Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

STRATEGI DAN PENGEMBANGAN LAYANAN


BIMBINGAN KONSELING PRIBADI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK II (DUA) :

NAMA : 1. NASWA BUNGA TANZILA (202139002)


2. RAFIKA WASAMBA (202139014)
3. ABDUL JALIL TUASIKAL (202139018)
4. ISRA PAPALIA (202139020)
5. HEADY IRENE PARINUSSA (202139030)
6. WULAN DIANA SARI (201839041)
7. PATIMA LATUCONSINA (202139044)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2023

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Strategi dan
Pengembangan Layanan Bimbingan Konseling Pribadi". Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Pribadi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Ambon, Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

COVER .. ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial .................................................................. 3


B. Tujuan dan Ragam Masalah Yang Dihadapi Dalam Bimbingan Pribadi Sosial .... 7
C. Strategi dan Taktik Bimbingan Pribadi Sosial ..................................................... 13
BAB III. PENUTUP .............................................................................................. 18
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 18
B. Saran .. ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah.
Menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan pribadi sosial adalah seperangkat usaha bantuan
kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang
dialaminya mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih
jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya
sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial adalah bahwa bimbingan pribadi sosial
diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi
sosialnya secara mandiri.
Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah hubungan dengan
teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri
dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian
konflik. Dan yang tergolong dalam masalah sosial antara lain adalah kesulitan dalam
penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari kelompok dan masalah kenakalan remaja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial ?

2. Apakah Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial ?

3. Bagaimana Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial ?

1
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan pribadi sosial.

2. Untuk mengetahui tujuan dan ragam masalah yang dihadapi dalam bimbingan pribadi
sosial.

3. Untuk mengetahui strategi dan teknik bimbingan pribadi sosial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial

1. Pengertian Bimbingan Pribadi

Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu berkembang sesuai dengan


kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang matang.

Moh. Surya mengemukakan bimbingan ialah:

“Suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing
kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan
perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian
diri dengan lingkungannya”

Senada dengan pendapat Moh. Surya, Prayitno mengemukakan bimbingan adalah:

“Bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar
mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri”.

Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi yang
mandiri yaitu:

1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan,

2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,

3. Mengambil keputusan,

4. Mengarahkan diri,

5. Mewujudkan diri.

3
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan

yaitu :

1). Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis,

2). Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola
sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu
tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan


dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

2. Pengertian Bimbingan Sosial

Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik,
penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau
bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.

Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas. Saat ini sosial media pun sudah menjadi tren sebagai
penunjang karir yang menjanjikan yang diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi
sosial media yang dipelopori oleh situs pertemanan seperti
friendster, facebook, twitter dan masih banyak lagi yang sangat membantu dalam
mempromosikan jasa dan produk suatu perusahaan dan sebagai tempat yang potensial
untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan cara ini disebut sosial
media marketer, oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk
posisi sebagai sosial media marketing. Berpengetahuan luas. Bidang sosial media

4
memang membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma hanya bisa berkicau di
twitter dan facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi Anda harus mempunyai
keahlian tambahan seperti video editing, photoshop dan software design lainnya, karena
Anda bertugas mempromosikan jasa dan produk di mana Anda bekerja.

Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu


:

1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis,

2. Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola


sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu
tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam


mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur
dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu
dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri
dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu
individu dalam membina hubungan sosial di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Dalam bidang bimbingan sosial membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggunag jawab kemasyarakatan
dan kenegaraan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah merupakan
bagian integral dari sistem pendidikan kita demi mencerdaskan kehidupan bangsa
melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
seoptimal mungkin. Kehadiran BK di institusi pendidikan sudah memiliki landasan
yuridis formal dimana pemerintah telah menyediakan payung hukum terhadap
keberadaan BK di sekolah. Berikut disampaikan peraturan-peraturan yang mendasari
dan terkait langsung dengan layanan BK di sekolah.

5
3. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam


menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam
upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian
waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu
dalam membina hubungan sosial di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya
pencegahan (preventif) dan pengembangan (developmental).

Lynn Bullard mengungkapkan bahwa:

“ Untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara


tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang
berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan
mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai:

“Suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan


dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-
masalah dirinya”

Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta


didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara
menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem
pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan
pribadi-sosial.
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan
bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat
pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di

6
lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara
menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab,
mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif,
serta kemampuan - kemampuan pribadi sosial yang tepat.

B. Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial

1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial individu
adalah sebagai berikut:

a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan


ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.

b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik
yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.

e. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.

f. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat,

g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain,
tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.

h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen


terhadap tugas atau kewajibannya.

7
i. Memiliki kemampuan berinteraksi dengan sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim
dengan sesama manusia.

j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat


internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

Selain itu tujuan bimbingan pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:

1. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,

2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,

3. Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan

4. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus


dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi
siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan
dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.

2. Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial

Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu


dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Yang tergolong dalam masalah-
masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen,
serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri denagan lingkungan
pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh individu.

8
Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang
kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri
dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.

a. Ragam Masalah Pribadi

Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya


menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :

1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengmbangan wawasan dalam beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.

2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk


kegiatamn yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam keseharian
maupun untuk peran di masa yan akan datang.

3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan
pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif.

4) Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.

5) Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan.

6) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri sesuai dengan keputusan yang


telah diambil.

7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan


rohani.

8) Pemantapan kemampuan komunikasi.

9) Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan argumentasi secara


dinamis, kreatif, normatif dan produktif.

10) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh
tanggung jawab.

9
11) Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang
tua dan masyarakat sekitar.

12) Orientasi tentang kehidupan berkeluarga

Ragam permasalahan tersebut apabila dikelompokkan ke dalam pencapaian tugas


perkembangan dan standar kompetensi kemandirian murid sebagai berikut :

1. Landasan hidup religius

2. Landasan perilaku etis

3. Kematangan emosional

4. Kematangan intelektual

5. Kesadaran tanggung jawab

6. Peran sosial sebagai pria atau wanita

7. Penerimaan diri dan pengembangannya

8. Kemandirian perilaku ekonomis

b. Ragam Masalah Sosial

Penanganan masalah sosial yang di lakukan masyarakat dapat berupa tindakan


kolektif untuk melakukan perubahan dalam bentuk tindakan reabilatif atau bahkan
mengantisipasi agar kondisi yang tidak diharapkan tidak terjadi lagi. Tidakan antisipatif
tersebut dapat melalui usaha preventif maupun develpomantal. Tindakan penanganan
masyarakat merupakan tindakan yang terstruktur dan melembaga yang merupakan
bagian dari pola kehidupan sosial. Kondisi yang disebut sebagai masalah sosial
merupakan bentuk realitas sosial yang dapat menimbulkan penderitaan.

10
Secara garis besar masalah sosial dibagi menjadi beberapa faktor, yakni antara lain:

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.


2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.

1. Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial.
Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa
memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.

2. Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit
dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak
negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah
yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.

3. Faktor Biologis, Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit
tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.

4. Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan
masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran
serupa masih banyak bermunculan dimasyarakat sampai saat ini.

Dan berikut ini merupakan cara cara menangani masalah sosial yang terjadi pada
masyarakat:

1. Mengembangkan Sistem Sosial yang Responsif

Masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyebuhan dan penanganan


masalah sosial secara mandiri melalui bekerjanya mekanisme dalam sistem sosialnya.
Masalah sosial bisa diangga sebagai produk , jika masyarakat melihat produk tersebut
tidak baik tidak sesuai dengan harapan maka sistem akan melakukan perbaikan
mekanisme dalam sistem sosialnya sehingga dapat menghasilkan output yang baik.
Dengan perencanaan masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyembuhan dan
penanganan masalah sosial. Masalah sosial adalah suatu bentuk penyimpangan dari

11
nilai dan norma sosial. Nilai dan norma sosial adalah hasil kesepakatan yang tumbuh
dalam proses relasi sosial yang menjaga keberaturan dan ketertiban.

2. Pemanfaatan Modal Sosial

Setiap masyarakat pada dirinya memiliki modal sosial. Pemanfaatan modal sosial
dalam masyarakat dapat dilihat dalam beberapa bentuk tindakan bersama untuk
meningkatkan kualitas hidup, pemberian jaminan sosial kepada warga masyarakat dan
menimalisasi serta penyelesaian konflik sosial. Kewenangan masyarakat untuk
melakukan upaya penanganan masalah sosial tidak akan efektif apabila masyarakat
tidak punya kemampuan untuk melakukannya.
Pada umumnya masyarakat mampu menangani masalah soaial ini karena dalam
masyarakat sendiri tersimpan modal sosial, seperti modal fisik dan financial dapat
digunakan sebagai energi penggerak tindakan bersama termasuk
menangani masalah sosial.
Keberadaan modal sosial terutama apabila dikelola dengan baik dapat digunakan
untuk memelihara integrasi sosial dalam masyarakat, termasuk yang kondisinya sudah
semakin kompleks dengan variasi kepentingan yang kompleks pula. Kesemuanya itu
merupakan modal sosial yang dapat memberi pengaruh pada usaha meminimalisasi
potensi konflik sosial.

3. Pemanfaatan Institusi Sosial :

a. Organisasi Masyarakat

b. Organisasi Swasta

c. Optimalisasi Kontribusi dalam Pelayanan Sosial

d. Kerjasama dan jaringan

4. Upaya Penanganan Masalah

a. Preventif (pencegahan)

b. Tindakan Hukum

12
C. Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial

Jenis Layanan dan Struktur Bimbingan

1. Layanan Dasar Bimbingan

Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi yang
digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan
guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan
adalah membantu seluruh murid dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk
kehidupan.

Contoh materi program bimbingan perkembangan di MI/SD mencakup :

a. Harga diri (self-esteem)

b. Motivasi berprestasi

c. Keterampilan pengambilan keputusan

d. Keterampilan pemecahan masalah

e. Keefektifan dalam hubungan antara pribadi

f. Keterampilan berkomunikasi

g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya

h. Perilaku yang bertanggung jawab

2. Layanan Responsif

Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-


maslah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah
mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera
dan dirasakan saat itu.

13
3. Layanan perencanaan Individual

Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan


mengimplementasikan rencana pribadi sosial.

Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk


merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pengembangan pribadi sosial oleh
dirinya sendiri. Melalui layanan perencanaan individual, murid dapat :

a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas


pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan
masyarakatnya

b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang

c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian


tujuannya

d. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya

e. Mengambil keputusan yan merefleksikan perencanaan dirinya

4. Komponen Dukungan Sistem

Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara
lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja
sama dengan orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan. Layanan
mencakup :

a. Konsultasi dengan guru-guru lain

b. Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang
berhubungan

14
c. Partisipasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan
dan tujuan

d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes

e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu


perkembangan murid, yaitu :

1). Konseling Individual

Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang


diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid

2). Konsultasi

Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab banyak
masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak
langsung oleh konselor

3). Nasihat

Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh guru.
Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid

b. Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang


dihadapi

c. Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid,


disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan

d. Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan


diambil

15
e. Hendaknya murid mau danmampu mempertanggung jawabkan keputusan
yang diambilnya

4). Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan


dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang),
dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40 orang)

5). Konseling Kelompok

Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka


memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur
konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :

1) Tahap pembentukan

2) Tahap peralihan

3) Tahap kegiatan

4) Tahap pengakhiran

5. Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan


kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan
lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif dan
pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah
program Proses Belajar Mengajar utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif
ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan
terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan
tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung Proses
Belajar Mengajar.

16
6. Mengajar Bernuansa Bimbingan

Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah :

a. Mengenal dan memahami murid secara mendalam

b. Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual

c. Memperlakukan murid secara manusiawi

d. Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal

e. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk membantu anak dalam


memecahkan masalah-masalah pribadi sosial.Biasanya pada masa anak-anak yang
tergolong dalam masalah pribadi sosial adalah masalah hubungandengan sesama teman,
dan guru atau pendamping ditempati belajar, pemahaman sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar dan masyarakat tempat tinggal mereka, dan
penyelesaian konflik.

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling terhadap sejumlah siswa. Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan
bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling,
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan
perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini semoga para pembaca bisa memahami mengenai
Format dan Teknik Strategi Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Selain itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini semakin sempurna.

18
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2005, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya

bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html

http://daribkuntukbk.blogspot.com/2012/04/konsep-dasar-bimbingan-pribadi-sosial.html

http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-sosial.html

19

Anda mungkin juga menyukai