SBM TIK Kelompok 2
SBM TIK Kelompok 2
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan, dengan judul
makalah “PJBL”, yang kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yangtelah membantu di makalah ini.
Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.
Dengan Hormat
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................
Daftar isi..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar
Proses dinyatakan bahwa karakteristik Pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait
erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai.
Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran
yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek (Project Based Learning).
Sehubungan dengan itu, maka perlu pemahaman tentang konsep atau definisi model
pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis
proyek, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan dan penerapan
model berbasis proyek.
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek atau project based
learning ?
PEMBAHASAN
Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing
peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya serta melakukan eksperimen
secara kolaboratif.
“Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan
permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999).
Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang
dihadapinya
1
2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang inovatif dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman
belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
“Sedangkan menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbasis proyek memiliki
karakteristik berikut :
1. Prinsip sentralistis
Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum.
Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar
konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
5. Prinsip otonomi
8. Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan
seperti di sekolah.
1. Keautentikan
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu dengan mendorong
dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai pengetahuan
dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan, merancang dan mengembangkan
tugas-tugas yang dapat memberi tantangan pada siswa untuk menggunakan
berbagai metode dalam pemecahan masalah serta mendorong dan
membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan
masalah.
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut, yaitu mendorong
dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks permasalahan
yang nyata yang ada di masyarakat, mendorong dan mengarahkan agar siswa
mampu bekerja dalam situasi organisasi yang menggunakan teknologi tinggi,
dan mendorong serta mengarahkan siswa agar mampu mengelola
kemampuan keterampilan pribadinya.
4. Aktif meneliti
Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan siswa agar
dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya,
mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan
berbagai macam metode, serta mendorong dan mengarahkan siswa agar
mampu berkomunikasi dengan orang lain, baik melalui presentasi ataupun
media lain.
6. Penilaian
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu mendorong dan
mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri terhadap kinerjanya
dalam mengerjakan tugasnya, mendorong dan mengarahkan siswa untuk
mengajak pihak luar untuk terlibat mengembangkan standar kerja yang terkait
dengan tugasnya serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai
kerjanya.
c) Menguasai dikotomi atau pengetahuan dan berfikir dapat menolong siswa baik
untuk “to know” mapun “to do”.
d) Mendorong munculnya tanggung jawab, penetapan tujuan dan memperbaiki
tampilan.
3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur
memegang peran utama di kelas.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.