Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN EVALUASI TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk TAHUN 2021

DOSEN :
Dr. Zaitul, S.E, MBA, Ak., CA

Disusun Oleh :
Nama : Indah Amelia Putri
Npm : 1910011311061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Laporan Evaluasi Perusahaan ini.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Zaitul S.E,
MBA, Ak., CA Selaku dosen pengampu mata kuliah Corporate Governance ,serta
pihak-pihak yang telah terlibat dalam menyelasaikan Laporan ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan laporan
kami selanjutnya.

Demikian laporan ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi pada laporan ini, kami mohon
maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat laporan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Padang,2022

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..


BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………
1.2 Aspek Tata Kelola……………………………………………………………
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………..
BAB II :METODE EVALUASI
2.1 Objek Evaluasi ………………………………………………………………
2.2 Data ………………………………………………………………………….
2.3 Informasi ……………………………………………………………………..
2.4 Metode Evaluasi ……………………………………………………………..

BAB III : HASIL EVALUASI


3.1 Profil Perusahaan ……………………………………………………………..
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ……………………………………………
3.1.2 Struktur Organisasi …………………………………………………..
3.1.3 Ringkasan Kinerja Perusahaan ………………………………………
3.2 Hasil Evaluasi …………………………………………………………………
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………
4.2 Saran …………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuransi adalah suatu sistem perlindungan sosial dan jaminan kesejahteraan
masyarakat yang diatur sangat tertib atas dasar kesepakatan agar saling tolong
menolong diantara satu dengan yang lain dalam suatu kelompok masyarakat.
Asuransi memiliki tujuan yaitu mengurangi risiko atau kerugian kepada pemegang
polis bahwa mereka terbuka terhadap kemungkinan terjadinya kematian, kecelakaan,
cedera, kerugian usaha dan perusahaan, serta risiko lain yang mungkin mereka
hadapi.
Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian
dengan cara seseorang mengikatkan diri kepada perusahaan untuk mendapatkan
perlindungan terhadap jiwa mereka di masa yang akan datang. Perkembangan
perusahaan-perusahaan asuransi di luar negeri dapat dikatakan sudah sangat baik
karena asuransi telah dianggap sebagai gaya hidup masyarakat baik dari kalangan
bawah maupun kalangan atas, sedangkan di Indonesia asuransi masih dianggap
sesuatu yang mewah karena sebagian besar pemakai jasa asuransi adalah kalangan
menengah ke atas. Namun seiring berjalannya waktu dan kesadaran diri masyarakat
akan pentingnya perlindungan terhadap jiwa mereka menyebabkan banyak
berkembangnya perusahaan asuransi di Indonesia.
Tujuan didirikannya perusahaan asuransi tentunya dengan impian akan
memperoleh keuntungan dari jasa asuransi yang dilakukan. Sehingga keputusan
masyarakat untuk menjadi nasabah merupakan aspoek yang sangat penting dalam
mempertahankan keutuhan dan kelansungan perusahaan. Konsumen yang mulai
merasakan kebutuhan pada asuransi saat akan memilih produk asuransi yang
merupakan pengambilan keputusan yang cukup rumit karena melibatkan berbagai
kriteria, seperti harga premi yang harus dibayarkan dan kemudahan prosedur klaim,
kualitas produk, kualitas pelayanan, ketersediaan kantor pemasaran di berbagai
tempat, dan lain sebagainya, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan.
Kegiatan usaha perasuransian khususnya untuk asuransi umum merupakan jenis
usaha yang termasuk dalam kategori kegiatan usaha yang sangat diatur oleh
pemerintah. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 asuransi
terbagi menjadi tiga jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi umum/kerugian, dan
reasuransi. Asuransi jiwa adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan. Asuransi umum/kerugian adalah usaha yang memberikan jasa
dalam penanggulangan risiko atas kerugian serta kehilangan manfaat dan tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Dan
reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap
risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi
jiwa.

1.2 Aspek Tata Kelola


 Transparansi
Sebagai perusahaan publik, Perseroan wajib menjaga obyektivitas dalam
menjalankan kegiatan usahanya dengan cara menyediakan materi
informasi yang relevan kepada para pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Perseroan juga harus memastikan ketersediaan informasi
yang tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses.
 Akuntabilitas
Perseroan sebagai perusahaan publik menerapkan pilar akuntabilitas
sebagai bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada para pemegang
saham dan pemangku kepentingan untuk menunjukan pengelolaan
Perseroan dilakukan dengan benar, terukur, dan sesuai kepentingan
Perseroan, tanpa mengesampingkan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
 Pertanggungjawaban
Sebagai perusahaan, Perseroan memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan ini menjamin kenyamanan para pelanggan Perseroan dalam
menikmati layanan. Di sisi lain, Perseroan dapat menjalankan kegiatan
usahanya dengan lancar dan mencapai.
 Independensi
Sebagai upaya mewujudkan independensi, Perseroan telah menunjuk
beberapa pihak independen yang memiliki reputasi tinggi untuk duduk
dalam Dewan Komisaris dan Direksi, serta memberikan peran yang
maksimal bagi Komite Audit Perseroan dalam melakukan pengawasan
terhadap jalannya kegiatan usaha Perseroan.
 Kesetaraan dan Kewajaran
Pilar kelima dari Pedoman Umum Tata Kelola Perseroan yang Baik yang
ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG),
Kesetaraan dan Kewajaran diterapkan Perseroan, diantaranya Perseroan
senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak untuk
mengakses informasi Perseroan sesuai dengan prinsip keterbukaan
(transparency) dalam lingkup kedudukan masing-masing pihak, sesuai
dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh otoritas pasar modal,
komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan kepada Perseroan.
1.3 Tujuan Evaluasi
Adapun tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran penerapan Corporate Governance (CG) atau
tata kelola pada Perusahaan Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
2. Untuk mengetahui hasil evaluasi terhadap penerapan Corporate Governance
(CG) atau tata kelola pada Perusahaan Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
1.4 Manfaat Evaluasi
Penulis berharap evaluasi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti,bagi
perusahaan,maupun peneliti lain.
1. Bagi Perusahaan Bagi manajemen perusahaan agar dapat menerapkan prinsip-
prinsip Corporate Governance (CG) atau tata kelola perusahaan guna
mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan hasil evaluasi ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan berupa
tambahan hasil riset/referensi mengenai penerapan Corporate Governance
(CG) atau tata kelola pada Perusahaan Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
BAB II
METODE EVALUASI

2.1 Objek Evaluasi


Objek evaluasi penerapan perusahaan ini adalah sebagai perusahaan Asuransi
yang bergerak di bidang Asuransi Umum. Perusahaan ini mengawali kiprahnya
sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan asuransi kerugian serta telah resmi
tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta.
2.2 Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.Data
kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
angka (Sugiyono,2011;15).Dalam evaluasi ini data kuantitatif yang diperlukan adalah
:
2.3 Informasi
Mengawali kiprahnya untuk pertama kalinya dalam bidang pelayanan
asuransi yang terpercaya, PT Asuransi Multi Guna Tbk berdiri pada tanggal 14
November 1980. Pada awalnya perusahaan asuransi ini membuka kantor pusat di
Surabaya dan membuka beberapa kantor cabang di Jakarta dan Bandung. Pada tahun
1983, perusahaan ini menjalin kerjasama dengan The Red Shield Co. Ltd., Singapore.
Dengan terjalinnya kerjasama tersebut, perusahaan ini mulai memberanikan diri
untuk memasarkan produk asuransi kesehatan.
Perkembangan perusahaan ini semakin luas sehingga pada tahun 1992 hingga
1993 perusahaan terus membuka kantor-kantor perwakilan yang terletak di kota-kota
besar di Indonesia, seperti Bali, Semarang dan Malang. Guna memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada kliennya, perusahaan memutuskan untuk memindahkan
kantor pusat ke Jakarta pada tahun 1994. Tidak ingin membatasi klien dari Pulau
Jawa saja, perusahaan ini kemudian memperluas jaringannya hingga menembus
Pulau Sumatera, tepatnya di Pekanbaru pada tahun 1996.
Pada tahun 2005, perusahaan ini akhirnya berhasil mencatatkan sahamnya
untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan merubah statusnya menjadi perusahaan
terbuka. Selain itu, Multi Artha Guna juga telah mendapatkan beberapa penghargaan
di antaranya Emiten Terbaik 2013 Sektor Asuransi dari Majalah Investor, Best
General Insurance 2012 dalam Insurance Awards, Best of the Best Awards dalam
kategori The Top 50 Companies for 2012 dari Forbes dan beberapa penghargaan
lainnya. Dengan pencapaian yang diraihnya saat ini menempatkan PT Asuransi Multi
Artha Guna Tbk menjadi salah satu penyedia asuransi ter-integritas di Indonesia.
 Pemegang Saham

2.4 Metode Evaluasi


Metode evaluasi yang digunakan yaitu dengan mendapatkan informasi dari
laporan tahunan (Annual Report) mengenai Dewan Komisaris, Komite Audit,
Komite nominasi dan remunerasi, Komite Manajemen resiko, Komite Corporate
Governance, dan Internal control.
BAB III
HASIL EVALUASI

3.1 Profil Perusahaan


3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menghasilkan pendapatan tahunan yang stabil sebesar 15% atas
investasi dalam jangka Panjang dan terus tumbuh pada,atau diatas tingkat
pertumbuhan pasar.
Misi :
1. Memaksimalkan keuntungan underwriting dan pertumbuhan aset yang
diinvestasikan.
2. Memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan,mitra bisnis dan kolega.
3. Memiliki keahlian underwriting,klaim dan aktuaria yang unggul.
4. Beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah dengan tetap
mempertahankan prinsip-prinsip underwriting yang konsisten dan disiplin.
5. Terus meningkatkan efesiensi dan produktivitas di seluruh area kerja.
6. Berinvestasi pada karyawan kami dan memberikan peluang untuk bertumbuh
di dalam organisasi guna melestarikan budaya perusahaan untuk jangka
Panjang.
7. Merangkul nilai-nilai dan prinsip-prinsip panduan Fairfax Financial Holdings.
3.1.2 Struktur Organisasi
3.1.3 Ringkasan Kinerja Perusahaan Beberapa Tahun Terakhir
 1980 Perusahaan mengawali kiprahnya sebagai perusahaan yang
memberikan pelayanan asuransi kerugian.Saat itu Surabaya merupakan
kantor pusat
 1983 Bekerja sama dengan The Red Shield Co. Ltd., Singapore,
Perusahaan mulai memasarkan produk-produk asuransi Kesehatan
kumpulan.Satu Langkah maju yang di ambil oleh perusahaan karena pada
saat itu baru beberapa perusahaan asuransi saja yang menjual asuransi
Kesehatan.
 1994 Dengan semakin berkembangnya bisnis perusahaan dan sebagai
upaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para
nasabah,perusahaan memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya ke
Jakarta dan menjadikan Surabaya sebagai kantor cabang.
 2005 Pada bulan Desember,perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek
Jakarta sebagai perusahaan terbuka dengan kode AMAG.Langkah
perusahaan melakukan penawaran umum terbatas ini bertujuan untuk
memperkuat modal kerja guna mendukung peningkatan kinerja
perusahaan.
 2008 Kantor perwakilan Makassar,Medan dan Palembang ditingkatkan
menjadi kantor cabang sehingga pelayanan kepada nasabah dalam hal
akseptasi risiko maupun penanganan klaim menjadi lebih cepat.
 2011 Untuk memperkuat struktur permodalan guna mendukung kegiatan
usahanya ke depan,perusahaan melakukan Right Issue atau Penawaran
Umum Terbatas 1 (PUT 1) kepada para pemegang saham dalam rangka
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) pada tanggal
10 – 21 Oktober 2011.
 2014 Pada tanggal 27 Februari 2014 perusahaan meresmikan kantor
pusatnya yang baru di The City Center Batavia Tower One lantai 17,jalan
KH,Mas Mansyur Kav.126,Jakarta.
 2015 Setelah mendapatan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan,pada
tanggal 15 Juni 2015 perusahaan melakukan pengggabungan usaha
dengan PT Panin Insurance yang disahkan melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa.
 2016 Pada 10 Oktober 2016,secara resmi Fairfax Financial Holdings
Limited,melalui anak perusahaan Fairfax Asia Limited mengakuisisi 80%
saham pengendali,sebagai pemenuhan ketentuan single presence policy
maka pada tanggal 31 Desember 2016,PT Fairfax Insurance Indonesia
yang 80% sahamnya juga dimiliki oleh Fairfax Asia Limited mengalihkan
portofolio bisnisnya pada perusahaan.
3.2 Hasil Evaluasi

INSTUMEN EVALUASI
PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE

no indikator hasil Aturan penilaian nilai


1 Jumlah anggota dewan komisaris 3 Jika jumlah anggota dewan 1
komisaris min.3 nilainya 1
dan sebaliknya kurang dari 3
,nilainya 0
2 Jumlah anggota dewan komisaris 1 Jika rasio DKI dan total DK 1
‘’independent’’ min. 0,33 (1/3) nilai 1 dan
sebaliknya nilai 0
3 Apakah ada laporan yang menginformasikan Ya = 1, 1
kinerja DK Tidak = 0
4 Apakah anggota DKI menjadi komisari Ya = 1, 0
utama(komut) Tidak = 0
5 Apakah komut juga sebagai anggota DK pada Ya = 1, 0
perusahaan lain Tidak = 0
6 Apakah peran dan tanggung jawab komite Ya = 1, 1
audit dinyatakan dengan jelas Tidak = 0
7 Apakah kinerja komite audit diungkapkan Ya = 1, 1
pada lap. Tahunan Tidak = 0
8 -
9 Apakah ketua komite audit berasal dari Ya = 1, 1
komite audit indepedent Tidak = 0
10 Apakah komite audit bisa mereview laporan Ya = 1, 1
keuangan dan isu serta melaporkannya pada Tidak = 0
DK sebelum laporan tersebut disetujui
11 Apakah komite audit memonitor kepatuhan Ya = 1, 1
manajemen dan staffnya pada kebijakan Tidak = 0
UU,peraturan,dan panduan
12 Apakah komite audit mensupervisi audit Ya = 1, 1
untuk memastikan auditor internal bertindak Tidak = 0
independent
13 Apakah komite audit mensupervisi audit Ya = 1, 1
untuk memastikan auditor eksternal bertindak Tidak = 0
independent
14 Berapa jumlah atau frekuensi rapat pertahun Jika min 4 kali=1, kalo 1
kurang dari 4 kali kasih 0
15 Jumlah kehadiran rata rata audit Jika 100% nilai 1, jika 0
sebaiknya nilai 0
16 Apakah paling kurang salah satu komite audit Ya = 1, 1
berlatar belakang akuntansi Tidak = 0
17 Apakah perusahaan mempunyai komite Jika ya kasih nilai 1/7, dan 0
nominasi dan remunerasi? sebaliknya nilai 0
18 Apakah ada anggota komite nominasi dan Jika ya kasih nilai 1/7, dan 0
remunerasi berasal dari independent sebaliknya niai 0
19 Apakah ada laporan yang jelas tentang peran Jika ya kasih nilai 1/7(0,14) , 0
dan tanggung jawab komite nominasi dan dan sebaliknya nilai 0
remunerasi
20 -
21 Berapa jumlah rapat yang dilakukan oleh Jika nilai besar dari 1 beri 0
komite nominasi dan remunerasi pertahun nilai 1/7, dan sebaliknya nilai
0
22 Berapa kehadiran rata rata anggota komite Jika nilai besar dari 1 beri 0
nominasi dan remunerasi nilai 1/7, dan sebaliknya nilai
0
23 Apakah kinerja komite nominasi dan Jika nilai besar dari 1 beri 0
remunerasi diungkapkan nilai 1/7, dan sebaliknya nilai
0
24 Apakah perusahaan mempunyai komite tata Jika nilai besar dari 1 beri 0
kelola nilai 1/3, dan sebaliknya nilai
0
25 Apakah peran dan tanggugjawanb komite tata Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan 0
kelola diungkapkan dengan jelas sebaliknya nilai 0
26 -
27 Apakah komite memiliki komite manajemen Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan 0,3
resiko sebaliknya nilai 0
28 Apakah peran dan tanggugjawanb komite Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan 0,3
manajemen resiko diungkapkan dengan jelas sebaliknya nilai 0
29 Apakah kinerja komite manajemen resiko Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan 0,3
diungkapkan dalam laporan tahunan sebaliknya nilai 0
30 Apakah perusahaan membahas isu isu
dibawah ini dalam laporanya :
Isu yang berhubungan dengan organsasi dan
lingkungan pengndalian
31 Isu yang berhubungan dengan manajemen Jika dibahas nilai 1/5, tidak 0 0,2
resiko
32 Isu yang berhubbungan dengan manajemen Jika dibahas nilai 1/5, tidak 0 0
kontrol
33 Isu yang berhubbungan dengan komunikasi Jika dibahas nilai 1/5, tidak 0 0
dan informasi
34 Isu yang berhubungan dengan monitoring dan Jika dibahas nilai 1/5, tidak 0 0
evaluasi
13,1
Cat.Dalam hasil evaluasi dibuat per aspek : Dewan Komisaris,Komite Audit,Komite
nominasi dan remunerasi,Komite Manajemen Resiko,Komite Corporate
Governance,dan Internal Control
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance (selanjutnya disebut
sebagai CG) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan
perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan.

Perusahaan Asuransi Multi Artha Guna Tbk memiliki nilai instrument sebesar
13,1 Artinya perusahaan memiliki tingkat kinerja yang baik, data yang digunakan
untuk penelitian ini adalah data Sekunder.

4.2 Saran

Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan tingkat kehadiran rapat masing-


masing komite, dan juga masih banyak informasi yang tidak terdapat di dalam annual
report seperti komite nominasi dan remunerasi,komite tata Kelola dan Isu yang
berhubungan dengan manajemen control, komunikasi dan informasi, monitoring dan
evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mag.co.id/wp-content/uploads/2022/04/Laporan-Tahunan-AMAG-
2021.pdf

Anda mungkin juga menyukai