Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2021
Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2021
id
-2-
jdih.kpu.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
NOMOR 2 TAHUN 2021 TENTANG TATA NASKAH DINAS
KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tata Naskah Dinas
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi,
dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 784), diubah sebagai
berikut:
Pasal 13
Jenis Naskah Dinas penetapan terdiri atas:
a. Keputusan KPU; dan
b. Keputusan Sekretariat KPU.
Pasal 17
Jenis Naskah Dinas penugasan terdiri atas:
a. surat perintah; dan
b. surat tugas.
jdih.kpu.go.id
-4-
Pasal 20
(1) Surat tugas merupakan Naskah Dinas yang dibuat
oleh pejabat yang berwenang kepada bawahan atau
pejabat lain yang diberi tugas yang memuat apa
yang harus dilakukan.
(2) Surat tugas di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota ditandatangani oleh:
a. Ketua KPU;
b. Ketua KPU Provinsi; dan
c. Ketua KPU Kabupaten/Kota.
(3) Surat tugas di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU,
Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota ditandatangani oleh:
a. Sekretaris Jenderal KPU;
b. Deputi/Inspektur Utama;
c. Kepala Biro/Inspektur Wilayah/Kepala Pusat;
d. Sekretaris KPU Provinsi; dan
e. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
(4) Kepala Biro/Inspektur Wilayah/Kepala Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c tidak
berwenang menandatangani surat tugas untuk
melaksanakan perjalanan dinas pada Sekretariat
Jenderal KPU.
(5) Surat tugas untuk melaksanakan perjalanan dinas
pada Sekretariat Jenderal KPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal KPU dan Deputi/Inspektur
Utama.
jdih.kpu.go.id
-5-
Pasal 24
(1) Nota dinas merupakan salah satu bentuk sarana
komunikasi resmi internal di lingkungan KPU, KPU
Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
(2) Nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas, wewenang,
dan tanggung jawabnya.
Pasal 26
(1) Penyusunan nota dinas pada Sekretariat Jenderal
KPU dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. nota dinas tidak dibubuhi cap dinas; dan
b. penomoran nota dinas dilakukan dengan
mencantumkan nomor nota dinas, kode
klasifikasi arsip, kode jenis naskah dinas, kode
Ketua KPU atau kode Sekretaris Jenderal KPU/
biro/inspektorat wilayah/pusat, dan tahun.
(2) Penyusunan nota dinas pada Sekretariat KPU
Provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. nota dinas tidak dibubuhi cap dinas; dan
b. penomoran nota dinas dilakukan dengan
mencantumkan nomor nota dinas, kode
klasifikasi arsip, kode jenis naskah dinas, kode
Ketua KPU Provinsi atau kode Sekretaris KPU
Provinsi, kode wilayah, kode bagian, dan tahun.
jdih.kpu.go.id
-6-
Pasal 27
(1) Memorandum merupakan Naskah Dinas internal
yang dibuat oleh pejabat yang berwenang kepada
pejabat di bawahnya untuk menyampaikan
informasi kedinasan yang bersifat mengingatkan
suatu masalah, menyampaikan arahan, peringatan,
saran atau pendapat kedinasan.
(2) Pejabat di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota yang berwenang menandatangani
memorandum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Ketua dan anggota KPU;
b. Ketua dan anggota KPU Provinsi;
c. Ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;
d. Sekretaris Jenderal KPU;
e. Deputi/Inspektur Utama;
f. Kepala Biro/Inspektur Wilayah/Kepala Pusat;
g. Sekretaris KPU Provinsi; dan
h. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
jdih.kpu.go.id
-7-
Pasal 29
(1) Disposisi merupakan petunjuk tertulis singkat
mengenai tindak lanjut/tanggapan terhadap Naskah
Dinas masuk, ditulis secara jelas pada lembar
disposisi.
(2) Disposisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
hanya diberikan oleh pejabat kepada pejabat atau
staf dengan jenjang jabatan di bawahnya.
Pasal 30
(1) Surat dinas merupakan Naskah Dinas
korespondensi eksternal mengenai penyampaian
informasi kedinasan berupa pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, penyampaian Naskah
Dinas, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak
eksternal.
(2) Surat dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan dalam rangka korespondensi antara KPU,
KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
(3) Pejabat yang berwenang menandatangani surat
dinas di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Ketua KPU;
b. Ketua KPU Provinsi; dan
c. Ketua KPU Kabupaten/Kota.
(4) Pejabat yang berwenang menandatangani surat
dinas di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU,
Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Sekretaris Jenderal KPU;
jdih.kpu.go.id
-8-
Pasal 32
(1) Surat undangan merupakan surat yang memuat
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut
pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan tertentu antara lain dan tidak terbatas
pada rapat, upacara, atau forum grup diskusi.
(2) Pejabat yang berwenang menandatangani surat
undangan di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Ketua KPU;
b. Ketua KPU Provinsi; dan
c. Ketua KPU Kabupaten/Kota.
(3) Pejabat yang berwenang menandatangani surat
undangan di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU,
Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Sekretaris Jenderal KPU;
b. Deputi/Inspektur Utama;
c. Kepala Biro/Inspektur Wilayah/Kepala Pusat;
d. Sekretaris KPU Provinsi; dan
e. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
(4) Deputi/Inspektur Utama dan Kepala Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan
huruf c menandatangani Surat Undangan untuk
internal Sekretariat Jenderal KPU sesuai tugas dan
fungsinya atas nama Sekretaris Jenderal KPU
dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal KPU.
(5) Kepala Biro/Inspektur Wilayah sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c menandatangani
Surat Undangan untuk internal Sekretariat Jenderal
jdih.kpu.go.id
-9-
Pasal 34
Naskah Dinas khusus terdiri atas:
a. Dihapus.
b. surat perjanjian;
c. surat kuasa;
d. berita acara;
e. surat keterangan;
f. surat pengantar;
g. pengumuman;
h. surat panggilan;
i. rekomendasi;
j. surat peringatan;
k. Dihapus.
l. laporan;
m. telaah; dan
n. notula.
jdih.kpu.go.id
- 10 -
Pasal 37
(1) Surat perjanjian merupakan Naskah Dinas yang
berisi kesepakatan bersama tentang sesuatu hal
yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih
untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan
hukum yang telah disepakati bersama.
(2) Surat perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. perjanjian dalam negeri; dan
b. perjanjian internasional.
(3) Perjanjian dalam negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibuat dalam bentuk nota
kesepahaman, perjanjian kerja sama, atau bentuk
lain.
Pasal 37A
(1) Nota kesepahaman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (3) merupakan Naskah Dinas yang
berisi kesepakatan di antara pihak untuk berunding
dalam rangka membuat perjanjian kerja sama di
kemudian hari.
(2) Nota kesepahaman sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditandatangani oleh Ketua KPU.
Pasal 37B
(1) Ketua KPU Provinsi dan Ketua KPU Kabupaten/Kota
dapat diberi kewenangan membuat dan
menandatangani nota kesepahaman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37A ayat (1) dengan
ketentuan:
jdih.kpu.go.id
- 11 -
Pasal 37C
(1) Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (3) ditandatangani oleh:
a. Ketua KPU;
b. Ketua KPU Provinsi;
c. Ketua KPU Kabupaten/Kota;
d. Sekretaris Jenderal KPU;
e. Sekretaris KPU Provinsi; dan
f. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
(2) Pejabat yang berwenang menandatangani surat
perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat melimpahkan wewenang penandatanganan
kepada pejabat terkait.
jdih.kpu.go.id
- 12 -
Pasal 38
(1) Susunan dan bentuk nota kesepahaman dan
perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (3) terdiri atas:
a. kepala;
b. batang tubuh; dan
c. kaki.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan dan
bentuk nota kesepahaman dan perjanjian kerja
sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
Pasal 38A
(1) Perjanjian internasional merupakan perjanjian,
dalam bentuk dan nama tertentu, yang diatur dalam
hukum internasional yang dibuat secara tertulis
serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang
hukum publik.
(2) Perjanjian internasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilakukan dengan satu negara
atau lebih, organisasi internasional, atau subjek
hukum internasional lain berdasarkan kesepakatan
dan para pihak berkewajiban untuk melaksanakan
perjanjian tersebut dengan iktikad baik.
jdih.kpu.go.id
- 13 -
Pasal 58
(1) Laporan merupakan Naskah Dinas yang memuat
pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu kegiatan
atau kejadian tertentu.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
dan ditandatangani oleh pejabat atau staf yang
diberi tugas.
Pasal 60
(1) Telaah merupakan bentuk uraian yang disampaikan
oleh pejabat atau staf yang memuat analisis singkat
dan jelas mengenai suatu persoalan dengan
memberikan jalan keluar/pemecahan yang
disarankan.
(2) Telaah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
dan ditandatangani oleh pejabat atau staf yang
diberi tugas.
Pasal 62
(1) Notula merupakan Naskah Dinas yang memuat
pendapat dan/atau saran/masukan peserta rapat
pleno KPU, KPU Provinsi Aceh, dan KPU
Kabupaten/Kota, serta rapat pada Sekretariat
Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan
jdih.kpu.go.id
- 14 -
Pasal 71
(1) Penomoran Naskah Dinas untuk Naskah Dinas
pengaturan dan penetapan menggunakan angka
arab dengan memuat unsur:
a. nomor; dan
b. tahun terbit.
(2) Penomoran Naskah Dinas selain Naskah Dinas
pengaturan, penetapan, dan korespondensi internal
pada Sekretariat Jenderal KPU menggunakan angka
arab dengan memuat unsur:
a. nomor;
b. kode klasifikasi arsip;
c. kode jenis Naskah Dinas;
d. kode biro/inspektorat wilayah/pusat; dan
e. tahun.
(3) Penomoran Naskah Dinas selain Naskah Dinas
pengaturan, penetapan, dan korespondensi internal
pada Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota paling sedikit memuat:
a. nomor;
b. kode klasifikasi arsip;
c. kode jenis Naskah Dinas;
d. kode wilayah;
e. kode bagian;
f. kode subbagian; dan
jdih.kpu.go.id
- 15 -
g. tahun.
(4) Penomoran Naskah Dinas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Komisi ini.
Pasal 72
Kode klasifikasi arsip sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 71 ayat (2) huruf b ditetapkan dengan Keputusan
KPU.
Pasal 137
Prinsip pengendalian Naskah Dinas keluar meliputi:
a. penomoran Naskah Dinas keluar difasilitasi oleh:
1. biro yang menangani urusan umum pada KPU,
untuk Naskah Dinas yang ditandatangani oleh
Ketua KPU dan Sekretaris Jenderal KPU;
2. bagian yang menangani urusan umum pada
KPU Provinsi, untuk Naskah Dinas yang
ditandatangani oleh Ketua KPU Provinsi dan
Sekretaris KPU Provinsi; dan
3. subbagian yang menangani urusan umum pada
KPU Kabupaten/Kota, untuk Naskah Dinas
yang ditandatangani oleh Ketua KPU
Kabupaten/Kota dan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota; dan
b. sebelum diregistrasi harus dilakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan Naskah Dinas yang meliputi:
1. nomor Naskah Dinas;
2. cap dinas;
jdih.kpu.go.id
- 16 -
3. tanda tangan;
4. alamat yang dituju; dan
5. lampiran (jika ada).
Pasal 145
Pedoman teknis Naskah Dinas elektronik ditetapkan
dengan Keputusan KPU.
Pasal II
Peraturan Komisi ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
jdih.kpu.go.id
jdih.kpu.go.id
LAMPIRAN
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2021
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM NOMOR 2 TAHUN 2021
TENTANG TATA NASKAH DINAS KOMISI
PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN
UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM KABUPATEN/KOTA
jdih.kpu.go.id
-2-
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II SUSUNAN DAN FORMAT NASKAH DINAS
A. Naskah Dinas Arahan
1. Naskah Dinas Pengaturan
a. Instruksi
b. Surat Edaran
2. Naskah Dinas Penetapan
a. Keputusan KPU
b. Keputusan Sekretariat KPU
3. Naskah Dinas Penugasan
a. Surat Perintah
b. Surat Tugas
B. Naskah Dinas Korespondensi
1. Naskah Dinas Korespondensi Internal
a. Nota Dinas
b. Memorandum
c. Disposisi
2. Surat Dinas
3. Surat Undangan
C. Naskah Dinas Khusus
1. Surat Perjanjian
2. Surat Kuasa
3. Berita Acara
4. Surat Keterangan
5. Surat Pengantar
6. Pengumuman
7. Surat Panggilan
8. Rekomendasi
9. Surat Peringatan
10. Laporan
11. Telaah
12. Notula
D. Naskah Dinas Pengambilalihan Sebagian atau Seluruh Tugas
dan Tanggung Jawab KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota
E. Naskah Dinas untuk Jabatan Fungsional
jdih.kpu.go.id
-3-
jdih.kpu.go.id
-4-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai suatu lembaga
penyelenggara Pemilu dan Pemilihan tidak dapat terpisahkan dari arsip.
Arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berdasarkan ketentuan Pasal
9, Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum menyatakan bahwa KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas, wewenang dan
kewajiban KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dibantu oleh
Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota.
Berdasarkan ketentuan Pasal 86 ayat (1) huruf b Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menyatakan bahwa
tugas Sekretariat Jenderal KPU yaitu memberikan dukungan teknis
administratif dan membantu pelaksanaan tugas KPU dalam
menyelenggarakan Pemilu. Sedangkan berdasarkan ketentuan Pasal 87
ayat (1) huruf b dan Pasal 88 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota bertugas memberikan dukungan teknis administratif.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Pasal 86 ayat (2) huruf d, Pasal
87 ayat (2) huruf c, dan Pasal 88 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menyatakan bahwa Sekretariat
Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota berwenang memberikan layanan administratif,
ketatausahaan, dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selain itu, ketentuan Pasal 86 ayat (3) huruf b,
Pasal 87 ayat (3) huruf b, dan Pasal 88 ayat (3) huruf b Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menyatakan bahwa
Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota berkewajiban memelihara arsip dan dokumen Pemilu.
jdih.kpu.go.id
-5-
jdih.kpu.go.id
-6-
2. Tujuan
Pedoman Tata Naskah Dinas bertujuan:
a. menciptakan standarisasi dalam penyelenggaraan administrasi
di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;
b. mewujudkan tata kearsipan yang berdaya guna dan berhasil
guna;
c. mendukung kelancaran komunikasi kedinasan dan kemudahan
dalam pengendalian pelaksanaannya; dan
d. meningkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan
dalam penyelenggaraan tugas, wewenang dan kewajiban KPU,
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas meliputi:
1. tercapainya persamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelengaraan Tata Naskah Dinas di lingkungan KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota;
2. terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan Tata Naskah Dinas di
jajaran KPU dengan unsur di luar lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota dalam lingkup administrasi umum;
3. terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tertulis;
dan
4. tercapainya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Tata Naskah
Dinas di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
D. Asas
Tata Naskah Dinas berpedoman pada asas:
1. Asas Keamanan
Pada dasarnya semua Naskah Dinas bersifat tertutup, sehingga
kerahasiaan isinya harus tetap dijaga. Oleh karena itu, para pejabat
dan petugas yang terkait dengan Tata Naskah Dinas tidak
dibenarkan memberikan informasi kepada yang tidak
berkepentingan, baik secara tertulis maupun secara lisan,
pemberkasan, kearsipan, dan distribusinya.
2. Asas Pembakuan
Naskah Dinas wajib dibuat atau disusun menurut Tata Naskah Dinas
yang telah ditetapkan.
jdih.kpu.go.id
-7-
3. Asas Pertanggungjawaban
Secara administrasi, Naskah Dinas hendaknya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi isi, format maupun
prosedurnya. Pada hakekatnya asas ini mendasari pemikiran bahwa
diikutinya kaidah Tata Naskah Dinas terkait dengan fungsi dan
kewenangan pejabat yang menandatangani Naskah Dinas tersebut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Asas Kecepatan
Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan tugas dan fungsi
satuan kerja dan/atau satuan organisasi, semua kegiatan Naskah
Dinas harus dapat diselesaikan secara terkendali, yaitu secara tepat
waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan
distribusi. Penegasan tentang tingkat pengendalian pemrosesan
Naskah Dinas dinyatakan secara tertulis saat penyampaian.
5. Asas Ketepatan
Tugas dan fungsi satuan kerja dan/atau satuan organisasi, dalam
proses penyaluran Naskah Dinas harus tepat dan terkendali, agar
ada penyelesaian tindak lanjut dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Asas Keterkaitan
Tata Naskah Dinas sebagai bagian dari sistem administrasi umum
dan mempunyai keterkaitan dengan administrasi kearsipan. Dengan
demikian seluruh kegiatan Tata Naskah Dinas merupakan bagian
integral dari tata laksana administrasi dan tata laksana kearsipan.
E. Ruang Lingkup
Tata Naskah Dinas KPU mengatur ruang lingkup komunikasi
kedinasan, meliputi sarana komunikasi perkantoran, dengan susunan
sistematika sebagai berikut:
1. jenis Naskah Dinas;
2. pembuatan Naskah Dinas;
3. pengamanan Naskah Dinas;
4. kewenangan penandatanganan Naskah Dinas; dan
5. pengendalian Naskah Dinas.
jdih.kpu.go.id
-8-
BAB II
SUSUNAN DAN FORMAT NASKAH DINAS
jdih.kpu.go.id
-9-
Lambang Negara
atau Logo KPU
LOGO KPU
berwarna
Berwarna
Instruksi Komisi
KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan Umum
REPUBLIK INDONESIA atau Instruksi
Sekretaris
Jenderal KPU
INSTRUKSI
d
........................................................ i
Penomoran yang
NOMOR ........ TAHUN .......... berurutan dalam c
1 tahun takwim e
t
TENTANG a
d
Judul Instruksi k
ditulis dengan i
....................................................
huruf Kapital c
ed
ti
Menimbang : a. bahwa ..................................................................... ; Memuat alasan
ac
tentangperlu
b. bahwa ..................................................................... ; ke
ditetapkan
Instruksi t
a
k
jdih.kpu.go.id
- 10 -
Mengingat : 1. ................................................................................ ;
Memuat
2. ................................................................................ ; Ketentuan
Dalam rangka ......................................, dengan ini memberikan instruksi : peraturan
perundang-
Kepada : 1. Nama/Jabatan personel/pegawai; undangan
2. Nama/Jabatan personel/pegawai; yang menjadi
dasar
3. Nama/Jabatan personel/pegawai; ditetapkannya
Untuk : Instruksi
Memuat alasan
PERTAMA : ……………..………………………………………………….......... . tentang perlunya
Instruksi
KEDUA : ……………..………………………………………………….......... . ditetapkan
KETIGA : ……………..………………………………………………….......... .
KEEMPAT : Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung Kepastian mulai
berlakunya
jawab. Instruksi
NAMA JABATAN,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
tanda tangan ditulis dengan
huruf kapital
dan cap jabatan
b. Surat Edaran
1) Susunan
Surat Edaran terdiri atas:
a) Kepala
Bagian kepala Surat Edaran terdiri atas:
(1) lambang negara dan kop untuk Surat Edaran
yang ditandatangani oleh Ketua KPU;
(2) Logo KPU berwarna dan kop untuk Surat Edaran
yang ditandatangani oleh Ketua KPU Provinsi,
Ketua KPU Kabupaten/Kota, Sekretaris Jenderal
KPU, Sekretaris KPU Provinsi, dan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota;
(3) kata “Yth.”, yang diikuti oleh tujuan Surat
Edaran;
jdih.kpu.go.id
- 11 -
jdih.kpu.go.id
- 12 -
2) Penyimpanan
Surat Edaran yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang menggunakan tinta warna biru atau ungu,
merupakan Naskah Dinas asli yang disimpan oleh:
a. Biro/Inspektorat Wilayah/Pusat pengusul di
lingkungan Sekretariat Jenderal KPU;
b. Bagian pengusul di lingkungan Sekretariat KPU
Provinsi; dan
c. Sub Bagian pengusul di lingkungan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota.
3) Format Surat Edaran
Lambang Negara
LOGO KPU atau Logo KPU
berwarna sesuai
Berwarna pejabat
penandatangan
SURAT EDARAN
NOMOR……..TAHUN ……..
Judul Surat
TENTANG Edaran yang
................................................ ditulis dengan
huruf kapital
A. Latar Belakang
Memuat alasan
………………………………………………………………………………..…… tentang perlu
diterapkannya
Surat Edaran,
B. Maksud dan Tujuan Maksud dan
Tujuan, Ruang
……………………………………………………………………………………
Lingkup, Dasar
jdih.kpu.go.id
- 13 -
tanda tangan
dan cap jabatan
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
NAMA LENGKAP TANPA GELAR ditulis dengan
huruf kapital
jdih.kpu.go.id
- 14 -
jdih.kpu.go.id
- 15 -
jdih.kpu.go.id
- 16 -
jdih.kpu.go.id
- 17 -
jdih.kpu.go.id
- 18 -
jdih.kpu.go.id
- 19 -
jdih.kpu.go.id
- 20 -
Konsiderans
Menimbang : a. ……………………………………………………; Keputusan
bahwa
d
b. …………………………………………………...; .................……………………………
i
c. …………………………………………………...; bahwa c
dasar hukum e
ditetapkannya
…………………………………………… t
Keputusan a
Mengingat : 1. …………………………………………………..; d
k
2. …………………………………………………..; i
c
Ditulis sesuai e
dengan judul t
MEMUTUSKAN: Keputusan dalam a
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM Diktum k
d
TENTANG............................................. . i
KESATU : ............................................................................... . Memuat c
Substansi tentang e
KEDUA : …………………………….. dan seterusnya. t
kebijakan yang
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan a
k
ditetapkan.
Ditetapkan di ................
pada tanggal .................
jdih.kpu.go.id
- 21 -
Cap “SALINAN”
SALINAN berwarna hijau
Mengingat : 1. ……………………………………………….;
2. ……………………………………………….;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
TENTANG............................................. .
KESATU : ............................................................................... .
KEDUA : …………………………….. dan seterusnya.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di................
Tanda tangan
pada tanggal................. Pejabat penanda
tangan diubah
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM dengan keterangan
REPUBLIK INDONESIA, “ttd”
ttd.
jdih.kpu.go.id
- 22 -
jdih.kpu.go.id
- 23 -
jdih.kpu.go.id
- 24 -
jdih.kpu.go.id
- 25 -
2) Pengabsahan
a) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa
sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah:
jdih.kpu.go.id
- 26 -
jdih.kpu.go.id
- 27 -
jdih.kpu.go.id
- 28 -
jdih.kpu.go.id
- 29 -
Logo dan
kedudukan KPU
d
KOMISI PEMILIHAN UMUM i
c
REPUBLIK INDONESIA e
t
Penomoran yang
a
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL berurutan dalam 1
k
tahun takwim
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR……..TAHUN ……..
TENTANG
Judul Keputusan
………………………………………………………………… ditulis dengan
huruf kapital
SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Konsiderans
Keputusan
Menimbang : a. bahwa………………………………………..........…; d
b. bahwa……………………………………..........……; i
dasar hukum c
ditetapkannya e
Mengingat : 1. …….………………………………………..........……; Keputusan t
ad
2. dan seterusnya; ki
c
Memperhatikan : 1. ………………………………………….........………; e
Jika diperlukan t
2. dan seterusnya; da
i k
Ditulis sesuai c
MEMUTUSKAN: e
dengan judul
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI Keputusan t
PEMILIHAN UMUM TENTANG ........................... . ad
ki
KESATU : .......................................................................... c
KEDUA : ……………………………… dan seterusnya. Memuat e
Substansi tentang t
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
kebijakan yang a
ditetapkan. ditetapkan k
……………………………………
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
jdih.kpu.go.id
- 30 -
Cap
SALINAN “SALINAN”
berwarna
hijau
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa………………………………………..........…;
b. bahwa……………………………………..........……;
c. bahwa………………………………………………….;
Mengingat : 1. …….………………………………………..........……;
2. dan seterusnya;
Memperhatikan : 1. ………………………………………….........………;
2. dan seterusnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI
PEMILIHAN UMUM TENTANG ........................... .
KESATU : ......................................................................... .
KEDUA : ……………………………… dan seterusnya.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
jdih.kpu.go.id
- 31 -
jdih.kpu.go.id
- 32 -
Memuat
Dasar : 1. ............. …………………………............…………........ ; peraturan/dasar
ditetapkannya
2. .............…………………………………….........…….... ;
Surat Perintah
Memuat
Untuk : 1. ………….…..............…... Substansi arahan
yang
2. …………...............……... diperintahkan
3. dan seterusnya.
jdih.kpu.go.id
- 33 -
…………, tanggal……….......
Kota sesuai
dengan alamat
dan tanggal
Nama Jabatan,
penanda-
tanganan
tanda tangan dan
cap dinas Nama jabatan
dan nama
lengkap yang
Nama Lengkap Tanpa Gelar ditulis dengan
huruf awal
kapital
Tembusan: unit
1. .................................... kerja/lembaga
yang terkait.
2. .................................... c
e
t
a
b. Surat Tugas k
1) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri atas:
(1) kop Naskah Dinas sesuai pejabat penanda tangan;
(2) tulisan “Surat Tugas”, yang ditulis dengan huruf
kapital dan diletakkan secara simetris; dan
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan Surat Tugas.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Tugas terdiri atas:
(1) konsiderans, yang diawali dengan kata
“Menimbang” meliputi pertimbangan dan/atau
dasar pertimbangan memuat alasan
ditetapkannya Surat Tugas;
(2) dasar, yang diawali dengan kata “Dasar” memuat
ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya
Surat Tugas;
(3) diktum, yang dimulai dengan kata “Memberi
Tugas”, secara simetris, diikuti kata “Kepada” di
tepi kiri disertai nama dan jabatan pegawai yang
mendapat tugas; dan
(4) di bawah kata “Kepada” ditulis kata “Untuk” yang
berisi tentang tugas-tugas yang harus
dilaksanakan.
jdih.kpu.go.id
- 34 -
c) Kaki
Bagian kaki Surat Tugas terdiri atas:
(1) tempat dan tanggal Surat Tugas;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang
ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
katanya, dan diakhiri dengan tanda baca koma (,);
(3) jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar
pegawai/personil yang ditugasi dimasukkan ke
dalam lampiran yang terdiri dari kolom nomor
urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan
keterangan;
(4) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(5) nama lengkap pejabat yang menandatangani
Surat Tugas, yang ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurnya;
(6) cap dinas; dan
(7) tembusan Surat Tugas yang disampaikan kepada
pejabat/instansi yang terkait.
jdih.kpu.go.id
- 35 -
jdih.kpu.go.id
- 36 -
Kop sesuai
pejabat penanda
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
tangan “Logo
Alamat ............................... KPU”
d
Telp. Email:
i
c
Penomoran yang e
SURAT TUGAS berurutan dalam t
NOMOR: …./…./…../…./….. 1 tahun takwim a
kc
e
Menimbang : a. bahwa ……………………………………....…….............; t
Memuat latar a
b. bahwa ………………….........………………………........; belakang dan k
Peraturan/dasar
ditetapkan Surat
Dasar : 1. ..........……………………………………….....................; Tugas
2. ..........………………………………....…….…................;
Memberi Tugas
Daftar Pejabat
Kepada : 1. ………….……...............................................; yang menerima
Tugas
2. ………….…............................................…...;
3. dan seterusnya.
Memuat
Substansi
Untuk : 1. ………….……................................................; arahan yang
2. …………..............................................……...; ditugaskan
3. dan seterusnya.
Kota sesuai dengan
alamat instansi
…………, tanggal………….........
dan tanggal
penandatanganan
Nama Jabatan,
Nama jabatan
dan nama
tanda tangan dan cap dinas lengkap yang
ditulis dengan
huruf awal kapital
Nama Lengkap Tanpa Gelar
jdih.kpu.go.id
- 37 -
jdih.kpu.go.id
- 38 -
2) Ketentuan Lain
a) Nota dinas tidak dibubuhi cap dinas.
b) Tembusan Nota Dinas berlaku di lingkungan internal.
3) Format Nota Dinas
a) Format Nota Dinas Ketua dan Anggota KPU
Lambang Negara
LOGO KPU
d
Berwarna
i
c
e
t
KOMISI PEMILIHAN UMUM
a
REPUBLIK INDONESIA
k
NOTA DINAS Penomoran yang
berurutan dalam
Kepada : Yth. satu tahun takwim
Dari : i
Tembusan : c
Nomor : …./…./…../…./….. e
Tanggal : t
Sifat : a
Lampiran : k
Perihal :
tujuan dan
pengirim Nota
.................................................................................... Dinas
...................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
Nama lengkap
Ketua Komisi Pemilihan Umum yang ditulis
Republik Indonesia, dengan huruf
awal kapital
jdih.kpu.go.id
- 39 -
jdih.kpu.go.id
- 40 -
…………………………………………………………...........
…………………………………………………………...........
Memuat laporan
pemberitahuan,
……………………………………………………….............
pernyataan, atau
……………………………………………………….............
permintaan yang
sifatnya rutin,
……………………………………………………….............
berupa catatan
……………………………………………………….............
ringkas
i
c
e
t
a
k
Nama lengkap
Nama Jabatan, yang ditulis
dengan huruf
awal kapital
jdih.kpu.go.id
- 41 -
…………………………………………………………............
…………………………………………………………........... Memuat laporan
pemberitahuan,
……………………………………………………….............. pernyataan, atau
……………………………………………………….............. permintaan yang
sifatnya rutin,
……………………………………………………….............. berupa catatan
……………………………………………………….............. ringkas
………………………………………………………………….. i
c
e
t
a
k
Nama lengkap
Nama Jabatan, yang ditulis
dengan huruf
awal kapital
jdih.kpu.go.id
- 42 -
b. Memorandum
1) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala memorandum terdiri dari:
(1) kop Memorandum menggunakan kop sesuai
dengan pejabat yang menandatangani dan di
bawahnya ditulis “SEKRETARIAT JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM” secara simetris
dengan huruf kapital (untuk KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota menyesuaikan);
(2) kata “Memorandum” ditulis secara simetris
dibawah kop Naskah Dinas dengan huruf kapital;
(3) nomor, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(4) kata “yth.”, ditulis dengan huruf awal kapital
diikuti dengan tanda baca titik dua (:); dan
(5) kata “hal”, ditulis dengan huruf awal kapital
diikuti dengan tanda baca titik dua (:).
b) Batang Tubuh
Batang tubuh Memorandum terdiri atas alinea
pembuka, alinea isi, dan alinea penutup yang singkat,
padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian Kaki Memorandum terdiri atas:
(1) nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun
dibuatnya Memorandum;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani
Memorandum ditulis dengan huruf awal kapital
pada setiap awal kata dan diakhiri dengan tanda
baca koma (;);
(3) tanda tangan pejabat, apabila menggunakan
tanda tangan elektronik maka penempatan tanda
tangan elektronik disesuaikan dengan peletakan
tanda tangan pada contoh susunan dan bentuk
memorandum; dan
(4) tembusan (jika perlu), berada pada sisi kiri bawah
margin dan diikuti dengan tanda baca titik dua (:).
jdih.kpu.go.id
- 43 -
2) Format Memorandum
KOP
Yth. : ……………………………..
Hal : ……………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Nama Pejabat
Tembusan :
Keterangan:
Tembusan :
1. ................................
Format
2. memorandum di KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
................................
3. ...............................
menyesuaikan.
c. Disposisi
1) Susunan
a) bagian awal
bagian awal memuat tulisan “Disposisi” ditulis dengan
huruf kapital dan diletakkan secara simetris;
b) surat dari;
c) nomor surat;
d) tanggal surat;
e) perihal;
f) tanggal masuk; dan
g) nomor agenda.
jdih.kpu.go.id
- 44 -
2) Ketentuan Lain
a) di agenda, meliputi tulisan nomor dan tanggal agenda;
b) di bawah tulisan lembar disposisi pada bagian kanan
ditulis arahan/petunjuk disposisi; dan
c) pada akhir arahan/petunjuk disposisi, pejabat
membubuhkan paraf dan tanggal arahan/petunjuk
ditulis.
jdih.kpu.go.id
- 45 -
Lambang
Negara
Sifat
Sifat: Biasa Perlu Perhatian Khusus disposisi
Mendesak Perlu Perhatian Batas Waktu
abc Paraf
jdih.kpu.go.id
- 46 -
c)
Yth.
Anggota………….
Sekretaris Jenderal KPU
Tujuan
disposisi
Catatan: Catatan
______________________________________________________________________________ lain bila
diperlu-
______________________________________________________________________________ kan
___________________________________________________________________________
abc
arahan
Paraf
jdih.kpu.go.id
- 47 -
Logo KPU
Asal, Nomor,
SEKRETARIS JENDERAL Tanggal
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Surat,
Perihal,
LEMBAR DISPOSISI Tanggal
Masuk
Dari : ______________________________________________________ Surat dan
No. Surat : ______________________________________________________ Nomor
pengagenda
Tanggal Surat : an surat
Perihal : yang
masuk.
Yth.
Deputi Bidang Administrasi Tujuan
Deputi Bidang Dukungan Teknis disposisi
Inspektur Utama
abc
tahun
pemberian
arahan
Paraf
jdih.kpu.go.id
- 48 -
jdih.kpu.go.id
- 49 -
Logo KPU,
Kop Lembar
Disposisi
BIRO
BIRO
BIRO……/INSPEKTORAT
……/INSPEKTORAT
……/INSPEKTORATWILAYAH
WILAYAH
WILAYAH…/PUSAT
…/PUSAT
…/PUSAT………
SEKRETARIAT
SEKRETARIATJENDERALKOMISI
JENDERALKOMISI Asal,
JENDERAL KOMISIPEMILIHAN
PEMILIHAN
PEMILIHANUMUM
UMUM
UMUMREPUBLIK
REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
INDONESIA Nomor,
Tanggal
LEMBAR
LEMBAR
LEMBARDISPOSISI
DISPOSISI
DISPOSISI Surat,
Perihal,
Tanggal
Dari
Dari : :______________________________________________ Masuk
Dari : ______________________________________________
______________________________________________ Surat dan
No.
No.
No.Surat
Surat
Surat : :______________________________________________
: ______________________________________________
______________________________________________ Nomor
Tanggal
Tanggal
TanggalSurat
Surat
Surat : :: peng
agendaan
Perihal
Perihal
Perihal : :: surat yang
masuk.
Tanggal
Tanggal
TanggalMasuk
Masuk
Masuk : :__________
: __________
__________ No.
No.
No.Agenda
Agenda
Agenda : :_____
: _____
_____
Menyiapkan konsep
Catatan: Catatan
_______________________________________________________________________________ lain bila
_______________________________________________________________________________ diperlu-
kan.
___________________________________________________________
Terima kasih,
Tanggal,
hh/bb/tttt bulan dan
tahun
abc pemberian
arahan
Paraf
jdih.kpu.go.id
- 50 -
2. Surat Dinas
1) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Dinas terdiri atas:
(1) kop Surat Dinas sesuai pejabat penanda tangan;
(2) kata “Nomor”, “Sifat”, “Lampiran”, dan “Perihal”,
diketik dengan huruf awal kapital diletakkan di
sebelah kiri di bawah kop Surat Dinas;
(3) kata “Tempat dan Tanggal” pembuatan surat, diketik di
sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor;
(4) kata “Yang Terhormat” disingkat “Yth.”, ditulis di
bawah “Perihal”, diikuti dengan nama jabatan yang
dikirimi surat; dan
(5) alamat surat, ditulis di bawah kata“Yth.”.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Dinas terdiri dari Alinea
Pembuka, Isi, dan Penutup.
c) Kaki
Bagian kaki Surat Dinas terdiri dari:
(1) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital,
diakhiri tanda baca koma (,);
(2) tanda tangan pejabat;
(3) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan
huruf awal kapital;
(4) cap dinas; dan
(5) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat
penerima (jika ada).
2) Ketentuan Lain
a) Kop Surat Dinas hanya digunakan pada halaman pertama
Surat Dinas.
b) Jika Surat Dinas disertai lampiran, pada kolom lampiran
dicantumkan jumlahnya.
c) Perihal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa
diakhiri tanda baca.
jdih.kpu.go.id
- 51 -
Tembusan: Tembusan
1. .……………….. apabila
2. ……………….. diperlukan
3. ………………..
jdih.kpu.go.id
- 52 -
Tembusan:
1. .………………..
2. ………………..
3. ……………….. Tembusan
apabila
diperlukan
jdih.kpu.go.id
- 53 -
3. Surat Undangan
1) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Undangan terdiri dari:
(1) kop Surat Undangan sesuai pejabat penanda tangan;
(2) kata “Nomor”, “Sifat”, “Lampiran”, dan “Perihal”,
diketik di sebelah kiri di bawah kop Surat Undangan;
(3) kata “tempat dan tanggal” pembuatan surat, diketik di
sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan kata
“Nomor”; dan
(4) kata “Yang Terhormat” disingkat “Yth.”, ditulis di
bawah hal, yang diikuti dengan nama jabatan, dan
alamat yang dikirimi surat (jika diperlukan).
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Undangan terdiri dari:
(1) alinea pembuka;
(2) isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu,
tempat, dan acara; dan
(3) alinea penutup.
c) Kaki
Bagian kaki Surat Undangan terdiri dari nama jabatan
ditulis dengan huruf awal kapital, tanda tangan, dan nama
pejabat ditulis dengan huruf awal kapital.
2) Ketentuan Lain
a) Format Surat Undangan sama dengan format Surat Dinas,
yang membedakan yaitu bahwa pihak yang dikirimi surat
pada Surat Undangan dapat ditulis pada lampiran apabila
pihak yang diundang lebih dari 1 (satu).
b) Surat Undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk
kartu.
jdih.kpu.go.id
- 54 -
Nama Jabatan,
jdih.kpu.go.id
- 55 -
Nama Jabatan,
jdih.kpu.go.id
- 56 -
jdih.kpu.go.id
- 57 -
jdih.kpu.go.id
- 58 -
Lambang Lambang
Negara Negara
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
DAN
..........................................................
TENTANG Judul Nota
Kesepahaman
..................................................................................................
Pasal 1
Isi Perjanjian
MAKSUD DAN TUJUAN
...............................................................................................
..............................................................................................
jdih.kpu.go.id
- 59 -
Pasal 2
RUANG LINGKUP
...............................................................................................
...............................................................................................
Pasal 3
PELAKSANAAN
(1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini diatur lebih lanjut dalam suatu
Perjanjian Kerja Sama yang mengatur rincian dan mekanisme
pekerjaan, serta hak dan kewajiban PARA PIHAK dan hal-hal lain
yang dipandang perlu.
(2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dan dilaksanakan oleh wakil yang ditunjuk oleh PARA PIHAK sesuai
dengan kebutuhan, tugas, dan fungsinya.
(3) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Nota
Kesepahaman ini.
Pasal 4
BIAYA
...............................................................................................
...............................................................................................
..................................................................................................................
........................................
Pasal 5
JANGKA WAKTU
...............................................................................................
............................................................................................
..................................................................................................................
.........................................
Pasal 6
KETENTUAN LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur dan
disepakati oleh PARA PIHAK sebagai Addendum yang merupakan
dokumen tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.
jdih.kpu.go.id
- 60 -
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) .......................................................................................
......................................................................................
(2) ......................................................................................
......................................................................................
Pasal 8
PENUTUP
jdih.kpu.go.id
- 61 -
jdih.kpu.go.id
- 62 -
jdih.kpu.go.id
- 63 - Logo nama
jabatan yang
telah di cetak
dengan logo
3) Format Perjanjian Kerja Sama lembaga/instansi
yang
mengadakan
kerjasama
Logo KPU Logo
Berwarna Instansi
PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
TENTANG
..................................................................................................
Penomoran sesuai
NOMOR: ......................................... dengan sistem
NOMOR: ......................................... penomoran masing-
masing instansi yang
melakukan kerjasama
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk melakukan kerja Para Pihak dalam
sama dalam bidang ................................................................yang Perjanjian
selanjutnya diatur dalam ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DAN PEMENUHANNYA
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Pasal 4
KEADAAN KAHAR
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Pasal 5
ADDENDUM
jdih.kpu.go.id
- 64 -
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Pasal 6
PEYELESAIAN PERSELISIHAN
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Pasal 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
...............................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
....................
Pasal 8
KETENTUAN LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan para Pihak atau force
majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat
dan/atau waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dalam perjanjian
kerjasama ini dengan terlebih dahulu terdapat persetujuan para
Pihak.
(2) Hal-hal yang termasuk force majeur sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), adalah:
a. bencana alam;
b. kebijakan/tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter;
c. keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.
(3) Perubahan dan/atau pembatalan terhadap perjanjian kerja sama
ini, akan diatur lebih lanjut oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
Pasal 9
PENUTUP
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Tanda tangan
kedua belah
pihak (Nama
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU jabatan dan
...................................., Ketua Komisi PemilihanUmum nama lengkap
Republik Indonesia, yang di tulis
Meterai tempel dengan huruf
Tanda Tangan Tanda Tangan Rp10.000,00 awal kapital)
dan Cap dan Cap disertai Meterai
Rp10.000,00
Nama Lengkap Tanpa Gelar Nama Lengkap Tanpa Gelar
jdih.kpu.go.id
- 65 -
2. Surat Kuasa
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Kuasa terdiri dari:
a) kop Naskah Dinas yang berisi Lambang Negara dan
tulisan “Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia”
berwarna kuning emas untuk Ketua KPU dan Logo
KPU berwarna serta tulisan “Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia” berwarna hitam untuk Sekretaris
Jenderal KPU, Deputi, dan Inspektur Utama yang
ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan secara
simetris (untuk KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota menyesuaikan);
b) judul Surat Kuasa; dan
c) nomor Surat Kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Kuasa memuat materi yang
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Kuasa memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, dan tahun pembuatan serta nama dan
tanda tangan pemberi kuasa dan penerima kuasa (para
penerima kuasa), dan dibubuhi materai sesuai ketentuan
perundang-undangan.
b. Ketentuan Lain
Apabila pemberian kuasa bersifat khusus dalam hal tertentu,
maka dalam Surat Kuasa harus dicantumkan kata "Khusus",
misalnya berkenaan dengan tindakan hukum di depan sidang
pengadilan (Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara,
Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi) sebagaimana
dimaksud dalam hukum acara dalam beracara di depan sidang
pengadilan, dan apabila diperlukan, dapat dicantumkan klausul
kuasa dengan hak substitusi.
jdih.kpu.go.id
- 66 -
nama : ...............................................................................
NIP : ............................................................................... Penerima Kuasa
jabatan : ..............................................................................
alamat : ..............................................................................
jdih.kpu.go.id
- 67 -
nama : ...............................................................................
NIP : ...............................................................................
jabatan : ..............................................................................
alamat : .............................................................................. Tempat,
tanggal, Bulan
untuk dan atas nama pemberi kuasa melakukan tugas dan Tahun di
.....................................di ........................................................ tetapkan
Demikian surat kuasa ini dibuat, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
jdih.kpu.go.id
- 68 -
Logo KPU
1. ..........................................................................................
Kegiatan/kerja
2. .................................................................., dan seterusnya sama yang
dilaksanakan
Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Tandatangan
(………………………) (………………………) kedua belah pihak
(Nama jabatan dan
Mengetahui/ nama lengkap
Mengesahkan yang di tulis
(Nama Jabatan) dengan huruf
awal kapital)
(………………………)
jdih.kpu.go.id
- 69 -
Penomoran
berurutan selama
BERITA ACARA satu tahun takwin
NOMOR: ........./........./........../............
TENTANG
.................................................................................................................. Tentang Rapat Pleno
..................................................................................................................
Demikian Rapat Pleno KPU yang dituangkan dalam Berita Acara ini, dan
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU. Tempat dan
tanggal
pelaksanaan
Jakarta, ............................
Rapat Pleno
KOMISI PEMILIHAN UMUM
jdih.kpu.go.id
- 70 -
BERITA ACARA
NOMOR: ........./........./........../............ Tentang Rapat
TENTANG Pleno
..................................................................................................................
..................................................................................................................
tempat, hari,
tanggal, bulan,
dan tahun
Pada hari ini ........ tanggal........, bulan ....... tahun ........., Komisi Pemilihan
pelaksanaan
Umum telah melaksanakan rapat pleno mengenai
Rapat Pleno
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Isu dalam Rapat
Pleno
Dengan mendasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan
.....................................................................................................................
Ketentuan
.....................................................................................................................
peraturan
maka, Komisi Pemilihan Umum menyatakan: perundang-
1. ...............................................................................................................; undangan terkait
2. ...............................................................................................................;
dan Keputusan
3. dst. Rapat Pleno
Demikian Rapat Pleno KPU Provinsi/Kabupaten/Kota*)..... yang dituangkan
dalam Berita Acara ini, dan ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU
Provinsi/Kabupaten/Kota*)............. Tempat dan
tanggal
Jakarta, ............................ pelaksanaan
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)................. Rapat Pleno
Keterangan:
*) Pilih salah satu
jdih.kpu.go.id
- 71 -
4. Surat Keterangan
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Keterangan terdiri dari:
a) logo dan kop Naskah Dinas sesuai dengan pejabat
penanda tangan;
b) judul Surat Keterangan; dan
c) nomor Surat Keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Keterangan memuat pejabat
yang menerangkan dan pegawai/personel yang diterangkan
serta maksud dan tujuan diterbitkannya Surat Keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Keterangan memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan
nama pejabat yang membuat Surat Keterangan tersebut.
Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
jdih.kpu.go.id
- 72 -
SURAT KETERANGAN
NOMOR: ....../......../......../.......
Pejabat yang
Yang bertanda tangan di bawah ini,
memberikan
Keterangan
nama : ...............................................................................................
NIP : ...............................................................................................
jabatan : ...............................................................................................
Personil/Pejabat di
dengan ini menerangkan bahwa lingkungan KPU
yang diterangkan
nama : ..............................................................................................
NIP : ..............................................................................................
jabatan : ..............................................................................................
Isi keterangan dan
tujuan dibuat
.................................................................................................................
keterangan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tempat, Tanggal
dan Tahun
Jakarta, ......................... Pembuatan
Pejabat Pembuat Keterangan,
5. Surat Pengantar
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Pengantar terdiri dari:
a) logo KPU berwarna dan tulisan “Komisi Pemilihan
Umum Republik Indonesia” dengan huruf kapital
secara simetris untuk Surat Pengantar Sekretaris
Jenderal KPU, Deputi, dan Inspektur Utama,
sedangkan untuk Surat Pengantar pejabat lainnya
menyesuaikan dengan kop naskah dinas yang ada;
jdih.kpu.go.id
- 73 -
jdih.kpu.go.id
- 74 -
Alamat tujuan
Yth. .......................................... yang di tulis bagian
................................................ kiri, dan
................................................ jumlahnya cukup
........................... banyak, dapat
dibuat pada daftar
lampiran
SURAT PENGANTAR c
NOMOR: ......./........./......../........... e
Penomoran
t
berurutan selama 1
Nomor Naskah Dinas Banyaknya Keterangan a
tahun takwin
k
Barang/Naskah
dinas yang
diantarkan
Diterima tanggal .............................
Penerima : Pengirim :
Nama JabatanNama Jabatan . Tandatangan
kedua belah pihak
Tanda Tangan Tanda Tangan (Nama jabatan dan
dan cap dinas dan cap dinas nama lengkap yang
di tulis dengan
Nama Lengkap Tanpa Gelar Nama Lengkap Tanpa Gelar huruf awal kapital)
NIP ............................. NIP ..................................
6. Pengumuman
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Pengumuman terdiri dari:
a) logo dan kop Naskah Dinas sesuai dengan pejabat
penanda tangan;
b) kata “Pengumuman” ditulis dengan huruf kapital dan
diletakkan secara simetris di bawah Logo dicantumkan
di bawahnya;
jdih.kpu.go.id
- 75 -
jdih.kpu.go.id
- 76 -
c. Format Pengumuman
Logo dan Kop
Logo KPU sesuai pejabat
Berwarna penanda tangan
Judul
TENTANG
mengunakan
................................................................................. Huruf Kapital
7. Surat Panggilan
a. Susunan
1) Bagian awal Surat Panggilan terdiri atas:
a) nama tempat;
b) tanggal, bulan, dan tahun;
c) nomor surat;
d) sifat;
e) lampiran;
f) perihal panggilan; dan
jdih.kpu.go.id
- 77 -
Kop sesuai
Logo KPU pejabat penanda
berwarna tangan
Nama Jabatan,
Tandatangan
Tanda tangan dan cap dinas
Nama jabatan
dan nama
lengkap yang di
tulis dengan
huruf awal
kapital
jdih.kpu.go.id
- 78 -
Tembusan:
1. ........................................
2. .........................................
8. Rekomendasi
a. Susunan
1) Bagian awal, terdiri atas:
a) kata “Rekomendasi” ditulis dengan huruf kapital; dan
b) nomor.
2) Isi rekomendasi memuat uraian singkat dan jelas
berkenaan dengan keberadaan suatu hal.
3) Bagian akhir, terdiri atas:
a) nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan pejabat;
d) nama pejabat; dan
e) cap dinas.
b. Format Rekomendasi
Kop sesuai
Logo KPU
pejabat penanda
berwarna
tangan
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
.................................................................................................. Isi Rekomendasi
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
Tempat, Tanggal
dan Tahun
Pembuatan
............, ......................
jdih.kpu.go.id
- 79 -
Tandatangan
Nama jabatan
Nama Jabatan,
dan nama
lengkap yang di
Tanda tangan dan cap dinas
tulis dengan
huruf awal
Nama Lengkap Tanpa Gelar
kapital
9. Surat Peringatan
a. Susunan
1) Bagian awal, terdiri atas:
a) Tulisan “Surat Peringatan” dengan menggunakan
huruf kapital dan dapat ditambah kata “Pertama” atau
“Kedua” ditulis dengan huruf kapital setelah tulisan
“Surat Peringatan”; dan
b) nomor; dan
c) tempat, tanggal dan tahun pembuatan.
2) Isi, terdiri atas:
a) kalimat “ditujukan kepada:”
b) identitas pejabat/personel yang diberi peringatan;
c) dasar ketentuan’’ dikeluarkannya Surat Peringatan;
d) isi peringatan; dan
e) penutup.
3) Bagian akhir, terdiri atas:
a) nama jabatan;
b) tanda tangan; dan
c) nama pejabat.
jdih.kpu.go.id
- 80 -
=====================================================
Penomoran
SURAT PERINGATAN PERTAMA berurutan selama
NOMOR: …. /…./…../…./….. satu tahun takwin
Ditujukan kepada:
..................................................................................................
................................................................................................. Sanksi yang
dikenakan sesuai
dengan peraturan
perundang-
Nama Jabatan Yang undangan
Membuat Peringatan,
10. Laporan
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Laporan memuat judul Laporan yang ditulis
dalam huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Laporan terdiri dari:
a) pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan, ruang lingkup dan dasar;
jdih.kpu.go.id
- 81 -
jdih.kpu.go.id
- 82 -
c. Format Laporan
Kop sesuai
LOGO KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA pejabat
KPU penanda
Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Jakarta Pusat
tangan
Telp ................. Email...............
======================================================
LAPORAN
Judul yang
TENTANG ditulis dengan
huruf kapital
....................................................................................
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
Isi Laporan
B. Kegiatan yang dilaksanakan
...............................................................................................
C. Hasil yang dicapai
.............................................................................................
D. Kesimpulan dan Saran
..............................................................................................
E. Penutup
..............................................................................................
Tempat, Tanggal
Dikeluarkan di ........... dan Tahun
pada tanggal .............. Rekomendasi
Nama Jabatan, dibuat
11. Telaah
a. Susunan
1) Kepala terdiri atas:
a) Tulisan “Telaah” ditulis dengan huruf kapital dan
diletakkan secara simetris di tengah atas; dan
b) uraian singkat tentang permasalahan.
2) Batang tubuh terdiri atas:
a) persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas
tentang persoalan yang akan dipecahkan;
jdih.kpu.go.id
- 83 -
jdih.kpu.go.id
- 84 -
b. Format Telaah
TELAAH
TENTANG
......................................................................................
A. Persoalaan
B. Praanggapan
D. Analisis
E. Kesimpulan
Bagian kesimpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan satu
cara bertindak atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalaan yang
dihadapi.
Tandatangan
F. Saran Nama jabatan
dan nama
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan lengkap yang di
untuk mengatasi persoalan yang dihadapi. tulis dengan
huruf awal
kapital
Nama Jabatan
Pembuat Telaahan,
Tanda Tangan
jdih.kpu.go.id
- 85 -
12. Notula
a. Susunan
1) Bagian kepala, terdiri atas:
a) Kop
Kop notula disesuaikan dengan pejabat
penandatangan.
b) jenis rapat;
c) hari, tanggal, bulan, dan tahun;
d) waktu dan tempat;
e) materi rapat;
f) pimpinan rapat; dan
g) peserta rapat.
2) Isi, terdiri atas:
a) pembukaan atau pengantar pimpinan rapat tentang
materi rapat kepada peserta rapat, serta kesepakatan
peserta rapat mengenai waktu rapat;
b) curah pendapat peserta rapat, yang dapat berupa
saran/tanggapan dan atau masukan dan hal-hal lain
tentang materi rapat; dan
c) kesimpulan rapat yang memuat pokok-pokok materi
rapat yang disepakati untuk ditindaklanjuti.
3) Bagian akhir, meliputi penutup yang berisi identitas
penyusun notula.
b. Ketentuan Lain
1) Notula dibuat berdasarkan hasil rekaman saat
berlangsungnya rapat dari awal sampai akhir, dan
dituangkan dalam kertas kop surat KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota.
2) Notula disimpan pada filing cabinet khusus yang dibuat
sedemikian rupa secara berurutan, sehingga memudahkan
dalam pencarian data sewaktu-waktu diperlukan.
3) Kesimpulan rapat dituangkan dalam berita acara rapat
pleno yang dilampiri dengan daftar hadir peserta rapat yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berita acara.
jdih.kpu.go.id
- 86 -
==============================================================
NOTULA tema/judul
mengunakan huruf
TENTANG kapital
............................................................................
............................................................................
HARI :...............................................
TANGGAL : ..............................................
TEMPAT : ..............................................
jdih.kpu.go.id
- 87 -
jdih.kpu.go.id
- 88 -
jdih.kpu.go.id
- 89 -
BAB III
PEMBUATAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Pembuatan
Setiap Naskah Dinas harus merupakan intisari dari pemikiran yang
ringkas dan jelas sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya Naskah
Dinas yang disusun secara sistematis. Dalam pembuatannya perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketelitian
Dalam membuat Naskah Dinas harus mencerminkan ketelitian dan
kecermatan, baik dalam bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur,
kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
2. Kejelasan
Naskah Dinas harus memperlihatkan kejelasan maksud dari materi
yang dimuat dalam Naskah Dinas.
3. Logis dan Singkat
Naskah Dinas harus menggunakan Bahasa Indonesia yang formal,
logis secara efektif, singkat, padat, dan lengkap sehingga mudah
dipahami bagi pihak yang menerima Naskah Dinas.
4. Pembakuan
Naskah Dinas harus taat mengikuti aturan baku yang berlaku
sehingga dapat menjamin terciptanya arsip yang autentik dan
terpercaya.
NOMOR … TAHUN …
Keterangan:
1) Nomor : Nomor urut dalam satu tahun takwim ditulis
dengan angka Arab.
jdih.kpu.go.id
- 90 -
jdih.kpu.go.id
- 91 -
Keterangan:
1) Nomor : Nomor urut sesuai
dengan pembukuan
masing-masing Naskah
Dinas dalam satu tahun
takwim yang ditulis
dengan angka Arab.
2) Kode Klasifikasi Arsip : Kode yang berisi
kombinasi huruf yang
menunjukkan Klasifikasi
Arsip.
3) Kode Jenis Naskah Dinas : Kode Naskah Dinas yang
akan dibuat.
4) Kode Biro/Inspektorat : Kode yang ditulis dengan
Wilayah/Pusat, Bagian, angka arab yang
dan/atau Sub Bagian menunjukkan
Biro/Inspektorat
Wilayah/Pusat, Bagian
dan/atau Sub Bagian
pembuat Naskah Dinas.
5) Kode Wilayah : Kode yang ditulis dengan
kombinasi huruf
dan/atau angka yang
menunjukkan KPU
Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota
pembuat Naskah Dinas.
6) Tahun : Tahun pembukuan
Naskah Dinas.
jdih.kpu.go.id
- 92 -
c. Logo memuat:
1) lambang Negara;
2) tulisan Komisi Pemilihan Umum; dan
jdih.kpu.go.id
- 93 -
jdih.kpu.go.id
- 94 -
Keterangan:
a) Lambang Negara ditempatkan simetris dengan tulisan
“Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia”.
b) Lambang Negara dan tulisan “Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia” dengan huruf kapitaltahoma 12pt
menggunakan warna kuning emas.
Keterangan:
a) Logo KPU berwarna ditempatkan simetris dengan
tulisan “Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia”.
b) Tulisan “Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia”
dengan huruf kapital tahoma 12pt berwarna hitam.
jdih.kpu.go.id
- 95 -
Keterangan:
a) Logo KPU berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah.
b) Susunan tulisan simetris.
c) Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas
= 1 cm.
d) Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 5,5
cm.
e) Tulisan “Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia”
menggunakan huruf kapital tahoma 12pt warna hitam.
f) Tulisan “Alamat” dan Alamat Kantor Sekretariat Jenderal
KPU menggunakan huruf tahoma 12pt warna hitam.
g) Tulisan “Telp” dan nomor telepon serta tulisan “Email”
jdih.kpu.go.id
- 96 -
Keterangan:
a) Logo KPU berwarna yang ditempatkan simetris dengan
tulisan “Komisi Pemilihan Umum” dan Nama Provinsi;
b) Nama Provinsi ditulis menggunakan huruf kapital
tahoma 12pt” berwarna hitam.
Keterangan:
a) Logo KPU berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah.
b) Susunan tulisan simetris.
c) Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas
jdih.kpu.go.id
- 97 -
= 1 cm.
d) Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 5,5
cm.
e) Tulisan “Komisi Pemilihan Umum” dan Nama Provinsi
menggunakan huruf kapital tahoma12pt warna hitam.
f) Tulisan “Alamat” dan alamat kantor Sekretariat KPU
Provinsi menggunakan huruf tahoma 12pt warna hitam.
g) Tulisan “Telp” dan nomor telepon serta tulisan “Email”
dan alamat Email kantor Sekretariat KPU Provinsi
menggunakan huruf tahoma 11pt warna hitam.
Keterangan:
a) Logo KPU berwarna yang ditempatkan simetris dengan
tulisan “Komisi Pemilihan Umum” dan dilanjutkan
dengan nama kabupaten/kota.
b) Nama kabupaten/kota ditulis menggunakan huruf
kapital tahoma 12pt berwarna hitam.
jdih.kpu.go.id
- 98 -
jdih.kpu.go.id
- 99 -
a. Ukuran
Ukuran amplop yang digunakan untuk pengiriman Naskah
Dinas disesuaikan dengan jenis, ukuran dan ketebalan Naskah
Dinas yang akan didistribusikan.
b. Warna dan Bentuk
Amplop Naskah Dinas menggunakan kertas berwarna putih atau
coklat muda.
Contoh Amplop:
1) Amplop Naskah Dinas KPU
jdih.kpu.go.id
- 100 -
3. Map
a. Map Tata Usaha Pimpinan Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum Republik Indonesia
1) Ukuran : 25 cm x 35 cm
2) Warna : - krem (untuk Naskah Dinas bersifat biasa)
- merah (untuk Naskah Dinas yang bersifat
penting/segera)
3) Bentuk : 2 lipatan
4) Bahan : karton berserat
5) Contoh :
a) Penampang depan
PERIHAL:
.........................
....................
jdih.kpu.go.id
- 101 -
b) Penampang dalam
b. Map Umum
1) Ukuran : 25 cm x 35 cm
2) Warna : krem
3) Bentuk : 2 lipatan
4) Bahan : buffalo
5) Contoh:
.......................................
.......................................
.......................................
jdih.kpu.go.id
- 102 -
.......................................
.......................................
.......................................
jdih.kpu.go.id
- 103 -
.......................................
.......................................
.......................................
jdih.kpu.go.id
- 104 -
jdih.kpu.go.id
- 105 -
Bidang/Koordinator/Jabatan
Fungsional Ahli Madya
…………………………………………..
Kepala Sub Bagian/Sub
Koordinator/Jabatan Fungsional
Ahli Muda ………………………
Catatan:
- Ditulis tangan oleh yang membubuhkan paraf terkait
nama jabatan/nomenklatur (Deputi, Kepala Biro,
Kepala Pusat, Inspektur Wilayah, Kepala
Bagian/Koordinator/Jabatan Fungsional Ahli Madya,
Kepala Subbagian/Sub Koordinator/Jabatan
Fungsional Ahli Muda).
- Ukuran stempel paraf hierarki yaitu panjang 8 cm dan
lebar 5 cm. Untuk KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota menyesuaikan.
jdih.kpu.go.id
- 106 -
Catatan:
Ukuran stempel paraf koordinasi yaitu panjang 9,4 cm dan
lebar 3,9 cm. Untuk KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
menyesuaikan.
jdih.kpu.go.id
- 107 -
Catatan:
- Paraf koordinasi pada angka 5) secara manual dapat
dilakukan apabila substansi isi naskah dinas
memerlukan tindak lanjut kebijakan pimpinan antar
eselon 1b dibawahnya.
- Ukuran stempel paraf koordinasi yaitu panjang 8 cm
dan lebar 3,5 cm. Untuk Sekretariat KPU Provinsi dan
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota menyesuaikan.
jdih.kpu.go.id
- 108 -
Keterangan:
Kolom paraf koordinasi Sekretariat KPU Provinsi dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan.
Keterangan:
Kolom paraf koordinasi Sekretariat KPU Kabupaten/Kota
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan.
jdih.kpu.go.id
- 109 -
jdih.kpu.go.id
- 110 -
jdih.kpu.go.id
- 111 -
3) KPU Provinsi
Keterangan:
a) bentuk: Lingkaran luar 37 mm, lingkaran
luar bagian dalam 35mm, lingkaran
dalam 25 mm, lebar 2 (dua) garis sejajar
simetris di dalam lingkaran dalam 7 mm;
b) antara lingkaran luar bagian dalam
dengan lingkaran dalam, ditulis kalimat
“Komisi Pemilihan Umum Provinsi”
dengan huruf kapital melingkar simetris;
c) gambar bintang segi lima diletakkan
vertikal di bawah, antara kata “Komisi”
dan nama provinsi; dan
d) pada lingkaran dalam dibuat garis
sejajar, dan ditulis nama provinsi yang
jdih.kpu.go.id
- 112 -
jdih.kpu.go.id
- 113 -
5) KPU Kabupaten/Kota
Keterangan:
a) bentuk: Lingkaran luar 37 mm,
lingkaran luar bagian dalam 35 mm,
lingkaran dalam 25 mm, lebar 2 (dua)
garis sejajar simetris di dalam lingkaran
dalam 7 mm;
b) antara lingkaran luar bagian dalam
dengan lingkaran dalam, ditulis kalimat
“Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota” dengan menggunakan
huruf kapital melingkar simetris;
c) gambar bintang segi lima diletakkan
vertikal di bawah, antara kata Komisi
dan nama kabupaten/kota; dan
d) di dalam lingkaran dalam dibuat garis
sejajar, dan ditulis nama
kabupaten/kota yang bersangkutan
dengan menggunakan huruf kapital.
jdih.kpu.go.id
- 114 -
jdih.kpu.go.id
- 115 -
jdih.kpu.go.id
- 116 -
BAB IV
PENGAMANAN NASKAH DINAS
2. Microtext
Microtext merupakan suatu teknik security printing yang memakai elemen
pengaman yang tersembunyi terdiri dari teks dengan ukuran sangat kecil
sehingga secara kasat mata akan tampak seperti suatu garis. Perlu
bantuan lensa pembesar untuk melihat teks ini.
Contoh Microtext:
jdih.kpu.go.id
- 117 -
BAB V
KEWENANGAN PENANDATANGANAN
ttd.
ttd.
jdih.kpu.go.id
- 118 -
ttd.
ttd.
jdih.kpu.go.id
C. Matriks Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas
a) Matriks Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas pada KPU
KPU
a. Nota Dinas ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
b. Memorandum ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
c. Disposisi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2. Surat Dinas ✓ ✓ ✓ ✓
3. Surat Undangan ✓ ✓ ✓ ✓
C. NASKAH DINAS KHUSUS
jdih.kpu.go.id
- 120 -
KPU
1. Nota Kesepahaman ✓
2. Surat Perjanjian ✓ ✓
3. Surat Kuasa ✓ ✓ ✓
4. Berita Acara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5. Surat Keterangan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
6. Surat Pengantar ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7. Pengumuman ✓ ✓ ✓ ✓
8. Surat Panggilan ✓ ✓ ✓ ✓
9. Rekomendasi ✓ ✓ ✓
10 Surat Peringatan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
11. Laporan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
12. Telaah ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
13. Notula ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
jdih.kpu.go.id
- 121 -
jdih.kpu.go.id
- 122 -
KPU PROVINSI
Golongan
Jenis Naskah Dinas Kabag dan
Ketua Anggota Sekretaris Jabatan Pelaksana
Kasubag
Fungsional
1. Nota Kesepahaman ✓
2. Surat Perjanjian ✓ ✓
3. Surat Kuasa ✓ ✓
4. Berita Acara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5. Surat Keterangan ✓ ✓ ✓ ✓
6. Surat Pengantar ✓ ✓ ✓
7. Pengumuman ✓ ✓
8. Surat Panggilan ✓ ✓
9. Rekomendasi ✓ ✓
10. Surat Peringatan ✓ ✓ ✓
11. Laporan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
12. Telaah ✓ ✓ ✓ ✓
13. Notula ✓ ✓ ✓ ✓
jdih.kpu.go.id
- 123 -
a. aNota Dinas ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
b. MMemorandum ✓ ✓ ✓
c. bDisposisi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2. Surat Dinas ✓ ✓
3. Surat Undangan ✓ ✓
C. NASKAH DINAS KHUSUS
jdih.kpu.go.id
- 124 -
KPU KABUPATEN/KOTA
jdih.kpu.go.id
jdih.kpu.go.id