Modul 5
Modul 5
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
1. Wilayah Negara dikatakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai negara kepulauan
yang berciri nusantara mempunyai
kedaulatan atas wilayahnya serta memiliki
hak-hak berdaulat di luar wilayah
kedaulatannya dan kewenangan tertentu
lainnya untuk dikelola dan dimanfaatkan
sebesarbesarnya bagi kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pada hakikatnya ada dua jenis integrasi yaitu
integrasi wilayah dan integrasi bangsa.
3. Integrasi wilayah yaitu konsep kesatuan
aspek alamiah yang merupakan :
a)prinsip negara kepulauan (Archipelagic
State);
b) manunggalnya tanah-air yang menjadikan
laut di antara pulau sebagai penghubung
dan menyatukan pulau bukan lagi sebagai
pemisah.
4. Integrasi bangsa menyangkut kesediaan
bersatu bagi kelompok-kelompok sosial
budaya di masyarakat, misal suku, agama,
ras dan antar golongan.
5. Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
6. Nasionalime adalah faham atau ajaran untuk
mencintai bangsa dan negara sendiri, rasa
kecintaan terhadap bangsa dan Negara
sendiri tanpa memandang rendah bangsa lain
7. Menurut Bakri (2009:318-321), kesatuan
tersebut diwujudkan dalam beberapa aspek
kehidupan, yaitu:
a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai
satu kesatuan politik
b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai
satu kesatuan ekonomi
c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai
satu kesatuan sosial budaya
d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan pertahanan keamanan
8. Faktor Integratif perekat persatuan dan
kesatuan
a. Pancasila.
b. UUD NRI 1945,
c. Sang Saka Merah Putih.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
e. Bahasa Indonesia, dan
f. Sumpah Pemuda.
9. Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda,
Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal
Ika.
10.Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia yaitu
kebhinekaan/keberagaman pada masyarakat
Indonesia, geografis, melemahnya nilai
budaya bangsa
KEGIATAN BELAJAR 4
A. Pancasila
1. Sejarah Perumusan Pancasila
Tokoh perumus pancasila diantaranya
adalah Supomo, Muhammad Yamin, dan Ir.
Sukarno. Naskah Piagam Jakarta
ditandatangani oleh seluruh anggota Panitia
Sembilan. Di dalam Piagam Jakarta terdapat
rumusan dasar negara Indonesia Merdeka,
yaitu sebagai berikut:
a. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya menurut dasar
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Isi piagam ini dikenal dengan nama
Pancasila. Banyak rakyat wilayat timur yang
menolak sila pertama akhirnya setelah
dilakukan pendekatan sila pertama diganti
Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Nilai-Nilai Pancasila
a. Dimensi Pancasila
- Dimensi Idealisme.
Dimensi ini menekankan bahwa nilai-
nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh itu, pada
hakikatnya bersumber pada filsafat
Pancasila.
- Dimensi normatif.
Dimensi ini mengandung pengertian
bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu sistem norma,
sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan.
- Dimensi Realitas
Dimensi ini mengandung makna
bahwa suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan
yang berkembang dalam masyarakat
b. Makna Nilai-nilai Pancasila
- Nilai Ketuhanan mengandung arti
adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pancipta alam semesta.
- Nilai Kemanusiaan mengandung arti
kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya.
- Nilai Persatuan mengandung makna
usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina
rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
- Nilai Kerakyatan mengandung makna
suatu pemerintahan dari rakyat,
olehrakyat, dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat melalui
lembagalembaga perwakilan.
- Nilai Keadilan mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur secara lahiriah
ataupun batiniah.
c. Kedudukan Pancasila
- Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia
Pancasila itu merupakan landasan
bagi penyelenggara negara dan
pelaksanaan sistem pemerintahan
yang memiliki kedudukan tertinggi
dan sebagai sumber dari segala
sumber hukum dalam
ketatanegaraan di Indonesia,
konsekuensinya segala peraturan
yang ada harus berdasar dan
bersumberkan Pancasila.
- Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Pancasila sebagai ideologi nasional
dapat diartikan sebagai suatu
pemikiran yang memuat pandangan
dasar dan cita-cita mengenai sejarah,
manusia, masyarakat, hukum dan
negara Indonesia yang bersumber
dari kebudayaan nasional.
B. Kewarganegaraan Global
1. Pengertian Warga Negara Indonesia Rakyat
sebuah negara dibedakan atas dua, yakni:
a. Penduduk dan bukan penduduk.
Penduduk adalah orang yang bertempat
tinggal atau menetap dalam suatu Negara,
sedang yang bukan penduduk adalah
orang yang berada di suatu wilayah suatu
Negara dan tidak bertujuan tinggal atau
menetap di wilayah negara tersebut.
b. Warga Negara dan bukan warga Negara.
Warga Negara ialah orang yang secara
hukum merupakan anggota dari suatu
Negara, sedangkan bukan warga Negara
disebut orang asing atau warga negara
asing.
2. Makna dan Karakteristik Warga Negara
Global
a. Warga negara global adalah warga negara
yang bertanggungjawab untuk memenuhi
persyaratan institusional dan kultural
demi kebaikan yang lebih besar bagi
masyarakat (Korten, 1993).
b. Karakteristik Kewarganegaraan Global
- Mendekati masalah dari sudut
pandang masyarakat global
- Bekerja bersama dengan orang lain.
- Bertanggung jawab terhadap peran
dan tanggung jawab masyarakat.
- Berpikir secara kritis dan sistematis.
- Menyelesaikan konflik dengan tanpa
kekerasan.
- Mengadopsi cara hidup yang
melindungi lingkungan.
- Menghormati dan mempertahankan
hak asasi.
c. Globalisasi
Globalisasi itu menunjukkan adanya
suatu proses pembentukan suatu tatanan
masyarakat dengan segala perangkat
peraturannya yang bersifat universal atau
menyeluruh tanpa memperhatikan batas-
batas wilayah negara.
2 Daftar materi yang sulit
1. Pasal – pasal mengenai HAM
dipahami di modul ini 2. Penanaman konsep HAM kepada peserta didik.
3. Makna Warga Negara Global
4. Pembelajaran globalisasi kepada peserta didik.
3 Daftar materi yang 1. Hubungan nilai, moral, dan norma.
sering mengalami 2. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari
miskonsepsi – hari.
3. Nilai yang terkandung dalam Pancasila.