Anda di halaman 1dari 3

Analisis Wacana Kritis pada Film Pendek Komedi Semarangan

“Kompor Listrik” dengan Model Teun A. Van Dijk

Maulida Azkiya Rahmawati (0202522001)


Universitas Negeri Semarang

Tanjakan Gombel Channel merupakan salah satu saluran dalam media youtube yang
berisi film pendek komedi Semarangan. Channel tersebut memotret realita kehidupan yang
ada di sekitar dan menghadirkan humor dengan Bahasa Jawa Semarangan. Penulis akan
menganalisis salah satu wacana film pendek komedi Semarangan dalam Channel tersebut.
Wacana film pendek yang akan dianalisis berjudul “Kompor Listrik”. Film ini akan dianalisis
dengan pendekatan analisis wacana kritis dengan metode analisis model Van Dijk. Analisis
wacana kritis ini berfungsi untuk membentuk pengetahuan dalam konteks yang spesifik
dalam wacana yang dianalisis (Darma 2009:54).
Van Dijk melihat dimensi teks terdiri atas tiga tingkatan yang masing-masing
bagiannya saling mendukung. Tingkatan tersebut terdiri atas struktur makro, superstruktur,
dan struktur mikro (Eriyanto, 2015). Berikut ini uraian analisis wacana kritis pada film
pendek komedi Semarangan “Kompor Listrik” dengan model Van Dijk.

Struktur Wacana Elemen Hasil Analisis


Struktur Makro Tematik: Kebingungan Menggunakan Kompor Listrik
Tema/ Topik
Superstruktur Skematik: Jenis teks dalam wacana film komedi
Skema Semarangan dengan judul Kompor Listrik
adalah teks anekdot. Hal ini dikarenakan
wacana tersebut bersifat lucu serta
mengandung kritikan.
Strukturnya terdiri atas abstrak, orientasi,
krisis, reaksi dan koda.
Bagian abstrak menampilkan adegan Mbah
Bejo meminta Lek To membuatkan kopi
dengan kompor listrik. Kemudian, bagian
orientasi, Lek To menanyakan pada Lek
Mar cara menggunakan kompor listrik tanpa
listrik karena tidak ada kabelnya dan diberi
solusi untuk menggunakan batu baterai.
Bagian krisis Lek To meminjam batu batrai
pada Lek No untuk menyalakan kompor
listrik. Namun, Lek To kebingunan
bagaimana cara memasukkan batu baterai ke
dalam kompor listrik. Lek To akhirnya
menanyakan cara memasukkan baterai ke
dalam kompor pada Mba Asih (istri Mbah
Bejo). Ternyata kompor yang dipegang Lek
To adalah kompor untuk membatik bukan
kompor listrik. Lalu, bagian reaksi Lek To
yang merasa sengsara dan bingung
menggunakan kompor listrik, akhirnya
meminta tolong Mbah Asih untuk
membuatkan kopi untuk Mbah Bejo.
Ternyata kompor yang ditunjuk Mba Asih
untuk membuat kopi adalah kompor gas
biasa. Pada bagian koda, ditampilkan humor
bahwa Lek To sedang duduk santai seperti
anak pejabat dan tidak melaksanakan tugas
dari Mbah Bejo untuk membuatkan kopi.
Struktur Mikro Semantik: Unsur latar membahas tentang kondisi
Latar sulitnya menggunakan kompor listrik dalam
Detail kehidupan sehari-hari. Unsur detail
Maksud membahas secara implisit kritik rakyat
Praanggapan terhadap pemerintah berkait rencana
penggantian kompor gas menjadi kompor
listrik. Penggunakan kompor listrik
menyebabkan kesulitan pada masyarakat.
Unsur maksud menjelaskan secara eksplisit
tentang kebingungan dalam menggunakan
kompor listrik. Unsur praanggapan
menjelaskan bahwa penggunaan kompor
listrik dapat menyulitkan masyarakat seperti
dialog yang disampaikan Lek To “Mbah
Bejo karo Mba Asih ki piye to? Ngrekasake
aku aku tenan ngei kompor rak jelas
ngene”.
Struktur Mikro Sintaksis: Unsur bentuk kalimat pada film pendek
Bentuk tersebut menggunakan kalimat langsung.
Kalimat Film ini berisi dialog yang diungkapkan
Koherensi langsung oleh para tokoh. Unsur koherensi
Kata Ganti menjelaskan pengulangan kata kompor
listrik secara berulang-ulang menandakan
wacana tersebut membentuk satu kesatuan
membahas tentang kompor listrik. Unsur
kata ganti yang digunakan adalah kata ganti
orang kedua tunggal koe sebagai pengganti
nama lawan bicara dan kata ganti orang
pertama tunggal aku.
Struktur Mikro Stilistik: Unsur leksikon pada film pendek ini yaitu
Leksikon penggunaan pilihan kata rekoso. Kata
(Pilihan Kata) rekoso ini memiliki kata lain seperti
sengsoro. Kata rekoso memiliki makna
sengsara atau susah payah. Kata rekoso
digunakan Lek To untuk menggambarkan
perasaannya dalam menggunakan kompor
listrik.
Struktur Mikro Retoris: Unsur grafis yang ditampilkan dalam
Grafis wacana ini adalah video Lek To yang
Metafora kesulitan, kebingungan, serta bertanya pada
Ekspresi orang-orang cara menggunakan kompor
listrik. Video ini menggambarkan bahwa
penggunaan kompor listrik dapat
menyebabkan rakyat kesulitan. Unsur
metafora dalam wacana ini yaitu
penggunaan kata kompor rak jelas yang
merujuk pada kompor listrik. Bentuk
metafora lain yang ditampilkan yaitu kata
anak pejabat yang ditujukan pada Lek To
ketika duduk santai dan tidak melaksanakan
tugasnya. Unsur ekspresi yang ditampilkan
dalam wacana ini yaitu ekspresi wajah
kebingungan daan mengeluh Lek To ketika
diminta menggunakan kompor listrik.
Ekspresi ini menunjukkan kritikan yang
ingin disampaikan pada pemerintah berkait
rencana penggantian kompor gas menjadi
kompor listrik.

Daftar Rujukan
Darma, Yoce, A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Eriyanto. 2015. Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis.
Mukhlis, Muhammad, dkk. 2020. Analisis Wacana Kritis Model Teun A.Van Dijk Pada Surat
Kabar Online Dengan Tajuk Kilas Balik Pembelajaran Jarak Jauh Akibat Pandemi
Covid-19. Jurnal GERAM (GERAKAN AKTIF MENULIS) Volume 8, Nomor 2,
Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai