Jurnal Penelitian - Kelompok 13 Revisi 2
Jurnal Penelitian - Kelompok 13 Revisi 2
MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UMKM PAKET SOFA BIASA
BAPAK MARCOS DI MAUMBI
Email: maikaljodhi@gmail.com
1,2,3
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Sam Ratulangi,
Jl Kampus Unsrat Bahu, 95115, Indonesia
ABSTRACT
1. PENDAHULUAN
Saat ini dunia usaha mengalami peningkatan yang sangat pesat, hal tersebut dibuktikan dengan
semakin jumlah perusahaan besar sampai perusahaan kecil menengah (umkm) baru yang terus bertambah
dan bermunculan. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah usaha mikro dan
menengah saat ini mencapai 64,19 juta dengan keterlibatan terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai
8.573,89 triliun rupiah. Katerlibatan UMKM terhadap perekonomian Indonesia mencakup potensi dalam
mengambil 97% dari jumlah tenaga kerja yang ada sekaligus mampu mengumpulkan hingga 60,4% dari
jumlah total investasi (Bkpm, 2020). Banyaknya jumlah perusahaan di Indonesia membuat usaha tersebut
perlu mengalokasikan dananya untuk membuat suatu keputusan yang dapat meningkatkan pendapatnya
dan meminimalisir kerugian yang menyebabkan pendapatan berkurang. Keputusan tersebut berguna
untuk dapat bersaing di dunia industry. Ketika pengambilan keputusan dilakukan, manajemen
memerlukan data dan informasi mengenai data di masa yang akan datang agar pengambilan keputusan
menjadi lebih optimal.
Efisiensi penting dalam mempertahankan daya saing perusahaaan sekarang ini, dengan
memproduksi barang dan jasa yang berkualitas adalah merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh
oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Inefisiensi yang membawa dampak
tidak baik bagi daya saing perusahaan harus dihilangkan Laba perusahaan yang dilaporkan oleh
perusahaan dalam tahun tertentu merupakan refleksikeputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer
selama tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya. Keputusan yang diambil oleh manajer hari ini akan
berimbas terhadap laba usaha tahun berikutnya, dan mungkin pula pada laba usaha untuk beberapa tahun
setelahnya (Simamora, 2012:219).
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajer, sedangkan dalam pengambilan
keputusan yang tepat seorang manajer memerlukan informasi yang berbeda-beda, tergantung pada
keputusan dan permasalahan yang dihadapi. Salah satu jenis informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi diferensial
(differential accounting information).
UMKM paket sofa biasa Bapak Marcos merupakan usaha yang bergerak dibidang perlengkapan
rumah tangga dimana produk yang dihasilkan berupa sofatempat duduk yang didistribusikan baik secara
eceran maupun sesuai dengan pesanan khusus yang diminta. Dengan keadaan tersebut, UMKM Bapak
Marcos dapat menjadi objek penelitian yang memberikan data dari bahan baku hingga menjadi barang
jadi yang melalui proses produksi. Maka dari itu, tujuan peneliti yaitu untuk mengetahui akuntansi
diferensial agar dapat dijadikan dasar perusahaan dalam mempertimbangkan apakah akan menerima /
menolak pesanan khusus yang diluar kegiatan produksi massa perusahaan.
2. 2. TINJAUAN PUSTAKA
Biaya Diferensial
Biaya diferensial didefinisikan oleh Halim dkk(2005:70) adalah biaya yang berbeda dalam suatu
kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain.
Mulyadi(2001:118) mengatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang
diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara
berbagai macam alternatif-alternatif.
Penelitian Terdahulu
Sari (2012) dengan judul Pengambilan Keputusan Menggunakan Analisis Biaya Diferensial Pada
Usaha Zahra Langgeng Konveksi Dan Sablon.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
analisis biaya diferensial mempengaruhi keputusan dalam hal penerimaan pesanan. Mustika (2005)
dengan judul Pengaruh Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Manajemen Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Produk Terhadap Peningkatan Laba
Perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah informasi akuntansi diferensial yang
digunakan dalam pengambilan keputusan manajemen untuk menerima atau menolak pesanan khusus
produk sudah memadai.
3. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Suharsimi Arikunto (2010) menjelaskan bahwa metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rinci tentang suatu keadaan atau fenomena. Metode ini mencakup pengumpulan
data yang bersifat deskriptif, seperti survei, observasi, dan wawancara, yang kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan secara naratif.
Wawancara
Wawancara peneliti yaitu melakukan pertemuan secara langsung dengan narasumber yaitu
Bapak Marcos selaku pemilik usaha untuk mendapatkan informasi terkait penelitiannya dan
melakukan sesi tanya jawab cesara terbuka dan langsung kepada responden yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara
dengan responden atau orang yang diwawancarainya. (Nazir, 1999 : 234). Sedangkan menurut
Kartono menjelaskan bahwa: “Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu
tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih yang berhadapan
secara fisik untuk mendukung kegiatan ini digunakan daftar pertanyaan (konsioner) sebagai alat
bantu”. (Kartono, 1986:171).
Wawancara yang dilakukan adalah dengan mengadakan tanya jawab atau lisan informan. Bentuk
wawancara yang digunakan adalah wawancara berstuktur, yaitu semua daftar pertanyaan-
pertanyaan tidak menimpang dari tujuan penelitian. Peneliti akan bertanya kepada informan
Usaha paket sofa biasa Bapak Marcos di Maumbi sesuai dengan pedoman wawancara, tetapi jika
ditemukan hal yang diluar dari pedoman akan dijadikan informasi pendukung unruk
memperlengkap data.
Menarik Kesimpulan.
Setelah melakukan penelitian dan pembahasan, selanjutnya menarik kesimpulan dari hasil yang
telah diteliti.
Hasil Penelitian
Gambaran Umum Objek Penelitian
UMKM paket sofa biasa Bapak Marcos ialah salah satu UMKM yang bergerak di bidang perlengkapan
rumah tangga yang memproses Kayu menjadi sofadimana produksi yang dilakukan adalah produksi
terus menerus. Sofa Kain merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh UMKM (Usaha Kecil
Menengah Mikro sofa Bapak Marcos. Sofa biasa Bapak Marcos diberi nama Minimalis 221, Per Paket
Sofa tersebut sudah mendapatkan 3 Sofa dan 5 Bandal. Karena dilakukan secara terus menerus maka
setiap tahunnya UMKM Bapak Marcos memproduksi barang jadi. UMKM menjual hasil produksinya
kepada penjual grosir serta bisa juga melalui penjual eceran. Sistem pemasaran sendiri itu dilakukan
dengan menjual sofakain secara rutin pada pihak grosir. Rata-rata UMKM memproduksi sekitar 93
paket sofa biasa di setiap bulannya.
Hasil Penelitian
Analisis Informasi Akuntansi Diferensial UMKM Usaha Paket Sofa Biasa Bapak Marcos
Usaha paket sofa biasa Bapak Marcos mendapatkan tawaran untuk menerima pesanan khusus, pesanan
khusus yang diterima Usaha paket sofa biasa Bapak Marcos yaitu pesanan paket sofa biasa 5 dengan
harga Rp.9.400.000 per paket di bawah harga jual normal yang diperoleh dari hasil negosiasi antara
pemilik usaha dan pelanggan, sedangkan harga normalnya adalah sebesar Rp.9.500.000. Pesanan khusus
tersebut diterima pada bulan April 2023. Setiap bulannya Usaha Paket Sofa Biasa Bapak Marcos ini
mempunyai target memproduksi maksimal 93 paket sofa biasa, tetapi tercatat dalam bulan April 2023
usaha ini hanya memproduksi 87 paket sofa biasa, jadi masih ada kapasitas menganggur sebesar 6 paket
sofa biasa sehingga Bapak Marcos memutuskan menerima pesanan khusus tersebut karena adanya
kapasitas yang menganggur cukup banyak.
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku pesanan khusus sebesar Rp.3.835.000, biaya
tenaga kerja langsung sebesar Rp.900.000, biaya overhead pabrik sebesar Rp.125.000. Jadi total harga
pokok produksi pesanan khusus sebesar Rp.4.860.000
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku tanpa pesanan khusus sebesar Rp.3.985.000,
biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.1.000.000, biaya overhead pabrik sebesar Rp.125.000. Jadi total
harga pokok produksi pesanan khusus sebesar Rp.5.110.000
Tabel 3. Perhitungan Perbandingan Produksi Dengan Atau Tanpa Pesanan Khusus per Paket
Elemen Biaya Produksi Biasa Pesanan Khusus Selisih
Penjualan Rp. 1.900.000 Rp. 1.880.000 Rp. 100.000
Biaya bahan baku Rp. 797.000 Rp. 767.000 Rp. 150.000
Biaya TKL Rp. 200.000 Rp. 180.000 Rp. 20.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 25.000 Rp. 25.000 -
Total BP per Paket Rp. 1.022 .000 Rp. 972.000 Rp. 50.000
Laba Bersih Rp. 878.000 Rp. 908.000 Rp. 30.000
Sumber : Data Diolah April 2023
Hasil perbandingan produksi dengan atau tanpa pesanan khusus menunjukkan, laba lebih besar diterima
perusahaan apabila menerima pesanan khusus yaitu sebesar Rp. 908.000, dibandingkan dengan produksi
normal Paket Sofa Biasa hanya mendapatkan laba sebesar Rp. 878.000, dengan selisih sebesar Rp 30.000
per paket sofa biasa. Walaupun harga pesanan khusus lebih rendah dari pada harga normal Paket Sofa
Biasa diterima lebih besar dari pada harga normalnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada UMKM Usaha Paket Sofa
Biasa Bapak Marcos, dapat ditarik kesimpulan bahwa laba yang diperoleh Bapak Marcos jika menerima
pesanan khusus adalah sebesar Rp.908.000/paket sofa biasa dan laba yang diperoleh jika menolak
pesanan sebesar Rp.878.000, jadi selisih laba yang diperoleh sebesar Rp.30.000. Dengan menerima
pesanan khusus, maka secara total laba usaha meningkat jika dibandingkan dengan tidak menerima atau
menolak pesanan khusus.
.
Saran
Saran dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bapak Marcos sebaiknya menerima pesanan khusus karena pendapatan dari pesanan khusus lebih
besar dan hal ini dapat mendorong meningkatnya laba UMKM Usaha Paket Sofa Biasa Bapak Marcos.
2. Walaupun perusahaan menerima pesanan khusus dari pelanggan tertentu, hendaknya dalam
pengambilan keputusan manajemen tetap menggunakan alat bantu seperti analisis informasi akuntansi
diferensial secara maksimal sehingga keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan memberikan
hasil yang lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan menggunakan perkiraan, dugaan atau
pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Elshita ……
Longdong, Victorina Z. Tirayoh. (2014). Analisis Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial dalam
keputusan manajemen menerima atau menolak pesanan khusus pada modern taylor. Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(1), 921 – 930.
Puput Nuramaliah, Salsa Nur Supiyanti, Tiar Lina Situngkir. (2022). Analisis Penggunaan Informasi
Akuntansi Diferensial dalam keputusan manajemen menerima atau menolak pesanan khusus pada
UMKM kasur ibu nunung di Cikampek. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol
2. No. 1 (2022) 89 – 96.
Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan. (2006). Management Control Systems" (Sistem Akuntansi
Manajemen). McGraw-Hill/Irwin.
Halim, Abdul., Bambang, Supomo., Kusufi, Syam Muhammad. 2013. Akuntansi Manajemen. Edisi ke
Dua. BPFE. Yogyakarta.
Indriantoro, Nur.,Supomo, Bambang.2012. Metodologi Penelitian Bisnis, Untuk Akuntansi dan
Manajemen.BPFE.Yogyakarta.
M. Hansen, Management Accounting. Jakarta: Salemba Empat, 2012.
Supriyono R.A.2011. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta
Sari.2012.Pengambilan Keputusan Menggunakan Analisis Biaya Diferensial Pada Usaha Zahra
Langgeng Konveksi Dan Sablon.ejournal. UNESA. ejournal.unesa.ac.id/article/4092/57/article.
Diakses tanggal 12 Agustus 2014. Hal.10