Anda di halaman 1dari 25

TP 4317

Pertemuan 1
 Pendahuluan
 Analisa Kebutuhan Perancangan
 Perancangan Konfigurasi Awal
 Penentuan Ukuran Awal & Pemilihan
Mesin
 Perancangan Sayap dan Ekor
 Perhitungan Berat dan Kesetimbangan
Referensi :
1. D.P Raymer, Aircraft Design : A Conceptual
Approach
2. E. Torenbeek, Synthesis of Subsonic Airplane
Design
3. L.M Nicolai, Fundamental of Aircraft Design
4. J. Roskam, Airplane Design, Part I – VIII
5. Hisar M. Pasaribu, Pedoman Latihan
Perancangan Awal Pesawat Terbang.
6. Aircraft Design Project for Engineering Student,
Lloyd R Jenkinson & James R Marchman III
7. http://adg.stanford.edu/aa241/welcome.html
 Kelompok maks : 5 - 6 orang
 Minimal 1 komputer / kelompok
AutoCad (2 D ), Ms Excel, CATIA (opt)

PESAWAT TRANSPORT
A. Executive Jet, Long Range
mis: Gulfstream V, Cessna Citation, dll
B. Transport 50- 75 pax. Short - Middle Range.
Jet/ Turboprop. Mis: Fokker 50,BAe 146, ATR-72, N 250
dll
C. Transport 75 – 130 pax, Short – Middle Range.
Mis : B 737, MD 82, Fokker 100 dll
D. Transport 150 – 300 pax, Middle – Long Range
Mis: A 320, B 767,
E. Transport > 300 pax. Long Range
Mis : A 330, A 340, B 747 dll
 Conceptual Design
- Basic Mission Requirements
- Basic configuration arrangement, size & weight,
performance.

 Preliminary Design
- Structural design, landing gear, control system design.
- Testing in aerodynamics, propulsion, structures,
stability and control
- Lofting : mathematical modeling of the outside skin of
the aircraft with sufficien accuracy to insure proper fit
betwen its different parts.
- Develop actual cost estimate

 Detail Design
- Design the actual pieces to be built
- Design the tooling and fabrication process
- Test Major item : structure, landing gear ...
- Finalize weight and performance estimates
 Conceptual Design
- Dimulai dengan pertanyaan - pertanyaan mendasar dan
filosofis mengenai konfigurasi, bentuk dan dimensi, berat dan
prestasi produk

- Dimulai dengan satu set tuntutan rancangan (design


requirement) yang diberikan oleh pelanggan (costumer) atau
berupa ramalan perusahaan dari hasil analisa pasar
mengenai kebutuhan pelanggan dimasa depan.

- Teknologi yang akan dilibatkan dalam proses haruslah


ditentukan

- Perlu pula memperkirakan teknologi state of the art (paling


mutakhir) yang dapat dicapai

- Proses aktual dari rancangan konseptual umumnya berupa


gambar sketsa (conceptual sketch) dan gambaran umum dari
produk yang akan dibuat.
Conceptual Design
Gambaran umum produk beserta beberapa
alternatifnya dibuat:
1. Rancangan fisik produk f(light physics product
design data):
- Konsep konfigurasi produk
- Sketsa produk awal berupa gambar tiga sisi (three
view drawing) yang memuat letak dan bentuk
sayap, posisi dan bentuk ekor vertikal dan ekor
horizontal –jika produk berupa pesawat.
- Sketsa layout
- Pemberian parameter parameter konfigurasi seperti
wing loading, aspect ratio, CLmax, CD, dan lain-
lain.
2. Rancangan struktur produk(flight
structures product design data) :
- Perancang akan membuat sketsa
struktur/rangka produk, termasuk sketsa
konsep penggabungan antar bagian
(assembly joint concept).
- Material yang akan digunakan diseleksi.
- Pada perancangan struktur pesawat,
termasuk didalamnya adalah konsep
interior kabin, dan konsep kokpit.
3. Rancangan sistem produk (flight systems
product design data)
- Sketsa umum konsep sistem yang akan
menjalankan produk seperti sistem mekanik,
elektrikal dan sistem cadangan
- Review guna memastikan kesesuaian konsep
dengan tuntutan DR&O.
- Beberapa alternatif konsep dipilih satu yang
paling sesuai dengan DR&O untuk kemudian
dijabarkan menjadi technical specification
yang akan digunakan pada fase preliminary
design.
 Conceptual Design
 Preliminary Design

- Proses lanjutan dari conceptual design

- Pilihan konsep design didetilkan menjadi technical


description yaitu deskripsi produk secara keseluruhan
mulai dari deskripsi fisik hingga bentuk dan
keterkaitan sistem yang akan digunakan untuk
menunjang produk.

- Konsep terpilih yang berupa sketsa dan gambaran


umum perhitungan dibuat lebih rinci dan telah
memperhitungkan secara pasti letak dari masing
masing komponen.

- Sketsa konsep dari tahap konseptual diubah menjadi


gambar teknis dengan ukuran - ukuran yang teliti
 Preliminary Design

- Analisis dan perhitungan dibuat lebih detil dengan


melakukan pemodelan komputer (CAD) dan dilakukan
simulasi menggunakan komputer dan bila perlu
melakukan pemodelan skala (scale model) untuk diuji
di terowongan angin

- Aerodinamika, kekuatan struktur, dan keandalan


sistem diuji secara seksama hingga dihasilkan analisa
yang kuat mengenai kemampuan produk. Hasil
analisa ini digunakan untuk merevisi rancangan
produk seperti tata letak beban pada struktur, bentuk
yang mempengaruhi aerodinamika dan modifikasi
sistem.
 Preliminary Design
Sketsa atau gambaran umum produk dibuat lebih detil pada aspek:

1. Rancangan fisik produk


Menyempurnakan sketsa konsep menjadi deskripsi teknis
berupa:

- Technical description, berupa deskripsi fisik produk.


- Aerodynamic load, berupa gambar pembebanan
aerodinamika pada produk.
- Initial description document, berupa dokumen awal
data peracangan produk.
- Test plan, termasuk didalamnya test requirement,
berupa dokumen rencana uji coba beserta
persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi.
- Statement of work atau drawing tree
- Penambahan maupun pengurangan DR&O
- Revisi spesifikasi teknis
 Preliminary Design
2. Rancangan struktur produk
Menyempurnakan sketsa konsep menjadi deskripsi teknis
berupa:

- Structure layout drawing & specification, berupa gambar


struktur.
- Interface assembly layout drawing & specification, berupa
gambaran pemasangan struktur.
- Stressed layout drawing, berupa gambar letak
pembebanan dan gambar lokasi stress pada struktur.
- Preliminary material definition, berupa deskripsi material
yang akan digunakan.
- Definite material selection
- Technical document, technical notes & technical reports,
berupa dokumen penyerta kegiatan perancangan
struktur.
 Preliminary Design

3. Rancangan sistem produk


Merubah sketsa sistem menjadi deskripsi teknis berupa:

- Major system definition, berupa deskripsi sistem - sistem


utama pada produk.
- Aircraft system layout drawing, berupa gambar susunan
hubungan antar sistem - sistem utama pada produk.
- Propulsion layout drawing, berupa gambar susunan sistem
propulsi pada produk.
- Specification control darwing
- Interface control drawing
 Detail Design

- Proses pendetilan rancangan merupakan proses


lanjutan dari prliminary design.
- Hasil dari preliminary design data diolah dalam
aktivitas perancangan rinci (detil design) menjadi
gambar teknik yang dapat dibaca oleh bagian
manufaktur untuk acuan produksi.
- Proses detil design berlangsung mulai dari
pengolahan preliminary design data menjadi detil
design document melalui proses rekreasi gambar
teknik, pendetilan dan pembuatan dokumen,
pembuatan prototyping melalui build process
hingga pengujian (testing) dan sertifikasi
(sertification).
 Detail Design

Untuk menjamin kesesuaian detil rancangan dengan


spesifikasi teknis, diadakan beberapa review antara
lain:

- Review design verification by analysis (meninjau


ulang analisis aerodinamika, flutter, stress,
kemampuan material, dan analisis lain yang terkait
kemampuan produk).
- Production readiness review (meninjau ulang
terpenuhinya spesifikasi teknis semua hasil
rancangan/gambar sebagai indikasi siap masuk ke
tahap produksi).
 Detail Design
- Critical design review (meninjau ulang bagian-
bagian produk yang paling kritis/ yang menentukan
hasil produk), apabila proses terjadi perubahan,
maka hasil critical design review akan digunakan
untuk merevisi baik DR&O, technical specification,
maupun proses preliminary design. Review ini
dikeluarkan dalam bentuk detil design memo.
 Detail Design
Setelah detil design data disetujui dan telah melalui proses
review, data tersebut dilanjutkan ke bagian produksi untuk
pembuatan prototipe produk untuk diuji.
Pada proses produksi prototipe (prototyping), kembali dilakukan
iterasi produk dengan mereview beberapa aspek:

- Conformity & design (meninjau ulang kesesuaian produk


dengan spesifikasi).
- Test readiness review (meninjau ulang kelengkapan
prosedur pengujian).
- Physical configuration audits (menjamin apa yang dibuat
sama dengan apa yang di rancangan).

Hasil dari prototyping kemudian masuk ke tahap pengujian dan


sertifikasi (testing & certification process) dimana produk diuji
kelaikannya oleh otoritas yang diberi wewenang untuk
mengeluarkan sertifikat
 Detail Design
Review yang dilakukan di tahap ini terdiri dari dua bagian:

- Formal qualification review, melihat kesesuaian produk


dengan perhitungan analitis yang telah di buat.
- Functional configuration audits, melihat apakah produk
dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan (sesuai
dengan DR&O).

Hasil dari keseluruhan pengujian produk akan menentukan


dikeluarkan atau tidaknya sertifikasi produk.

Setelah sertifikasi produk dikeluarkan, proses produksi masal


dapat segera dijalankan.
 Analisa Kebutuhan Perancangan
 Penentuan spesifikasi awal pesawat yang akan dirancang
 Studi dan analisa pasar
 Studi literatur dan analisa perbandingan pesawat sejenis
 Sketsa dan susunan umum konfigurasi pesawat
 Perancangan Konfigurasi Awal
 Analisa Perbandingan Konfigurasi
 Susunan perlengkapan dan peralatan badan pesawat
(fuselage)
 Bentuk penampang pesawat
 Penentuan Ukuran Awal Pesawat & Pemilihan Mesin
 Taksiran awal berat pesawat
 Pemilihan parameter W/S, L/D, T/W
 Pemilihan jumlah dan jenis mesin
 Perancangan Sayap dan Ekor
 Pemilihan parameter bentuk platform sayap, pemilihan
airfoil dll
 Penentuan awal ukuran dan bentuk ekor
 Perhitungan Berat dan Kesetimbangan
 Penentuan berat komponen- komponen dan titik
beratnya
 Pengaturan letak sayap
 Perancangan bidang ekor dan bidang kendali
 Penempatan dan penggambaran skema roda pendarat
 Penyempurnaan gambar susunan sementara

Anda mungkin juga menyukai