Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR PUSTAKA

BELAJAR

BUKU :

Winataputra, Udin S. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern.


Yogyakarta: Garudhawaca
(https://www.google.co.id/books/edition/Belajar_dan_Pembelajaran_Modern/
6KA2DwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=buku+tentang+belajar&printsec=frontcover)

Syah, Muhibin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suardi, Moh. 2018. Belajar dan Pembelajaran. (Edisi 1. Cetakan ke- 1).
Yogyakarta: Deepublish (https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=kQ1SDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=buku+tentang+belajar
&ots=d_uDAVimbQ&sig=X9462SohvalKAoTX-
a_zT2UI3e8&redir_esc=y#v=onepage&q=buku%20tentang%20belajar&f=false)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rieneka


Cipta

Tujuan Belajar

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Matematika

Buku:

Fahrurrozi dan Syukrul, Hamdi. 2017. Metode Pembelajaran Matematika.


(Cetakan ke-1). NTB: Universitas Hamzanwadi Press

Septiasari, Andini. 2009. Ensiklopedia Matematika (K-Q). Bandung: Indah Jaya


Adi Pratama
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rieneka Cipta

Suriasumantri, Jujun S. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Pembelajaran

Kusumawati, Naniek dan Maruti, Endang Sri. 2019. Strategi Belajar Mengajar di
Sekolah Dasar. (Cetakan ke-1). Jawa Timur: CV. AE MEDIA GRAFIKA

Model Pembelajaran

Rahman, Taufiqur. 2018. (Cetakan ke-1). Aplikasi Model-Model Pembelajaran


dalam Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: CV. Pilar Nusantara

PbL

Setyo, Arie Anang., dkk., 2020. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning.
Makassar: Yayasan barcode (September)

Huriah, Titih. 2018. Metode Student Center Learning. Jakarta: Prenadamedia


Group

Pamungkas, Trian. 2020. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based


Learning). Bogor: Guepedia (Juni)

Karakteristik

Syamsidah dan Suryani, Hamidah. 2018. Model Problem Based Learning.


Sleman: Deepublish

Tahapan PBL

Sofyan, Herminarto, dkk. 2017. Problem Based Learning dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: UNY Press

Kelebihan dan Kekurangan

Hobri, dkk. 2018. Senang Belajar Matematika Buku Guru SD/MI Kelas VI.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PTK

Kurniawan, Nurhafit. 2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sleman:


Deepublish

Materi

Salamah, Umi. 2019. Berlogika dengan Matematika untuk Kelas VIII SMP dan
Mts. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Tes

Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 1 Februari 2021. Surat
Edaran Nomor 1 Tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta
Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19).

Covid-19 pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat


penyebaran Coronavirus Disease menyebutkan dalam masa darurat penyebaran
Covid-19 syarat kelulusan peserta didik bisa dengan mengadakan Ujian Sekolah
(US) secara daring.

Tahun 2020 pemerintah resmi menghapus Ujian Nasional (UN) dalam


proses pendidikan. Pada saat itu, Ujian Nasional (UN) menjadi salah satu
tolak ukur hasil belajar peserta didik. Hasil kelulusan dari Ujian Nasional
(UN) inilah yang dijadikan syarat peserta didik dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
Salah satu hal yang melatarbelakangi dihapusnya Ujian Nasional
(UN), yaitu pandemi Covid-19. Tahun 2020, Indonesia berada di tengah
pandemi Covid-19. Peniadaan Ujian Nasional (UN) berlaku untuk jenjang
SMP sederajat dan SMA/SMK sederajat di Indonesia dengan
mempertimbangkan keamanan dan kesehatan peserta didik di tengah pandemi
Covid-19.
Berdasarkan surat edaran Mendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran
Coronavirus Disease menyebutkan dalam masa darurat penyebaran Covid-19
syarat kelulusan peserta didik bisa dengan mengadakan Ujian Sekolah (US)
secara daring. Jika sekolah tidak siap mengadakan Ujian Sekolah (US) secara
daring, maka Ujian Sekolah (US) dilakukan dalam bentuk portofolio nilai
rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan atau bentuk
asesmen jarak jauh lainnya. Kelulusan SMP sederajat ditentukan berdasarkan
nilai lima semester terakhir dan nilai semester genap kelas IX dapat
digunakan menjadi nilai tambahan nilai kelulusan.
Setelah ditiadakannya Ujian Nasional (UN), Kemendikbudristek
mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional yang dirancang sebagai
pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan
nasional. Asesmen Nasional bertujuan untuk memetakan sistem pendidikan
berupa input, proses dan hasil melalui serangkaian tahapan. Hasil dari
Asesmen Nasional tidak digunakan untuk melakukan pemeringkatan sekolah,
melainkan untuk perbaikan mutu belajar di sekolah-sekolah yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dalam instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam
Asesmen Nasional terdapat dua kompetensi yang diukur dalam Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM), yaitu kompetensi literasi dan numerasi.
Numerasi diselenggarakan di seluruh sekolah, sampel peserta didik yang akan
mengikuti Asesmen Nasional dipilih secara random, sedangkan kepala
sekolah dan guru seluruhnya akan berpartisipasi. Jenjang SMP sederajat
peserta didik yang mengikuti Asesmen Nasional, yaitu peserta didik kelas
VIII yang dipilih oleh Kemendikbudristek dengan jumlah maksimal 45 orang
dan 5 orang peserta cadangan. Adapun Asesmen Nasional akan dilaksanakan
berbasis komputer dan terdapat tiga instrumen, yaitu : 1) Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM), 2) Survey Karakter dan 3) Survey
Lingkungan Belajar.

Hal itu juga bersamaan pada tahun 2020, Indonesia berada di tengah
pandemi Covid-19.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi belajar matematika dengan berbantuan alat
peraga.
2. Meningkatkan hasil belajar matematika dengan berbantuan alat peraga.
3. Meningkatkan motivasi belajar matematika dengan model Problem Based
Learning.
4. Meningkatkan hasil belajar matematika dengan model Problem Based
Learning.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
peneliti menentukan batasan masalah yang menjadi kajian dalam penelitian
sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi belajar matematika dengan

C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta Didik
Diharapkan dengan berbantuan alat peraga Travel Board peserta didik
menjadi terbiasa untuk berpikir kreatif dan dapat
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
F. Sistematika Penulisan

Anda mungkin juga menyukai