruptif, mendukung upaya pemberantasan korupsi,
dan mendorong transparansi dalam penggunaan dana publik.
5. Mengedepankan keadilan sosial
Pancasila menempatkan keadilan sosial sebagai tujuan negara.
Korupsi menjadi penghalang utama dalam mencapai tujuan tersebut
karena menghasilkan ketidakadilan dan ketimpangan sosial. Dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, kejujuran, dan
tanggung jawab, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk
mengurangi kesenjangan sosial dan memastikan pemerataan akses
terhadap sumber daya dan layanan publik.
6. Mendorong kepemimpinan yang berintegritas
Pancasila mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas
dan melayani kepentingan publik. Para pemimpin yang memegang nilai-
nilai Pancasila akan menjadi teladan dalam menanggulangi korupsi.
Dengan memiliki pemimpin yang jujur, adil, dan berkomitmen untuk
melawan korupsi, masyarakat akan memiliki keyakinan yang lebih besar
dalam upaya pemberantasan korupsi dan penegakan etika dalam
kepemimpinan.
2.2. Pancasila sebagai sistem etika dapat mencegah dan mengatasi dekadensi
masal
Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran penting dalam mencegah
dan mengatasi dekadensi masal. Dekadensi masal merujuk pada penurunan
moral, nilai-nilai kebangsaan, dan kualitas kehidupan masyarakat secara luas.
Dalam konteks ini, Pancasila memberikan landasan nilai yang kuat untuk
membangun masyarakat yang berkualitas, bermoral, dan berkeadaban.
Berikut adalah beberapa cara di mana Pancasila berperan dalam mencegah
dan mengatasi dekadensi masal:
1. Moralitas dan nilai-nilai Kebangsaan
Pancasila mendorong keberadaan moralitas yang tinggi dan nilai-nilai
kebangsaan yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip-prinsip
Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, persatuan, dan kesatuan,
dapat membentuk fondasi moral yang kokoh dan memperkuat identitas
nasional. Dengan mempromosikan moralitas dan nilai-nilai kebangsaan,
Pancasila berperan dalam menguatkan kesadaran moral individu dan
menginspirasi perilaku yang positif dalam masyarakat.
2. Pendidikan dan pembentukan karakter
Pancasila menempatkan pendidikan dan pembentukan karakter
sebagai hal yang sangat penting. Pendidikan yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila dapat membantu membentuk karakter yang kuat, memiliki
integritas, dan bertanggung jawab. Dengan pendidikan yang berfokus
pada pengembangan moral dan kebangsaan, Pancasila mencegah
dekadensi masal dengan mengajarkan prinsip-prinsip yang baik dan
memberikan pedoman dalam menghadapi situasi kompleks dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengapa dikatakan demikian, karena Pancasila memiliki potensi untuk
mengatasi dekadensi masal yaitu dengan cara:
1. Menekankan persatuan dan kesatuan
Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
masyarakat. Melalui sila-sila Pancasila, seperti sila ke-3 (persatuan
Indonesia), sila ke-4 (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan), dan sila ke-5 (keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia), Pancasila mendorong solidaritas dan
kebersamaan dalam menghadapi dekadensi masal. Dengan saling
menghargai dan bekerja sama, masyarakat dapat membangun kekuatan
yang kuat untuk mengatasi dekadensi masal.
2. Memiliki nilai-nilai moral yang kuat
Pancasila mendasarkan diri pada nilai-nilai moral yang tinggi, seperti
kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan gotong royong. Nilai-nilai ini
menjadi landasan untuk menghadapi dan mengatasi dekadensi masal.
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
individu dan masyarakat akan memiliki kesadaran moral yang tinggi,
sehingga dapat menolak dan melawan perilaku destruktif yang
menyebabkan dekadensi masal.
3. Mengedepankan keadilan social
Pancasila menempatkan keadilan sosial sebagai tujuan negara. Melalui
sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia), Pancasila
mendorong penyebaran kekayaan dan kesempatan yang merata bagi
seluruh masyarakat. Keadilan sosial dapat mengurangi kesenjangan sosial
dan ketidakadilan yang menjadi pemicu dekadensi masal. Dengan
menciptakan kondisi sosial yang adil, Pancasila dapat mengatasi akar
permasalahan yang menyebabkan dekadensi masal.
4. Menghargai keberagaman
Pancasila mengakui dan menghargai keberagaman Indonesia dalam
segala aspek, baik suku, agama, budaya, maupun pandangan politik. Hal
ini menjadi penting dalam mengatasi dekadensi masal karena konflik dan
perpecahan sering kali menjadi pemicu degradasi sosial. Dengan
menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap
satu), Pancasila mendorong toleransi, saling menghormati, dan kerjasama
antar kelompok masyarakat untuk mengatasi dekadensi masal.
5. Pendidikan berbasis Pancasila
Pancasila menjadi landasan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Melalui pendidikan, nilai-nilai Pancasila dapat diajarkan dan dipraktikkan
kepada generasi muda. Pendidikan berbasis Pancasila membangun
kesadaran moral, etika, dan kepemimpinan yang kuat. Dengan
menciptakan generasi yang memiliki pemahaman yang baik tentang
Pancasila, masyarakat dapat mengatasi dekadensi masal melalui tindakan
yang beretika dan bertanggung jawab.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran penting dalam
mengatasi korupsi, kerusakan lingkungan, dan dekadensi masal. Melalui
nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya, Pancasila memberikan landasan moral
yang kuat untuk membangun masyarakat yang adil, bertanggung jawab,
dan berkelanjutan.
Dalam konteks korupsi, Pancasila menekankan pentingnya keadilan
sosial, kerjasama, kesetaraan, dan kemanusiaan. Dengan menerapkan nilai-
nilai ini, Pancasila memberikan landasan moral yang melawan korupsi dan
mendorong integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan
keuangan dan pemerintahan. Pancasila juga mendorong kepemimpinan
yang baik, moralitas, dan nilai-nilai kebangsaan sebagai upaya untuk
mengatasi korupsi secara sistemik.
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan, M., & Pratiwi, T. (2017). Pancasila Sebagai Etika Politik dalam
Menangkal Korupsi di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 47(3),
327-348.