Anda di halaman 1dari 12

PJBL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar TIK

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:

1. Muhammad Agil Nab’han 2105176040


2. Muhammad Fahrurrozy 2105176044
3. Farhan Ammar Wahyudin 2105176052
4. Kyoshy Ar Rafi 2105176037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KOMPUTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.

Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan, dengan judul
makalah “PJBL”, yang kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yangtelah membantu di makalah ini.

Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.

Dengan Hormat

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................

Daftar isi..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................

BAB II ISI

2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek ...................................................

2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ................................

2.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ............................

2.4 Pedoman Pembimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek .............

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek .......

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................

3.2 Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar
Proses dinyatakan bahwa karakteristik Pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait
erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai.
Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran
yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.

Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek (Project Based Learning).

Sehubungan dengan itu, maka perlu pemahaman tentang konsep atau definisi model
pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis
proyek, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan dan penerapan
model berbasis proyek.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat beberapa masalah, diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek atau project based
learning ?

2. Apa saja karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek ?

3. Apa saja prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis proyek ?

4. Apa saja pedoman pembimbingan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis


proyek ?

5. Apa saja keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek ?

1.1 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui pemahaman dari pembelajaran berbasis proyek.

2. Untuk mengetahui karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis proyek.

4. Untuk mengetahui pedoman pembimbingan dalam melaksanakan pembelajaran


berbasis proyek.

5. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan model pembelajaran


yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek.1

Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan


pertanyaan penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai materi dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara
langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip
dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing
peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya serta melakukan eksperimen
secara kolaboratif.

“Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan
permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999).
Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang
dihadapinya

1
2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang inovatif dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman
belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

“Sedangkan menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbasis proyek memiliki
karakteristik berikut :

a. Siswa membuat kepuutusan dan membuat kerangka kerja


b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan
e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan”

2.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek

Sebagai sebuah model pembelajaran, pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa


prinsip, yaitu :

1. Prinsip sentralistis

Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum.
Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar
konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.

2. Prinsip pertanyaan pendorong Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek


berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat mendorong siswa
untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang
tertentu.

3. Prinsip investigasi konstruktif

4. Perinsip investigasi konstruktif merupakan proses yang mengarah kepada


pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep
dan resolusi.

5. Prinsip otonomi

6. Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai


kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi dan
bertanggung jawab.
7. Prinsip realistis

8. Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan
seperti di sekolah.

2.4 Pedoman Pembimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membimbing siswa dalam pembelajaran berbasis proyek ada beberapa


hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pijakan tindakan. Adapun pedoman
pembimbingan tersebut antara lain :

1. Keautentikan

Keautentikan dapat dilakukan dengan beberapa strategi, yaitu dengan


mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari
tugas yang dikerjakan, meranncang tugas siswa sesuai dengan
kemampuannya sehingga ia mampu menyelesaikannya tepat waktu, dan
mendorong serta membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari
tugas yang dikerjakannya.

2. Ketaatan terhadap nilai-nilai akademik

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu dengan mendorong
dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai pengetahuan
dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan, merancang dan mengembangkan
tugas-tugas yang dapat memberi tantangan pada siswa untuk menggunakan
berbagai metode dalam pemecahan masalah serta mendorong dan
membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan
masalah.

3. Belajar pada dunia nyata

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut, yaitu mendorong
dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks permasalahan
yang nyata yang ada di masyarakat, mendorong dan mengarahkan agar siswa
mampu bekerja dalam situasi organisasi yang menggunakan teknologi tinggi,
dan mendorong serta mengarahkan siswa agar mampu mengelola
kemampuan keterampilan pribadinya.

4. Aktif meneliti

Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan siswa agar
dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya,
mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan
berbagai macam metode, serta mendorong dan mengarahkan siswa agar
mampu berkomunikasi dengan orang lain, baik melalui presentasi ataupun
media lain.

5. Hubungan dengan ahli


Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan siswa untuk
mampu belajar dari orang lain yang memiliki pengetahuan yang relevan,
mendorong dan mengarahkan siswa berdiskusi dengan orang lain dalam
memecahkan masalah, serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk
mengajak pihak luar untuk terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.

6. Penilaian

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu mendorong dan
mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri terhadap kinerjanya
dalam mengerjakan tugasnya, mendorong dan mengarahkan siswa untuk
mengajak pihak luar untuk terlibat mengembangkan standar kerja yang terkait
dengan tugasnya serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai
kerjanya.

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Moursund (1997) beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis


proyek antara lain :

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan


berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.

3. Keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat.

4. Siswa mampu kerja kelompok dalam proyek dan mempraktikkan keterampilan


komunikasi.

5. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dalam mengorganisasi proyek, dan


membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.

“Menurut The Back Institute For Education, model pembelajaran ini


mempunyai keuntungan penting bagi siswa masa kini, antara lain:

a) Model pembelajaran berbasis proyek mengintegrasikan wilayah hidup kurikulum.

b) Membangun pengembangan kebiasaan berfikir yang di hubungkan dengan belajar


seumur hidup, tanggung jawab sipil, dan kesuksesan karir atau pribadi.

c) Menguasai dikotomi atau pengetahuan dan berfikir dapat menolong siswa baik
untuk “to know” mapun “to do”.
d) Mendorong munculnya tanggung jawab, penetapan tujuan dan memperbaiki
tampilan.

e) Dapat melibatkan memotivasi siswa yang bosan dan tidak peduli.

f) Mendukung siswa dalam belajar dan mempraktekkan keterampilan dalam


penyelesaian masalah, komunikasi dan pengendalian diri.

g) Menciptakan komunikasi positif dan hubungan kolaboratif diantara kelompok siswa


yang berbeda-beda.

Dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan tingkat keterampilan dan gaya


belajar yang beragam

Selain keuntungan, pembelajaran berbasis proyek juga memiliki kelemahan,


diantaranya :

1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur
memegang peran utama di kelas.

4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.

5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan


informasi akan mengalami kesulitan.

6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.

7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,


dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai