Anda di halaman 1dari 29

DASAR HUKUM PENERAPAN K3

UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

Permen PUPR no 21/PRT/M/2019


Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disebut
SMKK adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.

Protokol Penyelenggaran
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100
orang atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100
orang tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki
resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
pencemaran radio aktif.
POLA PENGENDALIAN SMKK KONTRUKSI

MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI

AHLI K3 KONTRUKSI

STAFF BIDANG STAFF BIDANG


STAFF BIDANG P3K EMERGENCY PELAKSANA K3
KEWAJIBAN PENYEDIA KONTRUKSI

1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan


kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai
pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin maupun
orang lain yang memasuki tempat kerja disertai
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai
tentang Keselamatan Kerja pasal 14
pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
dipimpinnya.
KEWAJIBAN TENAGA KERJA

1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta


pegawai pengawas/keselamatan kerja.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3
yang diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua
syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan
APD yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
Undang-Undang No 1 Tahun 1970
dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
tentang Keselamatan Kerja pasal 12 pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
SYARAT DASAR K3

1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 (PAK) dan keracunan.
tentang Keselamatan Kerja pasal 3
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
SYARAT DASAR K3

10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.


11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara &
proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia,
binatang, tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan
& penyimpanan barang.
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja pasal 3
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan
pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi.
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung

1. Kurangnya 1. Faktor Pekerjaan. 1. Tindakan Tidak 1. Kontak Dengan 1. Manusia (Cedera,


Prosedur/Aturan. 2. Faktor Pribadi. Aman. Bahaya. Keracunan, Cacat,
2. Kurangnya 2. Kondisi Tidak 2. Kegagalan Fungsi. Kematian, PAK).
Sarana. Aman. 2. Mesin/Alat
3. Kurangnya (Kerusakan
Kesadaran. Mesin/Alat).
4. Kurangnya 3. Material/Bahan
Kepatuhan. (Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam).

Teori Efek Domino – H.W. Heinrich


UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di


Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan dan Pendidikan.
2. Konseling & Konsultasi.
3. Pengembangan Sumber Daya.

Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
RESIKO K3

Pengertian Keparahan

Sedang
Sangat
Ringan

Ringan

Sangat
Potensi kerugian yang bisa

Berat

Berat
diakibatkan apabila terdapat kontak
dengan suatu bahaya (contoh : luka
Sangat
bakar, patah tulang, kram, asbetosis, Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering
dsb).
Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

Frekuensi
Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
Penilaian dan Kategori
Perkalian antara nilai frekuensi dengan Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
nilai keparahan suatu resiko. Sangat
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Jarang

Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu


Sedang Perlu Tindakan Langsung
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas
PENGENDALIAN RESIKO K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya

Penggantian Tempat kerja /


Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja Pekerjaan Aman
yang Lebih Aman (Mengurangi
Bahaya)

PERLINDUNGAN
KEHANDALAN

Modifikasi Alat/Mesin/Tempat
Perancangan
Kerja yang Lebih Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan,


Administrasi Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Tenaga Kerja
Rambu, Poster, Label Aman
(Mengurangi
Menyediakan APD kepada Paparan)
Alat Pelindung Diri
Tenaga Kerja
Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi

1. Izin kerja diperlukan untuk Pekerjaan :


pekerjaan non-rutin yang 1. Panas (pengelasan, gerinda,
mengandung bahaya/resiko dsj).
tinggi di tempat kerja.
2. Ketinggian
2. Izin kerja bertujuan untuk (konstruksi/perbaikan di
memastikan bahwa semua ketinggian di atas 2 meter).
kegiatan/kondisi/lokasi aman 3. Listrik (arus besar).
untuk dilangsungkannya
pekerjaan berbahaya/resiko 4. Galian.
tinggi. 5. Penggunaan Alat Berat.
3. Pengurusan izin kerja 6. Perbaikan Tangki.
dilaksanakan oleh tenaga kerja
bersangkutan dengan petugas 7. Peraikan Perpipaan.
K3 Perusahaan. 8. Ruang Terbatas.
Alat Pelindung Diri (APD)

Kelengkapan
wajib yang
digunakan saat Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran

bekerja sesuai
dengan bahaya
dan resiko kerja
untuk menjaga Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
keselamatan
tenaga kerja itu
sendiri maupun
orang lain di Rompi Nyala

tempat kerja.
Pelindung Jatuh
Pelampung

Jas Hujan
Pelindung Tubuh
Sabuk Keselamatan
Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang


untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.

Tuas

Pin
Petunjuk Penggunaan :
Tanda Pemasangan APAR Manometer 1. Tarik pin pengunci
tuas.
Selang 2. Arahkan selang ke
pusat api.
Nozzle / Corong 3. Tekan tuas pegangan
tabung pemadam.
4. Sapukan secara
merata.

Pemasangan Tanda APAR Pada Tiang Bagian-Bagian APAR


Jenis-jenis Tabung Pemadam / APAR

Berdasarkan Kelas Kebakaran


1. APAR Kelas A (Kebakaran Padat Non-Logam).
2. APAR Kelas B (Kebakaran Gas & Cairan Mudah Terbakar).
3. APAR Kelas C (Kebakaran Listrik).
4. APAR Kelas D (Kebakaran Logam).
5. APAR Kelas K (Kebakaran Bahan Masakan).
6. APAR Kombinasi (ABC, AB, BC, BK).
Berdasarkan Media Pemadam
APAR Kartu Gas APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering, APAR Cairan Kimia, APAR
Gas CO2, APAR Halon.
Berdasarkan Konstruksi
1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung untuk
mengeluarkan isi tabung APAR).
2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan
tabung APAR).
Berdasarkan Penempatan
APAR Gantung dan APAR Troli (dengan roda dorong).

Berdasarkan Kapasitas
APAR Tekanan Tetap
APAR 0.6 kg s.d 90kg.
Makna Rambu Di Tempat Kerja

Tanda Larangan Tanda Bahaya Tanda Kewajiban

Tanda Sarana
Keselamatan,
Tanda Sarana Tanda Sarana /
Darurat P3K dan
Evakuasi Darurat Fasilitas Umum
Kebakaran
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Oksidator


Menyala/Terbakar

Korosif Beracun Mengganggu


Pernafasan, Pemicu
Kamker

Contoh Label Kemasan B3

GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Nations) Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar
Lingkungan
Tanda Dan Makna Papan Informasi Di Tempat Kerja

Petunjuk K3 Informasi Umum / Informasi Bahaya


Pengumuman

Pesan Umum Informasi Fasilitas Informasi Larangan


Radioaktif
Tanda, Makna Warna Dan Label Di Tempat Kerja

LABEL Batas Area Kerja, Batas Jalur.

LABEL Produk Jadi, Sarana Umum.

LABEL Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan


Evakuasi.
LABEL Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP).

LABEL Barang Inspeksi QC.

LABEL Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti.

LABEL Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan, dsj.

Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional.

Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan.

Zona Berbahaya.
RENCANA PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK (bag 1)
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO KECELAKAAN PENGENDALIAN EVALUASI
KECELAKAAN
1 PEKERJAAN PERSIAPAN ,
BONGKARAN , DAN LAINNYA
a. Morning Briefing - Sosialisasi Penggunaan APD Harian
- Sosialisasi Rambu – Rambu
Keselamatan Kerja
- Sosialisasi Peraturan / Sanksi
yang berlaku mengenai
kelalaian K3
b. Loading ( Mobilisasi & Demobilasi Material - Jenis Bahaya : - Membuat Alur Pergerakan Harian
dan Alat ) - Tertimpa Material Kendaraan Pengangkut Material
- Tersandung dan Jatuh - Membersihkan / Mensterilkan
- Tertimpa Alat Berat Area Loading dari pergerakan
Orang
- Risiko : - Mempersiapkan alat angkut /
- Gegar Otak pendukung material
- Tulang Patah / Retak - Melakukan pengecekan APD
- Luka Ringan Pekerja
RENCANA PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO KECELAKAAN PENGENDALIAN EVALUASI
KECELAKAAN

c. Bongkaran Dinding/Beton - Jenis Bahaya : - Menyiapkan Rambu Batasan area Harian


- Tertimpa Material Bongkaran Jatuh Bongkaran, serta mensterilkan
- Terjatuh dari ketinggian apabila area Jatuh Bongkaran
bongkaran ada diarea ketinggian - Menyiapkan Jaring Pengaman untuk
Buangan material
- Risiko : - Menyiapkan Safety Belt pada Pekerja
- Gegar Otak yang berada diketinggian
- Tulang Patah / Retak - Menggunakan APD Lengkap ( Helm,
- Luka Ringan Safetyboot, sarung tangan)
- Pingsan - Menyiapkan Administrasi Izin
- Kematian Pembongkaran.

d. Pemasangan Pagar Pengaman - Jenis Bahaya : - Menggunakan APD Lengkap ( Helm, Harian
- Menginjak Benda Tajam Safetyboot, dll )
- Tergores Seng - Memasang rambu diarea yang rawan
- Risiko : risiko
- Luka / Tetanus
- Tergores
RENCANA PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO KECELAKAAN PENGENDALIAN EVALUASI
KECELAKAAN
e. Pekerjaan Lembur - Jenis Bahaya : - Menyiapkan Penerangan Harian
- Terjatuh karena Gelap yang dinilai Cukup
- Tertimpa Material Bongkaran - Menghindari pekerjaan yang
- Terjatuh dari ketinggian apabila mempunyai buangan jatuh
bongkaran ada diarea ketinggian dari ketinggian
- Menyiapkan Jaring
- Risiko : Pengaman
- Gegar Otak - Menyiapkan Safety Belt pada
- Tulang Patah / Retak Pekerja yang berada
- Luka Ringan diketinggian
- Pingsan - Menggunakan APD Lengkap
- Kematian ( Helm, Safetyboot, sarung
tangan)
- Menggunakan Head Lamp
bagi Pekerja bila diperlukan.
f. Pembersihan area Pekerjaan berkala - Jenis Bahaya : - Membersihkan area Harian
secara harian - Menginjak Benda Tajam Pekerjaan
- Tergores Benda tajam - Menyimpan Material Sisa
- Tertimpa Material Pekerjaan dan Alat pada
- Risiko : Tempatnya.
- Luka / Tetanus
- Tergores
- Gegar Otak
RENCANA PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK (bag 2)
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO KECELAKAAN PENGENDALIAN EVALUASI
KECELAKAAN
2 PEKERJAAN STRUKTUR

a. Pekerjaan Pembesian - Jenis Bahaya : - Menyiapkan Rambu Batasan Harian


b. Pekerjaan Pengecoran - Terjatuh karena Gelap yang dinilai rawan resiko.
c. Pekerjaan Bekisting - Tertimpa Material Bongkaran - Menyiapkan Jaring Pengaman
d. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting - Terjatuh dari ketinggian untuk Buangan material
- Menyiapkan Safety Belt pada
- Risiko : Pekerja yang berada
- Gegar Otak diketinggian
- Tulang Patah / Retak - Pengecekan Dudukan
- Luka Ringan Scafolding
- Pingsan - Menggunakan APD Lengkap (
- Kematian Helm, Safetyboot, sarung
tangan)
- Cheklis alat bantu & berat dalam
kondisi laik pakai.
- Menyiapkan Administrasi Izin
pekerjaan.
RENCANA PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK (bag 3)
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO KECELAKAAN PENGENDALIAN EVALUASI
KECELAKAAN
3 PEKERJAAN ARSITEKTUR &
FINISHING
a. Pekerjaan Pemasangan Dinding - Jenis Bahaya : - Menyiapkan Rambu Batasan Harian
b. Pekerjaan Pemasangan Plafond - Terjatuh karena Gelap yang dinilai rawan resiko.
c. Pekerjaan Pemasangan Lantai - Tertimpa Material - Menyiapkan Jaring Pengaman
d. Pekerjaan Pengecatan - Terjatuh dari ketinggian untuk Buangan material
e. Pekerjaan Pemasangan ACP - Tersengat Aliran Listrik - Menyiapkan Safety Belt pada
f. Pekerjaan Lapisan Dinding Luar Lainnnya. Pekerja yang berada
- Risiko : diketinggian
- Gegar Otak - Menggunakan APD Lengkap (
- Tulang Patah / Retak Helm, Safetyboot, sarung
- Luka Ringan tangan)
- Pingsan - Cheklis alat bantu & berat dalam
- Kematian kondisi laik pakai.
- Pengecekan Dudukan
Scafolding
- Pemberhentian Pekerjaan yang
memerlukan alat listrik di area
luar apabila hujan
- Menyiapkan Administrasi Izin
pekerjaan.
RENCANA PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK (bag 4)
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO KECELAKAAN PENGENDALIAN EVALUASI
KECELAKAAN
4 PEKERJAAN MEKANIKAL
/ELEKTRIKAL/ PLUMBING
a. Pekerjaan Pemasangan Daya - Jenis Bahaya : - Menyiapkan Rambu Batasan Harian
b. Pekerjaan Pemasangan Kabel - Terjatuh karena Gelap yang dinilai rawan resiko.
c. Pekerjaan Pemasangan Pipa - Tertimpa Material - Menyiapkan Jaring Pengaman
d. Pekerjaan Komponen elektronik - Terjatuh dari ketinggian untuk Buangan material
e. Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir - Tersengat Aliran Listrik - Menyiapkan Safety Belt pada
Pekerja yang berada
- Risiko : diketinggian
- Gegar Otak - Menggunakan APD Lengkap (
- Tulang Patah / Retak Helm, Safetyboot, sarung
- Luka Ringan tangan)
- Pingsan - Cheklis alat bantu & berat dalam
- Kematian kondisi laik pakai.
- Pengecekan Sambungan Listrik
- Pengecekan Kondisi Material
- Pemberhentian Pekerjaan yang
memerlukan alat listrik di area
luar apabila hujan
- Menyiapkan Administrasi Izin
pekerjaan.
PENGENDALIAN SITUASI KHUSUS COVID 19

DASAR HUKUM
Intruksi Menteri PUPR No C2 /1N/M/2020

SKEMA PROTOKOL COVID 19


PEMBENTUKAN SATGAS COVID 19
dibentuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen berjumlah paling sedikit 5 orang, dianggotai
oleh Pengguna Gedung, dan Perwakilan Penyedia Jasa Kontraktor dan Konsultan
Pengawas.

TUGAS & TANGGUNG JAWAB SATGAS


1. Sosialisasi
2. Edukasi
3. Pemeriksaan Potensi Covid

PENYEDIAAN FASILITAS KESEHATAN


1. Kontraktor Wajib Menyediakan ruang Klinik Kesehatan dilengkapi : Tabung
Oksigen, Thermoscan, Pengukur Tekanan Darah, Obat – Obatan dan Standar
Ruangan Isolasi Covid 19.
2. Kontraktor Wajib memliki kerjasama operasional kesehatan dengan Rumah Sakit
/ Pusat Kesehatan untuk tindakan darurat ( emergency )
3. Kontraktor Wajib menyedian fasilitas pelindung kesehatan seperti Masker,
Fasilitas Cuci Tangan, Tissue bagi Para Manager, Karyawan Kantor, Mandor,
Pekerja dan Tamu Proyek.
PELAKSANAAN PENCEGAHAN COVID 19 DIPROYEK

PEMASANGAN FLYER / POSTER


Himbauan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti ; Cuci Tangan, Gunakan
Masker diarea sekitar Proyek

SOSIALISASI
Satgas melaksanakan Anjuran Kesehatan pada kegiatan Morning Breafing pada seluruh
Karyawan / Pekerja dilokasi Proyek.

PEMERIKSAAN SUHU TUBUH


Satgas melaksanakan Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Pagi , Siang, Sore dan Malam
(apabila lembur) pada setiap Karyawan / Pekerja di lokasi Proyek.

PELARANGAN
Satgas wajib melarang keberadaan seseorang apabila suhu tubuh diatas 38 derajat Celcius,
dan apabila ditemukan segera ditempatkan pada area Isolasi untuk selanjutnya bekerja
sama dengan pihak Instansi Kesehatan Lebih Lanjut.

PENYEMPROTAN
Satgas berhak memerintahkan kepada Penyedia Kontruksi untuk melakukan Pembersihan
Area Pekerjaan menggunakan cairan Disinfektan Secara Berkala.

SANKSI / DENDA
Satgas berhak membuat peraturan Sanksi / Denda apabila terdapat pelanggaran protokol
kesehatan terjadi dilapangan sesuai kesepakatan direksi.
STANDAR ALAT MEDIS KESEHATAN COVID 19
STANDAR BANGUNAN FASILITAS KESEHATAN COVID 19
STANDAR BANGUNAN FASILITAS KESEHATAN COVID 19

Anda mungkin juga menyukai