Tubes SRP Tamat
Tubes SRP Tamat
ABSTRAK
Reverse logitics merupakan bentuk logistik baru yang aliran barangnya
berbalik dari pelanggan atau distributor ke produsen. CV. Karya Jaya merupakan
sebuah perusahaan yang melakukan repair dinamo. Usaha ini pada bulan Januari,
Februari dan Maret menerima retur dinamo dari beberapa supplier yang melakukan
perbaikan dinamo secara tidak pasti tiap periodenya. Dari data tersebut akan
dilakukan sebuah perbaikan melalui beberapa analisis. Analisis yang digunakan
menggunakan analisis sistem rantai pasok dan reverse logistic untuk mengetahui
apakah diperlukan penambahan pekerja yang melakukan penggulungan atau tidak
untuk kedepannya sehingga didapatkan proses retur yang optimal. Kemudian data
yang didapat akan diolah menggunakan simulasi dinamis dengan software Vensim.
Hasil dari Analisa didapatkan bahwa tingkat persediaan pemulihan lebih besar
daripada tingkat demand yang terjadi, sehingga dikatakan CV. Karya Jaya masih
mampu untuk menyelesaikan dengan baik perbaikan dinamo yang ada. Sehingga
tidak perlu dilakukan sebuah evaluasi perbaikan sistem kerja kembali.
1
Journal of Industrial Engineering
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat maju di Indonesia. Salah satunya
adalah bisnis penggulungan dinamo. Penggunaan produk penggerak dengan
mengubah energi listrik menjadi mekanik seperti generator atau dinamo yang
digunakan untuk memutar mesin sebagai awal dalam menyalakan suatu mesin,
seiring berjalannya waktu dalam berbagai bidang, mulai dari bidang otomotif
maupun mesin pabrik dan masih banyak lainnya. Dengan perkembangan tersebut,
telah banyak mesin yang menggunakan dinamo, maka apabila dinamo tidak lagi
dapat memenuhi fungsi kerja yang diharapkan, dinamo tidak akan digunakan lagi
atau dibuang dan dilakukan penggulungan ulang komponennya. Dinamo sendiri
terdiri dari beberapa komponen dan salah satu komponen utamanya adalah
kumparan berupa lilitan tembaga. Apabila dinamo sudah tidak berjalan dengan
baik dapat dilakukan penggulungan dinamo. Dengan prinsip kumpuran yang telah
hangus atau terbakar lilitanya, harus di gulung kembali seperti sebelumnya.
Dalam menghadapi persaingan bisnis, memperhatikan setiap aspek internal
milik perusahaan adalah salah satu poin penting yang harus dilakukan. Salah satu
faktor yang perlu diperhatikan adalah supply chain management milik perusahaan.
Supply chain management merupakan sekumpulan aktifitas dalam bentuk entitas
atau fasilitas yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai
dari bahan baku paling awal hingga pada konsumen akhir. Reverse Logistics ialah
proses dari suatu perencanaan, pengimplementasian, juga sebagai pengontrol
keefesienan dan keefektifan aliran biaya dari bahan baku, serta proses penempatan
barang jadi di gudang (Maheswari,dkk., 2019). RL juga memiliki tujuan untuk
menangkap kembali dari suatu nilai atau pembuangan yang tepat berdasarkan
informasi yang terkait dari titik konsumen (point of consumption) menuju ke titik
awal (point of origin). Aliran reverse logistics (RL) yang terjadi di perusahaan
dianalisis melalui framework reverse logistics, komponen biaya reverse logistics
diidentifikasi sebagai input dalam menghitung total reverse logistics cost (TRLC).
Selanjutnya dilakukan analisis managing return yang telah dilakukan perusahaan,
untuk mengetahui aktivitas yang mungkin untuk dilakukan dalam mengatasi
kenaikan permintaan serta meningkatkan pendapatan perusahaan. tujuan akhir dari
penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk pengembalian dinamo
pada pabrik.
CV. Karya Jaya merupakan sebuah usaha yang menyediakan jasa gulung
dinamo dan remanufacturing komponen dinamo yang rusak. Usaha ini terjadi
dalam tiga bulan sebelumnya yakni bulan Januari, Februari dan Maret menerima
retur dinamo dari beberapa supplier yang memerlukan perbaikan dinamo secara
tidak pasti untuk tiap periodenya. Kerusakan dalam produk dinamo pasti akan
sering terjadi, Oleh karena itu analisa Reverse Logistics perlu dilakukan dalam hal
ini dengan melihat kegiatan retur pada dinamo yang rusak yang dapat
meminimalisasikan biaya pengeluaran untuk periode selanjutnya. Kegiatan retur
dinamo yang dilakukan selama ini oleh CV. Karya Jaya langsung dengan supplier
pabrik. Sehingga dari data tersebut juga akan dilakukan forecasting dengan moving
average dan di analisis menggunakan reverse logistic untuk mengetahui apakah
untuk periode selanjutnya diperlukan penambahan pekerja yang melakukan
penggulungan atau tidak sehingga didapatkan proses retur yang optimal dan tidak
mengalami kerugian akibat kekurangn pekerja dan kerugian lainnya.
2
Journal of Industrial Engineering
3
Journal of Industrial Engineering
lokasi produksi atau ke lokasi daur ulang. Biasanya permasalahan ini diserahkan ke
pihak ketiga (Dwicahyani, dkk., 2021).
E. Demand Forecasting
Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap
barang yang diproduksi perusahaan yang harus diangkut keberbagai pasar. Selain
itu, manajemen logistik harus mengetahui di mana asalnya permintaan sehingga
dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat disetiap area
pasar. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan
manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktivitas-
aktivitas yang akan melayani permintaan tersebut. Pengambilan keputusan tanpa
keyakinan akan kurang optimal karena sangatlah sulit untuk menyediakan sumber
sumber di antara aktivitas logistik tanpa mengetahui jenis produk dan jasa yang
akan diperlukan. Untuk itu, sangatlah penting bagi organisasi untuk menjalankan
beberapa tipe ramalan permintaan dan mendiskusikan hasil tersebut dengan
beberapa bagian pemasaran, produksi, dan departemen logistik. Software komputer,
analisis trend, perkiraan pokok penjualan, ataupun metode lain dapat membantu
pembuatan ramalan yang diperlukan (Najib, 2019).
F. Dynamic Simulation
Simulasi Dinamis merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
menganalisa dan mendesain suatu sistem dari permasalahan secara terstruktur
layaknya flowchart yang tiap variabelnya memiliki keterkaitan satu sama lain.
Secara harfiah simulasi dinamis ditandai dengan ketergantungan antar variabel,
hubungan umpan balik, dan perputaran sebab akibat. Pendekatan sistem dinamis
dalam melakukan simulasi dinamis sendiri dimulai dengan pendefinisian masalah
secara dinamis dari waktu ke waktu, lalu dilanjutkan dengan pemetaan variabel-
variabel terkait yang signifikan pada model yang akan dibangun dalam simulasi
dinamis. Pada tahap ini dilakukan identifikasi variabel sebagai arus masuk atau
keluar (rate) atau akumulasi (level) dalam sistem maupun variabel yang
berpengaruh dengan persamaan tertentu dalam sistem (auxiliary) atau variabel
biasa yang didapatkan informasinya dari variabel lain. Tahap selanjutnya
merupakan tahap pengembangan model dan disimulasikan untuk mengumpulkan
suatu informasi ataupun pengetahuan tertentu yang nantinya bisa digunakan sebagai
acuan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dari hasil simulasi model yang
berlaku (Puspitasari dkk., 2021).
4
Journal of Industrial Engineering
produk kembali. Produk kembali ini akan mengalami proses perbaikan, dimana
proses produk kembali inilah yang akan dijadikan acuan pemodelan rantai pasok
balik pada CV. Karya Jaya. Dari pemodelan rantai pasok resrve logistic ini akan
dibuat model matematika yang dapat memperlihatkan seluruh biaya yang terlibat
pada proses dinamo kembali ini. Selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap
jumlah produk kembali dan usulan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja
rantai pasok baliknya.
Setelah mendapatkan gambaran melalui reverse logistic maka akan
dilanjutkan dengan melakukan analisis menggunakan simulasi dinamis dengan
bantuan software vensim untuk memperbaiki sistem rantai pasok yang ada pada
CV. Karya Jaya. Sehingga pada akhirnya output dari software vensim akan
digunakan sebagai patokan untuk memperbaiki produktifitas kedepannya.
5
Journal of Industrial Engineering
6
Journal of Industrial Engineering
Analisis:
Pada grafik diatas tersebut didapatkan hasil bahwa tingkat persediaan
pemulihan dari CV. Karya Jaya masih lebih besar daripada tingkat permintaan yang
terjadi pada CV. Karya Jaya, sehingga dapat dikatakan CV. Karya Jaya masih
mampu untuk menyelesaikan perbaikan dinamo dengan baik tanpa adanya perlu
penambahan pekerja atau yang lainnya. Sehingga CV.Karya Jaya bisa lebih
menambah supplier guna mendapatkan profit yang lebih besar dikarenakan tingkat
persediaan pemulihan yang masih mumpuni.
V. KESIMPULAN
Dari beberapa hasil yang telah didapatkan dengan beberapa analisis diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa CV. Karya Jaya memiliki sistem yang sudah baik
dan dalam mendukung perkembangan dari CV. Karya Jaya selama satu tahun atau
12 bulan mulai dari proses sistem rantai pasok yang sudah cukup baik dan
dilanjutkan dengan reverse logistics berbasis simulasi dinamis maka didapatkan
hasil bahwa CV. Karya Jaya memiliki keadaan yang cukup baik dikarenakan
recoverable inventory yang lebih besar daripada order/demand konsumennya.
Sehingga rekomendasi yang baik CV. Karya Jaya bisa menambah supplier lebih
lagi guna memanfaatkan recoverable inventory yang berlimpah pada CV. Karya
Jaya. Dikarenakan pada bulan ke 5 misalnya CV. Karya Jaya menerima orders
sebanyak 39 namun recoverable inventory nya masih 43 sehingga CV. Karya Jaya
masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan supplier kembali guna
memanfaatkan kapasitas yang ada dengan baik dan benar. Dan diharapkan kembali
pada peneliti selanjutnya bisa lebih mengembangkan studi kasus yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Butar M, B, B, Benedictus, S., & Liwun, B. (2022). PENGUKURAN KINERJA
RANTAI PASOK BALIK: STUDI KASUS PERUSAHAAN DAUR
ULANG ALAT KOMUNIKASI X. JTS, 1(3).
Djunaidi, M., Sholeh, M. A. A., & Mufiid, N. M. (2018). Identifikasi faktor
Penerapan Green Supply Chain Management Pada Industri Furniture Kayu.
Jurnal Teknik Industri, 19(1), 1–10.
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.1-10
Dwicahyani, A.R. dan Rifa, F.A.S. (2021) “Review Bidang Kajian Model
Persediaan pada Reverse Logistics dan Sistem Rantai Pasok Siklus Tertutup,”
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and
Application of Industrial Engineering, 3(1), hal. 46–55. Tersedia pada:
https://doi.org/10.31284/j.senopati.2021.v3i1.2151.
Hapid, D.S., Dzulhaq, M.I. dan Mulyono, T. (2020) “Sistem Pendukung Keputusan
Penyeleksian Supplier Bahan Produksi Dengan Metode Simple Additive
Weighting (SAW),” Jurnal Sisfotek Global, 10(1), hal. 33. Tersedia pada:
https://doi.org/10.38101/sisfotek.v10i1.277.
Maheswari, H., Sigit Santoso, A. dan Putri Kuncoro, D. (2019) “Pengaruh Kegiatan
Reverse logistic Terhadap Kinerja Supplier Chain Position Industri Telepon
Selular,” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 2(2), hal. 715–737.
7
Journal of Industrial Engineering