Anda di halaman 1dari 9

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian akan dilakukan menggunakan desain penelitian


observasional analitik yakni peneliti tidak melakukan intervensi terhadap
variabel dan untuk mengetahui korelasi sebab akibat antara dua variabel
dengan desain studi cross sectional yang mana pengumpulan datanya diambil
dari suatu populasi dan observasi terhadap variabel bebas dan terikat
dilakukan serentak dalam satu waktu (Masturoh dan Anggita, 2018).

B. Lokasi Penelitian

Pengambilan data penelitian akan dilakukan di Kelompok Dukungan


Sebaya (KDS) Solo Plus yang berada di Jalan Gatak II, Kecamatan Kartasura,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pengambilan data akan dilakukan secara
offline (luring) dengan membagikan kuesioner berupa lembaran kertas.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi
Seluruh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang berada di Kelompok
Dukungan Sebaya (KDS) Solo Plus Surakarta (250 orang).
2. Kriteria Sampel
Subjek dari penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi
sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi :
i. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) KDS Solo Plus baik laki-
laki maupun perempuan berusia lebih dari 18 tahun.
ii. Bersedia menjadi responden dan menyetujui informed consent
iii. Memahami Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
b. Kriteria eksklusi :
i. Tidak bersedia menjadi responden penelitian

29
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

ii. Responden tidak menyelesaikan pengisian kuisioner


iii. Pasien HIV/AIDS yang sedang dirawat karena kondisi fisik
yang buruk dan tidak mampu menjadi responden penelitian

D. Teknik Sampling dan Besar Sampel

1) Teknik Sampling
Pada penelitian ini akan digunakan teknik probability sampling jenis
simple random sampling dimana seluruh anggota populasi punya kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel dan dilakukan secara acak tanpa melihat
tingkatan yang ada dalam populasi (Siyoto dan Sodik, 2015).
2) Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini akan dihitung menggunakan rumus
Analitik Korelatif (Dahlan, 2014) sebagai berikut :
2
(Zα+Zβ)
𝑛=[ 1+r ] +3
0.5 ln( )
1−r

Keterangan rumus besar sampel :


𝑛 = Jumlah subjek penelitian
𝑍𝛼 = Nilai standar alpha. Kesalahan tipe I atau alpha ditetapkan 5%
hipotesis dua arah, maka dari itu 𝑍𝛼 = 1,96
𝑍𝛽 = Nilai standar beta. Kesalahan tipe II atau beta ditetapkan 95%
sehingga 𝑍𝛽 = 1,645
r = Koefisien korelasi minimal yang dianggap bermakna = 0,5
Didapatkan perhitungan sebagai berikut :
2
(Zα+Zβ)
𝑛=[ 1+r ] +3
0.5 ln( )
1−r

2
(1,96+1,645)
𝑛=[ 1+0,5 ] +3
0.5 ln( )
1−0,5

𝑛 = 45,9025 ≈ 46
Sehingga sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini
sejumlah 46 orang.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

E. Rancangan/Desain Penelitian

Populasi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di KDS


Solo Plus Surakarta (250 orang)

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Memenuhi kriteria sampel target

Simple random
Informed Consent
sampling

Sampel penelitian

Mengisi kuesioner The Self- Mengisi kuesioner World


Compassion Scale versi Health Organization Quality
Bahasa Indonesia (Indonesian of Life-HIV Bref (WHOQOL-
Translation of SCS) HIV BREF)

Self-Compassion Kualitas Hidup

Analisis Data

Hasil

Gambar 3.1. Kerangka rancangan penelitian


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Self-Compassion


2. Variabel terikat : Tingkat Kualitas Hidup
3. Variabel perancu :
a. Terkendali
i. Usia
ii. Tingkat keparahan/Stadium yang dialami ODHA
iii. Jenis Kelamin
b. Tidak terkendali
i. Genetik

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Self-compassion
Self-compassion adalah sikap memahami, memberikan kenyamanan,
perawatan, dan kebaikan saat diri sendiri tengah mengalami penderitaan
(Ruiz-Fernández et al, 2021).
Cara ukur : Pengukuran variabel self-compassion dilakukan dengan mengisi
kuesioner The Self-Compassion Scale (SCS) versi Bahasa Indonesia yang
diberi nama Skala Welas Diri (SWD). Penelitian ini menggunakan skala
ordinal yang merupakan skala berdasarkan urutan atau tingkatan mulai dari
yang terendah hingga tertinggi dan sebaliknya (Masturoh dan Anggita, 2018).
Kuesioner SCS atau SWD memiliki 26 butir pertanyaan yang terdiri dari 6
subskala dengan 3 subskala positif dan 3 subskala negatif serta menggunakan
skala Likert 1 sampai 5 dimana 1 = HAMPIR TIDAK PERNAH; 5 =
HAMPIR SELALU (Sugianto et al., 2020). Terdapat 13 pertanyaan bersifat
favourable dan 13 pertanyaan bersifat unfavourable dengan kriteria
pemberian skor sebagai berikut :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

Tabel 3.1. Pemberian skor self-compassion scale


Pilihan jawaban Favorable Unfavorable
(Pertanyaan nomor (Pertanyaan nomor
3,5,7,9,10,12,14,15,17, 1,2,4,6,8,11,13,16,1
19,22,23,26) 8,20,21,24,25)
Hampir tidak pernah 1 poin 5 poin
2 poin 4 poin
3 poin 3 poin
4 poin 2 poin
Hampir selalu 5 poin 1 poin

Untuk mengetahui total skor self-compassion maka pertama kali adalah


melihat penghitungan poin skor pada tabel. Kemudian, skor dari 26 butir
pertanyaan dijumlah dan dibagi dengan jumlah pertanyaan (26 butir). Hasil
pembagian berkisar 1-5 dan dikategorikan sebagai berikut :
1) Self-compassion rendah : x = 1.0-2.49
2) Self-compassion sedang : x = 2.5-3.5
3) Self-compassion tinggi : x = 3.51-5.0
Alat ukur : kuesioner The Self-Compassion Scale (SCS) versi Bahasa
Indonesia yang diberi nama Skala Welas Diri (SWD) dan telah diuji validitas
serta reliabilitasnya oleh Sugianto et al (2020) dengan skor validitas CFA
yakni X2/df yang kurang dari 2, nilai RMSEA kurang dari 0.08, dan nilai GFI,
CFI, TFI, dan IFI di atas 0.90 serta nilai reliabilitas Cronbach’s alpha sebesar
0.872.
Hasil ukur : rendah, sedang, tinggi
Skala pengukuran : ordinal

2. Kualitas Hidup
WHO dalam Jacob dan Sandjaya (2018) mengartikan kualitas hidup
(QoL) sebagai persepsi manusia akan posisinya dalam hidup terkait konteks
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

budaya maupun nilai serta hubungannya dengan tujuan, harapan, dan standar
kehidupan lainnya.
Cara ukur : Pengukuran variabel kualitas hidup akan diukur dengan mengisi
kuesioner World Health Organization Quality of Life-HIV Bref (WHOQOL-
HIV BREF) versi Bahasa Indonesia. Kuesioner WHOQOL-HIV BREF
memiliki 31 butir pertanyaan yang mengandung 6 aspek kualitas hidup yakni
aspek fisik, psikologi, kemandirian, sosial, lingkungan, spiritual, dan 2 item
tambahan untuk mengukur kesehatan secara umum. Kuesioner WHOQOL-
HIV BREF menggunakan skala pengukuran Likert 5 poin untuk mengukur
kualitas, kepuasan, dan frekuensi dengan rentang total keseluruhan skor
antara 31 – 155. Terdapat 24 pertanyaan bersifat favorable yakni pertanyaan
yang sifatnya mendukung aspek-aspek variabel dan 7 pertanyaan unfavorable
yang bersifat sebaliknya (Azwar, 2015).
Tabel 3.2. Pemberian skor kuesioner world health organization quality of
life-HIV bref
Kualitas Kepuasan Frekuensi Favorable Unfavorable
(Pertanyaan (Pertanyaan
nomor 1,2,6, 7, nomor
11,12,13,14,15,1 3,4,5,8,9,10,31)
6,17,18,19,20,21
,22,23,24,25,26,
27,28,29,30,)
Sangat Sangat Sama sekali 1 poin 5 poin
buruk tidak puas tidak
Buruk Tidak puas Sedikit 2 poin 4 poin
Biasa saja Biasa saja Cukup 3 poin 3 poin
Baik Puas Sangat 4 poin 2 poin
Sangat baik Sangat Luar biasa 5 poin 1 poin
puas

Alat ukur : kuesioner WHOQOL-HIV BREF versi Bahasa Indonesia yang


telah diuji kesahihah dan keandalannya oleh Muhammad et al. (2017) dengan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

skor kesahihan adalah 0.60 – 0.79 dan interval nilai Cronbach alpha berada
pada kategori sedang dan baik (0.513 – 0.789).
Hasil ukur : Semakin tinggi skor yang didapat dari WHOQOL-HIV BREF,
maka semakin baik pula kualitas hidup yang dimiliki ODHA (Winangun et
al., 2020).
Skala pengukuran : interval

H. Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan yang dipakai pada penelitian ini yaitu :
1. Surat izin penelitian di KDS Solo Plus Surakarta
2. Lembar informed consent
3. Lembar data diri responden
4. Lembar Kuesioner The Self-Compassion Scale versi Bahasa Indonesia
(Indonesian Translation of SCS) yang telah tervalidasi.
5. Lembar Kuesioner World Health Organization Quality of Life Bref
(WHOQOL-HIV BREF) yang telah tervalidasi.

I. Cara Kerja Penelitian

1. Persiapan penelitian :
a. Penyusunan proposal beserta ujian proposal
b. Pengajuan permohonan izin untuk melakukan penelitian ke tim skripsi
dan kepala KDS Solo Plus Surakarta
2. Pelaksanaan penelitian :
a. Peneliti menyiapkan lembar penelitian yang berisi informed consent, data
diri, kuesioner SCS, dan kuesioner WHOQOL-HIV BREF.
b. Penelitian dilakukan secara luring/offline dengan mendatangi teman-
teman ODHA yang berada di Jalan Gatak II, Kecamatan Kartasura,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
c. Responden akan diberikan instruksi terlebih dahulu mengenai cara
pengisian oleh peneliti baru kemudian diperbolehkan untuk mengisi mulai
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

dari informed consent, data diri, hingga pertanyaan kuesioner sesuai


panduan yang telah dibuat oleh peneliti.
d. Menghitung jumlah kuesioner yang telah terkumpul dan mencocokannya
dengan data jumlah sampel yang diperlukan.
3. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah terkumpul akan dilakukan uji statistik menggunakan
program SPSS (Statistical Program for Social Science) for Windows version
26.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis univariat untuk


mengetahui gambaran karakteristik responden penelitian dan analisis bivariat
untuk menganalisis hubungan antara variabel self-compassion dan tingkat
kualitas hidup pada ODHA di KDS Solo Plus Kota Surakarta. Data akan
diolah secara statistik menggunakan software SPSS (Statistical Program for
Social Science) for Windows version 26. Data yang diperoleh dari masing-
masing variabel dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman untuk
mengetahui hubungan antara self-compassion dengan tingkat kualitas hidup
pada ODHA di Surakarta.

K. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3. Jadwal kegiatan


Bulan
Kegiatan
Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sept
Bimbing-
an
Proposal
Ujian
Proposal
Revisi
Proposal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

Penelitian
dan
pengambil-
an data
Bimbing-
an laporan
penelitian
Ujian
Skripsi
Revisi

Anda mungkin juga menyukai