Anda di halaman 1dari 11

ERA DIGITAL:

Dampak terhadap Pasar Tenaga Kerja

Rahma Iryanti, Staf Ahli Menteri PPN Bidang SPK


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
4 ERA INDUSTRI
INDUSTRI 4.0
DIGITALISASI
PRODUKSI 4. Revolusi Industri
perpaduan teknologi yang
meleburkan batas antara aspek
fisik dan digital
Industri 4.0
3. Revolusi Industri
teknologi informasi
dan elektronik untuk
mengotomatisasi Industri 3.0
2. Revolusi Industri produksi
tenaga listrik untuk
menciptakan produksi
massal Industri 2.0
1. Revolusi Industri
Berupa tenaga air dan
uap untuk
mempermudah Industri 1.0
produksi
Perubahan Pekerjaan karena Revolusi Industri 1.0 & 2.0
Study Case: Amerika Serikat
Pekerjaan di bidang lokomotif meningkat
600% seiring dengan munculnya industri
kereta api, namun seiring dengan munculnya
industri otomotif dan semakin produktifnya
industri kereta api (membutuhkan sedikit
pegawai operasional), pekerja di industri
kereta api terus menurun.

Pekerjaan di bidang Industri Otomotif


meningkat dari nol di tahun 1910, sampai 1,8
juta di tahun 2000. namun sejak 2000,
angkanya menurun seiring dengan semakin
canggihnya produksi otomotif sehingga
memerlukan lebih sedikit pekerja teknisi.
Perubahan Pekerjaan karena Revolusi Industri 3.0
Study Case: Amerika Serikat
Seiring dengan pertumbuhan
industri komputer (1980), internet
(1990), dan teknologi informasi
lainnya,
Pekerjaan terkait komputer dan
teknologi informasi tumbuh lebih
dari 100% di antara tahun 1970-
2000.

Di tahun 2007, tidak ada pekerjaan terkait mobile apps. 5 tahun kemudian,
di tahun 2012, ada 466.000 pekerjaan terkait mobile apps di Amerika
Serikat.
Bureau of Labor Statistics mengatakan bahwa pekerjaan terkait Komputer dan
Teknologi Informasi akan meningkat sebesar 13% di tahun 2016-2026, lebih besar
dibanding rata-rata pekerjaan lain, dengan tambahan 546.100 pekerjaan baru.

Dengan munculnya inovasi dan industri baru, pekerjaan akan banyak yang
tereliminasi namun juga banyak pekerjaan baru yang akan tumbuh
DIGITALISASI DI INDONESIA DAN NEGARA
LAINNYA
% Penggunaan Instrumen Non Tunai oleh Penduduk
Dewasa (dibandingkan negara lain)
70% 65%
60% 54% Penggunaan Instrumen
47%
50% Indonesia Pembayaran Non Tunai Baru
Asia Timur dan Pasifik
40% Mencapai Kisaran 10%, Tertinggal
30% Negara OECD
15% 16% dari Negara-negara lain.
20% 11%
8% 5%
10% 1%
0%
Debit Card Credit Card Internet Banking Sumber: World Bank, 2014

Menurut Digital Evoultion Index (DEI),


Indonesia termasuk kategori Break
Out, yaitu

• Tingkat Kemajuan Digital masih


Rendah
• Namun, Pertumbuhan Inovasi Cepat
• Berpotensi untuk menjadi Stand Out
• Langkah Berikutnya: Merawat
Inovasi yang Berkelanjutan.
DIGITALISASI DAN TENAGA KERJA DI
INDONESIA
Share Pekerja Sektor Pertanian, Industri, Jasa &
Lainnya terhadap Total Pekerja (%)
60
Sektor Pertanian mengalami
40 penurunan menandakan
adanya transisi pekerjaan
20
dari sektor pertanian ke
0 sektor-sektor lain.
1994

2005
1988
1989
1990
1991
1992
1993

1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004

2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Pertanian Industri Jasa & Lainnya

Diestimasikan dengan adanya platform online, dapat menambah sebesar


3,7 juta pekerjaan baru di Indonesia. (McKinsey, 2016)

1. Online platform dapat menghubungkan penduduk tidak produktif dengan


kesempatan kerja.
2. Online platform mempunyai data antara perusahaan dan para pencari kerja
sehingga dapat mempercepat dan mempermudah kecocokan pencarian kerja.
FAKTOR PENDORONG
DIGITALISASI

Kondisi Kondisi Kondisi Institusi Kondisi Inovasi


Infrastruktur Permintaan ▪ Lingkungan Bisnis ▪ Input (membiayai
(efisiensi birokrasi dan kesempatan inovasi dan
▪ Infrastruktur Akses ▪ Kapasitas Konsumen proteksi investasi) peluang start-up)
▪ (Keterjangkauan jaringan (kemampuan konsumen ▪ Ekosistem Digital ▪ Proses (Perkembangan
dan kemudahan dalam pengeluaran) dalam proses bisnis, R&D)
(Penggunaan Teknologi
komunikasi) ▪ Pembayaran Digital digital oleh pemerintah) ▪ Output (jangkauan inovasi
▪ Infrastruktur transaksi (inklusi finansial dan uang ▪ Efektifitas dan dan penggunaan jaringan
(akses ke institusi non tunai) sosial)
Kepercayaan (transparansi
finansial dan e-payment) ▪ Penggunaan Teknologi dan kualitas regulasi)
▪ Infrastruktur Logisitik (penggunaan peralatan
(kualitas transportasi dan teknologi, internet, dan
performa logistik) konsumsi digital)
PASAR TENAGA KERJA DALAM ERA DIGITAL

Bisnis jasa transportasi


online, belanja online,
Digitalisasi merubah Menghilangkan jenis Dampak terbesar pada Menciptakan ribuan industri animasi, game
proses bisnis, otomatisasi, pekerjaan Industri padat karya lapangan pekerjaan baru online, jasa pengiriman
dan hadirnya robot konvensional. seperti garmen dan yang sebelumnya tidak serta berbagai produk jasa
yang menggantikan tekstil. terduga. yang lain.
pekerjaan manusia.

Pasar tenaga kerja


Mengubah cara Fenomena Teknologi digital memerlukan penataan untuk
mendorong menjamin kepastian pekerja,
kerja dan jenis kesempatan untuk pemberi kerja, konsumen,
pertumbuhan
pekerjaan bersaing perekonomian nasional
serta menghindari potensi
terjadinya gejolak sosial.

Kunci: Produktivitas dan Daya Saing


MENGHADAPI KONDISI TENAGA KERJA DI
MASA DEPAN
Tantangan: Pekerjaan, Skill, Ekspektasi yang Hasil yang diharapkan
Mismatch
Disrupsi Transformasi Untuk Pekerja:
Teknologi Pekerjaan

Kehilangan
• Pekerjaan yang baru dan dengan upah
Permintaan Kesempatan Kerja yang lebih baik
• Kesempatan kerja di luar meningkat
Kenaikan • Mendapatkan dukungan yang kuat
Demografi Kesempatan Kerja
untuk peningkatan skill

Upaya: Kolaborasi antara Pemerintah, Untuk Perusahaan:


Perusahaan, dan Pekerja
• Strategi yang lebih terintegrasi antar
Pemerintah sektor
Peta
• Mendapatkan dukungan yang kuat
Transformasi
Industri untuk untuk inovasi dan internasionalisasi
tiap Sektor • Bantuan dari pemerintah yang terpusat
Perusahaan dan
Pekerja untuk mengintegrasi upaya
transformasi
KESIMPULAN
Indonesia membutuhkan “gelombang Kebijakan dan program pasar tenaga
kedua” transformasi struktural. Beralih Lapangan kerja akan kerja aktif untuk memungkinkan orang
dari ketergantungannya pada industri terpolarisasi, yaitu konsentrasi
mempelajari keterampilan baru,
pekerjaan berketerampilan

01
ekstraktif dan menciptakan sumber membantu penempatan kerja dan
pertumbuhan baru di bidang
manufaktur dan jasa bernilai tambah
02 sangat tinggi dan
berketerampilan rendah. 03 memberikan insentif kepada perusahaan
untuk berinvestasi pada sumber daya
tinggi. manusia.

Teknologi dapat digunakan sebagai


Adopsi teknologi yang lebih
04 05
katalisator mengantarkan
baik menjadi sarana mencapai
transformasi struktural, dan tetap
tingkat perkembangan yang
mengupayakan kebijakan industri
lebih tinggi
pro-labor.
Penutup

Mempersiapkan “young employment” dengan


01 perspektif Digital, dan akses untuk meningkatkan
skill, upskill, dan re-skill sepanjang usia kerjanya

Mendesain institusi pasar tenaga kerja yang ramah dan


02 mampu menjawab tantangan Bisnis Global serta Pola
hubungan kerja yang mampu memberi ruang dalam
kebijakan pasar tenaga kerja yang fleksibel (kolaborasi,
trust, team work)

Memperkuat kerangka aktivasi untuk mengurangi


03 “adjusment cost”- (kontrak kerja berbasis pekerjaan,
waktu kerja, temporary worker terproteksi)

Mempromosikan bentuk-bentuk baru dari dialog


04 sosial untuk mencari solusi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai