Kompetensi Bidan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Perkembangan pelayanan kebidanan sejalan dengan kemajuan pelayanan obstetri dan

ginekologi. Bidan sebagai profesi yang terus berkembang, senantiasa mempertahankan


profesionalitasnya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Profesionalitas terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang profesional
(kompetensi profesional). Bidan profesional yang dimaksud harus memiliki kompetensi klinis
(midwifery skills), sosial-budaya untuk menganalisa, melakukan advokasi dan pemberdayaan
dalam mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan, keluarga
dan masyarakat.
Sikap profesional Bidan tidak terlepas dari harapan masyarakat tentang profil seorang
Bidan. Survei tentang kinerja bidan yang dilakukan oleh Organisasi Profesi dan asosiasi
institusi pendidikan kebidanan pada Tahun 2010 melalui pendekatan kualitatif menunjukkan
bahwa pada intinya masyarakat mengharapkan Bidan yang ramah, terampil dan tanggap di
bidangnya. Mencermati harapan masyarakat tersebut, Organisasi Profesi dan stakeholders
terkait menyusun suatu standar kompetensi Bidan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan kebidanan.

Standar Kompetensi Bidan yang disusun ini, merupakan penyempurnaan dari Standar
Kompetensi Bidan dan ruang lingkup praktik kebidanan yang tertuang dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan. Standar tersebut disusun berdasarkan body of knowledge, falsafah dan
paradigma pelayanan kebidanan serta pola hubungan kemitraan (partnership) Bidan dan
perempuan yang berfokus pada kebutuhan perempuan. Standar kompetensi ini memuat
standar kompetensi lulusan pendidikan profesi Bidan dengan sebutan Bidan dan lulusan
pendidikan Diploma III (tiga) Kebidanan dengan sebutan Ahli Madya Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai